Latihan Soal Pengendalian Sosial: Uji Pemahamanmu tentang Norma dan Ketertiban Masyarakat

Posted on

Selamat datang di kumpulan latihan soal pengendalian sosial yang komprehensif! Materi pengendalian sosial adalah salah satu topik fundamental dalam sosiologi yang mengkaji bagaimana masyarakat menjaga ketertiban, keselarasan, dan mencegah penyimpangan perilaku. Pengendalian sosial hadir dalam berbagai bentuk, mulai dari teguran lisan, gosip, hingga sanksi hukum yang tegas. Memahami konsep ini penting untuk mengetahui dinamika interaksi sosial dan peran lembaga-lembaga dalam menjaga stabilitas. Kumpulan soal ini dirancang untuk menguji pemahaman Anda, mulai dari definisi, jenis-jenis, agen, fungsi, hingga contoh konkret pengendalian sosial dalam kehidupan sehari-hari. Baik Anda siswa, mahasiswa, maupun praktisi sosial, latihan soal ini akan membantu mengasah kemampuan analisis dan memperdalam wawasan Anda tentang mekanisme masyarakat dalam menghadapi perilaku menyimpang. Persiapkan diri Anda dan mari kita mulai menguji pemahaman Anda tentang pengendalian sosial!

Latihan Soal Pengendalian Sosial: Uji Pemahamanmu tentang Norma dan Ketertiban Masyarakat

Contoh Soal soal pengendalian sosial

A. Pilihan Ganda

1. Proses pengawasan yang dilakukan oleh suatu kelompok atau masyarakat terhadap anggota-anggotanya agar bertindak sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku disebut…

  • A. Pengendalian sosial
  • B. Sosialisasi
  • C. Integrasi sosial
  • D. Disorganisasi sosial
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: A

Pembahasan: Definisi tersebut merujuk pada pengertian pengendalian sosial, yaitu upaya untuk menjaga ketertiban dan keselarasan dalam masyarakat.

2. Berikut ini yang merupakan ciri pengendalian sosial yang bersifat formal adalah…

  • A. Dilakukan oleh keluarga dan tetangga
  • B. Aturan tertulis dan sanksi yang jelas
  • C. Sanksi berupa teguran lisan atau gosip
  • D. Bersifat tidak terlembaga
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: B

Pembahasan: Pengendalian sosial formal dilakukan oleh lembaga resmi dan memiliki aturan serta sanksi yang tertulis dan jelas.

3. Contoh pengendalian sosial informal yang paling tepat adalah…

  • A. Penangkapan pencuri oleh polisi
  • B. Sidang di pengadilan
  • C. Teguran orang tua kepada anaknya
  • D. Penerapan peraturan lalu lintas
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: C

Pembahasan: Teguran dari orang tua adalah bentuk pengendalian sosial informal karena dilakukan oleh individu atau kelompok kecil tanpa aturan tertulis.

4. Salah satu tujuan utama dari pengendalian sosial adalah…

  • A. Mendorong konflik antar kelompok
  • B. Meningkatkan angka kriminalitas
  • C. Menghilangkan semua perbedaan individu
  • D. Menciptakan ketertiban dan keteraturan sosial
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: D

Pembahasan: Pengendalian sosial bertujuan untuk menciptakan ketertiban dan keselarasan agar masyarakat dapat berfungsi dengan baik.

5. Lembaga kepolisian dan pengadilan termasuk agen pengendalian sosial yang bersifat…

  • A. Formal
  • B. Informal
  • C. Primer
  • D. Sekunder
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: A

Pembahasan: Kepolisian dan pengadilan adalah lembaga resmi yang memiliki wewenang hukum, sehingga termasuk agen pengendalian sosial formal.

6. Bentuk pengendalian sosial yang dilakukan dengan cara mengajak atau membimbing agar individu patuh terhadap norma adalah…

  • A. Persuasif
  • B. Koersif
  • C. Represif
  • D. Preventif
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: A

Pembahasan: Persuasif berarti membujuk atau mengajak dengan cara-cara yang baik, tanpa paksaan.

7. Ketika seorang siswa diberikan sanksi skorsing karena melanggar tata tertib sekolah, ini merupakan contoh pengendalian sosial yang bersifat…

  • A. Persuasif
  • B. Koersif
  • C. Preventif
  • D. Edukatif
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: B

Pembahasan: Sanksi skorsing adalah bentuk paksaan atau tindakan tegas untuk menghentikan penyimpangan, yang termasuk dalam koersif.

8. Peran guru dalam memberikan nasihat kepada siswa agar tidak menyontek adalah contoh pengendalian sosial yang bersifat…

  • A. Preventif
  • B. Represif
  • C. Koersif
  • D. Kuratif
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: A

Pembahasan: Nasihat adalah upaya pencegahan sebelum terjadinya penyimpangan, yang termasuk dalam preventif.

