
Halo para pembelajar kimia! Artikel ini didesain khusus untuk Anda yang ingin menguasai materi eter dalam kimia organik. Kami telah menyusun kumpulan soal eter yang komprehensif untuk menguji dan memperdalam pemahaman Anda mengenai senyawa penting ini. Eter adalah golongan senyawa organik yang dikenal dengan gugus fungsional R-O-R’, yang mana R dan R’ dapat berupa gugus alkil atau aril. Senyawa ini memiliki peran vital dalam berbagai aplikasi, mulai dari pelarut industri hingga anestesi dalam bidang medis.
Dalam artikel ini, Anda akan menemukan berbagai format soal eter, termasuk pilihan ganda, isian singkat, uraian, dan mencocokkan. Setiap jenis soal bertujuan untuk menguji aspek yang berbeda dari pemahaman Anda, mulai dari konsep dasar, tata nama, sifat fisik dan kimia, metode sintesis, hingga reaksi-reaksi khas eter. Kami sangat menganjurkan Anda untuk mencoba menjawab setiap soal eter terlebih dahulu sebelum melihat kunci jawaban. Bagian kunci jawaban dan pembahasan yang detail di akhir artikel akan menjadi panduan berharga untuk mengoreksi jawaban Anda dan memahami konsep yang mungkin masih kurang jelas. Selamat berlatih dan semoga sukses dalam menguasai eter!
A. Soal Pilihan Ganda
- Nama IUPAC dari CH₃-O-CH₂CH₃ adalah…
a. Metil etil eter
b. Metoksietana
c. Etoksimetana
d. Dimetil eter
e. Propil eter - Gugus fungsi eter adalah…
a. -OH
b. -COOH
c. -CHO
d. -O-
e. -CO- - Senyawa dietil eter memiliki rumus molekul…
a. C₂H₅OC₂H₅
b. CH₃OCH₃
c. CH₃OCH₂CH₃
d. C₃H₇OC₃H₇
e. C₄H₉OC₄H₉ - Berikut ini yang BUKAN merupakan sifat fisik eter adalah…
a. Titik didih lebih rendah dari alkohol sepadan.
b. Kurang larut dalam air dibandingkan alkohol sepadan.
c. Bersifat polar.
d. Membentuk ikatan hidrogen antar molekulnya.
e. Mudah terbakar. - Reaksi sintesis Williamson adalah metode pembuatan eter dari…
a. Alkohol dan asam karboksilat
b. Alkohol dan alkil halida
c. Alkena dan air
d. Aldehida dan alkohol
e. Keton dan alkohol - Produk utama dari reaksi dehidrasi intramolekuler alkohol adalah…
a. Alkena
b. Eter
c. Aldehida
d. Keton
e. Asam karboksilat - Senyawa eter dapat bereaksi dengan asam kuat seperti HI atau HBr pada pemanasan membentuk…
a. Alkohol dan alkil halida
b. Hanya alkohol
c. Hanya alkil halida
d. Alkena
e. Ester - Nama trivial dari CH₃-O-CH₃ adalah…
a. Metoksimetana
b. Dimetil eter
c. Etoksimetana
d. Dietil eter
e. Metil eter - Manakah di antara senyawa berikut yang TIDAK dapat bereaksi dengan natrium (Na)?
a. Etanol
b. Metanol
c. Dietil eter
d. Propanol
e. Butanol - Senyawa eter sering digunakan sebagai pelarut karena sifatnya yang…
a. Sangat polar
b. Mampu membentuk ikatan hidrogen
c. Iner (kurang reaktif)
d. Mudah menguap
e. Mudah terbakar - Jika dietil eter direaksikan dengan HI berlebih dan dipanaskan, produk yang dihasilkan adalah…
a. Etanol dan etil iodida
b. Hanya etil iodida
c. Hanya etanol
d. Etil iodida dan air
e. Etana dan iodin - Isomer fungsional dari 1-propanol adalah…
a. Dietil eter
b. Dimetil eter
c. Etil metil eter
d. Propanon
e. Propanal - Senyawa dengan rumus C₃H₈O dapat berupa…
a. Propanol atau dietil eter
b. Propanol atau etil metil eter
c. Dietil eter atau propanal
d. Propanon atau etil metil eter
e. Hanya propanol - Apa nama IUPAC untuk CH₃-CH₂-CH₂-O-CH₃?
