contoh soal hots sd kelas tinggi

Posted on

Materi ini dirancang untuk siswa Sekolah Dasar kelas tinggi (kelas 4, 5, dan 6) dalam Kurikulum Merdeka, dengan fokus pada pengembangan keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) melalui topik lingkungan bersih dan pengelolaan sampah. Siswa akan diajak menganalisis masalah lingkungan di sekitar mereka, mengevaluasi solusi yang ada, dan merancang ide-ide kreatif untuk menjaga keberlanjutan lingkungan. Soal-soal disajikan dalam konteks nyata sehari-hari untuk memicu pemikiran kritis, kemampuan memecahkan masalah, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.


A. Pilihan Ganda

1. Di Desa Makmur, setiap hari Minggu pagi warga melakukan kerja bakti. Hasil kerja bakti minggu lalu menunjukkan tumpukan sampah plastik mendominasi, diikuti sampah daun kering, dan botol kaca. Pak Budi mengusulkan untuk membakar sampah daun kering dan plastik agar cepat habis. Bu Ani menyarankan untuk memilah sampah tersebut. Jika kamu adalah ketua RT, tindakan apa yang paling tepat untuk mengatasi masalah sampah plastik dan daun kering agar lingkungan tetap lestari?

  • A. Mendukung Pak Budi membakar semua sampah untuk mengurangi volume.
  • B. Mengumpulkan semua sampah menjadi satu lalu membuangnya ke sungai terdekat.
  • C. Mengajak warga memilah sampah plastik untuk didaur ulang dan mengolah daun kering menjadi kompos.
  • D. Meminta warga tidak lagi membuang sampah di area kerja bakti.
  • E. Membiarkan sampah menumpuk dan menunggu petugas kebersihan datang setiap bulan.
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: C. Mengajak warga memilah sampah plastik untuk didaur ulang dan mengolah daun kering menjadi kompos.

Pembahasan: Pilihan C menunjukkan pemikiran tingkat tinggi (C5-Mengevaluasi dan C6-Mengkreasi) karena melibatkan analisis jenis sampah dan penerapan solusi yang berkelanjutan. Membakar sampah (A) menyebabkan polusi udara, membuang ke sungai (B) mencemari air, dan membiarkan (E) akan memperparuk masalah. Pilihan C adalah solusi holistik yang mengintegrasikan daur ulang dan pengomposan, sesuai prinsip pengelolaan sampah yang bertanggung jawab.

2. Data survei kebersihan di 5 sekolah dasar menunjukkan persentase siswa yang membawa botol minum isi ulang: SD Harapan (75%), SD Jaya (60%), SD Maju (85%), SD Damai (50%), dan SD Sejahtera (90%). Jika kamu adalah kepala sekolah di SD Damai, strategi paling efektif apa yang akan kamu terapkan untuk meningkatkan kesadaran siswa membawa botol minum isi ulang agar mencapai target 80% dalam tiga bulan?

  • A. Memberikan hukuman bagi siswa yang tidak membawa botol minum isi ulang.
  • B. Mengadakan lomba desain botol minum isi ulang dan memberikan hadiah menarik.
  • C. Memasang poster tentang bahaya sampah plastik di setiap kelas.
  • D. Mewajibkan guru untuk memeriksa botol minum setiap pagi.
  • E. Menjual minuman kemasan dengan harga lebih mahal di kantin sekolah.
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: B. Mengadakan lomba desain botol minum isi ulang dan memberikan hadiah menarik.

Pembahasan: Pilihan B adalah strategi yang paling efektif dan positif (C6-Mengkreasi) untuk mencapai target. Lomba akan memotivasi siswa secara internal dan melibatkan mereka secara aktif, menciptakan kebiasaan baru melalui insentif positif. Hukuman (A) dapat menimbulkan resistensi, poster (C) hanya informatif, pemeriksaan (D) mungkin kurang efektif dalam jangka panjang, dan menaikkan harga (E) bisa membebani siswa.

3. Sebuah restoran cepat saji di kota Anda baru saja mengganti semua kemasan makanan dan minuman dari plastik sekali pakai menjadi bahan ramah lingkungan seperti kertas daur ulang dan sedotan bambu. Apa dampak paling signifikan dari kebijakan restoran ini terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar dalam jangka panjang?

  • A. Biaya operasional restoran akan meningkat drastis sehingga harga makanan menjadi sangat mahal.
  • B. Jumlah sampah plastik di tempat pembuangan akhir (TPA) akan berkurang secara signifikan.
  • C. Konsumen akan merasa tidak nyaman karena bahan kemasan baru kurang praktis.
  • D. Restoran lain akan meniru kebijakan ini tanpa mempertimbangkan dampaknya.
  • E. Kualitas makanan yang disajikan akan menurun karena kemasan baru tidak kedap udara.
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: B. Jumlah sampah plastik di tempat pembuangan akhir (TPA) akan berkurang secara signifikan.

Pembahasan: Pilihan B adalah dampak paling signifikan (C4-Menganalisis) karena langsung berkaitan dengan tujuan utama penggantian kemasan, yaitu mengurangi pencemaran lingkungan. Penurunan sampah plastik di TPA akan mengurangi beban lingkungan dan potensi pencemaran tanah dan air. Pilihan lain adalah kemungkinan dampak yang kurang utama atau spekulatif.

4. Keluarga Pak Joni tinggal di dekat sungai yang sering tercemar oleh limbah rumah tangga. Mereka sering melihat warga membuang sampah sembarangan ke sungai. Anak Pak Joni, Dita, sering sakit perut dan gatal-gatal. Sebagai seorang anak, apa yang dapat Dita lakukan untuk membantu mengatasi masalah pencemaran sungai ini, selain melaporkannya kepada orang tua?

  • A. Menulis surat keluhan kepada lurah tentang kondisi sungai.
  • B. Mengajak teman-temannya untuk tidak membuang sampah ke sungai dan membersihkan sebagian kecil area sungai.
  • C. Membuat poster sederhana tentang bahaya membuang sampah ke sungai dan menempelkannya di sekitar rumah.
  • D. Mengabaikan masalah tersebut karena itu bukan tanggung jawabnya.
  • E. Memarahi setiap orang dewasa yang terlihat membuang sampah ke sungai.
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: C. Membuat poster sederhana tentang bahaya membuang sampah ke sungai dan menempelkannya di sekitar rumah.