9. Pengendalian sosial yang dilakukan setelah terjadinya penyimpangan perilaku adalah…

  • A. Preventif
  • B. Represif
  • C. Persuasif
  • D. Koersif
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: B

Pembahasan: Represif adalah tindakan yang diambil setelah penyimpangan terjadi untuk mengembalikan keadaan seperti semula atau memberikan sanksi.

10. Salah satu fungsi pengendalian sosial adalah untuk…

  • A. Memicu perubahan sosial secara radikal
  • B. Menghambat proses sosialisasi
  • C. Mendorong terjadinya anomie
  • D. Menegakkan nilai dan norma sosial
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: D

Pembahasan: Pengendalian sosial bertindak untuk menjaga agar nilai dan norma tetap dihormati dan dipatuhi, sehingga tidak terjadi penyimpangan.

11. Apa yang dimaksud dengan anomie dalam konteks penyimpangan sosial?

  • A. Keadaan masyarakat yang sangat teratur
  • B. Kondisi tanpa norma atau hilangnya pegangan norma
  • C. Proses penegakan hukum yang sangat ketat
  • D. Integrasi sosial yang sangat kuat
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: B

Pembahasan: Anomie adalah kondisi di mana norma-norma sosial kehilangan kekuatannya atau tidak jelas, menyebabkan disorientasi individu.

12. Kelompok primer seperti keluarga memiliki peran penting dalam pengendalian sosial yang bersifat…

  • A. Informal
  • B. Formal
  • C. Tersier
  • D. Sekunder
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: A

Pembahasan: Keluarga merupakan agen sosialisasi pertama dan melakukan pengendalian secara langsung dan personal, sehingga bersifat informal.

13. Hukuman penjara bagi pelaku kejahatan adalah bentuk pengendalian sosial…

  • A. Informal dan persuasif
  • B. Formal dan koersif
  • C. Preventif dan edukatif
  • D. Kuratif dan informal
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: B

Pembahasan: Hukuman penjara adalah sanksi resmi yang diberikan oleh negara melalui sistem hukum, sehingga bersifat formal dan koersif (memaksa).

14. Salah satu karakteristik dari agen pengendalian sosial informal adalah…

  • A. Memiliki struktur organisasi yang jelas
  • B. Sanksi bersifat mengikat secara hukum
  • C. Sanksi seringkali tidak tertulis dan tidak resmi
  • D. Bertindak atas dasar undang-undang
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: C

Pembahasan: Agen informal seringkali tidak memiliki aturan tertulis dan sanksi yang bersifat tidak resmi, seperti teguran atau pengucilan sosial.

15. Ketika masyarakat mengucilkan seseorang yang melanggar adat istiadat, ini termasuk bentuk pengendalian sosial…

  • A. Informal
  • B. Formal
  • C. Preventif
  • D. Koersif
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: A

Pembahasan: Pengucilan adalah sanksi sosial yang tidak resmi, dilakukan oleh masyarakat, sehingga termasuk informal.

16. Penyuluhan anti-narkoba di sekolah adalah contoh pengendalian sosial yang bersifat…

  • A. Preventif
  • B. Represif
  • C. Koersif
  • D. Kuratif
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: A

Pembahasan: Penyuluhan bertujuan untuk mencegah penyalahgunaan narkoba sebelum terjadi, sehingga bersifat preventif.

17. Siapa yang pertama kali memperkenalkan konsep anomie dalam sosiologi?

  • A. Max Weber
  • B. Émile Durkheim
  • C. Karl Marx
  • D. Auguste Comte
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: B

Pembahasan: Émile Durkheim adalah sosiolog yang memperkenalkan konsep anomie, terutama dalam studinya tentang bunuh diri.

18. Peraturan daerah (Perda) tentang ketertiban umum merupakan salah satu bentuk pengendalian sosial…

  • A. Informal
  • B. Formal
  • C. Spontan
  • D. Tradisional
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: B

Pembahasan: Peraturan daerah adalah aturan tertulis yang dibuat oleh lembaga resmi pemerintah daerah, sehingga bersifat formal.

19. Mengapa sosialisasi dianggap sebagai salah satu bentuk pengendalian sosial?

  • A. Karena sosialisasi selalu menggunakan kekerasan
  • B. Karena sosialisasi hanya terjadi di lembaga formal
  • C. Karena sosialisasi menanamkan nilai dan norma agar individu patuh
  • D. Karena sosialisasi selalu bersifat represif
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: C

Pembahasan: Melalui sosialisasi, individu belajar dan menginternalisasi nilai serta norma masyarakat, sehingga cenderung berperilaku sesuai harapan sosial.

20. Tindakan mediasi untuk menyelesaikan konflik antar warga adalah contoh pengendalian sosial yang bersifat…

  • A. Persuasif
  • B. Koersif
  • C. Represif
  • D. Preventif
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: A

Pembahasan: Mediasi bertujuan untuk membujuk pihak-pihak yang berkonflik agar mencapai kesepakatan damai, yang termasuk dalam persuasif.

B. Isian Singkat

1. Pengendalian sosial yang dilakukan oleh lembaga-lembaga resmi seperti polisi dan pengadilan disebut pengendalian sosial…

Jawaban: Formal

2. Bentuk pengendalian sosial yang bertujuan untuk mencegah terjadinya penyimpangan perilaku adalah…

Jawaban: Preventif

3. Proses internalisasi nilai dan norma yang dilakukan sejak dini oleh keluarga merupakan agen pengendalian sosial…

Jawaban: Informal / Primer

4. Salah satu contoh sanksi informal dalam masyarakat adalah…

Jawaban: Gosip / Teguran / Pengucilan

5. Ketika masyarakat mengalami kondisi di mana nilai dan norma tidak jelas atau kehilangan kekuatan, kondisi ini disebut…

Jawaban: Anomie

C. Menjodohkan

1. Jodohkanlah konsep-konsep berikut dengan definisinya yang tepat!

PremisRespon
Pengendalian Sosial PreventifUpaya pencegahan sebelum terjadi penyimpangan.
Pengendalian Sosial RepresifTindakan setelah terjadi penyimpangan untuk memulihkan keadaan.
Agen Pengendalian SosialPihak atau lembaga yang melakukan pengendalian sosial.
AnomieKondisi hilangnya pegangan norma dalam masyarakat.

2. Jodohkanlah jenis pengendalian sosial dengan contohnya yang paling sesuai!

PremisRespon
Pengendalian Sosial FormalPenangkapan pelaku kejahatan oleh polisi.
Pengendalian Sosial InformalTeguran dari tetangga karena membuang sampah sembarangan.
Pengendalian Sosial PersuasifPenyuluhan bahaya narkoba kepada remaja.
Pengendalian Sosial KoersifPemberian denda tilang kepada pengendara yang melanggar lalu lintas.

D. Uraian

1. Jelaskan perbedaan mendasar antara pengendalian sosial formal dan informal beserta contohnya masing-masing!

Pengendalian sosial formal adalah pengendalian yang dilakukan oleh lembaga resmi dengan aturan tertulis dan sanksi yang jelas, contohnya kepolisian, pengadilan, atau peraturan sekolah. Sedangkan pengendalian sosial informal adalah pengendalian yang dilakukan oleh kelompok atau individu tanpa aturan tertulis yang resmi, dengan sanksi tidak resmi seperti teguran, gosip, atau pengucilan sosial dari keluarga atau tetangga.

2. Mengapa sosialisasi dianggap sebagai salah satu mekanisme penting dalam pengendalian sosial?

Sosialisasi adalah proses di mana individu belajar dan menginternalisasi nilai, norma, dan kebiasaan masyarakat sejak dini. Melalui sosialisasi, individu memahami apa yang dianggap benar dan salah, serta bagaimana seharusnya berperilaku. Dengan demikian, sosialisasi membentuk kepribadian dan perilaku individu agar sesuai dengan harapan masyarakat, sehingga secara otomatis mencegah terjadinya penyimpangan.

3. Bagaimana peran lembaga pendidikan (sekolah) dalam melakukan pengendalian sosial?

Lembaga pendidikan berperan sebagai agen pengendalian sosial formal maupun informal. Secara formal, sekolah memiliki tata tertib, peraturan, dan sanksi yang jelas untuk siswa yang melanggar. Secara informal, guru dan staf mendidik siswa tentang etika, moral, dan nilai-nilai sosial melalui nasihat, bimbingan, dan pembiasaan perilaku positif, serta menjadi teladan. Sekolah juga mengajarkan norma-norma kedisiplinan dan tanggung jawab.

4. Berikan contoh pengendalian sosial persuasif dan koersif dalam kehidupan sehari-hari!

Contoh persuasif: Seorang ibu menasihati anaknya agar tidak membuang sampah sembarangan dengan menjelaskan dampak buruknya bagi lingkungan. Contoh koersif: Petugas Satpol PP menertibkan pedagang kaki lima yang berjualan di trotoar karena melanggar peraturan daerah, bahkan menyita barang dagangan jika diperlukan.

5. Menurut Anda, apakah pengendalian sosial selalu berjalan efektif dalam mencegah penyimpangan? Jelaskan alasannya!

Tidak selalu. Efektivitas pengendalian sosial bergantung pada beberapa faktor, seperti kuatnya internalisasi norma oleh individu, konsistensi penegakan sanksi, dan kesesuaian norma dengan dinamika sosial yang berkembang. Jika norma tidak jelas (anomie), sanksi tidak tegas, atau agen pengendalian sosial tidak berfungsi optimal, maka pengendalian sosial bisa menjadi kurang efektif, bahkan dapat memicu munculnya bentuk-bentuk penyimpangan baru.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *