Selamat datang di kumpulan latihan soal sosiologi pemecahan masalah! Halaman ini dirancang khusus untuk membantu Anda mengasah pemahaman tentang berbagai isu sosial dan bagaimana sosiologi berperan dalam menganalisis serta menemukan solusinya. Memahami masalah sosial seperti kemiskinan, kriminalitas, ketidaksetaraan, hingga isu lingkungan adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik. Melalui soal pilihan ganda, isian singkat, uraian, dan menjodohkan ini, Anda akan diajak untuk mendalami konsep-konsep sosiologi, teori-teori penyebab masalah sosial, serta strategi intervensi sosial yang efektif. Persiapkan diri Anda untuk mengidentifikasi akar masalah, menganalisis dampak, dan merumuskan langkah-langkah pemecahan yang tepat berdasarkan perspektif sosiologi. Latihan ini tidak hanya penting untuk persiapan ujian, tetapi juga untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan empati terhadap kompleksitas masyarakat. Mari kita mulai latih kemampuan Anda dalam memecahkan masalah sosial secara sosiologis!

Contoh Soal soal sosiologi pemecahan masalah
A. Pilihan Ganda
1. Masalah sosial adalah suatu kondisi atau perilaku yang dianggap tidak normal dan tidak diinginkan oleh sebagian besar anggota masyarakat, serta memerlukan tindakan korektif. Pernyataan ini paling sesuai dengan pandangan teori sosiologi yang mana?
- A. Fungsionalisme
- B. Konflik
- C. Interaksi Simbolik
- D. Pertukaran Sosial
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: A
Pembahasan: Teori Fungsionalisme melihat masyarakat sebagai sistem yang memiliki bagian-bagian saling terkait. Masalah sosial muncul ketika ada disfungsi atau bagian dari sistem tidak bekerja sebagaimana mestinya, mengganggu keseimbangan dan stabilitas sosial.
2. Salah satu ciri utama masalah sosial adalah…
- A. Hanya dirasakan oleh individu tertentu
- B. Menyebabkan kerugian fisik dan non-fisik bagi banyak orang
- C. Bersifat statis dan mudah diatasi
- D. Tidak memerlukan intervensi dari pihak luar
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: B
Pembahasan: Masalah sosial melibatkan banyak orang dan dampaknya dirasakan secara luas dalam masyarakat, bukan hanya individu.
3. Kemiskinan struktural merujuk pada kemiskinan yang disebabkan oleh…
- A. Kemalasan individu
- B. Bencana alam
- C. Ketidakadilan sistem sosial
- D. Kurangnya pendidikan individu
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: C
Pembahasan: Kemiskinan struktural berakar pada sistem atau struktur sosial yang tidak adil, seperti ketidakmerataan distribusi sumber daya atau peluang ekonomi.
4. Pendekatan sosiologis yang menekankan pada peran ketidaksetaraan kekuasaan dan sumber daya dalam menciptakan masalah sosial adalah…
- A. Fungsionalisme
- B. Konflik
- C. Interaksi Simbolik
- D. Fenomenologi
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: B
Pembahasan: Teori Konflik berfokus pada bagaimana kelompok-kelompok dalam masyarakat bersaing untuk sumber daya dan kekuasaan, yang seringkali menghasilkan ketidaksetaraan dan masalah sosial.
5. Fenomena pengangguran tersembunyi, di mana individu bekerja namun tidak sesuai dengan kapasitas atau keahliannya, seringkali menjadi indikator masalah dalam bidang…
- A. Ekonomi
- B. Sosial budaya
- C. Lingkungan
- D. Politik
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: A
Pembahasan: Pengangguran tersembunyi adalah bentuk masalah ekonomi yang menggambarkan inefisiensi pasar tenaga kerja dan ketidakmampuan sistem ekonomi untuk menyediakan pekerjaan yang layak.
6. Langkah awal yang paling krusial dalam upaya pemecahan masalah sosial secara sosiologis adalah…
- A. Identifikasi dan perumusan masalah
- B. Pengumpulan data kuantitatif
- C. Implementasi program intervensi
- D. Evaluasi dampak kebijakan
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: A
Pembahasan: Tanpa identifikasi dan perumusan masalah yang jelas, upaya pemecahan masalah tidak akan terarah dan efektif.
7. Salah satu peran sosiolog dalam pemecahan masalah sosial adalah…
- A. Mengambil keputusan politik secara langsung
- B. Menyediakan dana untuk program sosial
- C. Menganalisis akar masalah dan dampak sosial melalui penelitian
- D. Melaksanakan seluruh program bantuan sosial
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: C
Pembahasan: Sosiolog memiliki keahlian dalam melakukan penelitian untuk menganalisis akar masalah dan dampak sosial, yang menjadi dasar perumusan kebijakan yang tepat.
8. Ketika masyarakat mengalami kondisi tanpa norma atau aturan yang jelas, sehingga individu kehilangan arah dan tujuan, fenomena ini disebut…
- A. Alienasi
- B. Anomie
- C. Deviansi
- D. Konflik peran
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: B
Pembahasan: Anomie adalah konsep Durkheim yang menggambarkan kondisi ketidakaturan sosial atau tanpa norma, seringkali terjadi saat perubahan sosial cepat.
9. Program pemberdayaan masyarakat untuk mengatasi kemiskinan biasanya melibatkan aspek…
- A. Hanya bantuan tunai
- B. Hanya pembangunan infrastruktur
- C. Hanya pendidikan formal
- D. Peningkatan kapasitas ekonomi, sosial, dan partisipasi
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: D
Pembahasan: Program pemberdayaan masyarakat yang komprehensif akan melibatkan peningkatan kapasitas ekonomi (modal, keterampilan), akses pendidikan, kesehatan, dan partisipasi dalam pengambilan keputusan.
10. Menurut Teori Interaksi Simbolik, masalah sosial muncul karena…
- A. Adanya definisi sosial terhadap suatu kondisi sebagai masalah
- B. Ketidakseimbangan sistem sosial
- C. Ketidaksetaraan distribusi sumber daya
- D. Kurangnya integrasi nilai-nilai moral
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: A
Pembahasan: Teori Interaksi Simbolik menekankan bagaimana makna dan definisi sosial dibentuk melalui interaksi. Masalah sosial menjadi ‘masalah’ ketika masyarakat secara kolektif mendefinisikannya demikian.
11. Peningkatan angka kriminalitas di perkotaan seringkali dihubungkan dengan faktor…
- A. Peningkatan jumlah perpustakaan
- B. Ketersediaan transportasi publik
- C. Urbanisasi dan kesenjangan sosial
- D. Kualitas udara yang membaik
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: D
Pembahasan: Urbanisasi yang cepat seringkali diikuti oleh masalah sosial seperti kesenjangan ekonomi, pengangguran, dan kurangnya kontrol sosial informal, yang dapat memicu peningkatan kriminalitas.
12. Salah satu prinsip penting dalam pemecahan masalah sosial yang berkelanjutan adalah…
- A. Partisipasi aktif masyarakat lokal
- B. Solusi yang hanya ditentukan oleh pemerintah
- C. Mengabaikan budaya setempat
- D. Mengandalkan bantuan asing sepenuhnya
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: A
Pembahasan: Keterlibatan aktif masyarakat lokal memastikan bahwa solusi yang diusulkan relevan, diterima, dan dapat dipertahankan oleh mereka sendiri.
13. Program transmigrasi di Indonesia pada masa lalu merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengatasi masalah…
- A. Kesenjangan gender
- B. Kepadatan penduduk dan kemiskinan di Jawa
- C. Konflik antar etnis
- D. Degradasi lingkungan
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: B
Pembahasan: Transmigrasi bertujuan untuk memeratakan penduduk dari daerah padat ke daerah jarang penduduk, yang secara tidak langsung juga mengatasi masalah kemiskinan dan ketidakmerataan pembangunan.
14. Apa yang dimaksud dengan ‘labeling theory’ dalam konteks masalah sosial?
- A. Teori yang menjelaskan asal-usul label merek
- B. Teori yang fokus pada peran media massa dalam memberikan label
- C. Teori yang menjelaskan bahwa pemberian label sosial dapat memperburuk masalah
- D. Teori yang menganalisis label harga barang
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: C
Pembahasan: Labeling theory (teori pelabelan) berpendapat bahwa deviasi sosial tidak hanya tentang tindakan itu sendiri, tetapi juga bagaimana masyarakat memberi label pada individu yang melakukan tindakan tersebut, yang dapat memperkuat perilaku devian.
15. Contoh masalah sosial yang berakar pada perubahan sosial yang sangat cepat adalah…
- A. Tradisi gotong royong
- B. Kesenjangan digital akibat perkembangan teknologi
- C. Adat istiadat yang lestari
- D. Stabilitas politik
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: B
Pembahasan: Perubahan teknologi yang cepat seringkali menciptakan ketimpangan digital atau kesenjangan akses dan kemampuan dalam memanfaatkan teknologi, yang dapat memperlebar jurang sosial ekonomi.
16. Pendekatan yang mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu untuk memahami dan memecahkan masalah sosial disebut…
- A. Multidisipliner
- B. Monodisipliner
- C. Reduksionis
- D. Fundamentalistik
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: A
Pembahasan: Pendekatan multidisipliner melibatkan gabungan pengetahuan dan metode dari beberapa disiplin ilmu untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif terhadap suatu masalah.
17. Seorang sosiolog yang meneliti dampak pembangunan infrastruktur terhadap pola interaksi sosial masyarakat lokal sedang melakukan jenis penelitian…
- A. Penelitian Terapan
- B. Penelitian Murni
- C. Penelitian Eksperimen
- D. Penelitian Sejarah
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: A
Pembahasan: Penelitian terapan bertujuan untuk memecahkan masalah praktis atau memberikan solusi terhadap isu-isu sosial yang ada.
18. Apa yang menjadi fokus utama dari Teori Pilihan Rasional dalam menganalisis masalah sosial?
- A. Konflik antar kelas sosial
- B. Keseimbangan dalam sistem sosial
- C. Makna simbolik dalam interaksi
- D. Keputusan individu berdasarkan kalkulasi untung-rugi
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: D
Pembahasan: Teori Pilihan Rasional berasumsi bahwa individu membuat keputusan berdasarkan kalkulasi untung-rugi untuk memaksimalkan kepentingan pribadi, yang terkadang dapat berkontribusi pada masalah sosial.
19. Dalam konteks pemecahan masalah sosial, ‘agency’ merujuk pada…
- A. Lembaga pemerintah
- B. Kemampuan individu untuk bertindak dan membuat pilihan
- C. Struktur sosial yang membatasi tindakan
- D. Organisasi non-pemerintah
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: B
Pembahasan: Agency merujuk pada kapasitas individu atau kelompok untuk bertindak secara independen dan membuat pilihan bebas, yang penting dalam proses pemberdayaan dan perubahan sosial.
20. Salah satu indikator keberhasilan program pemecahan masalah sosial adalah…
- A. Jumlah dana yang dihabiskan
- B. Jumlah orang yang terlibat dalam program
- C. Keberlanjutan dan kemandirian masyarakat setelah program
- D. Cepatnya program diselesaikan
Lihat Kunci Jawaban
Jawaban: C
Pembahasan: Keberlanjutan program menunjukkan bahwa solusi yang diterapkan memiliki dampak jangka panjang dan dapat terus berjalan tanpa ketergantungan penuh pada intervensi awal.
B. Isian Singkat
1. Istilah sosiologis untuk kondisi di mana seseorang tidak memiliki akses yang cukup terhadap kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal adalah…
Jawaban: Kemiskinan
2. Pandangan yang melihat bahwa masalah sosial muncul karena ketidakseimbangan atau disfungsi dalam sistem masyarakat disebut teori…
Jawaban: Fungsionalisme
3. Lembaga sosial yang memiliki peran utama dalam sosialisasi dan pembentukan nilai-nilai moral untuk mencegah masalah sosial adalah…
Jawaban: Keluarga (atau Pendidikan)
4. Proses penyesuaian diri individu atau kelompok terhadap norma dan nilai-nilai masyarakat untuk mencegah perilaku devian disebut…
Jawaban: Sosialisasi
5. Sebutkan satu contoh masalah sosial yang berkaitan dengan lingkungan!
Jawaban: Pencemaran lingkungan (atau Bencana alam, Deforestasi, Krisis air bersih)
C. Menjodohkan
1. Jodohkan konsep sosiologis berikut dengan definisinya yang tepat!
| Premis | Respon |
|---|---|
| A. Deviansi | Penyimpangan perilaku dari norma sosial |
| B. Stigma | Ciri negatif yang melekat pada individu atau kelompok |
| C. Alienasi | Keterasingan individu dari masyarakat atau produk kerjanya |
| D. Integrasi Sosial | Proses penyatuan berbagai unsur masyarakat menjadi satu kesatuan |
2. Jodohkan jenis masalah sosial dengan contoh kasus yang paling sesuai!
| Premis | Respon |
|---|---|
| A. Masalah Lingkungan | Pencemaran sungai akibat limbah industri |
| B. Masalah Ekonomi | Tingginya angka pengangguran di kalangan pemuda |
| C. Masalah Pendidikan | Kesenjangan akses pendidikan antara kota dan desa |
| D. Masalah Kriminalitas | Peningkatan kasus pencurian kendaraan bermotor |
D. Uraian
1. Jelaskan perbedaan antara masalah sosial dan masalah pribadi dalam perspektif sosiologi. Berikan masing-masing satu contoh!
Masalah pribadi adalah masalah yang dialami oleh individu dan penyebabnya seringkali dikaitkan dengan kegagalan atau kekurangan pribadi (misalnya, seseorang tidak punya pekerjaan karena malas). Sedangkan masalah sosial adalah masalah yang dampaknya dirasakan oleh banyak orang, memiliki akar penyebab dalam struktur atau sistem sosial, dan memerlukan solusi kolektif (misalnya, tingginya angka pengangguran di suatu wilayah karena minimnya lapangan kerja dan ketidaksesuaian skill dengan pasar kerja).
2. Bagaimana peran pemerintah dan masyarakat sipil dapat berkolaborasi dalam upaya pemecahan masalah kemiskinan di perkotaan?
Pemerintah dapat merumuskan kebijakan afirmatif, menyediakan akses pendidikan dan kesehatan gratis, serta program pelatihan keterampilan. Masyarakat sipil (LSM, komunitas) dapat berperan dalam pendampingan, advokasi hak-hak kaum miskin, pemberdayaan ekonomi mikro, serta membangun jaringan solidaritas. Kolaborasi ini memastikan solusi yang komprehensif, mulai dari kebijakan makro hingga implementasi di tingkat akar rumput.
3. Analisislah mengapa masalah narkoba seringkali dianggap sebagai masalah sosial yang kompleks dan multidimensional dari sudut pandang sosiologi!
Masalah narkoba kompleks karena melibatkan berbagai dimensi: individu (kecanduan, kesehatan mental), keluarga (disfungsi, ekonomi), masyarakat (kriminalitas, kesehatan publik, stigma), dan struktur (penegakan hukum, kemiskinan, akses terhadap pendidikan/pekerjaan). Pendekatan sosiologis akan melihatnya sebagai hasil interaksi faktor-faktor ini, bukan hanya kesalahan individu, dan memerlukan solusi yang terintegrasi dari berbagai sektor.
4. Bagaimana teori konflik memandang masalah ketidaksetaraan gender dan apa solusi yang mungkin diusulkan berdasarkan teori tersebut?
Teori Konflik memandang ketidaksetaraan gender sebagai hasil dari perjuangan kekuasaan antara kelompok gender, di mana satu kelompok (biasanya laki-laki) mendominasi dan mengeksploitasi kelompok lain (perempuan) untuk mempertahankan privilege dan sumber daya. Solusi yang diusulkan adalah perubahan struktural melalui gerakan sosial, advokasi hak-hak perempuan, dan reformasi kebijakan untuk menantang hierarki kekuasaan yang ada.
5. Sebutkan dan jelaskan tiga langkah konkret yang dapat dilakukan oleh seorang mahasiswa sosiologi untuk berkontribusi dalam pemecahan masalah sosial di lingkungan sekitarnya!
1. Melakukan penelitian sosial: Mengidentifikasi dan menganalisis masalah sosial di lingkungan sekitar (misalnya, masalah sampah, kenakalan remaja) menggunakan metode sosiologi. 2. Edukasi dan advokasi: Menyebarkan kesadaran tentang isu-isu sosial melalui diskusi, media sosial, atau kampanye kecil, serta mengadvokasi kebijakan yang berpihak pada kelompok rentan. 3. Partisipasi dalam komunitas: Bergabung atau membentuk kelompok masyarakat untuk melakukan kegiatan sosial, seperti pengajaran sukarela, program kebersihan lingkungan, atau pemberdayaan ekonomi lokal.