a. Metil propil eter
b. 1-Metoksipropana
c. Propoksi metana
d. Butil eter
e. Isopropil metil eter - Reaksi dehidrasi alkohol untuk membentuk eter biasanya dilakukan pada suhu…
a. Rendah (sekitar 0°C)
b. Sedang (sekitar 140°C)
c. Tinggi (sekitar 170°C)
d. Sangat tinggi (di atas 200°C)
e. Suhu kamar - Dietil eter pernah digunakan sebagai anestesi. Apa kekurangan utamanya?
a. Tidak efektif sebagai anestesi
b. Sangat mahal
c. Mudah terbakar dan menimbulkan efek samping mual
d. Sulit disimpan
e. Menyebabkan alergi pada semua pasien - Manakah pernyataan yang BENAR mengenai ikatan hidrogen pada eter?
a. Eter dapat membentuk ikatan hidrogen antar molekulnya sendiri.
b. Eter tidak dapat membentuk ikatan hidrogen sama sekali.
c. Eter dapat membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air.
d. Eter hanya dapat membentuk ikatan hidrogen jika ada gugus -OH.
e. Eter membentuk ikatan hidrogen yang lebih kuat dari alkohol. - Apa fungsi asam sulfat pekat pada sintesis eter dari alkohol?
a. Sebagai oksidator
b. Sebagai reduktor
c. Sebagai katalis dehidrasi
d. Sebagai pelarut
e. Sebagai pereaksi utama - Urutan kenaikan titik didih yang benar untuk senyawa dengan massa molekul relatif sebanding adalah…
a. Alkana < Eter < Alkohol
b. Alkohol < Eter < Alkana
c. Eter < Alkana < Alkohol
d. Alkana < Alkohol < Eter
e. Eter < Alkohol < Alkana - Reaksi yang terjadi ketika eter dibiarkan terlalu lama di udara terbuka adalah…
a. Oksidasi membentuk peroksida eter
b. Reduksi membentuk alkohol
c. Hidrolisis membentuk alkohol
d. Polimerisasi
e. Eliminasi membentuk alkena
B. Soal Isian Singkat
- Senyawa eter memiliki rumus umum R-O-R’, di mana O adalah atom ________.
- Nama IUPAC dari senyawa CH₃-O-CH₂CH₂CH₃ adalah ________.
- Sintesis Williamson melibatkan reaksi antara ion alkoksida dengan ________.
- Eter umumnya memiliki titik didih yang lebih ________ dibandingkan alkohol dengan massa molekul relatif sepadan.
- Eter dapat bertindak sebagai basa Lewis karena memiliki pasangan elektron bebas pada atom ________.
C. Soal Uraian
- Jelaskan perbedaan utama sifat fisik antara eter dan alkohol dengan massa molekul relatif yang sebanding. Mengapa ada perbedaan tersebut?
- Tuliskan dan jelaskan mekanisme reaksi sintesis Williamson untuk pembuatan etil metil eter dari bahan awal yang sesuai.
- Bagaimana cara membedakan eter dan alkohol secara kimiawi di laboratorium? Sebutkan salah satu uji spesifik dan hasil yang diharapkan.
- Jelaskan bahaya utama yang terkait dengan penyimpanan eter dalam jangka panjang dan bagaimana cara mencegahnya.
- Berikan nama IUPAC dan nama trivial untuk senyawa eter berikut: CH₃CH₂-O-CH₂CH₃ dan CH₃-O-C₆H₅.
D. Soal Mencocokkan
Pasangkan pernyataan di kolom kiri dengan jawaban yang tepat di kolom kanan.
-
Pasangkan nama senyawa dengan rumus strukturnya:
- a. Metil propil eter
- b. Dietil eter
- c. Metoksisikloheksana
- d. Fenil metil eter
dengan
- I. CH₃-O-CH₂CH₂CH₃
- II. C₆H₅-O-CH₃
- III. CH₃CH₂-O-CH₂CH₃
- IV. C₆H₁₁-O-CH₃
-
Pasangkan istilah dengan definisi yang tepat:
- a. Gugus alkoksi
- b. Isomer fungsional
- c. Eter siklik
- d. Oksiran
dengan
- I. Senyawa dengan rumus molekul sama tetapi gugus fungsi berbeda.
- II. Gugus -OR.
- III. Eter yang atom oksigennya merupakan bagian dari cincin.
- IV. Eter siklik beranggota tiga.
Kunci Jawaban dan Pembahasan
A. Kunci Jawaban Pilihan Ganda
- Jawaban: b. Metoksietana
Pembahasan: Nama IUPAC eter ditentukan dengan menganggap gugus alkoksi (-OR) sebagai substituen pada rantai alkana yang lebih panjang. Di sini, -OCH₃ adalah gugus metoksi, dan rantai alkana yang lebih panjang adalah etana (-CH₂CH₃). Jadi, nama IUPAC-nya adalah metoksietana. - Jawaban: d. -O-
Pembahasan: Gugus fungsi eter adalah atom oksigen yang terikat pada dua gugus alkil atau aril (R-O-R’). - Jawaban: a. C₂H₅OC₂H₅
Pembahasan: Dietil eter berarti dua gugus etil (-C₂H₅) terikat pada atom oksigen. - Jawaban: d. Membentuk ikatan hidrogen antar molekulnya.
Pembahasan: Eter tidak memiliki atom hidrogen yang terikat langsung pada atom oksigen, sehingga tidak dapat membentuk ikatan hidrogen antar molekul eter itu sendiri. Ini menjelaskan mengapa titik didih eter lebih rendah dari alkohol sepadan. Eter dapat membentuk ikatan hidrogen dengan molekul yang memiliki H-donor seperti air. - Jawaban: b. Alkohol dan alkil halida
Pembahasan: Sintesis Williamson melibatkan reaksi antara ion alkoksida (dari alkohol) dengan alkil halida primer. - Jawaban: a. Alkena
Pembahasan: Dehidrasi intramolekuler (dalam satu molekul) alkohol pada suhu tinggi (sekitar 170°C) menghasilkan alkena. Untuk eter, dehidrasi intermolekuler (antar molekul) pada suhu lebih rendah (sekitar 140°C) menghasilkan eter. - Jawaban: a. Alkohol dan alkil halida
Pembahasan: Eter dapat mengalami pembelahan dengan asam kuat seperti HI atau HBr, menghasilkan alkohol dan alkil halida. Jika asam berlebih dan pemanasan kuat, alkohol yang terbentuk juga dapat bereaksi menjadi alkil halida lagi. - Jawaban: b. Dimetil eter
Pembahasan: Nama trivial dari CH₃-O-CH₃ adalah dimetil eter karena ada dua gugus metil yang terikat pada oksigen. Nama IUPAC-nya adalah metoksimetana. - Jawaban: c. Dietil eter
Pembahasan: Alkohol (etanol, metanol, propanol, butanol) memiliki gugus -OH yang hidrogennya bersifat asam, sehingga dapat bereaksi dengan natrium menghasilkan gas hidrogen. Eter tidak memiliki hidrogen asam tersebut. - Jawaban: c. Iner (kurang reaktif)
Pembahasan: Eter relatif kurang reaktif dibandingkan alkohol atau senyawa lain dengan gugus fungsi yang lebih aktif, membuatnya menjadi pelarut yang baik karena tidak mudah bereaksi dengan zat terlarut. - Jawaban: b. Hanya etil iodida
Pembahasan: Jika dietil eter (C₂H₅OC₂H₅) direaksikan dengan HI berlebih dan dipanaskan, eter akan terbelah menjadi dua molekul etil iodida (C₂H₅I). Alkohol yang terbentuk pada tahap awal akan bereaksi lebih lanjut dengan HI. - Jawaban: c. Etil metil eter
Pembahasan: 1-propanol memiliki rumus molekul C₃H₈O. Etil metil eter (CH₃CH₂-O-CH₃) juga memiliki rumus molekul C₃H₈O. Keduanya adalah isomer fungsional. - Jawaban: b. Propanol atau etil metil eter
Pembahasan: Senyawa dengan rumus molekul C₃H₈O dapat berupa propanol (CH₃CH₂CH₂OH atau CH₃CH(OH)CH₃) atau etil metil eter (CH₃-O-CH₂CH₃). - Jawaban: b. 1-Metoksipropana
Pembahasan: Gugus metoksi (-OCH₃) terikat pada rantai propana di posisi 1. Jadi, 1-metoksipropana. - Jawaban: b. Sedang (sekitar 140°C)
Pembahasan: Sintesis eter melalui dehidrasi intermolekuler alkohol dengan katalis asam sulfat biasanya dilakukan pada suhu sekitar 140°C. Pada suhu lebih tinggi (sekitar 170°C), akan terbentuk alkena. - Jawaban: c. Mudah terbakar dan menimbulkan efek samping mual
Pembahasan: Dietil eter efektif sebagai anestesi, namun sifatnya yang sangat mudah terbakar dan efek samping seperti mual, muntah, serta iritasi saluran pernapasan membuatnya digantikan oleh anestesi yang lebih modern dan aman. - Jawaban: c. Eter dapat membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air.
Pembahasan: Eter memiliki atom oksigen dengan pasangan elektron bebas yang dapat bertindak sebagai akseptor ikatan hidrogen, sehingga dapat berikatan hidrogen dengan molekul yang memiliki hidrogen asam (donor H), seperti air atau alkohol. Eter tidak memiliki H yang terikat langsung pada O, jadi tidak dapat membentuk ikatan hidrogen antar molekul eter sendiri. - Jawaban: c. Sebagai katalis dehidrasi
Pembahasan: Asam sulfat pekat bertindak sebagai katalis asam yang membantu proses dehidrasi (penghilangan air) dari dua molekul alkohol untuk membentuk eter. - Jawaban: a. Alkana < Eter < Alkohol
Pembahasan: Titik didih dipengaruhi oleh gaya antarmolekul. Alkana hanya memiliki gaya London (dispersi). Eter memiliki gaya London dan dipol-dipol. Alkohol memiliki gaya London, dipol-dipol, dan ikatan hidrogen yang kuat antar molekulnya. Oleh karena itu, alkohol memiliki titik didih tertinggi, diikuti eter, dan terakhir alkana (untuk massa molekul relatif sepadan). - Jawaban: a. Oksidasi membentuk peroksida eter
Pembahasan: Eter, terutama eter primer dan sekunder, dapat bereaksi perlahan dengan oksigen di udara (autooksidasi) membentuk hidroperoksida dan peroksida eter yang sangat eksplosif. Ini adalah bahaya besar dalam penyimpanan eter.
B. Kunci Jawaban Isian Singkat
- Jawaban: oksigen
- Jawaban: 1-metoksipropana
- Jawaban: alkil halida primer
- Jawaban: rendah
- Jawaban: oksigen
C. Kunci Jawaban Uraian
- Jawaban:
Perbedaan utama sifat fisik antara eter dan alkohol dengan massa molekul relatif yang sebanding terletak pada titik didih dan kelarutan dalam air.- Titik Didih: Alkohol memiliki titik didih yang jauh lebih tinggi dibandingkan eter sepadan.
- Kelarutan dalam Air: Alkohol umumnya lebih larut dalam air dibandingkan eter sepadan.
Mengapa ada perbedaan: Perbedaan ini disebabkan oleh kemampuan alkohol untuk membentuk ikatan hidrogen antar molekulnya sendiri melalui gugus -OH. Eter tidak memiliki atom hidrogen yang terikat langsung pada oksigen, sehingga tidak dapat membentuk ikatan hidrogen antar molekul eter. Meskipun eter dapat membentuk ikatan hidrogen dengan air (sebagai akseptor), ikatan hidrogen antar molekul alkohol jauh lebih kuat dan memerlukan energi lebih besar untuk diputuskan, sehingga titik didihnya lebih tinggi.
- Jawaban:
Sintesis Williamson adalah metode pembuatan eter yang melibatkan reaksi substitusi nukleofilik (SN2) antara ion alkoksida dan alkil halida primer.
Untuk pembuatan etil metil eter (CH₃CH₂-O-CH₃):
Bahan Awal:- Ion etoksida (CH₃CH₂O⁻), biasanya dibuat dari etanol (CH₃CH₂OH) dan basa kuat seperti NaH atau Na.
- Metil iodida (CH₃I) atau metil bromida (CH₃Br) sebagai alkil halida primer.
Mekanisme Reaksi:
CH₃CH₂O⁻ + CH₃I → CH₃CH₂-O-CH₃ + I⁻
1. Etanol direaksikan dengan natrium atau natrium hidrida untuk menghasilkan ion etoksida:
2CH₃CH₂OH + 2Na → 2CH₃CH₂O⁻Na⁺ + H₂ (g)
(atau CH₃CH₂OH + NaH → CH₃CH₂O⁻Na⁺ + H₂)
2. Ion etoksida (nukleofil kuat) menyerang atom karbon yang terikat pada gugus pergi (iodin) pada metil iodida. Iodin kemudian lepas sebagai ion iodida.
CH₃CH₂O⁻ + CH₃-I → CH₃CH₂-O-CH₃ + I⁻
Reaksi ini adalah reaksi SN2, yang paling efisien dengan alkil halida primer untuk menghindari reaksi eliminasi. - Jawaban:
Salah satu cara membedakan eter dan alkohol secara kimiawi di laboratorium adalah dengan uji natrium (Na).- Prosedur: Masukkan sedikit sampel senyawa ke dalam tabung reaksi, lalu tambahkan sepotong kecil logam natrium.
- Hasil yang Diharapkan:
- Alkohol: Akan bereaksi dengan natrium menghasilkan gelembung gas hidrogen (H₂) dan membentuk alkoksida. Reaksi ini menunjukkan adanya hidrogen asam pada gugus -OH.
2R-OH + 2Na → 2R-O⁻Na⁺ + H₂ (g) - Eter: Tidak akan bereaksi dengan natrium, artinya tidak ada gelembung gas yang terbentuk. Hal ini karena eter tidak memiliki hidrogen yang bersifat asam.
- Alkohol: Akan bereaksi dengan natrium menghasilkan gelembung gas hidrogen (H₂) dan membentuk alkoksida. Reaksi ini menunjukkan adanya hidrogen asam pada gugus -OH.
- Jawaban:
Bahaya utama yang terkait dengan penyimpanan eter dalam jangka panjang adalah pembentukan peroksida eter yang sangat eksplosif. Eter, terutama dietil eter dan tetrahidrofuran (THF), dapat bereaksi dengan oksigen di udara (autooksidasi) membentuk peroksida yang tidak stabil dan sangat reaktif. Peroksida ini dapat menumpuk dan meledak secara spontan, terutama saat pemanasan atau distilasi hingga kering.Cara mencegahnya:
- Penyimpanan dalam wadah gelap dan kedap udara: Untuk meminimalkan paparan cahaya dan oksigen.
- Penyimpanan di tempat sejuk: Suhu rendah memperlambat laju pembentukan peroksida.
- Penambahan stabilisator: Beberapa eter dijual dengan penambahan antioksidan atau stabilisator seperti BHT (butil hidroksitoluen) untuk menghambat pembentukan peroksida.
- Pemeriksaan rutin: Periksa keberadaan peroksida secara berkala menggunakan strip uji peroksida atau larutan kalium iodida (KI).
- Buang eter yang sudah lama: Jangan menyimpan eter terlalu lama, terutama jika wadahnya sudah dibuka. Eter yang dicurigai mengandung peroksida harus dibuang dengan prosedur khusus.
- Jawaban:
- CH₃CH₂-O-CH₂CH₃
- Nama IUPAC: Etoksietana
- Nama Trivial: Dietil eter
- CH₃-O-C₆H₅
- Nama IUPAC: Metoksibenzena
- Nama Trivial: Anisol atau Fenil metil eter
- CH₃CH₂-O-CH₂CH₃
D. Kunci Jawaban Mencocokkan
- Jawaban:
a. Metil propil eter – I. CH₃-O-CH₂CH₂CH₃
b. Dietil eter – III. CH₃CH₂-O-CH₂CH₃
c. Metoksisikloheksana – IV. C₆H₁₁-O-CH₃
d. Fenil metil eter – II. C₆H₅-O-CH₃ - Jawaban:
a. Gugus alkoksi – II. Gugus -OR.
b. Isomer fungsional – I. Senyawa dengan rumus molekul sama tetapi gugus fungsi berbeda.
c. Eter siklik – III. Eter yang atom oksigennya merupakan bagian dari cincin.
d. Oksiran – IV. Eter siklik beranggota tiga.
