Latihan Soal Prefiks, Sufiks, dan Konfiks: Menguasai Imbuhan Bahasa Indonesia

Posted on

Imbuhan adalah salah satu aspek penting dalam tata bahasa Indonesia yang seringkali menjadi tantangan bagi pelajar. Artikel ini menyajikan kumpulan latihan soal prefiks (awalan), sufiks (akhiran), dan konfiks (gabungan awalan-akhiran) untuk membantu Anda memahami dan menguasai penggunaan imbuhan secara tepat. Dengan berbagai jenis soal, mulai dari pilihan ganda, isian singkat, esai, hingga menjodohkan, Anda akan diajak untuk mengidentifikasi jenis imbuhan, menganalisis perubahan makna kata, serta memahami fungsi gramatikalnya dalam kalimat. Persiapkan diri Anda untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia dan meraih nilai terbaik dalam ujian morfologi kata.

Latihan Soal Prefiks, Sufiks, dan Konfiks: Menguasai Imbuhan Bahasa Indonesia

Contoh Soal Latihan Soal Prefiks, Sufiks, dan Konfiks: Menguasai Imbuhan Bahasa Indonesia

A. Pilihan Ganda

  1. Soal: Manakah kelompok kata berikut yang semuanya mengandung prefiks ‘meN-‘?
    • Berjalan, melihat, menyanyi
    • Menulis, menyapu, membaca
    • Terbang, tertawa, tersenyum
    • Dimakan, ditulis, dicuci
    Jawaban: Menulis, menyapu, membaca
    Penjelasan: Prefiks ‘meN-‘ memiliki alomorf yang berubah sesuai huruf awal kata dasar. ‘Menulis’ (tulis), ‘menyapu’ (sapu), dan ‘membaca’ (baca) semuanya menggunakan prefiks ‘meN-‘. Pilihan lain ada yang mengandung prefiks lain (misal: berjalan) atau tidak memiliki imbuhan ‘meN-‘.
  2. Soal: Kata ‘kebaikan’ terbentuk dari konfiks ‘ke-an’ dan kata dasar ‘baik’. Apa makna imbuhan tersebut?
    • Menyatakan tempat
    • Menyatakan hasil
    • Menyatakan hal atau sifat
    • Menyatakan waktu
    Jawaban: Menyatakan hal atau sifat
    Penjelasan: Konfiks ‘ke-an’ pada kata ‘kebaikan’ membentuk nomina abstrak yang menyatakan hal atau sifat dari kata dasar ‘baik’.
  3. Soal: Sufiks ‘-kan’ pada kata ‘makanan’ memiliki makna yang berbeda dengan sufiks ‘-kan’ pada kata ‘ambilkan’. Apa makna sufiks ‘-kan’ pada kata ‘makanan’?
    • Menyatakan perintah
    • Menyatakan alat
    • Menyatakan hasil
    • Menyatakan perbuatan
    Jawaban: Menyatakan hasil
    Penjelasan: Pada kata ‘makanan’, sufiks ‘-an’ (yang seringkali terkait dengan ‘meN-kan’ atau ‘di-kan’ untuk membentuk nomina) berfungsi membentuk kata benda yang menyatakan hasil dari suatu perbuatan (makan). Sedangkan pada ‘ambilkan’, ‘-kan’ berfungsi membentuk verba imperatif atau kausatif.
  4. Soal: Kata mana yang mengandung prefiks ‘di-‘?
    • Berlari
    • Terbang
    • Dibaca
    • Menulis
    Jawaban: Dibaca
    Penjelasan: Prefiks ‘di-‘ digunakan untuk membentuk kata kerja pasif. ‘Dibaca’ adalah bentuk pasif dari ‘membaca’. Pilihan lain menggunakan prefiks ‘ber-‘, ‘ter-‘, dan ‘meN-‘.
  5. Soal: Pada kalimat ‘Anak itu terjatuh dari sepeda.’, imbuhan ‘ter-‘ pada kata ‘terjatuh’ menyatakan makna…
    • Paling
    • Dapat di-
    • Tidak sengaja
    • Melakukan tindakan
    Jawaban: Tidak sengaja
    Penjelasan: Prefiks ‘ter-‘ dapat menyatakan makna ‘tidak sengaja’ atau ‘sudah dalam keadaan’. Dalam konteks ‘terjatuh’, maknanya adalah jatuh tanpa disengaja.
  6. Soal: Kata ‘penulisan’ terbentuk dari prefiks ‘peN-‘ dan sufiks ‘-an’. Termasuk jenis imbuhan apakah ini?
    • Prefiks
    • Sufiks
    • Konfiks
    • Infiks
    Jawaban: Konfiks
    Penjelasan: Konfiks adalah imbuhan yang terdiri dari gabungan awalan dan akhiran yang melekat secara bersamaan pada kata dasar dan membentuk satu kesatuan makna. ‘PeN-an’ pada ‘penulisan’ adalah contoh konfiks.
  7. Soal: Manakah kata yang menggunakan prefiks ‘ber-‘?
    • Membawa
    • Terpukul
    • Berlari
    • Dimakan
    Jawaban: Berlari
    Penjelasan: Prefiks ‘ber-‘ seringkali menyatakan makna ‘memiliki’, ‘melakukan’, atau ‘mengenakan’. ‘Berlari’ berarti melakukan kegiatan lari.
  8. Soal: Sufiks ‘-an’ pada kata ‘pakaian’ memiliki makna…
    • Menyatakan hasil
    • Menyatakan tempat
    • Menyatakan alat atau benda yang dipakai
    • Menyatakan perbuatan
    Jawaban: Menyatakan alat atau benda yang dipakai
    Penjelasan: Pada kata ‘pakaian’, sufiks ‘-an’ membentuk nomina yang berarti ‘sesuatu yang dipakai’, atau ‘jenis pakaian’.
  9. Soal: Kata ‘sekolah’ jika diberi prefiks ‘ke-‘ akan menjadi ‘kesekolah’. Apa makna imbuhan tersebut?
    • Menyatakan kumpulan
    • Menyatakan tujuan
    • Menyatakan urutan
    • Menyatakan kepemilikan
    Jawaban: Menyatakan tujuan
    Penjelasan: Prefiks ‘ke-‘ pada ‘kesekolah’ (sering ditulis ‘ke sekolah’ sebagai preposisi) dalam konteks ini menunjukkan arah atau tujuan. Namun, jika ‘kesekolah’ dianggap sebagai kata berimbuhan, ‘ke-‘ bisa membentuk kata bilangan urutan atau menyatakan kumpulan.
  10. Soal: Kata ‘pekerjaan’ terbentuk dari konfiks ‘peN-an’. Apa fungsi imbuhan ini?
    • Membentuk kata kerja (verba)
    • Membentuk kata sifat (adjektiva)
    • Membentuk kata benda (nomina)
    • Membentuk kata keterangan (adverbia)
    Jawaban: Membentuk kata benda (nomina)
    Penjelasan: Konfiks ‘peN-an’ umumnya berfungsi untuk membentuk kata benda (nomina) yang menyatakan proses, hasil, atau tempat dari suatu perbuatan.
  11. Soal: Manakah kata yang mengandung prefiks ‘peN-‘ dengan alomorf ‘pem-‘?
    • Penulis
    • Pencuri
    • Pembeli
    • Penyanyi
    Jawaban: Pembeli
    Penjelasan: Prefiks ‘peN-‘ memiliki alomorf ‘pem-‘ jika bertemu dengan kata dasar yang diawali huruf ‘b’ atau ‘p’. ‘Pembeli’ berasal dari ‘beli’.
  12. Soal: Sufiks ‘-i’ pada kata ‘datangi’ memiliki makna…
    • Menyatakan hasil
    • Menyatakan alat
    • Melakukan sesuatu berulang-ulang atau ke arah
    • Menyatakan sifat
    Jawaban: Melakukan sesuatu berulang-ulang atau ke arah
    Penjelasan: Sufiks ‘-i’ dapat menyatakan makna kausatif (menyebabkan), lokatif (melakukan ke arah/tempat), atau repetitif (melakukan berulang-ulang). ‘Datangi’ berarti ‘mendatangi suatu tempat’.
  13. Soal: Imbuhan ‘se-‘ pada kata ‘setinggi’ memiliki makna…
    • Satu
    • Seluruh
    • Sama dengan
    • Sejak
    Jawaban: Sama dengan
    Penjelasan: Prefiks ‘se-‘ pada kata sifat seringkali menyatakan makna ‘sama dengan’ atau ‘seperti’. ‘Setinggi’ berarti ‘sama tingginya dengan’.
  14. Soal: Konfiks ‘per-an’ pada kata ‘perkebunan’ menyatakan…
    • Proses
    • Hasil
    • Tempat atau daerah
    • Sifat
    Jawaban: Tempat atau daerah
    Penjelasan: Konfiks ‘per-an’ pada ‘perkebunan’ membentuk nomina yang menyatakan ‘tempat atau daerah yang banyak ditanami kebun’.
  15. Soal: Kata ‘tersenyum’ mengandung prefiks ‘ter-‘. Apa makna yang paling tepat?
    • Paling
    • Dapat di-
    • Tidak disengaja atau dalam keadaan
    • Melakukan tindakan
    Jawaban: Tidak disengaja atau dalam keadaan
    Penjelasan: Pada kata ‘tersenyum’, prefiks ‘ter-‘ menyatakan bahwa tindakan senyum terjadi secara tidak sengaja atau berada dalam suatu keadaan (sudah tersenyum).
  16. Soal: Manakah kata yang memiliki prefiks ‘meN-‘ dengan alomorf ‘men-‘?
    • Memukul
    • Menyanyi
    • Mencuci
    • Mengambil
    Jawaban: Mencuci
    Penjelasan: Prefiks ‘meN-‘ memiliki alomorf ‘men-‘ jika bertemu dengan kata dasar yang diawali huruf ‘c’, ‘d’, ‘j’, ‘t’, atau ‘z’. ‘Mencuci’ berasal dari ‘cuci’.
  17. Soal: Sufiks ‘-nya’ pada kalimat ‘Buku itu bagus, sayangnya harganya mahal.’ berfungsi sebagai…
    • Penunjuk benda
    • Penegas
    • Kata ganti kepemilikan orang ketiga tunggal
    • Pembentuk kata sifat
    Jawaban: Kata ganti kepemilikan orang ketiga tunggal
    Penjelasan: Pada ‘sayangnya’, ‘-nya’ adalah partikel penegas yang berasal dari kata ganti kepemilikan orang ketiga tunggal, merujuk pada ‘hal yang disayangkan’.
  18. Soal: Kata ‘kemerahan’ terbentuk dari konfiks ‘ke-an’. Apa makna imbuhan ini?
    • Menyatakan hal atau sifat
    • Menyatakan tempat
    • Menyatakan agak atau menyerupai sifat
    • Menyatakan hasil
    Jawaban: Menyatakan agak atau menyerupai sifat
    Penjelasan: Konfiks ‘ke-an’ pada kata sifat seperti ‘kemerahan’ menyatakan makna ‘agak’ atau ‘menyerupai’ sifat tersebut (agak merah, menyerupai merah).
  19. Soal: Prefiks ‘per-‘ pada kata ‘perumahan’ memiliki makna…
    • Proses
    • Hasil
    • Tempat
    • Sifat
    Jawaban: Tempat
    Penjelasan: Prefiks ‘per-‘ (seringkali dalam konfiks ‘per-an’) pada ‘perumahan’ menyatakan ‘tempat atau daerah yang banyak rumah’.
  20. Soal: Manakah kelompok kata yang semuanya mengandung sufiks ‘-lah’?
    • Rumahnya, bukunya, tasnya
    • Makanan, minuman, jajanan
    • Datanglah, pergilah, makanlah
    • Kebaikan, keindahan, kebersihan
    Jawaban: Datanglah, pergilah, makanlah
    Penjelasan: Sufiks ‘-lah’ adalah partikel penegas atau penentu perintah. ‘Datanglah’, ‘pergilah’, dan ‘makanlah’ semuanya menggunakan sufiks ini untuk memberikan penekanan atau perintah.

B. Isian Singkat

  1. Soal: Sebutkan tiga contoh kata yang menggunakan prefiks ‘peN-‘ dengan alomorf yang berbeda!
    Jawaban: Penulis (peN- + tulis), Pembawa (pem- + bawa), Penggaris (peN- + garis)
  2. Soal: Apa perbedaan makna sufiks ‘-kan’ pada ‘ambilkan’ dan ‘-i’ pada ‘datangi’?
    Jawaban: Sufiks ‘-kan’ pada ‘ambilkan’ umumnya menyatakan perintah atau benefaktif (melakukan sesuatu untuk orang lain), sedangkan sufiks ‘-i’ pada ‘datangi’ menyatakan lokatif (melakukan sesuatu ke arah/tempat) atau repetitif (melakukan berulang-ulang).
  3. Soal: Berikan satu contoh kata dengan konfiks ‘ke-an’ yang menyatakan makna ‘terlalu’!
    Jawaban: Kebesaran (terlalu besar), Kemahalan (terlalu mahal)
  4. Soal: Apa fungsi utama prefiks ‘di-‘ dalam bahasa Indonesia?
    Jawaban: Membentuk kata kerja pasif.
  5. Soal: Sebutkan dua makna yang dapat dinyatakan oleh prefiks ‘ter-‘!
    Jawaban: Tidak sengaja, sudah dalam keadaan, paling/superlatif, dapat di-.

C. Menjodohkan

  1. Soal: Jodohkan imbuhan dengan makna yang paling sesuai!
    Premis A Premis B
    Prefiks ‘meN-‘ ???
    Sufiks ‘-an’ ???
    Konfiks ‘ke-an’ ???
    Prefiks ‘di-‘ ???
    Kunci Jawaban (Pasangan):

    • Prefiks ‘meN-‘ ↔ Melakukan tindakan aktif
    • Sufiks ‘-an’ ↔ Menyatakan hasil atau kumpulan
    • Konfiks ‘ke-an’ ↔ Menyatakan hal atau sifat abstrak
    • Prefiks ‘di-‘ ↔ Menyatakan tindakan pasif
  2. Soal: Jodohkan kata dasar dengan imbuhan yang tepat untuk membentuk kata berimbuhan yang bermakna ‘pelaku’!
    Premis A Premis B
    Baca ???
    Tulis ???
    Ajar ???
    Jual ???
    Kunci Jawaban (Pasangan):

    • Baca ↔ Pembaca
    • Tulis ↔ Penulis
    • Ajar ↔ Pengajar
    • Jual ↔ Penjual

D. Uraian

  1. Soal: Jelaskan secara rinci pengertian prefiks, sufiks, dan konfiks dalam tata bahasa Indonesia, serta berikan masing-masing dua contoh kata beserta analisis imbuhannya!
    Jawaban: Prefiks adalah imbuhan yang diletakkan di awal kata dasar. Contoh: ‘berjalan’ (ber- + jalan), ‘meNulis’ (meN- + tulis). Sufiks adalah imbuhan yang diletakkan di akhir kata dasar. Contoh: ‘makanan’ (makan + -an), ‘menulisi’ (menulis + -i). Konfiks adalah gabungan awalan dan akhiran yang melekat secara bersamaan pada kata dasar dan membentuk satu kesatuan makna. Contoh: ‘kebaikan’ (ke- + baik + -an), ‘peNulisan’ (peN- + tulis + -an). Setiap jenis imbuhan ini memiliki fungsi dan makna gramatikal yang berbeda dalam membentuk kata baru atau mengubah jenis kata.
  2. Soal: Analisis perubahan makna yang terjadi pada kata dasar ‘ajar’ ketika diberi imbuhan berikut: ‘mengajar’, ‘diajar’, ‘pelajaran’, dan ‘pengajaran’.
    Jawaban: Kata dasar ‘ajar’ berarti proses pemberian atau penerimaan ilmu. ‘Mengajar’ (meN- + ajar) berarti melakukan tindakan menyampaikan ilmu (verba aktif). ‘Diajar’ (di- + ajar) berarti dikenai tindakan pemberian ilmu (verba pasif). ‘Pelajaran’ (peN- + ajar + -an) berarti hal yang diajarkan atau materi yang dipelajari (nomina). ‘Pengajaran’ (peN- + ajar + -an) berarti proses atau cara mengajar (nomina). Terlihat bahwa imbuhan mengubah jenis kata dan makna dasar ‘ajar’ menjadi tindakan, objek, atau proses terkait.
  3. Soal: Bagaimana prefiks ‘meN-‘ dapat mengubah kelas kata dari nomina menjadi verba? Berikan contoh dan jelaskan prosesnya!
    Jawaban: Prefiks ‘meN-‘ dapat mengubah kelas kata dari nomina menjadi verba. Misalnya, kata dasar ‘batu’ (nomina) menjadi ‘membatu’ (verba). Prosesnya adalah ‘meN-‘ + ‘batu’ menjadi ‘membatu’. Dalam hal ini, ‘membatu’ berarti ‘menjadi seperti batu’ atau ‘mengeras seperti batu’, yang merupakan sebuah tindakan atau keadaan. Contoh lain: ‘rumah’ (nomina) menjadi ‘merumahi’ (meN- + rumah + -i), yang berarti ‘tinggal di suatu rumah’ atau ‘menyediakan rumah bagi’.
  4. Soal: Jelaskan perbedaan fungsi antara sufiks ‘-an’ dan konfiks ‘ke-an’ dalam membentuk kata benda. Berikan masing-masing dua contoh!
    Jawaban: Sufiks ‘-an’ biasanya melekat langsung pada kata dasar untuk membentuk kata benda yang menyatakan hasil, alat, tempat, atau kumpulan. Contoh: ‘makanan’ (hasil dari makan), ‘minuman’ (hasil dari minum). Konfiks ‘ke-an’ adalah gabungan awalan ‘ke-‘ dan akhiran ‘-an’ yang melekat bersamaan pada kata dasar untuk membentuk kata benda abstrak yang menyatakan hal, sifat, atau keadaan; atau terkadang tempat, atau terlalu. Contoh: ‘kebaikan’ (hal/sifat baik), ‘keindahan’ (hal/sifat indah). Perbedaannya terletak pada kehadiran awalan ‘ke-‘ yang memberikan nuansa makna yang lebih spesifik, seringkali abstrak, dan membentuk satu kesatuan makna.
  5. Soal: Analisis penggunaan imbuhan pada kalimat berikut: ‘Pemerintah sedang menggalakkan pembangunan infrastruktur di daerah pedesaan.’ Identifikasi semua imbuhan yang ada dan jelaskan jenis serta maknanya!
    Jawaban: 1. ‘Pemerintah’: Konfiks ‘peN-an’ (peN- + perintah + -an). Membentuk nomina yang menyatakan pelaku atau pihak yang melakukan perintah/pemerintahan.2. ‘menggalakkan’: Konfiks ‘meN-kan’ (meN- + galak + -kan). Membentuk verba transitif kausatif, berarti ‘menjadikan (sesuatu) galak’ atau ‘mendorong agar giat/berkembang’.3. ‘pembangunan’: Konfiks ‘peN-an’ (peN- + bangun + -an). Membentuk nomina yang menyatakan proses atau hasil membangun.4. ‘infrastruktur’: Tidak berimbuhan. Ini adalah kata serapan.5. ‘pedesaan’: Konfiks ‘pe-an’ (pe- + desa + -an). Membentuk nomina yang menyatakan tempat atau daerah yang berkaitan dengan desa. Setiap imbuhan ini berfungsi untuk membentuk kata baru dengan makna dan kelas kata yang spesifik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *