pengertian soal hots dan contohnya

Posted on

Materi ini dirancang untuk guru dan calon guru dalam memahami secara mendalam konsep Higher Order Thinking Skills (HOTS) atau Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi. Pembahasan mencakup pengertian HOTS, perbedaannya dengan LOTS, karakteristik soal HOTS yang efektif, serta strategi penyusunan dan penerapannya sesuai dengan Kurikulum Merdeka. Melalui pemahaman ini, pendidik diharapkan mampu mengembangkan soal-soal yang tidak hanya menguji ingatan, tetapi juga mendorong peserta didik untuk berpikir kritis, kreatif, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan.


A. Pilihan Ganda

1. Seorang guru Bahasa Indonesia ingin menguji kemampuan siswa kelas VII untuk menganalisis unsur intrinsik cerpen. Ia memberikan sebuah cerpen pendek berjudul 'Mimpi di Balik Jendela' dan meminta siswa untuk mengidentifikasi tema, tokoh, alur, dan latar. Namun, ia merasa soal tersebut masih cenderung menguji pemahaman dasar. Untuk mengubahnya menjadi soal HOTS level C4 (Menganalisis), langkah apa yang paling tepat dilakukan guru tersebut?

  • Meminta siswa untuk menceritakan kembali isi cerpen dengan bahasanya sendiri.
  • Menanyakan definisi tema, tokoh, alur, dan latar secara terpisah.
  • Meminta siswa untuk membandingkan karakter utama cerpen tersebut dengan karakter dari cerpen lain yang pernah mereka baca, lalu menjelaskan persamaan dan perbedaannya serta dampaknya pada pesan moral.
  • Membuat daftar pertanyaan pilihan ganda tentang detail-detail spesifik dalam cerpen.
  • Meminta siswa untuk menulis sinopsis cerpen tersebut.
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: Meminta siswa untuk membandingkan karakter utama cerpen tersebut dengan karakter dari cerpen lain yang pernah mereka baca, lalu menjelaskan persamaan dan perbedaannya serta dampaknya pada pesan moral.

Pembahasan: Pilihan ini mendorong siswa untuk melakukan analisis komparatif (membandingkan) dan menjelaskan hubungan antar-elemen (dampak), yang merupakan ciri khas level kognitif C4 (Menganalisis). Ini bukan sekadar mengidentifikasi, tetapi menguraikan dan menghubungkan informasi dari dua sumber berbeda untuk menarik kesimpulan yang lebih dalam.

2. Dalam konteks Kurikulum Merdeka, seorang guru IPS ingin menilai kemampuan siswa kelas VIII dalam memahami konsep globalisasi. Guru tersebut menyajikan sebuah artikel berita tentang dampak pembangunan infrastruktur digital di pedesaan terhadap pola konsumsi masyarakat. Untuk mengukur keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) level C5 (Mengevaluasi), soal manakah yang paling sesuai?

  • Sebutkan tiga dampak positif globalisasi bagi masyarakat pedesaan!
  • Jelaskan pengertian globalisasi menurut pendapatmu!
  • Berdasarkan artikel tersebut, analisislah sejauh mana pembangunan infrastruktur digital di pedesaan telah berhasil mengurangi kesenjangan ekonomi dengan perkotaan, berikan argumenmu disertai data pendukung yang relevan jika ada!
  • Identifikasi tokoh-tokoh penting yang disebutkan dalam artikel tersebut!
  • Gambarkan peta persebaran infrastruktur digital di Indonesia!
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: Berdasarkan artikel tersebut, analisislah sejauh mana pembangunan infrastruktur digital di pedesaan telah berhasil mengurangi kesenjangan ekonomi dengan perkotaan, berikan argumenmu disertai data pendukung yang relevan jika ada!

Pembahasan: Soal ini berada pada level C5 (Mengevaluasi) karena meminta siswa untuk menilai keberhasilan suatu kebijakan/fenomena ('sejauh mana berhasil') dan memberikan argumen yang didukung data. Ini melibatkan proses pengambilan keputusan berdasarkan kriteria dan bukti, bukan hanya analisis deskriptif.

3. Seorang guru Matematika di SMA ingin mengembangkan soal HOTS untuk topik 'Barisan dan Deret' yang menuntut siswa level C6 (Mengkreasi). Guru tersebut ingin siswa dapat menerapkan konsep tersebut dalam situasi nyata yang kompleks. Soal seperti apakah yang paling merepresentasikan tujuan tersebut?

  • Hitunglah suku ke-10 dari barisan aritmatika dengan suku pertama 3 dan beda 5!
  • Jelaskan perbedaan antara barisan aritmatika dan geometri!
  • Sebuah perusahaan startup berencana untuk meningkatkan jumlah pengguna aplikasinya. Pada bulan pertama, mereka memiliki 100 pengguna. Dengan strategi pemasaran baru, mereka memproyeksikan peningkatan pengguna sebesar 15% setiap bulan. Buatlah sebuah model matematis (rumus) untuk memprediksi jumlah pengguna pada bulan ke-n, dan rancang strategi pemasaran yang berbeda yang dapat mencapai target 10.000 pengguna dalam waktu 1 tahun, serta bandingkan efektivitasnya dengan model awal!
  • Selesaikan soal berikut: 2 + 5 + 8 + … + 32!
  • Tentukan deret geometri tak hingga dari 1 + 1/2 + 1/4 + …
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: Sebuah perusahaan startup berencana untuk meningkatkan jumlah pengguna aplikasinya. Pada bulan pertama, mereka memiliki 100 pengguna. Dengan strategi pemasaran baru, mereka memproyeksikan peningkatan pengguna sebesar 15% setiap bulan. Buatlah sebuah model matematis (rumus) untuk memprediksi jumlah pengguna pada bulan ke-n, dan rancang strategi pemasaran yang berbeda yang dapat mencapai target 10.000 pengguna dalam waktu 1 tahun, serta bandingkan efektivitasnya dengan model awal!

Pembahasan: Soal ini sangat tepat untuk level C6 (Mengkreasi) karena siswa diminta untuk 'membuat model matematis' (menciptakan rumus baru dari skenario) dan 'merancang strategi' (mengembangkan solusi orisinal). Ini melibatkan sintesis informasi dan inovasi dalam memecahkan masalah kompleks yang kontekstual.

4. Pemerintah berencana untuk membangun bendungan baru di wilayah yang padat penduduk dengan tujuan mengatasi kekeringan dan menyediakan pasokan air bersih. Namun, pembangunan ini akan menyebabkan penggusuran sejumlah besar warga dan potensi kerusakan ekosistem lokal. Jika Anda adalah seorang anggota dewan perwakilan rakyat, bagaimana Anda akan mengevaluasi rencana pembangunan ini dengan mempertimbangkan berbagai aspek dan dampak yang mungkin timbul?

  • Mendukung penuh rencana tersebut karena akan mengatasi kekeringan.
  • Menolak rencana tersebut karena akan ada penggusuran warga.
  • Melakukan studi kelayakan yang komprehensif, melibatkan ahli lingkungan, sosiolog, ekonom, dan perwakilan masyarakat terdampak, untuk menganalisis secara mendalam dampak positif dan negatif, serta mencari alternatif solusi atau mitigasi sebelum mengambil keputusan akhir.
  • Meminta data jumlah warga yang akan digusur dan berapa kompensasi yang akan diberikan.
  • Menganalisis anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan bendungan.
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: Melakukan studi kelayakan yang komprehensif, melibatkan ahli lingkungan, sosiolog, ekonom, dan perwakilan masyarakat terdampak, untuk menganalisis secara mendalam dampak positif dan negatif, serta mencari alternatif solusi atau mitigasi sebelum mengambil keputusan akhir.

Pembahasan: Soal ini berada pada level C5 (Mengevaluasi) karena meminta peserta untuk menilai suatu rencana dengan mempertimbangkan berbagai kriteria, mengumpulkan informasi dari berbagai pihak (ahli, masyarakat), dan mencari alternatif atau mitigasi. Ini menunjukkan kemampuan membuat keputusan yang terinformasi dan bertanggung jawab.

5. Seorang guru PPKn ingin mengajarkan tentang pentingnya toleransi dan keberagaman di Indonesia. Guru tersebut menemukan bahwa siswa cenderung menghafal sila-sila Pancasila tanpa memahami implementasinya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mendorong pemahaman HOTS, guru tersebut memberikan kasus: 'Di sebuah lingkungan tempat tinggal, terdapat perbedaan pandangan mengenai pembangunan tempat ibadah. Sebagian warga setuju, sebagian lain menolak dengan alasan tertentu.' Pertanyaan HOTS yang paling tepat untuk menguji pemahaman dan keterampilan siswa dalam konteks ini adalah…

  • Sebutkan sila Pancasila yang relevan dengan kasus tersebut!
  • Apa arti toleransi menurutmu?
  • Identifikasi potensi konflik yang mungkin timbul dari kasus tersebut dan rumuskan setidaknya dua solusi konkret yang dapat diterapkan untuk mencapai kesepakatan damai berdasarkan nilai-nilai Pancasila, serta jelaskan mengapa solusi tersebut paling efektif!
  • Siapa saja pihak yang terlibat dalam kasus tersebut?
  • Jelaskan hak dan kewajiban warga negara dalam beragama!
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: Identifikasi potensi konflik yang mungkin timbul dari kasus tersebut dan rumuskan setidaknya dua solusi konkret yang dapat diterapkan untuk mencapai kesepakatan damai berdasarkan nilai-nilai Pancasila, serta jelaskan mengapa solusi tersebut paling efektif!

Pembahasan: Soal ini mengintegrasikan C4 (mengidentifikasi potensi konflik), C6 (merumuskan solusi konkret), dan C5 (menjelaskan mengapa solusi tersebut efektif). Ini mendorong siswa untuk menganalisis situasi kompleks, menciptakan solusi, dan mengevaluasi efektivitasnya berdasarkan prinsip-prinsip Pancasila, jauh melampaui hafalan.

6. Dalam sebuah lokakarya pengembangan kurikulum, tim guru sedang membahas pentingnya stimulus dalam soal HOTS. Salah satu guru berpendapat bahwa stimulus harus selalu berupa teks panjang. Guru lain berpendapat stimulus bisa bervariasi. Manakah pernyataan berikut yang paling tepat mengenai karakteristik stimulus dalam soal HOTS?

  • Stimulus harus selalu berupa teks narasi yang panjang agar siswa memiliki banyak informasi.
  • Stimulus harus selalu berupa gambar atau grafik agar lebih menarik.
  • Stimulus harus berupa informasi yang relevan, otentik, dan beragam (teks, gambar, grafik, tabel, video, kasus nyata) yang memicu siswa untuk berpikir, menganalisis, dan memecahkan masalah, bukan sekadar menemukan jawaban tersurat.
  • Stimulus berfungsi untuk memberikan jawaban secara tersirat kepada siswa.
  • Stimulus hanya diperlukan untuk soal-soal mata pelajaran tertentu seperti IPA atau IPS.
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: Stimulus harus berupa informasi yang relevan, otentik, dan beragam (teks, gambar, grafik, tabel, video, kasus nyata) yang memicu siswa untuk berpikir, menganalisis, dan memecahkan masalah, bukan sekadar menemukan jawaban tersurat.

Pembahasan: Pernyataan ini secara akurat menjelaskan esensi stimulus HOTS. Stimulus yang baik tidak hanya informatif tetapi juga berfungsi sebagai pemicu untuk proses berpikir tingkat tinggi, bersifat kontekstual dan otentik, serta dapat disajikan dalam berbagai format untuk mengakomodasi gaya belajar yang berbeda.

7. Seorang kepala sekolah mengamati bahwa hasil belajar siswa di sekolahnya masih didominasi oleh kemampuan mengingat dan memahami. Ia ingin menerapkan pendekatan HOTS untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Langkah awal yang paling strategis untuk dilakukan kepala sekolah adalah…

  • Langsung meminta semua guru membuat 5 soal HOTS setiap minggu.
  • Mengadakan pelatihan intensif bagi guru tentang konsep HOTS, cara menyusun soal HOTS, dan strategi pembelajaran yang mendukungnya, serta membentuk tim pengembang kurikulum berbasis HOTS.
  • Membeli buku-buku soal HOTS dan membagikannya kepada siswa.
  • Mengganti semua soal ujian dengan soal esai.
  • Menghukum guru yang tidak mampu membuat soal HOTS.
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: Mengadakan pelatihan intensif bagi guru tentang konsep HOTS, cara menyusun soal HOTS, dan strategi pembelajaran yang mendukungnya, serta membentuk tim pengembang kurikulum berbasis HOTS.

Pembahasan: Pilihan ini adalah langkah awal yang paling strategis karena fokus pada peningkatan kapasitas guru. HOTS membutuhkan pemahaman mendalam dan keterampilan khusus dari pendidik, sehingga pelatihan dan pembentukan tim adalah fondasi yang kuat sebelum implementasi yang lebih luas.

8. Perhatikan ciri-ciri soal berikut: 1) Pertanyaan bersifat tertutup dan memiliki satu jawaban benar. 2) Menggunakan kata kerja operasional seperti 'Sebutkan', 'Jelaskan', 'Definisikan'. 3) Mengukur kemampuan mengingat dan memahami. 4) Stimulus yang diberikan umumnya pendek atau tidak ada. Ciri-ciri tersebut paling sesuai untuk jenis soal…

  • Higher Order Thinking Skills (HOTS)
  • Lower Order Thinking Skills (LOTS)
  • Soal proyek
  • Soal investigasi
  • Soal evaluasi formatif
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: Lower Order Thinking Skills (LOTS)

Pembahasan: Ciri-ciri yang disebutkan (pertanyaan tertutup, KKO 'Sebutkan/Jelaskan/Definisikan', mengukur ingatan/pemahaman, stimulus pendek) adalah karakteristik utama dari soal-soal LOTS (Lower Order Thinking Skills) yang berfokus pada level kognitif C1 (Mengingat) dan C2 (Memahami) dalam Taksonomi Bloom.

9. Seorang guru Biologi ingin mengembangkan soal HOTS yang melibatkan siswa dalam pemecahan masalah lingkungan. Ia menyajikan data tentang peningkatan sampah plastik di laut dan dampaknya terhadap biota laut. Soal yang paling efektif untuk mendorong siswa berpikir kreatif dan inovatif (C6 – Mengkreasi) adalah…

  • Sebutkan tiga jenis sampah plastik yang paling banyak ditemukan di laut!
  • Jelaskan proses daur ulang sampah plastik!
  • Rancanglah sebuah kampanye sosial yang inovatif dan efektif untuk mengurangi penggunaan sampah plastik di lingkungan sekolah dan sekitarnya, lengkap dengan target audiens, media, pesan utama, dan indikator keberhasilan!
  • Analisis hubungan antara peningkatan sampah plastik dan kepunahan spesies laut!
  • Gambarlah siklus hidup plastik dari produksi hingga menjadi sampah!
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: Rancanglah sebuah kampanye sosial yang inovatif dan efektif untuk mengurangi penggunaan sampah plastik di lingkungan sekolah dan sekitarnya, lengkap dengan target audiens, media, pesan utama, dan indikator keberhasilan!

Pembahasan: Soal ini menuntut siswa untuk 'merancang' (mengkreasi) sebuah solusi konkret dan inovatif terhadap masalah nyata. Ini melibatkan sintesis ide, perencanaan, dan pengembangan produk atau strategi baru, yang merupakan inti dari level kognitif C6 (Mengkreasi).

10. Penerapan Kurikulum Merdeka menekankan pada pembelajaran yang berpusat pada siswa dan pengembangan profil pelajar Pancasila. Dalam konteks ini, peran soal HOTS menjadi sangat krusial karena…

  • Membantu guru menghemat waktu dalam penilaian.
  • Memastikan siswa hanya menghafal materi pelajaran.
  • Mendorong siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan mandiri, serta mampu memecahkan masalah kompleks yang relevan dengan kehidupan nyata, sejalan dengan tujuan Profil Pelajar Pancasila.
  • Hanya cocok untuk siswa dengan kecerdasan tinggi.
  • Lebih mudah disusun dibandingkan soal LOTS.
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: Mendorong siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan mandiri, serta mampu memecahkan masalah kompleks yang relevan dengan kehidupan nyata, sejalan dengan tujuan Profil Pelajar Pancasila.

Pembahasan: Pilihan ini menjelaskan dengan tepat mengapa HOTS sangat relevan dengan Kurikulum Merdeka. HOTS secara langsung mendukung pengembangan Profil Pelajar Pancasila yang menekankan pada kompetensi abad ke-21 seperti berpikir kritis, kreatif, dan pemecahan masalah dalam konteks nyata.

11. Seorang guru menyajikan sebuah kasus: 'Sebuah desa terpencil mengalami kesulitan akses air bersih karena sumber air utama tercemar limbah industri dari kota terdekat.' Guru tersebut kemudian memberikan soal: 'Sebagai seorang insinyur lingkungan, solusi inovatif apa yang akan Anda usulkan untuk mengatasi masalah pencemaran air di desa tersebut, dengan mempertimbangkan aspek keberlanjutan, biaya, dan partisipasi masyarakat?' Soal ini termasuk HOTS level…

  • C1 (Mengingat)
  • C2 (Memahami)
  • C3 (Menerapkan)
  • C4 (Menganalisis)
  • C6 (Mengkreasi)
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: C6 (Mengkreasi)

Pembahasan: Soal ini meminta siswa untuk 'mengusulkan solusi inovatif', yang berarti mereka harus menciptakan atau merancang ide baru. Selain itu, mereka harus mempertimbangkan berbagai kriteria (keberlanjutan, biaya, partisipasi masyarakat) dalam proses penciptaan tersebut, menunjukkan sintesis dan inovasi, yang merupakan ciri khas C6.

12. Manakah dari pernyataan berikut yang paling tepat menggambarkan karakteristik utama soal HOTS?

  • Soal HOTS selalu lebih sulit daripada soal LOTS.
  • Soal HOTS memerlukan jawaban yang panjang dan terperinci.
  • Soal HOTS menuntut siswa untuk menggunakan penalaran, refleksi, dan pemecahan masalah yang kompleks dalam konteks baru, bukan hanya mengingat informasi atau menerapkan algoritma rutin.
  • Soal HOTS hanya dapat dijawab oleh siswa yang memiliki nilai akademik tinggi.
  • Soal HOTS selalu menggunakan stimulus berupa grafik atau tabel.
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: Soal HOTS menuntut siswa untuk menggunakan penalaran, refleksi, dan pemecahan masalah yang kompleks dalam konteks baru, bukan hanya mengingat informasi atau menerapkan algoritma rutin.

Pembahasan: Ini adalah definisi inti dari HOTS. HOTS berfokus pada proses berpikir yang lebih tinggi, seperti analisis, evaluasi, dan kreasi, yang melibatkan penalaran mendalam dan kemampuan untuk menghadapi situasi yang belum pernah ditemui sebelumnya, bukan sekadar kesulitan atau panjangnya jawaban.

13. Seorang guru mendapati siswanya kesulitan dalam membedakan antara fakta dan opini dari sebuah teks berita. Untuk melatih kemampuan C4 (Menganalisis), guru tersebut memberikan teks berita tentang isu lingkungan dan meminta siswa untuk…

  • Mengidentifikasi kalimat utama dari setiap paragraf.
  • Menyalin semua fakta yang ada dalam teks.
  • Mengelompokkan setiap pernyataan dalam teks menjadi kategori 'fakta' atau 'opini' dan memberikan alasan logis mengapa dikategorikan demikian, serta menjelaskan implikasi dari keberadaan opini tersebut terhadap objektivitas berita.
  • Meringkas isi berita tersebut.
  • Mencari kata-kata sulit dalam teks dan mencari artinya.
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: Mengelompokkan setiap pernyataan dalam teks menjadi kategori ‘fakta’ atau ‘opini’ dan memberikan alasan logis mengapa dikategorikan demikian, serta menjelaskan implikasi dari keberadaan opini tersebut terhadap objektivitas berita.

Pembahasan: Pilihan ini secara eksplisit meminta siswa untuk melakukan analisis (mengelompokkan, memberikan alasan) dan mengevaluasi (menjelaskan implikasi terhadap objektivitas). Ini adalah operasi kognitif yang lebih tinggi dari sekadar mengidentifikasi atau meringkas.

14. Ketika menyusun soal HOTS, seorang guru perlu memperhatikan bahwa soal tersebut harus memiliki 'novelty' atau kebaruan. Apa yang dimaksud dengan 'novelty' dalam konteks soal HOTS?

  • Soal harus selalu menggunakan teknologi terbaru.
  • Soal harus berupa cerita fiksi yang belum pernah dibaca siswa.
  • Soal menyajikan situasi atau masalah yang belum pernah ditemui siswa secara persis dalam pembelajaran sebelumnya, sehingga menuntut mereka untuk menggunakan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam konteks baru untuk menemukan solusi.
  • Soal harus sangat sulit dan membuat siswa frustrasi.
  • Soal harus selalu berkaitan dengan isu-isu viral di media sosial.
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: Soal menyajikan situasi atau masalah yang belum pernah ditemui siswa secara persis dalam pembelajaran sebelumnya, sehingga menuntut mereka untuk menggunakan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam konteks baru untuk menemukan solusi.

Pembahasan: 'Novelty' dalam soal HOTS berarti soal tersebut tidak bisa dijawab hanya dengan mengingat atau menerapkan prosedur yang sudah familiar. Siswa harus mentransfer pengetahuan mereka ke situasi yang berbeda, menganalisisnya, dan menciptakan solusi baru, menunjukkan pemikiran adaptif.

15. Seorang guru ingin mengevaluasi kemampuan siswa dalam menerapkan prinsip-prinsip ekonomi mikro untuk memecahkan masalah bisnis. Ia memberikan sebuah studi kasus tentang sebuah UMKM yang mengalami penurunan penjualan signifikan dalam enam bulan terakhir. Soal HOTS level C5 (Mengevaluasi) yang paling tepat adalah…

  • Sebutkan tiga faktor penyebab penurunan penjualan UMKM tersebut!
  • Jelaskan pengertian permintaan dan penawaran!
  • Berdasarkan data dan informasi studi kasus, nilai dan identifikasi penyebab utama penurunan penjualan UMKM tersebut, lalu rekomendasikan strategi pemasaran dan operasional yang paling efektif untuk mengatasi masalah tersebut, disertai justifikasi rasional mengapa strategi tersebut dipilih.
  • Hitunglah laba rugi UMKM tersebut dalam satu tahun terakhir!
  • Buatlah grafik penjualan UMKM tersebut dari bulan ke bulan!
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: Berdasarkan data dan informasi studi kasus, nilai dan identifikasi penyebab utama penurunan penjualan UMKM tersebut, lalu rekomendasikan strategi pemasaran dan operasional yang paling efektif untuk mengatasi masalah tersebut, disertai justifikasi rasional mengapa strategi tersebut dipilih.

Pembahasan: Soal ini menuntut siswa untuk 'menilai' (mengevaluasi) penyebab utama, 'merekomendasikan' strategi, dan memberikan 'justifikasi rasional'. Ini melibatkan pengambilan keputusan berdasarkan analisis data dan kriteria tertentu, yang merupakan ciri khas dari level C5.

16. Salah satu prinsip penting dalam penyusunan soal HOTS adalah 'contextual learning'. Apa implikasi dari prinsip ini terhadap desain soal?

  • Soal harus selalu menggunakan contoh dari buku teks.
  • Soal harus selalu berkaitan dengan sejarah masa lalu.
  • Soal harus dikaitkan dengan situasi atau masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari, lingkungan sekitar, atau isu-isu kontemporer, agar siswa melihat relevansi materi dan termotivasi untuk berpikir.
  • Soal harus menggunakan bahasa yang sangat formal dan ilmiah.
  • Soal harus selalu berupa perhitungan matematis yang rumit.
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: Soal harus dikaitkan dengan situasi atau masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari, lingkungan sekitar, atau isu-isu kontemporer, agar siswa melihat relevansi materi dan termotivasi untuk berpikir.

Pembahasan: Contextual learning dalam HOTS berarti soal harus relevan dengan dunia nyata siswa, membuat mereka merasa bahwa pengetahuan yang mereka peroleh dapat diterapkan untuk memecahkan masalah konkret. Ini meningkatkan motivasi dan kedalaman pemahaman.

17. Seorang guru Fisika ingin menguji pemahaman siswa tentang hukum Newton. Ia menyajikan sebuah video simulasi balap mobil yang mengalami kecelakaan. Untuk mengukur HOTS level C4 (Menganalisis), soal yang paling tepat adalah…

  • Sebutkan bunyi Hukum Newton I, II, dan III!
  • Jelaskan mengapa mobil bisa bergerak maju!
  • Berdasarkan cuplikan video kecelakaan tersebut, analisislah gaya-gaya yang bekerja pada mobil dan penumpang saat tabrakan terjadi, serta jelaskan bagaimana Hukum Newton menjelaskan fenomena tersebut dan dampaknya terhadap keselamatan!
  • Hitunglah kecepatan mobil sebelum tabrakan jika diketahui jarak dan waktu tempuhnya!
  • Gambarlah diagram gaya bebas pada mobil yang sedang bergerak!
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: Berdasarkan cuplikan video kecelakaan tersebut, analisislah gaya-gaya yang bekerja pada mobil dan penumpang saat tabrakan terjadi, serta jelaskan bagaimana Hukum Newton menjelaskan fenomena tersebut dan dampaknya terhadap keselamatan!

Pembahasan: Soal ini meminta siswa untuk 'menganalisis' gaya-gaya yang bekerja (C4) dalam skenario kompleks dan 'menjelaskan' bagaimana konsep hukum Newton berlaku serta 'dampaknya'. Ini jauh melampaui sekadar mengingat atau menerapkan rumus, menuntut pemahaman konseptual yang mendalam dalam konteks nyata.

18. Manakah dari tujuan berikut yang paling sesuai dengan pengembangan soal HOTS?

  • Memastikan siswa mampu menghafal semua fakta dan konsep penting.
  • Mengurangi beban belajar siswa dengan pertanyaan yang lebih mudah.
  • Mendorong siswa untuk berpikir secara mandiri, mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, mengambil keputusan yang tepat, serta menghasilkan ide-ide baru yang inovatif.
  • Menyeragamkan cara berpikir semua siswa agar sesuai standar.
  • Menguji kecepatan siswa dalam menjawab pertanyaan.
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: Mendorong siswa untuk berpikir secara mandiri, mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, mengambil keputusan yang tepat, serta menghasilkan ide-ide baru yang inovatif.

Pembahasan: Tujuan utama HOTS adalah mengembangkan kemandirian berpikir, kemampuan memecahkan masalah, mengambil keputusan, dan kreativitas pada siswa, yang semuanya merupakan keterampilan esensial untuk kesuksesan di masa depan.

19. Seorang guru PAI ingin menyusun soal HOTS untuk topik 'Perilaku Toleransi dalam Islam'. Ia menyajikan sebuah kutipan ayat Al-Qur'an dan Hadis tentang toleransi, serta sebuah berita tentang konflik antar umat beragama di suatu daerah. Soal HOTS level C5 (Mengevaluasi) yang paling tepat adalah…

  • Sebutkan isi kandungan ayat Al-Qur'an tersebut!
  • Jelaskan pengertian toleransi menurut ajaran Islam!
  • Berdasarkan pemahamanmu tentang ajaran Islam dan kasus konflik tersebut, evaluasilah sejauh mana praktik toleransi masyarakat dalam berita tersebut telah sesuai atau menyimpang dari nilai-nilai Islam, serta berikan rekomendasi konkret untuk menciptakan kerukunan beragama yang lebih baik.
  • Identifikasi tokoh-tokoh yang terlibat dalam konflik tersebut!
  • Tuliskan dalil tentang pentingnya persatuan umat!
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: Berdasarkan pemahamanmu tentang ajaran Islam dan kasus konflik tersebut, evaluasilah sejauh mana praktik toleransi masyarakat dalam berita tersebut telah sesuai atau menyimpang dari nilai-nilai Islam, serta berikan rekomendasi konkret untuk menciptakan kerukunan beragama yang lebih baik.

Pembahasan: Soal ini menuntut siswa untuk 'mengevaluasi' (C5) praktik toleransi dalam konteks nyata berdasarkan kriteria ajaran Islam, dan kemudian 'memberikan rekomendasi' (C6). Ini melibatkan penilaian kritis dan pengembangan solusi, yang merupakan ciri khas HOTS level tinggi.

20. Dalam Kurikulum Merdeka, asesmen formatif memiliki peran penting untuk memantau perkembangan belajar siswa. Bagaimana soal HOTS dapat diintegrasikan secara efektif dalam asesmen formatif?

  • Soal HOTS hanya digunakan pada asesmen sumatif di akhir semester.
  • Menggunakan soal HOTS yang sangat mudah agar semua siswa bisa menjawab.
  • Menggunakan soal HOTS dengan kasus-kasus singkat yang relevan dengan materi yang sedang dipelajari, memberikan umpan balik konstruktif terhadap proses berpikir siswa, dan mendorong mereka untuk merefleksikan serta memperbaiki strategi pemecahan masalah mereka.
  • Mengabaikan aspek umpan balik dan hanya fokus pada nilai akhir.
  • Meminta siswa untuk membuat soal HOTS sendiri setiap hari.
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: Menggunakan soal HOTS dengan kasus-kasus singkat yang relevan dengan materi yang sedang dipelajari, memberikan umpan balik konstruktif terhadap proses berpikir siswa, dan mendorong mereka untuk merefleksikan serta memperbaiki strategi pemecahan masalah mereka.

Pembahasan: Integrasi HOTS dalam asesmen formatif harus berfokus pada proses. Soal HOTS yang disajikan dengan umpan balik konstruktif membantu siswa memahami bagaimana mereka berpikir, bukan hanya apa yang mereka tahu, sehingga mereka dapat mengembangkan strategi berpikir tingkat tinggi secara berkelanjutan.

B. Isian Singkat

1. Jelaskan mengapa penggunaan stimulus yang otentik dan relevan menjadi kunci dalam penyusunan soal HOTS, terutama dalam konteks Kurikulum Merdeka!

Jawaban: Stimulus otentik dan relevan penting dalam soal HOTS karena (1) mengaitkan materi pelajaran dengan dunia nyata, sehingga siswa melihat relevansi dan termotivasi; (2) memicu pemikiran kritis dan kreatif karena masalahnya tidak terstruktur dan memerlukan analisis mendalam; (3) melatih kemampuan transfer pengetahuan ke konteks baru; dan (4) sejalan dengan prinsip Kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran kontekstual dan pengembangan Profil Pelajar Pancasila yang adaptif terhadap tantangan zaman.

2. Bagaimana Anda membedakan soal HOTS level C4 (Menganalisis) dengan C5 (Mengevaluasi) berdasarkan kata kerja operasional (KKO) dan tuntutan kognitifnya?

Jawaban: Soal C4 (Menganalisis) berfokus pada pemecahan informasi menjadi bagian-bagian, mengidentifikasi hubungan, dan menemukan bukti. KKO yang sering digunakan: menganalisis, menguraikan, membandingkan, mengidentifikasi, mengorganisasikan. Tuntutan kognitifnya adalah memahami struktur dan hubungan. Soal C5 (Mengevaluasi) melangkah lebih jauh dengan membuat penilaian atau keputusan berdasarkan kriteria tertentu, mengkritik, atau membela suatu pandangan. KKO yang sering digunakan: mengevaluasi, menilai, mengkritik, merekomendasikan, memutuskan, membenarkan. Tuntutan kognitifnya adalah membuat penilaian yang didukung argumen atau bukti.

3. Identifikasi dua tantangan utama yang mungkin dihadapi guru dalam mengembangkan dan menerapkan soal HOTS di kelas, serta berikan satu solusi konkret untuk setiap tantangan tersebut!

Jawaban: Tantangan 1: Keterbatasan waktu dan sumber daya guru untuk merancang soal yang kompleks dan otentik. Solusi: Mengadakan pelatihan rutin dan lokakarya kolaboratif antar guru untuk berbagi ide dan sumber daya, serta menyediakan bank soal HOTS yang bisa diadaptasi. Tantangan 2: Kecenderungan siswa yang terbiasa dengan soal LOTS dan kesulitan beradaptasi dengan soal HOTS. Solusi: Mengintegrasikan HOTS secara bertahap dalam pembelajaran sehari-hari, memberikan scaffolding, dan memberikan umpan balik yang membangun untuk melatih proses berpikir siswa, bukan hanya hasil akhir.

4. Seorang guru ingin menyusun soal HOTS yang mengukur kemampuan 'kreativitas' siswa. Jelaskan karakteristik soal yang dapat mengukur kreativitas dan berikan satu contoh soal singkat untuk mata pelajaran apa pun!

Jawaban: Soal yang mengukur kreativitas (C6 – Mengkreasi) memiliki karakteristik: (1) bersifat terbuka, memungkinkan beragam jawaban yang inovatif; (2) menuntut siswa untuk menghasilkan ide, produk, atau solusi baru; (3) seringkali melibatkan sintesis informasi dari berbagai sumber; dan (4) tidak ada jawaban tunggal yang benar. Contoh soal (Matematika): 'Bayangkan Anda adalah seorang arsitek yang bertugas merancang sebuah taman kota di lahan berbentuk tidak beraturan. Dengan luas lahan 500 m², bagaimana Anda akan menata taman tersebut agar fungsional, estetis, dan ramah lingkungan, serta dapat menampung setidaknya 50 orang pada saat yang sama? Gambarlah denahnya dan jelaskan konsep desain Anda!'

5. Bagaimana konsep 'transfer pengetahuan' berperan penting dalam soal HOTS dan bagaimana hal tersebut membedakannya dari soal LOTS?

Jawaban: Dalam soal HOTS, transfer pengetahuan sangat penting karena siswa dituntut untuk menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari dalam konteks atau situasi baru yang belum pernah mereka temui sebelumnya. Ini berarti mereka harus mengadaptasi, memodifikasi, atau menggabungkan konsep-konsep untuk memecahkan masalah yang kompleks. Berbeda dengan soal LOTS yang umumnya hanya meminta siswa untuk mengingat atau menerapkan pengetahuan dalam konteks yang sudah familiar atau sesuai dengan contoh yang diberikan di buku, tanpa perlu adaptasi yang signifikan.

C. Uraian

1. Sebagai seorang pengembang kurikulum di tingkat sekolah, Anda diminta untuk merancang sebuah 'Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila' (P5) yang secara eksplisit mengintegrasikan soal-soal HOTS pada setiap tahapan pelaksanaannya. Jelaskan secara rinci bagaimana Anda akan merancang projek tersebut, mulai dari penentuan tema, alur kegiatan, jenis-jenis asesmen (termasuk contoh soal HOTS untuk setiap level kognitif C4, C5, C6 yang relevan), hingga indikator keberhasilan proyek dalam mengembangkan HOTS pada siswa. Sertakan argumen mengapa pendekatan ini akan efektif!

Contoh Jawaban: Model Jawaban: 1. **Penentuan Tema dan Alur Projek:** Pilih tema yang relevan dan kontekstual, misalnya 'Sampahku Tanggung Jawabku: Solusi Kreatif untuk Lingkungan Berkelanjutan'. Alur projek: Identifikasi Masalah (Observasi & Data), Analisis Penyebab, Perencanaan Solusi, Implementasi, dan Refleksi/Evaluasi. 2. **Integrasi Soal HOTS pada Setiap Tahapan:** * **Tahap Identifikasi Masalah (C4 Menganalisis):** Soal: 'Berdasarkan hasil observasi dan data pengumpulan sampah di lingkungan sekolah selama seminggu, analisislah jenis sampah yang paling dominan, sumber utamanya, dan potensi dampaknya terhadap lingkungan dan kesehatan warga sekolah!'. (Siswa harus menguraikan data dan menemukan hubungan). * **Tahap Perencanaan Solusi (C6 Mengkreasi):** Soal: 'Rancanglah setidaknya dua inovasi solusi pengelolaan sampah di sekolah (misalnya, aplikasi pengelolaan sampah, produk daur ulang kreatif, atau sistem bank sampah) yang dapat diterapkan secara berkelanjutan, dengan mempertimbangkan aspek biaya, efektivitas, dan partisipasi warga sekolah!'. (Siswa harus menciptakan solusi baru). * **Tahap Implementasi & Refleksi (C5 Mengevaluasi):** Soal: 'Setelah mengimplementasikan solusi yang telah dirancang, evaluasilah sejauh mana efektivitas solusi tersebut dalam mengurangi volume sampah dan mengubah perilaku warga sekolah. Berikan argumenmu disertai data pendukung dan identifikasi area yang perlu perbaikan!'. (Siswa harus menilai keberhasilan dan memberikan justifikasi). 3. **Indikator Keberhasilan:** Peningkatan kemampuan siswa dalam: mengidentifikasi dan menganalisis masalah lingkungan secara sistematis; merumuskan solusi inovatif dan aplikatif; mengevaluasi efektivitas solusi berdasarkan kriteria yang jelas; serta berkolaborasi dan berkomunikasi secara efektif. 4. **Argumen Efektivitas:** Pendekatan ini efektif karena: (1) **Kontekstual:** Masalah sampah adalah isu nyata, memotivasi siswa; (2) **Holistik:** Melibatkan berbagai keterampilan (penelitian, analisis, kreasi, evaluasi, kolaborasi); (3) **Aktif:** Siswa menjadi subjek pembelajaran, bukan objek; (4) **Sesuai P5:** Mengembangkan dimensi beriman, bernalar kritis, kreatif, gotong royong, dan mandiri.

2. Anda adalah seorang guru yang baru saja mengikuti pelatihan tentang penyusunan soal HOTS. Setelah pelatihan, Anda diminta untuk membuat refleksi kritis mengenai tantangan dan peluang dalam mengimplementasikan soal HOTS di mata pelajaran Anda (pilih satu mata pelajaran yang Anda ajarkan). Jelaskan secara komprehensif bagaimana Anda akan mengatasi tantangan tersebut dan memaksimalkan peluang yang ada untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas Anda!

Contoh Jawaban: Model Jawaban (Contoh untuk Mata Pelajaran Sejarah): **Tantangan:** 1. **Materi Sejarah yang Dianggap 'Hafalan':** Siswa dan bahkan sebagian guru masih menganggap Sejarah sebagai mata pelajaran yang hanya menuntut hafalan tanggal, nama, dan peristiwa. 2. **Ketersediaan Sumber Belajar:** Terkadang stimulus otentik untuk konteks sejarah yang spesifik sulit ditemukan atau diakses. 3. **Waktu:** Membuat soal HOTS yang baik memerlukan waktu lebih banyak daripada soal LOTS. **Peluang:** 1. **Kisah dan Narasi:** Sejarah kaya akan narasi dan kisah yang dapat dijadikan stimulus menarik untuk analisis dan evaluasi. 2. **Isu Kontemporer:** Banyak peristiwa sejarah memiliki relevansi dengan isu-isu masa kini, memungkinkan pembelajaran kontekstual. 3. **Teknologi:** Pemanfaatan sumber digital (video dokumenter, arsip online, peta interaktif) dapat memperkaya stimulus. **Strategi Mengatasi Tantangan dan Memaksimalkan Peluang:** 1. **Mengubah Paradigma:** Secara konsisten mengenalkan soal HOTS dan menjelaskan tujuan serta manfaatnya kepada siswa. Fokus pada 'mengapa' dan 'bagaimana' peristiwa terjadi, bukan hanya 'apa' dan 'kapan'. Contoh: meminta siswa menganalisis dampak suatu kebijakan kolonial terhadap kondisi sosial masyarakat saat ini (C4/C5). 2. **Pemanfaatan Beragam Stimulus:** Menggunakan sumber primer dan sekunder seperti kutipan pidato tokoh, surat kabar lama, foto, peta historis, atau video dokumenter sebagai stimulus. Contoh: menyajikan dua interpretasi sejarawan berbeda tentang Perang Diponegoro, lalu meminta siswa mengevaluasi mana yang lebih kredibel dan mengapa (C5). 3. **Kolaborasi dan Bank Soal:** Berkolaborasi dengan guru Sejarah lain untuk berbagi ide dan soal. Mengembangkan bank soal HOTS secara bertahap. Contoh: membuat soal yang meminta siswa untuk merancang sebuah 'monumen virtual' untuk mengenang suatu peristiwa sejarah, lengkap dengan narasi dan filosofi di baliknya (C6). 4. **Integrasi dengan Projek:** Menerapkan pembelajaran berbasis proyek yang menuntut siswa untuk melakukan penelitian, analisis, dan presentasi hasil temuan mereka, yang secara inheren melibatkan HOTS.

3. Analisis dampak jangka panjang dari penerapan soal HOTS secara konsisten terhadap perkembangan kognitif dan karakter siswa dalam sistem pendidikan di Indonesia. Bagaimana HOTS dapat berkontribusi pada pencapaian 'Profil Pelajar Pancasila' yang diamanatkan oleh Kurikulum Merdeka?

Contoh Jawaban: Model Jawaban: **Dampak Jangka Panjang terhadap Perkembangan Kognitif:** 1. **Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis:** Siswa terbiasa menganalisis informasi, mengidentifikasi bias, mengevaluasi argumen, dan membentuk penilaian yang rasional. 2. **Peningkatan Kreativitas:** Siswa terlatih untuk menghasilkan ide-ide baru, merancang solusi inovatif, dan melihat masalah dari berbagai perspektif. 3. **Kemampuan Pemecahan Masalah Kompleks:** Siswa menjadi lebih adaptif dalam menghadapi masalah yang tidak terstruktur, mampu merumuskan strategi, dan mengambil keputusan yang terinformasi. 4. **Transfer Pengetahuan:** Siswa mampu mengaplikasikan konsep yang dipelajari ke dalam konteks baru, menunjukkan pemahaman mendalam bukan sekadar hafalan. **Dampak Jangka Panjang terhadap Karakter Siswa (Profil Pelajar Pancasila):** 1. **Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia:** Melalui soal HOTS yang kontekstual, siswa diajak merefleksikan nilai-nilai moral dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah. 2. **Berkebinekaan Global:** Soal HOTS seringkali menyajikan isu-isu global atau perspektif berbeda, melatih siswa untuk menghargai perbedaan dan berpikir inklusif. 3. **Gotong Royong:** Banyak soal HOTS memerlukan diskusi dan kolaborasi untuk menemukan solusi terbaik, membangun kemampuan kerja sama. 4. **Mandiri:** Siswa didorong untuk berpikir secara otonom, mengambil inisiatif dalam memecahkan masalah tanpa bergantung pada instruksi langsung. 5. **Bernalar Kritis:** Ini adalah inti dari HOTS, melatih siswa untuk memproses informasi, mengevaluasi penalaran, dan mengambil keputusan. 6. **Kreatif:** Soal HOTS yang mengarah pada C6 secara langsung menumbuhkan kemampuan siswa untuk menghasilkan gagasan yang orisinal dan inovatif. **Kontribusi pada Profil Pelajar Pancasila:** Penerapan HOTS secara konsisten akan menghasilkan lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter kuat, mampu beradaptasi dengan perubahan, menjadi pembelajar sepanjang hayat, dan siap menghadapi tantangan global dengan landasan nilai-nilai luhur Pancasila.

4. Sebagai seorang guru, Anda dihadapkan pada kurikulum yang padat dan waktu pembelajaran yang terbatas. Bagaimana Anda akan merancang strategi pembelajaran yang efektif untuk mengintegrasikan pengembangan soal HOTS tanpa mengorbankan cakupan materi, serta memastikan semua siswa (termasuk yang memiliki kemampuan belajar berbeda) dapat terlibat secara optimal?

Contoh Jawaban: Model Jawaban: 1. **Identifikasi Materi Esensial dan Titik Kritis HOTS:** Tidak semua materi harus di-HOTS-kan. Pilih topik-topik kunci yang memang memerlukan pemikiran mendalam. Fokus pada konsep-konsep inti yang dapat menjadi dasar untuk soal HOTS C4-C6. 2. **Pembelajaran Berbasis Projek atau Masalah (PBL/PjBL):** Pendekatan ini secara alami mengintegrasikan HOTS. Siswa bekerja dalam kelompok untuk memecahkan masalah nyata atau membuat produk, yang menuntut analisis, evaluasi, dan kreasi. Ini juga memberikan ruang untuk diferensiasi. 3. **Strategi Scaffolding dan Diferensiasi:** * **Untuk siswa yang kesulitan:** Berikan bimbingan bertahap, mulai dari soal HOTS yang lebih terstruktur, gunakan panduan pertanyaan, atau berikan contoh analisis. Libatkan mereka dalam kelompok dengan siswa yang lebih mampu. * **Untuk siswa yang cepat:** Berikan tantangan tambahan, seperti menganalisis kasus yang lebih kompleks, merancang solusi yang lebih inovatif, atau menjadi mentor bagi teman sebaya. 4. **Variasi Metode Asesmen Formatif:** Gunakan berbagai bentuk asesmen yang mendukung HOTS, seperti diskusi kelompok, presentasi, jurnal reflektif, atau rubrik penilaian diri/teman sebaya, yang berfokus pada proses berpikir, bukan hanya jawaban benar-salah. 5. **Penggunaan Stimulus yang Efisien:** Pilih stimulus yang padat dan kaya informasi (misalnya, infografis, video singkat, atau studi kasus pendek) yang dapat memicu banyak pertanyaan HOTS tanpa perlu teks yang sangat panjang. Ini menghemat waktu. 6. **Integrasi HOTS dalam Diskusi Kelas:** Ajukan pertanyaan-pertanyaan terbuka yang memicu analisis dan evaluasi selama diskusi, bukan hanya pertanyaan faktual. Dorong siswa untuk berargumen dan mempertahankan pandangan mereka. 7. **Kolaborasi Antar Guru:** Berbagi ide, materi, dan soal HOTS dengan guru mata pelajaran serumpun untuk efisiensi dan peningkatan kualitas.

5. Buatlah sebuah rubrik penilaian komprehensif untuk soal esai HOTS level C6 (Mengkreasi) dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, dengan fokus pada kemampuan siswa merancang sebuah cerita pendek berdasarkan tema tertentu. Rubrik tersebut harus mencakup setidaknya empat kriteria penilaian dan deskripsi level pencapaian (misalnya, Sangat Baik, Baik, Cukup, Kurang).

Contoh Jawaban: Model Jawaban: **Rubrik Penilaian Esai HOTS (C6 – Mengkreasi) – Merancang Cerita Pendek** **Mata Pelajaran:** Bahasa Indonesia **Level Kognitif:** C6 (Mengkreasi) **Tugas:** Merancang sebuah cerita pendek orisinal (minimal 500 kata) berdasarkan tema 'Perjuangan Melawan Ketidakadilan Sosial' dengan pengembangan karakter, alur, dan pesan moral yang kuat. | Kriteria Penilaian | Sangat Baik (4) | Baik (3) | Cukup (2) | Kurang (1) | | :———————– | :—————————————————————————————————————————————————————————- | :————————————————————————————————————————————————————————————————- | :—————————————————————————————————————————————————————————————– | :————————————————————————————————————————————————————————— | | **1. Orisinalitas & Kreativitas Ide** | Cerita menunjukkan ide yang sangat orisinal, segar, dan tidak klise dalam mengembangkan tema. Terdapat elemen kejutan atau sudut pandang yang unik dan inovatif. | Cerita menunjukkan ide yang cukup orisinal dalam mengembangkan tema, namun masih terdapat beberapa elemen yang familiar. Ada upaya untuk menyajikan sudut pandang baru. | Cerita memiliki ide yang kurang orisinal dan cenderung mengikuti pola umum dalam mengembangkan tema. Sedikit usaha untuk menyajikan sudut pandang yang berbeda. | Cerita sangat tidak orisinal, meniru atau mengulang ide yang sudah ada. Tidak ada upaya untuk menyajikan sudut pandang yang berbeda. | | **2. Pengembangan Karakter & Latar** | Karakter utama dan pendukung dikembangkan dengan sangat kuat, konsisten, dan memiliki motivasi yang jelas. Latar cerita digambarkan secara detail, hidup, dan sangat mendukung suasana serta alur cerita. | Karakter dikembangkan dengan baik dan cukup konsisten, motivasi terlihat jelas. Latar cerita digambarkan dengan cukup detail dan mendukung alur. | Karakter dikembangkan secara datar, motivasi kurang jelas atau tidak konsisten. Latar cerita digambarkan kurang detail dan kurang mendukung alur. | Karakter tidak dikembangkan atau tidak konsisten. Latar cerita tidak jelas atau tidak relevan. | | **3. Struktur Alur & Konflik** | Alur cerita sangat logis, dinamis, dan memiliki konflik yang kuat serta resolusi yang memuaskan dan berkesan. Setiap bagian alur (pengenalan, komplikasi, klimaks, resolusi) terjalin rapi dan efektif. | Alur cerita logis dan cukup dinamis, konflik cukup kuat dengan resolusi yang memadai. Sebagian besar bagian alur terjalin dengan baik. | Alur cerita kurang logis atau terkesan terburu-buru, konflik kurang kuat atau resolusi kurang memuaskan. Beberapa bagian alur terasa janggal. | Alur cerita tidak jelas atau tidak logis, tidak ada konflik yang signifikan atau resolusi yang tidak ada. | | **4. Pesan Moral & Kedalaman Tema** | Pesan moral atau nilai-nilai terkait tema 'Perjuangan Melawan Ketidakadilan Sosial' tersampaikan dengan sangat mendalam, tersirat secara elegan, dan memprovokasi pemikiran kritis pembaca. | Pesan moral atau nilai-nilai terkait tema tersampaikan dengan jelas dan relevan, namun mungkin kurang mendalam atau sedikit terlalu eksplisit. | Pesan moral atau nilai-nilai terkait tema kurang jelas atau disampaikan secara dangkal. Kurang mampu memprovokasi pemikiran pembaca. | Pesan moral atau nilai-nilai terkait tema tidak tersampaikan atau tidak relevan dengan cerita. | | **5. Penggunaan Bahasa & Gaya Bahasa** | Bahasa yang digunakan sangat efektif, kaya diksi, dengan gaya bahasa yang menarik dan mendukung suasana cerita. Tata bahasa dan ejaan sangat akurat. | Bahasa yang digunakan efektif, diksi cukup variatif, dan gaya bahasa cukup menarik. Tata bahasa dan ejaan umumnya akurat. | Bahasa yang digunakan kurang efektif, diksi terbatas, dan gaya bahasa kurang menarik. Terdapat beberapa kesalahan tata bahasa dan ejaan. | Bahasa yang digunakan tidak efektif, diksi sangat terbatas, dan gaya bahasa membingungkan. Banyak kesalahan tata bahasa dan ejaan yang mengganggu pemahaman. |

D. Mencocokkan

Set 1. Pasangkan tingkat kognitif Taksonomi Bloom Revisi berikut dengan kata kerja operasional (KKO) yang paling relevan untuk menyusun soal HOTS.

C4 (Menganalisis)=>Membandingkan, Menguraikan, Mengidentifikasi hubungan, Mengorganisasikan
C5 (Mengevaluasi)=>Menilai, Mengkritik, Merekomendasikan, Mempertahankan, Memutuskan
C6 (Mengkreasi)=>Merancang, Membangun, Merumuskan, Mengembangkan, Menghasilkan
C1 (Mengingat)=>Menyebutkan, Mendefinisikan, Mengidentifikasi, Mendaftar
C2 (Memahami)=>Menjelaskan, Meringkas, Menginterpretasi, Mengklasifikasikan

Set 2. Pasangkan karakteristik soal HOTS berikut dengan penjelasannya yang tepat.

Stimulus Otentik & Relevan=>Mendorong siswa mengaitkan materi dengan situasi nyata atau isu kontemporer.
Novelty=>Menyajikan masalah dalam konteks baru yang belum pernah ditemui siswa secara persis.
Mengukur Penalaran & Logika=>Menuntut siswa untuk berpikir kritis, analitis, dan sistematis dalam memecahkan masalah.
Bersifat Terbuka (untuk C6)=>Memungkinkan beragam jawaban atau solusi yang inovatif dan orisinal.
Tidak Sekadar Mengingat=>Melampaui hafalan fakta, fokus pada aplikasi, analisis, evaluasi, dan kreasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *