Menguasai Sosiologi Kelas X: Latihan Soal dan Penjelasan Lengkap Ciri-ciri Sosiologi

Posted on

Menguasai Sosiologi Kelas X: Latihan Soal dan Penjelasan Lengkap Ciri-ciri Sosiologi

Selamat datang di panduan lengkap untuk menguasai Sosiologi Kelas X! Artikel ini menyajikan latihan soal mendalam yang berfokus pada ciri-ciri utama sosiologi, yaitu empiris, teoritis, kumulatif, dan non-etis. Sebagai siswa kelas X, memahami karakteristik ini adalah fondasi penting untuk studi sosiologi Anda. Kami menyediakan 20 soal pilihan ganda, 5 soal isian singkat, 5 soal esai/uraian, dan 2 set soal menjodohkan yang dirancang untuk menguji pemahaman Anda secara komprehensif. Setiap soal dilengkapi dengan jawaban dan penjelasan, membantu Anda tidak hanya mengingat tetapi juga benar-benar memahami bagaimana sosiologi bekerja sebagai ilmu pengetahuan. Persiapkan diri Anda untuk ujian, tingkatkan pengetahuan tentang masyarakat, dan kembangkan cara berpikir sosiologis yang objektif dan kritis. Mari selami dunia sosiologi dan kuasai materi ‘ciri sosiologi’ dengan mudah!

A. Pilihan Ganda

  1. Pernyataan yang paling tepat menggambarkan ciri sosiologi yang bersifat empiris adalah…
    • Sosiologi mempelajari masyarakat berdasarkan fakta di lapangan.
    • Sosiologi berupaya mencari solusi terbaik untuk masalah sosial.
    • Sosiologi mempertimbangkan nilai-nilai moral dalam setiap analisisnya.
    • Sosiologi bersifat spekulatif dan tidak perlu bukti konkret.
    Jawaban: Sosiologi mempelajari masyarakat berdasarkan fakta di lapangan.
    Penjelasan: Ciri empiris berarti sosiologi mendasarkan kajiannya pada observasi dan fakta nyata, bukan spekulasi atau dugaan.
  2. Kemampuan sosiologi untuk menyusun abstraksi dari hasil observasi dan menjelaskan hubungan sebab-akibat disebut ciri…
    • Empiris
    • Teoritis
    • Kumulatif
    • Non-etis
    Jawaban: Teoritis
    Penjelasan: Ciri teoritis merujuk pada upaya sosiologi untuk menyusun abstraksi dari hasil observasi dan menjelaskan hubungan sebab-akibat.
  3. Bagaimana ciri sosiologi yang kumulatif memengaruhi perkembangan ilmu sosiologi?
    • Sosiologi membangun teori berdasarkan teori yang sudah ada, kemudian memperbaikinya.
    • Sosiologi bersifat subjektif dan tergantung pada penafsir peneliti.
    • Sosiologi hanya menerima teori-teori lama tanpa adanya pengembangan.
    • Sosiologi selalu mencari kebenaran mutlak yang tidak dapat diganggu gugat.
    Jawaban: Sosiologi membangun teori berdasarkan teori yang sudah ada, kemudian memperbaikinya.
    Penjelasan: Ciri kumulatif berarti ilmu sosiologi terus-menerus membangun, memperbaiki, dan memperluas teori-teori yang sudah ada.
  4. Ciri sosiologi yang bersifat non-etis memiliki arti bahwa sosiologi…
    • Tidak memberikan penilaian baik atau buruk terhadap fakta sosial yang diteliti.
    • Menjelaskan bagaimana masyarakat harus berperilaku.
    • Selalu mencari solusi moral untuk masalah-masalah sosial.
    • Bebas dari nilai-nilai kebudayaan setempat.
    Jawaban: Tidak memberikan penilaian baik atau buruk terhadap fakta sosial yang diteliti.
    Penjelasan: Ciri non-etis berarti sosiologi tidak mempersoalkan baik atau buruknya suatu fakta sosial, melainkan menjelaskan fenomena tersebut secara objektif.
  5. Contoh penerapan ciri sosiologi yang non-etis adalah…
    • Melakukan survei tentang tingkat kepuasan masyarakat terhadap layanan publik.
    • Menganalisis fenomena tawuran antar pelajar tanpa menghakimi siapa yang benar atau salah, melainkan mencari akar penyebabnya.
    • Membangun model matematika untuk memprediksi pertumbuhan penduduk di masa depan.
    • Mengembangkan teori baru tentang perilaku konsumen berdasarkan data riset pasar.
    Jawaban: Menganalisis fenomena tawuran antar pelajar tanpa menghakimi siapa yang benar atau salah, melainkan mencari akar penyebabnya.
    Penjelasan: Ini adalah contoh paling jelas dari non-etis, di mana fokusnya adalah pada penjelasan objektif tanpa penilaian moral.
  6. Seorang sosiolog melakukan pengamatan langsung terhadap kehidupan masyarakat adat di pedalaman untuk mengumpulkan data. Tindakan ini menunjukkan bahwa sosiologi memiliki…
    • Ciri teoritis
    • Ciri empiris
    • Ciri kumulatif
    • Ciri non-etis
    Jawaban: Ciri empiris
    Penjelasan: Melakukan observasi langsung untuk mendapatkan data adalah inti dari sifat empiris.
  7. Manakah di antara pernyataan berikut yang paling menunjukkan ciri sosiologi sebagai ilmu yang teoritis?
    • Data statistik jumlah penduduk miskin di suatu wilayah.
    • Laporan hasil wawancara dengan korban bencana alam.
    • Grafik pertumbuhan ekonomi suatu negara selama 10 tahun terakhir.
    • Hipotesis yang menyatakan ‘semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin rendah angka kriminalitas’.
    Jawaban: Hipotesis yang menyatakan ‘semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin rendah angka kriminalitas’.
    Penjelasan: Menyusun hipotesis adalah bagian dari upaya teoritis untuk menjelaskan hubungan antarfenomena.
  8. Ketika sosiolog dikatakan memiliki ciri non-etis, ini berarti…
    • Sosiologi selalu berpihak pada kaum minoritas.
    • Sosiologi tidak membahas tentang benar atau salahnya suatu perilaku sosial.
    • Sosiologi harus memberikan saran moral kepada pemerintah.
    • Sosiologi dapat digunakan untuk membenarkan tindakan tertentu.
    Jawaban: Sosiologi tidak membahas tentang benar atau salahnya suatu perilaku sosial.
    Penjelasan: Non-etis berarti tidak menilai atau menghakimi baik atau buruknya suatu perilaku, hanya menganalisis dan menjelaskannya.
  9. Dalam penelitiannya, seorang sosiolog selalu berusaha mengaitkan temuannya dengan teori-teori sosiologi klasik dan modern, serta menyempurnakan teori yang ada. Ini menunjukkan ciri sosiologi yang bersifat…
    • Empiris
    • Teoritis
    • Kumulatif
    • Non-etis
    Jawaban: Kumulatif
    Penjelasan: Membandingkan dan menyempurnakan teori adalah esensi dari sifat kumulatif.
  10. Salah satu cara sosiolog menerapkan ciri empiris adalah dengan…
    • Menentukan nilai-nilai moral masyarakat yang paling baik.
    • Mengumpulkan data melalui survei atau wawancara.
    • Mengajarkan cara berperilaku yang benar kepada masyarakat.
    • Menciptakan hukum baru untuk mengatur masyarakat.
    Jawaban: Mengumpulkan data melalui survei atau wawancara.
    Penjelasan: Pengumpulan data langsung dari lapangan adalah bentuk empiris.
  11. Pernyataan berikut yang paling mencerminkan ciri sosiologi sebagai ilmu yang teoritis adalah…
    • Menentukan mana pernikahan yang ideal di mata Tuhan.
    • Menjelaskan pola pernikahan di suatu komunitas berdasarkan data yang ada.
    • Membuat aturan tentang siapa yang boleh menikah dengan siapa.
    • Mengajarkan etika pernikahan yang sesuai norma.
    Jawaban: Menjelaskan pola pernikahan di suatu komunitas berdasarkan data yang ada.
    Penjelasan: Ini adalah contoh teoritis, mencari pola dan penjelasan dari data.
  12. Implikasi dari ciri kumulatif dalam sosiologi adalah bahwa…
    • Penemuan baru dalam sosiologi harus selalu mengacu pada teori-teori lama.
    • Sosiologi tidak pernah berubah sejak pertama kali ditemukan.
    • Setiap penelitian sosiologi harus menghasilkan teori yang benar-benar baru.
    • Sosiologi hanya mempelajari teori yang sudah terbukti kebenarannya secara mutlak.
    Jawaban: Penemuan baru dalam sosiologi harus selalu mengacu pada teori-teori lama.
    Penjelasan: Ciri kumulatif memang berarti bahwa pengetahuan baru dibangun di atas dan menyempurnakan yang lama.
  13. Dalam konteks ciri empiris, yang dimaksud dengan ‘fakta sosial’ dalam sosiologi adalah…
    • Pernyataan yang dapat diuji kebenarannya melalui penelitian di masyarakat.
    • Pendapat pribadi seorang sosiolog tentang suatu fenomena.
    • Keyakinan atau mitos yang dipegang teguh oleh masyarakat.
    • Nilai-nilai moral yang dianggap benar secara universal.
    Jawaban: Pernyataan yang dapat diuji kebenarannya melalui penelitian di masyarakat.
    Penjelasan: Fakta sosial dalam sosiologi harus dapat diamati dan diverifikasi secara empiris.
  14. Penerapan ciri non-etis dalam penelitian sosiologi dapat terlihat ketika…
    • Sosiolog selalu membela hak-hak kelompok minoritas.
    • Sosiolog harus menyebarkan nilai-nilai kebaikan di masyarakat.
    • Sosiolog tidak menilai suatu kelompok masyarakat itu baik atau buruk, melainkan menjelaskan struktur sosialnya.
    • Sosiolog bertanggung jawab untuk mengubah masyarakat ke arah yang lebih baik.
    Jawaban: Sosiolog tidak menilai suatu kelompok masyarakat itu baik atau buruk, melainkan menjelaskan struktur sosialnya.
    Penjelasan: Ini adalah aplikasi langsung dari prinsip non-etis, fokus pada penjelasan objektif tanpa penilaian moral.
  15. Aktivitas seorang sosiolog yang paling mencerminkan ciri sosiologi sebagai ilmu yang teoritis adalah…
    • Mencatat data demografi penduduk secara akurat.
    • Mengamati interaksi sosial di pasar tradisional.
    • Membangun teori yang menjelaskan hubungan antara urbanisasi dan perilaku sosial.
    • Memberikan rekomendasi kebijakan berdasarkan nilai-nilai tertentu.
    Jawaban: Membangun teori yang menjelaskan hubungan antara urbanisasi dan perilaku sosial.
    Penjelasan: Membangun teori adalah inti dari sifat teoritis.
  16. Ketika seorang peneliti sosiologi mengumpulkan data dari masyarakat dan menyajikannya apa adanya tanpa prasangka pribadi, ia sedang menerapkan ciri sosiologi…
    • Empiris dan Non-etis
    • Teoritis dan Normatif
    • Kumulatif dan Subjektif
    • Aplikatif dan Etis
    Jawaban: Empiris dan Non-etis
    Penjelasan: Mengumpulkan data (empiris) dan menyajikan tanpa prasangka (non-etis) adalah praktik dasar sosiologi.
  17. Teori modern tentang stratifikasi sosial yang dikembangkan oleh para sosiolog saat ini, seringkali merupakan hasil penyempurnaan dan perluasan dari teori Karl Marx atau Max Weber. Hal ini menunjukkan ciri sosiologi yang…
    • Empiris
    • Teoritis
    • Kumulatif
    • Non-etis
    Jawaban: Kumulatif
    Penjelasan: Menyempurnakan dan memperluas teori yang sudah ada adalah karakteristik kumulatif.
  18. Mengapa penting bagi sosiolog untuk menerapkan keempat ciri sosiologi (empiris, teoritis, kumulatif, non-etis) dalam setiap kajiannya?
    • Untuk memahami fenomena sosial secara objektif dan mendalam.
    • Untuk memberikan penilaian moral terhadap perilaku masyarakat.
    • Untuk memprediksi masa depan masyarakat dengan kepastian.
    • Untuk mengembangkan filsafat tentang hakikat manusia.
    Jawaban: Untuk memahami fenomena sosial secara objektif dan mendalam.
    Penjelasan: Keempat ciri tersebut secara bersamaan membantu sosiolog mencapai pemahaman yang objektif dan ilmiah tentang masyarakat.
  19. Ciri non-etis dalam sosiologi menegaskan bahwa…
    • Sosiologi bersifat subjektif dalam menganalisis fenomena sosial.
    • Sosiologi bersifat objektif dalam menganalisis fenomena sosial.
    • Sosiologi harus memilih sisi moral yang benar.
    • Sosiologi selalu memberikan solusi moral terhadap masalah sosial.
    Jawaban: Sosiologi bersifat objektif dalam menganalisis fenomena sosial.
    Penjelasan: Non-etis adalah kunci untuk objektivitas, tidak terlibat dalam penilaian moral.
  20. Ilmu sosiologi tidak pernah selesai, melainkan terus berkembang dan menyempurnakan diri dari waktu ke waktu. Hal ini menunjukkan ciri sosiologi yang…
    • Empiris
    • Teoritis
    • Kumulatif
    • Non-etis
    Jawaban: Kumulatif
    Penjelasan: Ilmu yang dibangun di atas teori sebelumnya dan terus berkembang adalah ciri kumulatif.

B. Isian Singkat

  1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ciri sosiologi yang bersifat empiris!
    Jawaban: Ciri sosiologi yang bersifat empiris berarti bahwa sosiologi mendasarkan kajiannya pada observasi, fakta-fakta nyata, dan pengalaman indrawi yang dapat diuji kebenarannya, bukan berdasarkan spekulasi atau dugaan tanpa bukti.
  2. Apa yang dimaksud dengan ciri sosiologi yang bersifat teoritis?
    Jawaban: Ciri sosiologi yang bersifat teoritis berarti sosiologi berusaha menyusun abstraksi dari hasil observasi. Abstraksi ini berupa teori atau generalisasi yang menjelaskan hubungan sebab-akibat atau pola-pola yang terjadi dalam fenomena sosial secara sistematis.
  3. Terangkan pengertian dari ciri sosiologi yang bersifat kumulatif!
    Jawaban: Ciri sosiologi yang bersifat kumulatif berarti teori-teori sosiologi selalu dibangun di atas teori yang sudah ada sebelumnya, kemudian diperbaiki, diperluas, dan diperhalus seiring waktu dengan adanya penemuan-penemuan baru atau data yang lebih mutakhir.
  4. Bagaimana Anda menjelaskan ciri sosiologi yang bersifat non-etis?
    Jawaban: Ciri sosiologi yang bersifat non-etis berarti sosiologi tidak mempersoalkan baik atau buruknya suatu fakta sosial. Sosiolog hanya bertugas menjelaskan suatu fenomena sosial secara objektif, apa adanya, dan mencari tahu mengapa fenomena itu terjadi, tanpa memberikan penilaian moral atau menghakimi.
  5. Berikan satu contoh konkret penerapan ciri non-etis dalam kajian sosiologi!
    Jawaban: Contoh penerapan ciri non-etis adalah ketika seorang sosiolog meneliti fenomena penyalahgunaan narkoba. Peneliti tidak akan menghakimi para pengguna sebagai orang ‘jahat’ atau ‘bermoral rendah’, melainkan akan fokus pada identifikasi faktor-faktor sosial, ekonomi, dan psikologis yang melatarbelakangi perilaku tersebut secara objektif.

C. Uraian

  1. Jelaskan hubungan antara ciri sosiologi yang bersifat empiris dan teoritis dalam pengembangan ilmu sosiologi!
    Pembahasan:
    Sifat empiris sosiologi berarti bahwa kajian sosiologi didasarkan pada observasi dan fakta nyata di lapangan, bukan spekulasi. Sifat teoritis berarti sosiologi berusaha menyusun abstraksi dari hasil observasi untuk menjelaskan hubungan sebab-akibat atau pola-pola sosial. Keduanya saling berkaitan karena teori dalam sosiologi tidak bisa dibangun tanpa data empiris yang valid, dan data empiris tanpa kerangka teori hanya akan menjadi kumpulan fakta tanpa makna. Data empiris digunakan untuk menguji, memvalidasi, atau mengembangkan teori, sedangkan teori membimbing peneliti dalam mengumpulkan dan menafsirkan data empiris.
  2. Bagaimana ciri sosiologi yang bersifat kumulatif membantu ilmu sosiologi untuk terus berkembang dan relevan di tengah perubahan masyarakat?
    Pembahasan:
    Sifat kumulatif sosiologi menunjukkan bahwa teori-teori sosiologi selalu diperbaiki, diperluas, dan diperhalus dari teori-teori yang sudah ada sebelumnya. Artinya, ilmu sosiologi tidak memulai dari nol setiap kali ada penemuan baru, melainkan membangun di atas fondasi pengetahuan yang telah ada. Ini penting karena: 1) Memastikan adanya kemajuan ilmu pengetahuan secara berkelanjutan. 2) Menghindari pengulangan penelitian yang tidak perlu. 3) Memungkinkan teori menjadi lebih komprehensif dan relevan seiring waktu dengan menambahkan perspektif baru atau memperbarui temuan lama. 4) Memperkuat validitas dan reliabilitas teori dengan pengujian berulang dan penyempurnaan.
  3. Mengapa menjaga sifat non-etis dalam penelitian sosiologi seringkali menjadi tantangan? Jelaskan upaya-upaya yang dapat dilakukan seorang sosiolog untuk menjaga objektivitasnya!
    Pembahasan:
    Menjaga sifat non-etis dalam penelitian sosial seringkali menjadi tantangan karena: 1) Peneliti adalah bagian dari masyarakat dan memiliki nilai-nilai pribadi yang bisa memengaruhi interpretasi. 2) Isu-isu sosial seringkali memiliki dimensi moral atau politik yang kuat, membuat sulit untuk bersikap netral. 3) Tekanan dari pihak sponsor atau opini publik bisa memengaruhi objektivitas. Untuk menjaga objektivitas, peneliti harus: a) Menggunakan metode penelitian yang rigor dan transparan. b) Memisahkan fakta dari opini pribadi. c) Menghindari penggunaan bahasa yang menghakimi atau bias. d) Mempertimbangkan berbagai perspektif tanpa memihak. e) Melakukan peer review untuk memastikan objektivitas.
  4. Pilihlah satu fenomena sosial yang sedang terjadi di masyarakat saat ini, kemudian berikan contoh bagaimana keempat ciri sosiologi (empiris, teoritis, kumulatif, dan non-etis) diterapkan dalam menganalisis fenomena tersebut!
    Pembahasan:
    Misalnya, studi tentang “Dampak Penggunaan Media Sosial terhadap Interaksi Sosial Remaja di Perkotaan”.
    1. Empiris: Peneliti melakukan observasi langsung terhadap perilaku remaja di media sosial, melakukan survei, dan wawancara untuk mengumpulkan data nyata tentang intensitas penggunaan dan bentuk interaksi yang terjadi.
    2. Teoritis: Dari data yang terkumpul, peneliti tidak hanya menyajikan fakta, tetapi juga mencoba membuat generalisasi atau teori, misalnya ‘Semakin tinggi intensitas penggunaan media sosial, semakin rendah kualitas interaksi tatap muka pada remaja’. Teori ini bisa dihubungkan dengan teori interaksi simbolik atau teori penggunaan dan gratifikasi.
    3. Kumulatif: Hasil penelitian ini tidak berdiri sendiri, melainkan membandingkan dan mengintegrasikan temuannya dengan teori atau penelitian sebelumnya tentang media sosial, interaksi remaja, atau dampak teknologi, sehingga memperkaya pemahaman yang sudah ada.
    4. Non-etis: Peneliti menyajikan data apa adanya, tanpa menghakimi apakah penggunaan media sosial oleh remaja itu baik atau buruk. Peneliti fokus pada menjelaskan fenomena dan dampaknya secara objektif, bukan memberikan penilaian moral.
  5. Mengapa pemahaman yang kuat tentang ciri-ciri sosiologi (empiris, teoritis, kumulatif, non-etis) sangat penting bagi seorang sosiolog dalam menjalankan penelitian dan analisis sosialnya?
    Pembahasan:
    Memahami ciri-ciri sosiologi sangat krusial bagi seorang sosiolog karena: 1) Sebagai landasan metodologis: Ciri empiris dan teoritis membimbing sosiolog dalam merancang penelitian, mengumpulkan data, dan membangun kerangka analisis yang valid. 2) Menjamin objektivitas: Sifat non-etis memastikan sosiolog mendekati masalah sosial tanpa prasangka pribadi, sehingga temuan lebih akurat dan dapat dipercaya. 3) Memastikan kemajuan ilmu: Sifat kumulatif memungkinkan sosiolog untuk membangun di atas pengetahuan yang ada, menghindari pengulangan, dan memperdalam pemahaman tentang masyarakat. 4) Kredibilitas ilmiah: Dengan mengikuti ciri-ciri ini, sosiologi diakui sebagai disiplin ilmu yang memiliki standar keilmuan yang jelas, membedakannya dari opini publik atau spekulasi.

D. Menjodohkan

Set 1

Pertanyaan Pasangan
Empiris Berdasarkan observasi dan akal sehat, bukan spekulasi.
Teoritis Berusaha menyusun abstraksi dari hasil observasi.
Kumulatif Teori-teori sosiologi selalu diperbaiki, diperluas, dan diperhalus.
Non-etis Tidak mempersoalkan baik atau buruk suatu fakta sosial.

Set 2

Pertanyaan Pasangan
Seorang peneliti mengamati pola interaksi siswa di kantin sekolah untuk memahami hierarki sosial. Empiris
Sosiolog mengembangkan hipotesis bahwa urbanisasi cenderung meningkatkan individualisme. Teoritis
Studi tentang kemiskinan saat ini merujuk pada dan merevisi teori-teori kemiskinan klasik. Kumulatif
Peneliti mendeskripsikan perilaku menyimpang tanpa menghakimi nilai moralnya, hanya mencari penyebabnya. Non-etis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *