Pendahuluan
Halo, siswa-siswi kelas 11! Materi asam basa merupakan salah satu topik fundamental dalam ilmu kimia yang sering muncul dalam berbagai ujian. Untuk membantu kalian memahami dan menguasai materi ini, kami telah menyiapkan kumpulan contoh soal kimia asam basa kelas 11 lengkap dengan pilihan ganda, isian singkat, uraian, dan mencocokkan, beserta kunci jawaban dan pembahasannya.
Deskripsi SEO Konten
Artikel ini menyajikan kumpulan contoh soal kimia asam basa untuk siswa kelas 11 SMA, dirancang untuk memperdalam pemahaman dan mengasah kemampuan dalam materi fundamental ini. Berbagai jenis soal, mulai dari pilihan ganda, isian singkat, uraian, hingga mencocokkan, telah disiapkan untuk mencakup seluruh spektrum topik asam basa. Anda akan menemukan soal-soal yang berkaitan dengan teori asam basa Arrhenius, Brønsted-Lowry, dan Lewis, serta perhitungan pH larutan asam kuat, basa kuat, asam lemah, dan basa lemah. Konsep larutan penyangga (buffer), hidrolisis garam, dan titrasi asam basa juga disertakan. Setiap soal pilihan ganda dilengkapi dengan kunci jawaban dan pembahasan singkat yang akan membantu Anda memahami logika di balik jawaban yang benar. Dengan berlatih secara teratur menggunakan kumpulan soal ini, diharapkan Anda dapat meningkatkan penguasaan materi, mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, dan meraih nilai terbaik dalam ulangan harian maupun ujian akhir semester. Gunakan artikel ini sebagai sumber belajar utama Anda untuk sukses di kimia asam basa!
A. Soal Pilihan Ganda
- Zat yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion H⁺ adalah definisi asam menurut…
- Arrhenius
- Brønsted-Lowry
- Lewis
- Boyle
- Lavoisier
- Pasangan asam-basa konjugasi yang tepat dari reaksi H₂PO₄⁻(aq) + H₂O(l) ⇌ HPO₄²⁻(aq) + H₃O⁺(aq) adalah…
- H₂PO₄⁻ dan H₂O
- H₂O dan H₃O⁺
- H₂PO₄⁻ dan HPO₄²⁻
- HPO₄²⁻ dan H₂O
- H₂O dan HPO₄²⁻
- Larutan HCl 0,01 M memiliki pH sebesar…
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- Larutan NaOH 0,001 M memiliki pH sebesar…
- 2
- 3
- 11
- 12
- 13
- Jika larutan asam lemah HX 0,1 M memiliki konsentrasi ion H⁺ sebesar 10⁻³ M, maka nilai Ka asam HX adalah…
- 10⁻⁵
- 10⁻⁴
- 10⁻³
- 10⁻²
- 10⁻¹
- Larutan CH₃COOH 0,1 M (Ka = 10⁻⁵) memiliki pH sebesar…
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- Larutan NH₃ 0,1 M (Kb = 10⁻⁵) memiliki pH sebesar…
- 2
- 3
- 11
- 12
- 13
- Indikator asam basa yang akan berwarna merah dalam suasana asam dan kuning dalam suasana basa adalah…
- Metil merah (pH 4,4 – 6,2)
- Bromtimol biru (pH 6,0 – 7,6)
- Fenolftalein (pH 8,3 – 10,0)
- Metil jingga (pH 3,1 – 4,4)
- Lakmus (pH merah 4,5 – 8,3 biru)
- Titik ekuivalen dalam titrasi asam basa tercapai ketika…
- Jumlah mol asam lebih banyak dari basa
- Jumlah mol basa lebih banyak dari asam
- Jumlah mol asam sama dengan jumlah mol basa
- pH larutan selalu 7
- Volume titran sama dengan volume analit
- Larutan yang dapat mempertahankan pH-nya meskipun ditambahkan sedikit asam atau basa disebut…
- Larutan elektrolit
- Larutan non-elektrolit
- Larutan penyangga
- Larutan jenuh
- Larutan standar
- Garam yang akan mengalami hidrolisis parsial dan bersifat basa adalah…
- NaCl
- NH₄Cl
- CH₃COONa
- K₂SO₄
- Ba(NO₃)₂
- Menurut teori Lewis, spesi yang bertindak sebagai basa adalah…
- Penerima pasangan elektron
- Pemberi pasangan elektron
- Penerima proton
- Pemberi proton
- Penghasil ion H⁺
- Konsentrasi ion OH⁻ dalam larutan dengan pH 2 adalah…
- 10⁻² M
- 10⁻⁷ M
- 10⁻¹² M
- 10⁻¹³ M
- 10⁻¹⁴ M
- Nilai tetapan hasil kali ion air (Kw) pada suhu 25 °C adalah…
- 10⁻⁷
- 10⁻¹⁰
- 10⁻¹²
- 10⁻¹³
- 10⁻¹⁴
- Jika 50 mL larutan HCl 0,1 M direaksikan dengan 50 mL larutan NaOH 0,1 M, maka pH campuran setelah reaksi adalah…
- 1
- 7
- 13
- Kurang dari 7
- Lebih dari 7
- Berikut ini adalah ciri-ciri larutan penyangga, kecuali…
- Mengandung asam lemah dan basa konjugasinya
- Mengandung basa lemah dan asam konjugasinya
- pH-nya relatif tidak berubah saat ditambah sedikit asam/basa
- pH-nya berubah drastis saat ditambah sedikit asam/basa
- Dapat dibuat dari campuran asam lemah berlebih dengan basa kuat
- Garam (NH₄)₂SO₄ jika dilarutkan dalam air akan mengalami hidrolisis dan bersifat…
- Asam
- Basa
- Netral
- Amfoter
- Tidak terhidrolisis
- Untuk membuat larutan penyangga dengan pH mendekati 5, pasangan zat yang paling tepat dicampurkan adalah… (Diketahui Ka CH₃COOH = 10⁻⁵, Kb NH₃ = 10⁻⁵)
- Asam kuat dan basa kuat
- Asam lemah dan basa lemah
- CH₃COOH dan CH₃COONa
- NH₃ dan NH₄Cl
- HCl dan NH₄OH
- Sebanyak 100 mL larutan H₂SO₄ 0,005 M memiliki pH sebesar…
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- Larutan H₂CO₃ (Ka₁ = 4,3 × 10⁻⁷; Ka₂ = 5,6 × 10⁻¹¹) dalam air akan membentuk kesetimbangan. Spesi yang bertindak sebagai basa konjugasi dari H₂CO₃ adalah…
- H₂O
- CO₃²⁻
- HCO₃⁻
- H₃O⁺
- OH⁻
B. Soal Isian Singkat
- Skala yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan suatu larutan adalah…
- Asam kuat adalah asam yang terionisasi sempurna dalam larutan. Berikan dua contoh asam kuat!
- Larutan yang terbentuk dari campuran asam lemah dengan basa konjugasinya atau basa lemah dengan asam konjugasinya disebut larutan…
- Tuliskan basa konjugasi dari H₂SO₄!
- Proses penambahan larutan standar ke dalam larutan analit hingga mencapai titik ekuivalen disebut…
C. Soal Uraian
- Jelaskan perbedaan teori asam basa Arrhenius, Brønsted-Lowry, dan Lewis beserta contoh senyawanya!
- Hitunglah pH larutan yang dibuat dengan mencampurkan 50 mL larutan CH₃COOH 0,2 M dengan 50 mL larutan NaOH 0,1 M! (Diketahui Ka CH₃COOH = 10⁻⁵)
- Jelaskan apa yang dimaksud dengan hidrolisis garam dan berikan contoh garam yang mengalami hidrolisis parsial bersifat asam!
- Bagaimana prosedur umum titrasi asam basa dilakukan dan bagaimana cara menentukan titik akhir titrasi?
- Suatu larutan asam lemah HZ 0,05 M memiliki pH sebesar 3. Tentukan nilai tetapan ionisasi asam (Ka) dari HZ!
D. Soal Mencocokkan
Cocokkan istilah di kolom kiri dengan definisi yang tepat di kolom kanan!
- Asam Arrhenius
- Zat yang menerima pasangan elektron
- Zat yang menghasilkan ion H⁺ dalam air
- Zat yang dapat mendonorkan proton
- Larutan Penyangga
- Larutan yang pH-nya selalu 7
- Larutan yang pH-nya relatif stabil terhadap penambahan sedikit asam/basa
- Larutan yang seluruhnya terionisasi dalam air
Kunci Jawaban dan Pembahasan
A. Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda
- A. Arrhenius
Pembahasan: Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang jika dilarutkan dalam air akan melepaskan ion H⁺. - C. H₂PO₄⁻ dan HPO₄²⁻
Pembahasan: Dalam reaksi H₂PO₄⁻(aq) + H₂O(l) ⇌ HPO₄²⁻(aq) + H₃O⁺(aq), H₂PO₄⁻ mendonorkan proton (H⁺) kepada H₂O, sehingga H₂PO₄⁻ bertindak sebagai asam dan HPO₄²⁻ adalah basa konjugasinya. - B. 2
Pembahasan: HCl adalah asam kuat. [H⁺] = a × Ma = 1 × 0,01 M = 10⁻² M. pH = -log [H⁺] = -log (10⁻²) = 2. - C. 11
Pembahasan: NaOH adalah basa kuat. [OH⁻] = b × Mb = 1 × 0,001 M = 10⁻³ M. pOH = -log [OH⁻] = -log (10⁻³) = 3. pH = 14 – pOH = 14 – 3 = 11. - A. 10⁻⁵
Pembahasan: Untuk asam lemah, [H⁺] = √Ka × Ma. Diketahui [H⁺] = 10⁻³ M dan Ma = 0,1 M = 10⁻¹ M. Maka (10⁻³)² = Ka × 10⁻¹. 10⁻⁶ = Ka × 10⁻¹. Ka = 10⁻⁶ / 10⁻¹ = 10⁻⁵. - C. 3
Pembahasan: CH₃COOH adalah asam lemah. [H⁺] = √Ka × Ma = √(10⁻⁵ × 0,1) = √(10⁻⁵ × 10⁻¹) = √10⁻⁶ = 10⁻³ M. pH = -log [H⁺] = -log (10⁻³) = 3. - C. 11
Pembahasan: NH₃ adalah basa lemah. [OH⁻] = √Kb × Mb = √(10⁻⁵ × 0,1) = √(10⁻⁶) = 10⁻³ M. pOH = -log [OH⁻] = -log (10⁻³) = 3. pH = 14 – pOH = 14 – 3 = 11. - D. Metil jingga (pH 3,1 – 4,4)
Pembahasan: Metil jingga memiliki rentang pH 3,1-4,4. Di bawah 3,1 berwarna merah, di atas 4,4 berwarna kuning. - C. Jumlah mol asam sama dengan jumlah mol basa
Pembahasan: Titik ekuivalen adalah titik di mana mol H⁺ dari asam tepat bereaksi dengan mol OH⁻ dari basa (atau sebaliknya). - C. Larutan penyangga
Pembahasan: Larutan penyangga (buffer) adalah larutan yang dapat mempertahankan pH-nya dari penambahan sedikit asam, basa, atau pengenceran. - C. CH₃COONa
Pembahasan: CH₃COONa berasal dari asam lemah (CH₃COOH) dan basa kuat (NaOH). Anion CH₃COO⁻ akan terhidrolisis menghasilkan OH⁻, sehingga larutan bersifat basa. - B. Pemberi pasangan elektron
Pembahasan: Menurut Lewis, basa adalah spesi yang dapat memberikan pasangan elektron (donor elektron), sedangkan asam adalah penerima pasangan elektron (akseptor elektron). - D. 10⁻¹² M
Pembahasan: Jika pH = 2, maka [H⁺] = 10⁻² M. Kw = [H⁺][OH⁻] = 10⁻¹⁴. Maka [OH⁻] = 10⁻¹⁴ / [H⁺] = 10⁻¹⁴ / 10⁻² = 10⁻¹² M. - E. 10⁻¹⁴
Pembahasan: Kw adalah tetapan hasil kali ion air, yang pada 25 °C bernilai 1,0 × 10⁻¹⁴. - B. 7
Pembahasan: HCl adalah asam kuat dan NaOH adalah basa kuat. Mol HCl = 50 mL × 0,1 M = 5 mmol. Mol NaOH = 50 mL × 0,1 M = 5 mmol. Karena mol asam kuat dan basa kuat sama, larutan akan bersifat netral dengan pH = 7. - D. pH-nya berubah drastis saat ditambah sedikit asam/basa
Pembahasan: Larutan penyangga justru mempertahankan pH-nya, tidak berubah drastis. Ini adalah ciri yang salah. - A. Asam
Pembahasan: (NH₄)₂SO₄ berasal dari basa lemah (NH₄OH) dan asam kuat (H₂SO₄). Kation NH₄⁺ akan terhidrolisis menghasilkan H⁺, sehingga larutan bersifat asam. - C. CH₃COOH dan CH₃COONa
Pembahasan: Untuk membuat larutan penyangga dengan pH mendekati 5 (pH < 7), diperlukan campuran asam lemah dan basa konjugasinya. CH₃COOH adalah asam lemah dan CH₃COONa menyediakan basa konjugasi CH₃COO⁻. Dengan Ka = 10⁻⁵, pKa = 5, sehingga pH larutan penyangga akan mendekati 5. - B. 2
Pembahasan: H₂SO₄ adalah asam kuat bervalensi 2. [H⁺] = a × Ma = 2 × 0,005 M = 2 × 5 × 10⁻³ M = 10⁻² M. pH = -log [H⁺] = -log (10⁻²) = 2. - C. HCO₃⁻
Pembahasan: Asam H₂CO₃ mendonorkan satu proton menjadi HCO₃⁻. Oleh karena itu, HCO₃⁻ adalah basa konjugasi dari H₂CO₃.
B. Kunci Jawaban Soal Isian Singkat
- pH (potensial hidrogen)
- HCl, H₂SO₄, HNO₃ (pilih dua)
- Penyangga (buffer)
- HSO₄⁻
- Titrasi
C. Kunci Jawaban Soal Uraian
- Perbedaan Teori Asam Basa:
- Arrhenius: Asam adalah zat yang menghasilkan H⁺ dalam air (contoh: HCl → H⁺ + Cl⁻). Basa adalah zat yang menghasilkan OH⁻ dalam air (contoh: NaOH → Na⁺ + OH⁻). Kekurangan: Hanya berlaku untuk larutan berair.
- Brønsted-Lowry: Asam adalah donor proton (H⁺). Basa adalah akseptor proton (H⁺). (Contoh: HCl + H₂O → H₃O⁺ + Cl⁻; HCl donor H⁺, H₂O akseptor H⁺). Kelebihan: Tidak terbatas pada pelarut air.
- Lewis: Asam adalah akseptor pasangan elektron. Basa adalah donor pasangan elektron. (Contoh: BF₃ + NH₃ → F₃B-NH₃; NH₃ donor pasangan elektron, BF₃ akseptor). Kelebihan: Meliputi reaksi non-proton.
- Perhitungan pH Larutan Penyangga:
- Mol CH₃COOH = 50 mL × 0,2 M = 10 mmol
- Mol NaOH = 50 mL × 0,1 M = 5 mmol
- Reaksi: CH₃COOH + NaOH → CH₃COONa + H₂O
- Mula-mula: CH₃COOH (10 mmol), NaOH (5 mmol)
- Bereaksi: CH₃COOH (5 mmol), NaOH (5 mmol), CH₃COONa (5 mmol), H₂O (5 mmol)
- Sisa: CH₃COOH (5 mmol), CH₃COONa (5 mmol)
- Terbentuk larutan penyangga asam karena sisa asam lemah (CH₃COOH) dan garamnya (CH₃COONa) yang mengandung basa konjugasi (CH₃COO⁻).
- [H⁺] = Ka × (mol asam lemah / mol basa konjugasi) = 10⁻⁵ × (5 mmol / 5 mmol) = 10⁻⁵ M
- pH = -log [H⁺] = -log (10⁻⁵) = 5
- Hidrolisis Garam:
- Hidrolisis garam adalah reaksi penguraian garam oleh air yang menghasilkan asam dan/atau basa, sehingga pH larutan garam dapat menjadi asam, basa, atau netral.
- Contoh garam yang mengalami hidrolisis parsial bersifat asam: NH₄Cl. Garam ini berasal dari basa lemah (NH₄OH) dan asam kuat (HCl). Kation NH₄⁺ akan bereaksi dengan air (NH₄⁺ + H₂O ⇌ NH₃ + H₃O⁺) menghasilkan ion H₃O⁺, sehingga larutan bersifat asam.
- Prosedur Titrasi Asam Basa dan Penentuan Titik Akhir:
- Prosedur:
- Masukkan larutan yang akan dititrasi (analit) ke dalam labu Erlenmeyer.
- Tambahkan beberapa tetes indikator asam basa yang sesuai ke dalam analit.
- Isi buret dengan larutan standar (titran) yang konsentrasinya diketahui, catat volume awalnya.
- Teteskan titran secara perlahan ke dalam analit sambil digoyang hingga terjadi perubahan warna pada indikator.
- Catat volume akhir titran pada buret. Volume titran yang terpakai adalah selisih volume akhir dan awal.
- Penentuan Titik Akhir Titrasi: Titik akhir titrasi ditentukan oleh perubahan warna indikator. Indikator dipilih agar perubahan warnanya terjadi pada atau sangat dekat dengan titik ekuivalen (titik di mana mol asam tepat bereaksi dengan mol basa).
- Prosedur:
- Perhitungan Ka Asam Lemah:
- Diketahui [HZ] = 0,05 M dan pH = 3.
- Dari pH = 3, maka [H⁺] = 10⁻³ M.
- Untuk asam lemah, [H⁺]² = Ka × [HZ]
- (10⁻³)² = Ka × 0,05
- 10⁻⁶ = Ka × 5 × 10⁻²
- Ka = 10⁻⁶ / (5 × 10⁻²) = 0,2 × 10⁻⁴ = 2 × 10⁻⁵
D. Kunci Jawaban Soal Mencocokkan
- Asam Arrhenius: B. Zat yang menghasilkan ion H⁺ dalam air
Pembahasan: Definisi asam Arrhenius adalah zat yang melepaskan ion H⁺ di dalam air. - Larutan Penyangga: B. Larutan yang pH-nya relatif stabil terhadap penambahan sedikit asam/basa
Pembahasan: Larutan penyangga (buffer) memiliki kemampuan untuk mempertahankan pH-nya dari perubahan drastis.