Pembahasan: Pilihan C adalah tindakan yang paling realistis dan konstruktif (C6-Mengkreasi) yang dapat dilakukan oleh seorang anak untuk meningkatkan kesadaran di lingkungannya. Membuat poster adalah cara edukasi yang sederhana namun efektif. Pilihan A mungkin terlalu kompleks, B bisa berbahaya jika dilakukan tanpa pengawasan, D adalah sikap pasif, dan E bisa memicu konflik.

5. Di sebuah kompleks perumahan, warga mengeluhkan bau tidak sedap dari tempat pembuangan sampah sementara (TPS) yang terlalu dekat dengan permukiman. Setelah diselidiki, bau tersebut berasal dari sampah organik yang membusuk. Solusi jangka panjang paling efektif apa yang bisa diusulkan untuk mengatasi masalah bau ini sambil tetap menjaga kebersihan lingkungan?

  • A. Memindahkan TPS ke lokasi yang sangat jauh dari permukiman warga.
  • B. Mempercepat jadwal pengangkutan sampah dari TPS oleh dinas kebersihan.
  • C. Mengedukasi warga untuk memilah sampah organik dan mengolahnya menjadi kompos di rumah masing-masing atau di TPS.
  • D. Menyemprotkan pewangi ruangan di sekitar TPS setiap hari.
  • E. Menutup TPS dengan terpal tebal agar bau tidak menyebar.
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: C. Mengedukasi warga untuk memilah sampah organik dan mengolahnya menjadi kompos di rumah masing-masing atau di TPS.

Pembahasan: Pilihan C adalah solusi jangka panjang paling efektif (C5-Mengevaluasi) karena mengatasi akar masalah bau, yaitu pembusukan sampah organik. Dengan mengolah sampah organik menjadi kompos, volume sampah di TPS berkurang, bau busuk hilang, dan dihasilkan pupuk yang bermanfaat. Pilihan A hanya memindahkan masalah, B hanya mengurangi dampak sementara, D dan E hanya menutupi masalah.

6. Setiap pagi, Ibu Siti selalu berbelanja ke pasar tradisional menggunakan kantong plastik sekali pakai dalam jumlah banyak. Ia beranggapan kantong plastik praktis dan murah. Jika kamu adalah anak Ibu Siti, bagaimana cara paling bijak untuk meyakinkan Ibu agar mengurangi penggunaan kantong plastik tanpa membuatnya merasa tidak nyaman?

  • A. Menyembunyikan semua kantong plastik di rumah agar Ibu tidak bisa menggunakannya.
  • B. Membelikan Ibu tas belanja kain yang menarik dan mengingatkannya untuk membawanya setiap kali pergi ke pasar.
  • C. Mengajak Ibu menonton film dokumenter tentang dampak sampah plastik dan berdiskusi setelahnya.
  • D. Mengancam tidak mau makan masakan Ibu jika masih menggunakan kantong plastik.
  • E. Membiarkan Ibu menggunakan kantong plastik karena itu haknya.
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: B. Membelikan Ibu tas belanja kain yang menarik dan mengingatkannya untuk membawanya setiap kali pergi ke pasar.

Pembahasan: Pilihan B adalah pendekatan yang bijak dan empatik (C6-Mengkreasi) untuk mengubah kebiasaan. Memberikan solusi praktis (tas belanja kain) dan pengingat lembut lebih efektif daripada ancaman atau paksaan. Pilihan C juga baik, namun B lebih langsung pada tindakan. Pilihan A dan D bersifat konfrontatif, dan E adalah sikap pasif.

7. Sebuah taman kota terlihat kotor karena banyak sampah berserakan, terutama bungkus makanan ringan dan botol minuman. Pemerintah kota berencana memasang lebih banyak tempat sampah dan papan pengumuman 'Buanglah Sampah Pada Tempatnya'. Menurutmu, apakah tindakan ini cukup efektif untuk mengatasi masalah sampah di taman dalam jangka panjang? Mengapa?

  • A. Ya, karena dengan adanya tempat sampah yang cukup, warga pasti akan membuang sampah dengan benar.
  • B. Tidak, karena meskipun ada tempat sampah, kesadaran warga untuk membuang sampah pada tempatnya masih rendah.
  • C. Ya, karena papan pengumuman akan selalu mengingatkan warga untuk menjaga kebersihan.
  • D. Tidak, karena masalah utama adalah kurangnya petugas kebersihan yang rutin membersihkan taman.
  • E. Ya, karena ini adalah cara paling mudah dan murah yang bisa dilakukan pemerintah.
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: B. Tidak, karena meskipun ada tempat sampah, kesadaran warga untuk membuang sampah pada tempatnya masih rendah.

Pembahasan: Pilihan B menunjukkan analisis kritis (C4-Menganalisis) terhadap akar masalah. Ketersediaan fasilitas (tempat sampah) dan imbauan (papan pengumuman) memang penting, tetapi tanpa perubahan perilaku dan kesadaran masyarakat, masalah sampah akan tetap ada. Solusi jangka panjang membutuhkan edukasi dan penegakan aturan yang lebih kuat.

8. Sekolah 'Bintang Cerdas' memiliki program 'Jumat Bersih' setiap minggu. Namun, beberapa siswa hanya ikut-ikutan tanpa kesadaran penuh. Apa indikator paling kuat yang menunjukkan bahwa program 'Jumat Bersih' telah berhasil menumbuhkan kesadaran lingkungan pada siswa?

  • A. Jumlah sampah yang terkumpul saat Jumat Bersih semakin banyak.
  • B. Siswa tidak lagi membuang sampah sembarangan di luar jadwal Jumat Bersih.
  • C. Banyak siswa yang mengeluh karena harus ikut Jumat Bersih.
  • D. Guru tidak perlu lagi mengingatkan siswa untuk ikut Jumat Bersih.
  • E. Sekolah mendapatkan penghargaan kebersihan dari dinas pendidikan.
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: B. Siswa tidak lagi membuang sampah sembarangan di luar jadwal Jumat Bersih.

Pembahasan: Pilihan B adalah indikator paling kuat (C4-Menganalisis) keberhasilan penumbuhan kesadaran. Kesadaran berarti perubahan perilaku yang konsisten, tidak hanya saat ada program. Jika siswa menjaga kebersihan kapan pun, itu menunjukkan internalisasi nilai kebersihan. Pilihan A bisa berarti banyak sampah yang dibuang, C menunjukkan kurangnya kesadaran, D bisa saja karena takut, dan E adalah penghargaan eksternal, bukan indikator langsung kesadaran siswa.

9. Di Desa Indah, sebagian besar penduduknya adalah petani. Mereka sering menggunakan pupuk kimia dan pestisida untuk meningkatkan hasil panen. Namun, penggunaan berlebihan ini menyebabkan pencemaran tanah dan air sungai. Sebagai kepala desa, program inovatif apa yang akan kamu jalankan untuk mengatasi masalah ini?

  • A. Melarang total penggunaan pupuk kimia dan pestisida tanpa solusi pengganti.
  • B. Mengadakan pelatihan pembuatan pupuk kompos dan pestisida alami dari bahan-bahan lokal.
  • C. Membangun pabrik pengolahan limbah kimia di dekat sungai.
  • D. Memberikan subsidi pupuk kimia agar petani bisa membeli lebih banyak.
  • E. Mengajak petani untuk beralih profesi agar tidak lagi mencemari lingkungan.
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: B. Mengadakan pelatihan pembuatan pupuk kompos dan pestisida alami dari bahan-bahan lokal.

Pembahasan: Pilihan B adalah program inovatif (C6-Mengkreasi) yang langsung mengatasi masalah dengan memberikan solusi berkelanjutan dan memberdayakan masyarakat. Pelatihan ini memberikan alternatif yang ramah lingkungan dan dapat diimplementasikan oleh petani. Pilihan A tidak realistis, C mahal dan kompleks, D memperparah masalah, dan E tidak praktis.

10. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa rata-rata satu keluarga di perkotaan menghasilkan 2 kg sampah setiap hari. Jika ada 1000 keluarga di sebuah kota, berapa banyak sampah yang dihasilkan dalam seminggu dan apa tantangan terbesar yang akan dihadapi kota tersebut dalam pengelolaannya?

  • A. 14.000 kg; Tantangan terbesar adalah kurangnya tempat sampah di setiap rumah.
  • B. 14.000 kg; Tantangan terbesar adalah volume sampah yang sangat besar dan keterbatasan lahan TPA.
  • C. 2.000 kg; Tantangan terbesar adalah biaya pengangkutan sampah yang mahal.
  • D. 7.000 kg; Tantangan terbesar adalah kurangnya kesadaran warga untuk memilah sampah.
  • E. 10.000 kg; Tantangan terbesar adalah teknologi pengolahan sampah yang belum canggih.
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: B. 14.000 kg; Tantangan terbesar adalah volume sampah yang sangat besar dan keterbatasan lahan TPA.

Pembahasan: Perhitungan: 2 kg/keluarga/hari * 1000 keluarga = 2000 kg/hari. 2000 kg/hari * 7 hari = 14.000 kg/minggu. Pilihan B menunjukkan analisis yang tepat (C4-Menganalisis) mengenai skala masalah dan tantangan logistik yang dihadapi kota dengan volume sampah sebesar itu. Volume besar dan keterbatasan TPA adalah masalah krusial di banyak kota.

11. Di sekolahmu, kantin masih menggunakan piring dan gelas plastik sekali pakai. Menurutmu, mengapa kebijakan ini belum sejalan dengan upaya menjaga lingkungan dan bagaimana cara terbaik untuk mengubahnya?

  • A. Karena piring dan gelas plastik lebih murah, jadi tidak perlu diubah.
  • B. Karena piring dan gelas plastik menghasilkan banyak sampah yang sulit terurai; cara terbaik adalah menggantinya dengan alat makan yang bisa dicuci dan digunakan kembali.
  • C. Karena piring dan gelas plastik mudah pecah; cara terbaik adalah menggunakan piring dan gelas dari melamin.
  • D. Karena piring dan gelas plastik ringan; cara terbaik adalah meminta siswa membawa alat makan sendiri.
  • E. Karena piring dan gelas plastik kotor; cara terbaik adalah membersihkannya dengan tisu sebelum dipakai.
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: B. Karena piring dan gelas plastik menghasilkan banyak sampah yang sulit terurai; cara terbaik adalah menggantinya dengan alat makan yang bisa dicuci dan digunakan kembali.

Pembahasan: Pilihan B menunjukkan pemahaman mendalam (C4-Menganalisis) tentang dampak lingkungan dari plastik sekali pakai dan menawarkan solusi yang berkelanjutan (C6-Mengkreasi). Mengganti dengan alat makan yang bisa dicuci adalah langkah efektif mengurangi sampah.

12. Bayu melihat tetangganya, Pak RT, membuang oli bekas ke selokan. Bayu tahu bahwa oli bekas sangat berbahaya bagi lingkungan. Jika Bayu langsung menegur Pak RT, kemungkinan Pak RT akan marah. Apa tindakan paling bijaksana yang bisa dilakukan Bayu untuk mengatasi masalah ini tanpa menimbulkan konflik?

  • A. Diam saja karena takut kepada Pak RT.
  • B. Melaporkan Pak RT ke kantor polisi tanpa sepengetahuannya.
  • C. Memberi tahu orang tuanya agar mereka yang berbicara dengan Pak RT secara baik-baik atau mencari solusi bersama.
  • D. Mengambil foto Pak RT diam-diam lalu menyebarkannya di media sosial.
  • E. Menegur Pak RT langsung dengan nada marah.
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: C. Memberi tahu orang tuanya agar mereka yang berbicara dengan Pak RT secara baik-baik atau mencari solusi bersama.

Pembahasan: Pilihan C adalah tindakan paling bijaksana (C5-Mengevaluasi) karena melibatkan pihak dewasa yang lebih mampu berkomunikasi dan mencari solusi tanpa menimbulkan konflik. Ini menunjukkan kematangan dalam menghadapi masalah. Pilihan lain bisa memperkeruh suasana atau tidak efektif.

13. Pemerintah kota sedang merencanakan pembangunan fasilitas pengolahan sampah modern yang dapat mengubah sampah menjadi energi listrik. Meskipun ini terdengar bagus, beberapa warga khawatir akan dampak asap dari fasilitas tersebut. Sebagai perencana kota, apa yang harus kamu lakukan untuk memastikan proyek ini bermanfaat tanpa merugikan warga?

  • A. Tetap melanjutkan proyek tanpa mendengarkan keluhan warga.
  • B. Membatalkan proyek karena adanya kekhawatiran warga.
  • C. Mengadakan sosialisasi terbuka, menjelaskan teknologi yang digunakan untuk mengurangi asap, dan meminta masukan warga untuk perbaikan rencana.
  • D. Membangun fasilitas tersebut di daerah terpencil yang tidak ada penduduknya.
  • E. Memberikan kompensasi uang kepada warga yang khawatir agar mereka diam.
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: C. Mengadakan sosialisasi terbuka, menjelaskan teknologi yang digunakan untuk mengurangi asap, dan meminta masukan warga untuk perbaikan rencana.

Pembahasan: Pilihan C adalah tindakan paling bertanggung jawab dan partisipatif (C6-Mengkreasi) dalam perencanaan pembangunan. Melibatkan warga dalam proses pengambilan keputusan, memberikan informasi transparan, dan mendengarkan masukan adalah kunci untuk proyek yang berkelanjutan dan diterima masyarakat. Ini menunjukkan kemampuan analisis dan evaluasi dari berbagai perspektif.

14. Sekelompok siswa SD melakukan observasi di kebun sekolah. Mereka menemukan bahwa banyak tanaman layu dan tanahnya kering. Setelah ditelusuri, sumber air untuk menyiram tanaman hanya berasal dari keran air PDAM. Jika kamu diminta untuk membuat solusi kreatif agar tanaman di kebun sekolah tetap subur dan menghemat air PDAM, ide apakah yang paling inovatif?

  • A. Meminta sekolah untuk menambah jumlah keran air PDAM.
  • B. Mengajak siswa untuk menyiram tanaman lebih sering menggunakan air PDAM.
  • C. Membuat sistem penampungan air hujan dan menggunakannya untuk menyiram tanaman.
  • D. Mengganti semua tanaman dengan tanaman kaktus yang tidak butuh banyak air.
  • E. Meminta sumbangan dana untuk membeli pupuk kimia agar tanaman tidak layu.
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: C. Membuat sistem penampungan air hujan dan menggunakannya untuk menyiram tanaman.

Pembahasan: Pilihan C adalah ide paling inovatif (C6-Mengkreasi) dan berkelanjutan. Ini tidak hanya mengatasi masalah kekeringan tanaman tetapi juga menghemat penggunaan air bersih, memanfaatkan sumber daya alam secara bijak. Pilihan lain kurang efektif atau tidak berkelanjutan.

15. Toko 'Maju Bersama' memutuskan untuk tidak lagi menyediakan kantong plastik dan mewajibkan pelanggan membawa tas belanja sendiri atau membeli tas kain di toko. Pada awalnya, banyak pelanggan yang protes. Namun, setelah satu bulan, toko tersebut melaporkan penurunan drastis pada jumlah sampah plastik yang mereka hasilkan. Bagaimana kamu mengevaluasi keberhasilan kebijakan ini dari sudut pandang lingkungan dan sosial?

  • A. Kebijakan ini gagal karena banyak pelanggan yang protes di awal.
  • B. Kebijakan ini berhasil secara lingkungan karena mengurangi sampah plastik, namun gagal secara sosial karena menimbulkan ketidaknyamanan pelanggan.
  • C. Kebijakan ini berhasil secara lingkungan karena mengurangi sampah plastik, dan berhasil secara sosial karena pada akhirnya pelanggan beradaptasi dan berkontribusi pada lingkungan yang lebih baik.
  • D. Kebijakan ini hanya berhasil secara ekonomi karena toko tidak perlu mengeluarkan biaya untuk kantong plastik.
  • E. Kebijakan ini tidak memiliki dampak signifikan baik secara lingkungan maupun sosial.
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: C. Kebijakan ini berhasil secara lingkungan karena mengurangi sampah plastik, dan berhasil secara sosial karena pada akhirnya pelanggan beradaptasi dan berkontribusi pada lingkungan yang lebih baik.

Pembahasan: Pilihan C menunjukkan evaluasi yang komprehensif (C5-Mengevaluasi). Meskipun ada resistensi awal, dampak positif terhadap lingkungan sangat jelas, dan adaptasi pelanggan menunjukkan keberhasilan sosial dalam mengubah perilaku demi tujuan yang lebih besar. Ini adalah contoh bagaimana kebijakan yang awalnya tidak populer bisa membawa dampak positif jangka panjang.

16. Di sebuah desa pesisir, banyak nelayan yang membuang jaring bekas dan sampah plastik ke laut. Hal ini menyebabkan populasi ikan menurun dan terumbu karang rusak. Jika kamu adalah anak kepala desa, usulan program apa yang paling efektif dan berkelanjutan untuk mengatasi masalah ini?

  • A. Membuat larangan keras membuang sampah ke laut dan memberikan denda besar.
  • B. Mengadakan program 'Laut Bersih' setiap bulan dengan mengajak nelayan dan warga mengumpulkan sampah di pantai dan laut.
  • C. Mengedukasi nelayan tentang dampak buruk sampah terhadap ekosistem laut dan memberikan solusi pengolahan jaring bekas.
  • D. Meminta pemerintah pusat untuk mengirimkan kapal pembersih sampah ke desa tersebut.
  • E. Mengabaikan masalah tersebut karena itu adalah kebiasaan lama nelayan.
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: C. Mengedukasi nelayan tentang dampak buruk sampah terhadap ekosistem laut dan memberikan solusi pengolahan jaring bekas.

Pembahasan: Pilihan C adalah usulan program paling efektif dan berkelanjutan (C6-Mengkreasi). Ini mengatasi akar masalah melalui edukasi dan memberikan solusi praktis untuk limbah spesifik (jaring bekas), yang akan mengubah perilaku nelayan secara fundamental. Larangan (A) tanpa solusi bisa sulit diterapkan, program bersih-bersih (B) hanya membersihkan bukan mencegah, D adalah solusi eksternal yang tidak melatih kemandirian, dan E adalah sikap pasif.

17. Setiap hari Jumat, di lingkungan sekitar sekolahmu, ada pedagang kaki lima yang berjualan makanan dan minuman. Mereka sering meninggalkan sampah sisa makanan dan kemasan di jalanan. Apa yang akan kamu lakukan sebagai ketua OSIS untuk mengatasi masalah ini secara efektif dan berkelanjutan?

  • A. Meminta satpam sekolah untuk mengusir semua pedagang kaki lima.
  • B. Membuat surat edaran kepada pedagang agar menyediakan tempat sampah sendiri dan membersihkan area jualannya setelah selesai.
  • C. Mengajak teman-teman OSIS untuk membersihkan sampah pedagang setiap Jumat sore.
  • D. Melaporkan pedagang ke dinas pasar agar tidak diizinkan berjualan lagi.
  • E. Memasang banyak tempat sampah di sekitar area jualan pedagang.
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: B. Membuat surat edaran kepada pedagang agar menyediakan tempat sampah sendiri dan membersihkan area jualannya setelah selesai.

Pembahasan: Pilihan B adalah tindakan yang paling efektif dan berkelanjutan (C6-Mengkreasi) karena melibatkan komunikasi langsung dengan pelaku masalah dan menawarkan solusi konkret yang dapat mereka terapkan. Ini juga membangun kesadaran dan tanggung jawab pada pedagang. Mengusir (A) atau melaporkan (D) bersifat represif, membersihkan sendiri (C) tidak mengatasi akar masalah, dan hanya memasang tempat sampah (E) tanpa edukasi mungkin tidak efektif.

18. Sebuah komunitas desa memutuskan untuk membangun bank sampah. Setiap warga didorong untuk memilah sampah dari rumah dan menyetorkannya ke bank sampah. Selain mendapatkan uang, warga juga diedukasi tentang manfaat daur ulang. Menurutmu, apa dampak positif paling besar dari inisiatif bank sampah ini terhadap desa tersebut?

  • A. Warga mendapatkan penghasilan tambahan dari sampah.
  • B. Lingkungan desa menjadi lebih bersih dan sehat.
  • C. Terjalinnya kerja sama antarwarga dalam mengelola sampah.
  • D. Volume sampah yang dibuang ke TPA berkurang drastis.
  • E. Semua jawaban di atas benar.
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: E. Semua jawaban di atas benar.

Pembahasan: Pilihan E adalah jawaban yang paling tepat (C5-Mengevaluasi). Inisiatif bank sampah memiliki dampak positif multidimensional: ekonomi (penghasilan tambahan), lingkungan (desa lebih bersih, volume sampah TPA berkurang), dan sosial (kerja sama warga). Ini menunjukkan pemahaman komprehensif tentang manfaat sebuah program pengelolaan sampah.

19. Dua siswa, Rina dan Doni, berdebat tentang cara paling efektif untuk menghemat listrik di rumah. Rina menyarankan untuk selalu mematikan lampu saat tidak digunakan, sedangkan Doni berpendapat bahwa mencabut charger ponsel saat tidak mengisi daya lebih penting. Menurutmu, siapa yang memiliki argumen lebih kuat dalam konteks penghematan energi secara keseluruhan dan mengapa?

  • A. Rina, karena lampu menggunakan daya listrik yang sangat besar.
  • B. Doni, karena charger ponsel yang terpasang terus-menerus tetap mengonsumsi listrik meskipun tidak mengisi daya (vampire power).
  • C. Keduanya sama pentingnya, karena setiap tindakan kecil berkontribusi pada penghematan energi.
  • D. Keduanya tidak terlalu penting, karena penghematan listrik hanya bisa dilakukan oleh perusahaan besar.
  • E. Rina, karena mematikan lampu lebih mudah diingat daripada mencabut charger.
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: C. Keduanya sama pentingnya, karena setiap tindakan kecil berkontribusi pada penghematan energi.

Pembahasan: Pilihan C menunjukkan pemikiran yang lebih holistik dan evaluatif (C5-Mengevaluasi). Baik mematikan lampu maupun mencabut charger adalah tindakan penghematan energi yang penting. Menganggap salah satu lebih penting daripada yang lain mengabaikan kontribusi kumulatif dari semua tindakan kecil. Ini mengajarkan bahwa setiap usaha memiliki nilai.

20. Pemerintah sedang mempertimbangkan untuk menerapkan kebijakan 'kantong plastik berbayar' di semua toko. Apa dampak yang paling mungkin terjadi pada perilaku konsumen dan lingkungan jika kebijakan ini berhasil diterapkan?

  • A. Konsumen akan beralih ke kantong kertas yang lebih ramah lingkungan, sehingga masalah sampah plastik teratasi sepenuhnya.
  • B. Konsumen akan membawa tas belanja sendiri dan toko-toko akan mengurangi penggunaan kantong plastik, yang berdampak pada penurunan sampah plastik.
  • C. Konsumen akan protes dan menolak berbelanja di toko yang menerapkan kebijakan tersebut, sehingga kebijakan akan dibatalkan.
  • D. Harga barang akan naik karena biaya kantong plastik dibebankan kepada konsumen.
  • E. Tidak akan ada perubahan signifikan karena konsumen akan tetap membeli kantong plastik berbayar.
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: B. Konsumen akan membawa tas belanja sendiri dan toko-toko akan mengurangi penggunaan kantong plastik, yang berdampak pada penurunan sampah plastik.

Pembahasan: Pilihan B adalah dampak yang paling mungkin dan diinginkan (C4-Menganalisis) dari kebijakan 'kantong plastik berbayar'. Kebijakan ini dirancang untuk mendorong perubahan perilaku konsumen agar beralih menggunakan tas belanja sendiri, yang pada gilirannya akan mengurangi jumlah sampah plastik yang dihasilkan. Pilihan A terlalu optimis, C terlalu pesimis, D adalah dampak sekunder, dan E mengabaikan tujuan kebijakan.

B. Isian Singkat

1. Sebuah desa sedang mengalami masalah banjir saat musim hujan tiba. Setelah diselidiki, selokan di desa tersebut banyak tersumbat oleh sampah plastik dan botol bekas. Selain membersihkan selokan, apa satu tindakan preventif jangka panjang yang paling efektif yang dapat dilakukan warga untuk mencegah banjir serupa di masa depan?

Jawaban: Meningkatkan kesadaran warga untuk tidak membuang sampah sembarangan ke selokan atau sungai, serta mengaktifkan program pengelolaan sampah terpadu seperti bank sampah atau pemilahan sampah di rumah.

2. Seorang siswa ingin membuat proyek daur ulang di sekolah. Dia memiliki banyak botol plastik bekas dan koran bekas. Jika dia ingin membuat sesuatu yang bermanfaat untuk taman sekolah, proyek apakah yang paling kreatif dan fungsional yang bisa dia buat dari bahan-bahan tersebut?

Jawaban: Membuat pot tanaman gantung dari botol plastik bekas dan menggunakan koran bekas sebagai alas atau campuran kompos untuk media tanam, atau membuat kerajinan tangan dekoratif untuk taman.

3. Di rumahmu, setiap kali kamu selesai makan buah, kulitnya selalu dibuang ke tempat sampah biasa. Jika kamu ingin mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPA, bagaimana cara yang paling tepat untuk mengelola kulit buah tersebut?

Jawaban: Mengolah kulit buah menjadi kompos, yang kemudian dapat digunakan sebagai pupuk untuk tanaman di rumah atau kebun.

4. Di lingkungan perkotaan, banyak orang menggunakan kendaraan pribadi, yang menyebabkan polusi udara. Selain menggunakan transportasi umum, apa satu kebiasaan sederhana yang dapat kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mengurangi jejak karbon pribadi dan meningkatkan kualitas udara?

Jawaban: Berjalan kaki atau bersepeda untuk jarak dekat, atau mengurangi penggunaan AC/kipas angin jika tidak terlalu panas.

5. Sekolahmu berencana mengadakan acara bazar makanan. Untuk mengurangi sampah, pihak sekolah memutuskan untuk tidak menyediakan piring dan gelas sekali pakai. Apa dampak positif dan negatif yang mungkin timbul dari kebijakan ini?

Jawaban: Dampak positif: Pengurangan signifikan sampah plastik dan peningkatan kesadaran lingkungan. Dampak negatif: Awalnya mungkin ada ketidaknyamanan bagi pengunjung yang lupa membawa alat makan, atau butuh upaya lebih untuk mencuci alat makan jika disediakan oleh sekolah.

C. Uraian

1. Bayangkan kamu adalah seorang perancang kampanye lingkungan untuk anak-anak SD. Rancanglah sebuah kampanye inovatif dengan tema 'Super Pahlawan Lingkungan' yang bertujuan untuk mengajak teman-temanmu mengurangi sampah plastik dan menghemat air di sekolah. Jelaskan nama kampanye, slogan, tiga kegiatan utama, dan mengapa kampanye ini akan berhasil menarik perhatian dan mengubah perilaku teman-temanmu.

Contoh Jawaban: Nama Kampanye: 'Super Pahlawan Lingkungan: Misi Bumi Bersih!'Slogan: 'Aksi Kecilku, Selamatkan Bumiku!'Tiga Kegiatan Utama: 1. **'Tantangan Botol Isi Ulang':** Setiap siswa yang membawa botol minum isi ulang akan mendapatkan stiker 'Pahlawan Air' yang bisa dikumpulkan. Di akhir bulan, siswa dengan stiker terbanyak akan mendapat hadiah kecil atau pengakuan di upacara bendera. Ini mendorong kebiasaan positif dengan insentif dan pengakuan. 2. **'Kreasi Sampah Jadi Berkah':** Lomba membuat kerajinan tangan dari sampah plastik dan kertas bekas. Hasil karya terbaik akan dipamerkan dan dijual untuk dana kebersihan sekolah. Ini mengubah sampah menjadi sesuatu yang bernilai dan melibatkan kreativitas. 3. **'Detektif Kran Air':** Siswa membentuk tim kecil untuk memantau penggunaan air di kamar mandi dan wastafel sekolah. Mereka akan melaporkan keran yang bocor atau air yang terbuang sia-sia dan memberikan stiker 'Hemat Air' kepada teman yang menggunakan air secara bijak. Ini menumbuhkan rasa tanggung jawab dan pengawasan diri. Kampanye ini akan berhasil karena: * **Menarik dan Interaktif:** Menggunakan tema 'pahlawan' dan kegiatan yang melibatkan partisipasi aktif (lomba, tantangan, detektif) sangat menarik bagi anak-anak SD. * **Memberikan Insentif Positif:** Stiker, hadiah, dan pengakuan memotivasi siswa untuk berpartisipasi dan mempertahankan kebiasaan baik. * **Edukasi Praktis:** Siswa belajar langsung melalui pengalaman, bukan hanya teori, tentang cara mengurangi sampah dan menghemat air. * **Membangun Kebiasaan:** Kegiatan rutin yang menyenangkan akan membantu membentuk kebiasaan baru yang positif secara jangka panjang.

2. Di lingkungan tempat tinggalmu, masih banyak warga yang membakar sampah di pekarangan rumah mereka. Jelaskan secara rinci apa saja dampak negatif dari pembakaran sampah terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Kemudian, usulkan dua solusi konkret yang dapat dilakukan oleh warga secara mandiri untuk mengatasi masalah ini tanpa harus membakar sampah.

Contoh Jawaban: Dampak Negatif Pembakaran Sampah: 1. **Polusi Udara:** Asap hasil pembakaran sampah mengandung berbagai zat berbahaya seperti dioksin, furan, karbon monoksida, dan partikel halus (PM2.5). Zat-zat ini dapat menyebabkan gangguan pernapasan akut (asma, ISPA), iritasi mata, dan dalam jangka panjang meningkatkan risiko kanker serta masalah kesehatan lainnya. 2. **Pencemaran Tanah dan Air:** Abu sisa pembakaran sampah yang mengandung zat kimia beracun dapat meresap ke dalam tanah dan mencemari sumber air tanah, yang pada akhirnya dapat membahayakan biota air dan kesehatan manusia yang mengonsumsi air tersebut. 3. **Pemanasan Global:** Pembakaran sampah, terutama plastik, melepaskan gas rumah kaca seperti karbon dioksida dan metana yang berkontribusi pada perubahan iklim dan pemanasan global. 4. **Gangguan Estetika dan Bau:** Asap dan bau tidak sedap dari pembakaran sampah mengganggu kenyamanan warga sekitar dan merusak keindahan lingkungan. Dua Solusi Konkret: 1. **Pemilahan dan Pengomposan Sampah Organik:** Warga dapat memilah sampah organik (sisa makanan, daun, ranting) dan mengolahnya menjadi kompos di pekarangan rumah. Kompos ini dapat dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman, sehingga mengurangi volume sampah yang harus dibuang dan menghasilkan pupuk alami. 2. **Menyetorkan Sampah Anorganik ke Bank Sampah atau Daur Ulang:** Sampah anorganik seperti plastik, kertas, kaca, dan logam dapat dipilah dan disetorkan ke bank sampah atau pengepul barang bekas. Selain mendapatkan penghasilan tambahan, ini juga memastikan sampah didaur ulang dengan benar dan tidak mencemari lingkungan. Jika tidak ada bank sampah, warga bisa berkoordinasi dengan petugas kebersihan untuk pengumpulan terpisah.

3. Pemerintah berencana membangun sebuah bendungan besar untuk mengatasi kekeringan di musim kemarau dan menyediakan air bersih bagi beberapa desa. Namun, pembangunan bendungan ini akan mengorbankan sebagian hutan lindung dan menggusur beberapa keluarga adat. Sebagai seorang siswa yang peduli lingkungan dan masyarakat, bagaimana kamu akan mengevaluasi rencana ini? Jelaskan argumenmu mengenai keuntungan dan kerugiannya, serta usulkan alternatif atau mitigasi yang mungkin.

Contoh Jawaban: Evaluasi Rencana Pembangunan Bendungan: **Keuntungan:** 1. **Penyediaan Air Bersih:** Bendungan dapat menjadi sumber air bersih yang stabil bagi desa-desa yang sering mengalami kekeringan, meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat. 2. **Irigasi Pertanian:** Air dari bendungan dapat digunakan untuk irigasi, mendukung sektor pertanian dan ketahanan pangan. 3. **Pembangkit Listrik (Potensial):** Bendungan seringkali juga dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga air, menyediakan energi terbarukan. **Kerugian:** 1. **Kerusakan Lingkungan:** Pengorbanan hutan lindung akan menyebabkan hilangnya habitat flora dan fauna, mengganggu ekosistem, dan berpotensi mengurangi keanekaragaman hayati. Hutan juga berfungsi sebagai penyerap karbon dan pengatur tata air. 2. **Penggusuran Masyarakat Adat:** Penggusuran keluarga adat akan menghilangkan tempat tinggal, mata pencarian, serta warisan budaya dan spiritual mereka, yang memiliki dampak sosial dan psikologis yang besar. 3. **Perubahan Iklim Mikro:** Pembangunan bendungan dapat mengubah pola curah hujan dan suhu di daerah sekitarnya. **Evaluasi Keseluruhan:** Meskipun kebutuhan akan air bersih sangat mendesak, kerugian lingkungan (hutan lindung) dan sosial (penggusuran masyarakat adat) dari pembangunan bendungan ini sangat besar dan tidak dapat diabaikan. Keuntungan jangka pendek mungkin tidak sebanding dengan dampak jangka panjang yang tidak dapat diperbaiki. **Alternatif atau Mitigasi yang Diusulkan:** 1. **Prioritaskan Konservasi Air:** Menerapkan program konservasi air yang ketat di desa-desa, seperti penampungan air hujan skala kecil di setiap rumah, perbaikan sistem irigasi yang efisien, dan edukasi hemat air, sebelum membangun bendungan besar. 2. **Pencarian Lokasi Alternatif:** Melakukan studi kelayakan yang lebih mendalam untuk menemukan lokasi bendungan yang tidak merusak hutan lindung dan tidak menggusur masyarakat adat. 3. **Teknologi Desalinasi (jika dekat laut):** Jika desa dekat dengan pantai, teknologi desalinasi air laut dapat menjadi alternatif untuk menyediakan air bersih, meskipun biayanya mungkin lebih tinggi. 4. **Dialog dan Kompensasi Adil:** Jika pembangunan tidak dapat dihindari, pemerintah harus melakukan dialog terbuka dengan masyarakat adat, memberikan kompensasi yang adil (tidak hanya uang tapi juga lahan pengganti yang layak dan fasilitas yang memadai), serta memastikan hak-hak mereka terpenuhi. Selain itu, program reboisasi di area lain perlu dilakukan untuk mengganti hutan yang hilang.

4. Di sekolahmu, setiap hari ada banyak sisa makanan dari kantin yang terbuang sia-sia. Sisa makanan ini seringkali berakhir di tempat sampah, menimbulkan bau tidak sedap, dan menarik serangga. Sebagai seorang siswa yang bertanggung jawab, buatlah proposal program 'Zero Waste Kantin' untuk sekolahmu. Jelaskan tujuan program, tiga langkah pelaksanaan, dan bagaimana kamu akan mengukur keberhasilannya.

Contoh Jawaban: Proposal Program 'Zero Waste Kantin' **Nama Program:** Kantin Sehat, Kantin Tanpa Sisa! **Tujuan Program:** 1. Mengurangi jumlah sisa makanan yang terbuang dari kantin sekolah secara signifikan. 2. Meningkatkan kesadaran siswa dan staf kantin tentang pentingnya pengelolaan makanan dan pengurangan sampah. 3. Menciptakan lingkungan kantin yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan. **Tiga Langkah Pelaksanaan:** 1. **Edukasi dan Kampanye 'Habiskan Makananmu!':** * **Kegiatan:** Mengadakan sosialisasi kepada seluruh siswa dan staf kantin tentang dampak buruk sisa makanan dan cara menguranginya. Membuat poster-poster menarik dengan slogan 'Ambil Secukupnya, Habiskan Semuanya!' yang ditempel di area kantin. Mengadakan lomba slogan atau poster terkait pengurangan sisa makanan. * **Tujuan:** Menumbuhkan kesadaran dan kebiasaan siswa untuk mengambil makanan sesuai porsi dan menghabiskannya. 2. **Pemilahan dan Pengolahan Sisa Makanan (Komposter):** * **Kegiatan:** Menyediakan wadah terpisah di kantin untuk sisa makanan (sampah organik). Bekerja sama dengan guru IPA atau klub lingkungan untuk membuat komposter di area sekolah. Sisa makanan dari kantin akan dikumpulkan dan diolah menjadi kompos, yang kemudian dapat digunakan untuk pupuk tanaman di taman sekolah. * **Tujuan:** Mengurangi sampah organik yang dibuang ke TPA dan menghasilkan pupuk alami yang bermanfaat. 3. **Evaluasi dan Apresiasi:** * **Kegiatan:** Setiap minggu, tim 'Zero Waste' (terdiri dari siswa dan guru) akan menimbang sisa makanan yang terkumpul dari kantin. Data akan dicatat dan diumumkan. Kantin atau kelas dengan sisa makanan paling sedikit akan mendapatkan apresiasi atau 'Bintang Kantin Sehat'. * **Tujuan:** Memantau kemajuan program dan memberikan motivasi berkelanjutan. **Pengukuran Keberhasilan:** Keberhasilan program akan diukur melalui: 1. **Penurunan Volume Sisa Makanan:** Mengukur dan membandingkan berat sisa makanan yang terkumpul setiap minggu/bulan sebelum dan sesudah program berjalan. Target penurunan minimal 50% dalam tiga bulan. 2. **Tingkat Partisipasi Siswa:** Melihat seberapa banyak siswa yang aktif terlibat dalam kegiatan kampanye, lomba, dan penggunaan komposter. 3. **Perubahan Perilaku:** Observasi langsung di kantin, apakah siswa lebih banyak menghabiskan makanan mereka dan membuang sampah pada tempatnya dengan benar. Survei kepuasan dan kesadaran siswa juga dapat dilakukan.

5. Di kota Anda, banyak rumah yang memiliki halaman kecil atau bahkan tidak ada halaman sama sekali. Hal ini menyebabkan kurangnya ruang hijau dan potensi untuk menanam tanaman. Sebagai seorang inovator muda, usulkan sebuah konsep 'urban farming' (pertanian perkotaan) yang kreatif dan dapat diterapkan oleh keluarga di rumah-rumah dengan lahan terbatas. Jelaskan konsepnya, bahan-bahan yang dibutuhkan, dan mengapa konsep ini berkelanjutan.

Contoh Jawaban: Konsep 'Urban Farming': Kebun Vertikal Botol Bekas **Konsep:** 'Kebun Vertikal Botol Bekas' adalah sistem pertanian perkotaan yang memanfaatkan ruang vertikal (dinding atau pagar) untuk menanam berbagai jenis tanaman, terutama sayuran daun atau bumbu dapur. Sistem ini menggunakan botol plastik bekas sebagai wadah tanam yang disusun bertingkat. Air disiram dari atas dan akan mengalir ke botol-botol di bawahnya, sehingga lebih efisien dalam penggunaan air. **Bahan-bahan yang Dibutuhkan:** 1. **Botol Plastik Bekas:** Botol air mineral ukuran besar (1,5 L atau 2 L) yang sudah dibersihkan. Bagian tengah botol dipotong memanjang untuk membuat lubang tanam. 2. **Tali atau Kawat Kuat:** Untuk menggantung dan menyusun botol-botol secara vertikal. 3. **Paku/Sekrup dan Palu/Obeng:** Untuk memasang tali/kawat pada dinding atau pagar. 4. **Media Tanam:** Campuran tanah subur, kompos dari sisa makanan rumah tangga, dan sekam bakar untuk drainase yang baik. 5. **Bibit Tanaman:** Sayuran daun (selada, sawi, kangkung), bumbu dapur (kemangi, seledri, cabai kecil), atau tanaman obat. 6. **Gunting/Pisau Cutter:** Untuk memotong botol. **Cara Pembuatan Singkat:** 1. Siapkan botol plastik bekas, bersihkan. Potong bagian tengah botol memanjang, sisakan bagian leher dan bawah. 2. Buat lubang kecil di bagian bawah botol untuk drainase dan agar air bisa menetes ke botol di bawahnya. 3. Isi botol dengan media tanam dan tanam bibit. 4. Susun botol-botol secara vertikal menggunakan tali/kawat yang diikat pada dinding atau pagar. 5. Siram tanaman dari botol paling atas. **Mengapa Konsep Ini Berkelanjutan:** 1. **Pemanfaatan Sampah:** Mengurangi limbah plastik dengan mendaur ulang botol bekas menjadi wadah tanam. 2. **Hemat Lahan:** Memaksimalkan penggunaan ruang vertikal, ideal untuk rumah dengan lahan terbatas di perkotaan. 3. **Hemat Air:** Sistem penyiraman dari atas ke bawah (irigasi tetes sederhana) mengurangi pemborosan air. 4. **Produksi Pangan Lokal:** Keluarga dapat menanam sayuran atau bumbu dapur sendiri, mengurangi ketergantungan pada produk pasar, menghemat biaya, dan memastikan ketersediaan pangan segar yang lebih sehat. 5. **Meningkatkan Ruang Hijau:** Menambah area hijau di lingkungan perkotaan yang padat, membantu menyaring udara dan menciptakan suasana yang lebih sejuk.

D. Mencocokkan

Set 1. Pasangkan jenis sampah di kolom kiri dengan cara pengelolaannya yang paling tepat di kolom kanan.

Sisa makanan, kulit buah, daun kering=>Diolah menjadi kompos
Botol plastik bekas, kemasan minuman, kantong plastik=>Didaur ulang di bank sampah atau pengepul
Baterai bekas, lampu bekas, limbah elektronik=>Dibuang ke tempat khusus limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Kertas bekas, kardus, majalah=>Didaur ulang atau dijadikan bahan kerajinan
Pakaian bekas yang masih layak pakai=>Disumbangkan atau dijual kembali

Set 2. Pasangkan tindakan di kolom kiri dengan dampak positifnya terhadap lingkungan di kolom kanan.

Membawa tas belanja kain saat berbelanja=>Mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai
Mematikan lampu saat tidak digunakan=>Menghemat energi listrik
Memilah sampah organik dan anorganik di rumah=>Memudahkan proses daur ulang dan pengomposan
Menanam pohon di lingkungan sekitar=>Menyediakan oksigen dan menyerap polusi udara
Menggunakan transportasi umum atau bersepeda=>Mengurangi emisi gas buang kendaraan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *