Latihan Soal Kimia Tatanama Senyawa Anorganik Lengkap dengan Pembahasan

Posted on

soal kimia tatanama senyawa anorganik

Selamat datang di artikel latihan soal kimia tatanama senyawa anorganik! Topik ini merupakan salah satu fondasi penting dalam mempelajari ilmu kimia, khususnya bagi siswa SMA/SMK dan mahasiswa. Memahami cara menamai senyawa anorganik dengan benar adalah kunci untuk menguasai konsep-konsep kimia yang lebih kompleks. Artikel ini menyediakan kumpulan soal kimia tatanama senyawa anorganik yang komprehensif, mencakup berbagai format seperti pilihan ganda, isian singkat, uraian, dan mencocokkan. Dengan total 32 soal, Anda akan diajak untuk menguji pemahaman Anda mulai dari penamaan senyawa ionik, kovalen biner, asam, basa, hingga senyawa poliatomik. Setiap soal dirancang untuk memperkuat pemahaman Anda tentang aturan IUPAC dan penamaan trivial yang umum. Di akhir artikel, tersedia kunci jawaban lengkap dengan pembahasan mendalam untuk soal pilihan ganda, membantu Anda mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki. Persiapkan diri Anda untuk menghadapi ujian dan tingkatkan kemampuan tatanama senyawa anorganik Anda sekarang juga!

A. Soal Pilihan Ganda

  1. Nama IUPAC dari senyawa NaCl adalah…
    a. Natrium klorida
    b. Natrium monoklorida
    c. Mononatrium klorida
    d. Natrium (I) klorida
    e. Klorin natrium
  2. Rumus kimia untuk tembaga (II) sulfat adalah…
    a. CuS
    b. Cu₂S
    c. CuSO₃
    d. CuSO₄
    e. Cu(SO₄)₂
  3. Senyawa dengan rumus PCl₅ dinamakan…
    a. Fosfor klorida
    b. Fosfor pentaklorida
    c. Pentaklorofosfor
    d. Fosfor (V) klorida
    e. Pentaklorida fosfor
  4. Nama yang tepat untuk H₂SO₄ adalah…
    a. Asam sulfida
    b. Asam sulfit
    c. Asam sulfat
    d. Asam hidrogen sulfat
    e. Dihidrogen sulfat
  5. Senyawa Fe₂(SO₄)₃ memiliki nama…
    a. Besi sulfat
    b. Besi (II) sulfat
    c. Besi (III) sulfat
    d. Besi disulfat
    e. Besi trisulfat
  6. Rumus kimia dari dinitrogen trioksida adalah…
    a. N₂O
    b. NO₃
    c. N₂O₃
    d. N₃O₂
    e. NO₂
  7. Nama senyawa Ca(OH)₂ adalah…
    a. Kalsium hidroksida
    b. Kalsium dihidroksida
    c. Kalsium (II) hidroksida
    d. Kalsium hidroksil
    e. Dihidroksida kalsium
  8. Senyawa kovalen biner yang terbentuk dari karbon dan oksigen dengan rumus CO₂ dinamakan…
    a. Karbon monoksida
    b. Karbon dioksida
    c. Dikarboksida
    d. Karbon oksida
    e. Dioksida karbon
  9. Nama IUPAC dari NH₃ adalah…
    a. Nitrogen trihidrida
    b. Amonia
    c. Nitrogen (III) hidrida
    d. Hidrogen nitrida
    e. Trihidrogen nitrida
  10. Rumus kimia untuk asam nitrat adalah…
    a. HNO₂
    b. HNO₃
    c. H₂NO₃
    d. H₃N
    e. HN
  11. Senyawa yang memiliki nama natrium bikarbonat adalah…
    a. Na₂CO₃
    b. NaHCO₃
    c. NaOH
    d. NaHSO₄
    e. Na₂SO₄
  12. Nama senyawa SiO₂ adalah…
    a. Silikon oksida
    b. Silikon dioksida
    c. Disilikon oksida
    d. Silikon (IV) oksida
    e. Dioksida silikon
  13. Nama IUPAC untuk K₂Cr₂O₇ adalah…
    a. Kalium dikromat
    b. Kalium kromat
    c. Dikalium dikromat
    d. Kalium (II) dikromat
    e. Kalium dikromium heptoksida
  14. Rumus kimia dari asam fosfat adalah…
    a. H₃PO₂
    b. H₃PO₃
    c. H₃PO₄
    d. HPO₃
    e. HPO₄
  15. Senyawa dengan rumus Al₂(SO₄)₃ dinamakan…
    a. Aluminium sulfat
    b. Dialuminium trisulfat
    c. Aluminium (III) sulfat
    d. Aluminium disulfat
    e. Aluminium sulfida
  16. Nama senyawa CuCl adalah…
    a. Tembaga klorida
    b. Tembaga (I) klorida
    c. Tembaga (II) klorida
    d. Tembaga monoklorida
    e. Klorin tembaga
  17. Rumus kimia untuk timbal (IV) oksida adalah…
    a. PbO
    b. PbO₂
    c. Pb₂O
    d. Pb₂O₄
    e. Pb(OH)₄
  18. Senyawa yang memiliki nama karbon tetraklorida adalah…
    a. CCl₂
    b. CCl₃
    c. CCl₄
    d. CCl₅
    e. C₂Cl₄
  19. Nama IUPAC dari Na₂O adalah…
    a. Natrium oksida
    b. Dinatrium oksida
    c. Natrium (I) oksida
    d. Oksida natrium
    e. Mononatrium oksida
  20. Senyawa dengan rumus HBr dinamakan…
    a. Asam bromida
    b. Asam hidrogen bromida
    c. Hidrogen bromida
    d. Asam bromat
    e. Asam hipobromit

B. Soal Isian Singkat

  1. Tuliskan nama senyawa dari SnCl₄!
  2. Tuliskan rumus kimia dari kalium permanganat!
  3. Apa nama senyawa dengan rumus FeO?
  4. Tuliskan rumus kimia dari asam perklorat!
  5. Apa nama senyawa dari N₂O₅?

C. Soal Uraian

  1. Jelaskan perbedaan mendasar dalam penamaan senyawa ionik dan senyawa kovalen biner! Berikan masing-masing dua contoh!
  2. Bagaimana cara menentukan bilangan oksidasi unsur transisi dalam penamaan senyawa ionik? Berikan contoh senyawa yang menggunakan bilangan oksidasi dalam namanya!
  3. Jelaskan aturan penamaan asam oksi (oxoacid) dan berikan contoh untuk asam sulfat dan asam sulfit!
  4. Mengapa beberapa senyawa memiliki nama trivial (umum) selain nama IUPAC-nya? Berikan dua contoh senyawa anorganik dengan nama trivial yang populer!
  5. Tuliskan rumus kimia dan nama dari dua senyawa yang mengandung ion poliatomik dan jelaskan langkah-langkah penamaannya!

D. Soal Mencocokkan

1. Mencocokkan Rumus Kimia dan Nama Senyawa

Cocokkan rumus kimia di kolom A dengan nama senyawa yang tepat di kolom B!

  • Kolom A (Rumus Kimia)
    1. AgNO₃
    2. Ba(OH)₂
    3. SO₃
    4. P₂O₅
    5. MnCl₂
  • Kolom B (Nama Senyawa)
    a. Barium hidroksida
    b. Mangan (II) klorida
    c. Perak nitrat
    d. Belerang trioksida
    e. Difosfor pentoksida

2. Mencocokkan Senyawa dan Jenisnya

Cocokkan senyawa di kolom A dengan jenis tatanama yang sesuai di kolom B!

  • Kolom A (Senyawa)
    1. KCl
    2. H₂CO₃
    3. NH₄Cl
    4. CH₄
    5. NaOH
  • Kolom B (Jenis Senyawa)
    a. Asam
    b. Senyawa ionik
    c. Basa
    d. Senyawa kovalen
    e. Senyawa ionik (mengandung ion poliatomik)

Kunci Jawaban

A. Pilihan Ganda

  1. a. Natrium klorida
    Pembahasan: NaCl adalah senyawa ionik yang terbentuk dari kation Na⁺ dan anion Cl⁻. Natrium hanya memiliki satu bilangan oksidasi (+1), sehingga tidak perlu dituliskan angka romawi.
  2. d. CuSO₄
    Pembahasan: Tembaga (II) menunjukkan ion Cu²⁺. Sulfat adalah ion poliatomik SO₄²⁻. Untuk menetralkan muatan, satu ion Cu²⁺ akan berikatan dengan satu ion SO₄²⁻.
  3. b. Fosfor pentaklorida
    Pembahasan: PCl₅ adalah senyawa kovalen biner. Digunakan awalan Yunani ‘penta-‘ untuk menunjukkan lima atom klorin.
  4. c. Asam sulfat
    Pembahasan: H₂SO₄ adalah asam oksi. Ion SO₄²⁻ disebut sulfat, sehingga asamnya adalah asam sulfat.
  5. c. Besi (III) sulfat
    Pembahasan: Senyawa ini terdiri dari ion Fe³⁺ dan ion SO₄²⁻. Karena besi adalah logam transisi dengan lebih dari satu bilangan oksidasi, bilangan oksidasinya (+3) dituliskan dengan angka romawi.
  6. c. N₂O₃
    Pembahasan: ‘Dinitrogen’ berarti dua atom nitrogen (N₂), dan ‘trioksida’ berarti tiga atom oksigen (O₃).
  7. a. Kalsium hidroksida
    Pembahasan: Ca(OH)₂ adalah senyawa ionik. Kalsium (Ca) adalah logam golongan IIA yang hanya memiliki bilangan oksidasi +2, sehingga tidak perlu angka romawi. OH⁻ adalah ion hidroksida.
  8. b. Karbon dioksida
    Pembahasan: CO₂ adalah senyawa kovalen biner. Digunakan awalan ‘di-‘ untuk menunjukkan dua atom oksigen.
  9. b. Amonia
    Pembahasan: NH₃ secara IUPAC lebih dikenal dengan nama trivialnya, Amonia. Nama sistematisnya adalah nitrogen trihidrida.
  10. b. HNO₃
    Pembahasan: Asam nitrat berasal dari ion nitrat (NO₃⁻).
  11. b. NaHCO₃
    Pembahasan: Natrium bikarbonat adalah nama trivial untuk natrium hidrogen karbonat. Ion bikarbonat adalah HCO₃⁻.
  12. b. Silikon dioksida
    Pembahasan: SiO₂ adalah senyawa kovalen biner. Digunakan awalan ‘di-‘ untuk menunjukkan dua atom oksigen.
  13. a. Kalium dikromat
    Pembahasan: K₂Cr₂O₇ adalah senyawa ionik. Kationnya adalah K⁺ dan anionnya adalah Cr₂O₇²⁻ (dikromat). Kalium hanya memiliki satu bilangan oksidasi.
  14. c. H₃PO₄
    Pembahasan: Asam fosfat berasal dari ion fosfat (PO₄³⁻).
  15. a. Aluminium sulfat
    Pembahasan: Al₂(SO₄)₃ adalah senyawa ionik. Aluminium (Al) adalah logam golongan utama yang hanya memiliki bilangan oksidasi +3, sehingga tidak perlu angka romawi. SO₄²⁻ adalah ion sulfat.
  16. b. Tembaga (I) klorida
    Pembahasan: CuCl terdiri dari Cu⁺ dan Cl⁻. Karena tembaga adalah logam transisi dengan lebih dari satu bilangan oksidasi, bilangan oksidasinya (+1) dituliskan dengan angka romawi.
  17. b. PbO₂
    Pembahasan: Timbal (IV) menunjukkan ion Pb⁴⁺. Oksida adalah O²⁻. Untuk menetralkan muatan, satu ion Pb⁴⁺ akan berikatan dengan dua ion O²⁻.
  18. c. CCl₄
    Pembahasan: ‘Karbon’ berarti satu atom karbon (C), dan ‘tetraklorida’ berarti empat atom klorin (Cl₄).
  19. a. Natrium oksida
    Pembahasan: Na₂O adalah senyawa ionik. Natrium hanya memiliki satu bilangan oksidasi (+1), sehingga tidak perlu dituliskan angka romawi. Oksida adalah O²⁻.
  20. a. Asam bromida
    Pembahasan: HBr adalah asam biner. Penamaannya menggunakan awalan ‘asam’ diikuti nama nonlogam dengan akhiran ‘-ida’.

B. Isian Singkat

  1. Timah (IV) klorida
  2. KMnO₄
  3. Besi (II) oksida
  4. HClO₄
  5. Dinitrogen pentoksida

C. Uraian

  1. Perbedaan mendasar dalam penamaan senyawa ionik dan senyawa kovalen biner:
    Senyawa Ionik: Terbentuk dari ikatan antara logam (kation) dan nonlogam (anion), atau kation poliatomik dengan anion. Penamaannya diawali dengan nama kation, diikuti nama anion. Jika kation adalah logam transisi atau logam golongan utama yang memiliki lebih dari satu bilangan oksidasi, bilangan oksidasi tersebut dituliskan dengan angka romawi dalam kurung setelah nama logam.
    Contoh: NaCl (Natrium klorida), FeCl₃ (Besi (III) klorida).
    Senyawa Kovalen Biner: Terbentuk dari ikatan antara dua unsur nonlogam. Penamaannya menggunakan awalan Yunani (mono-, di-, tri-, tetra-, dll.) untuk menunjukkan jumlah atom masing-masing unsur. Awalan ‘mono-‘ untuk unsur pertama biasanya diabaikan. Unsur yang lebih elektropositif ditulis di depan.
    Contoh: CO₂ (Karbon dioksida), PCl₅ (Fosfor pentaklorida).
  2. Cara menentukan bilangan oksidasi unsur transisi dalam penamaan senyawa ionik:
    Bilangan oksidasi unsur transisi ditentukan dari muatan total anion yang berikatan dengannya, karena anion biasanya memiliki bilangan oksidasi tetap. Muatan total senyawa harus nol. Misalnya, dalam CuCl₂, ion klorida (Cl⁻) memiliki muatan -1. Karena ada dua ion klorida, total muatan negatif adalah -2. Agar senyawa netral, ion tembaga (Cu) harus memiliki muatan +2, sehingga namanya adalah Tembaga (II) klorida.
    Contoh:
    – FeO: Oksigen memiliki biloks -2. Maka Fe harus berbiloks +2. Nama: Besi (II) oksida.
    – SnO₂: Oksigen memiliki biloks -2. Dua atom O berarti -4. Maka Sn harus berbiloks +4. Nama: Timah (IV) oksida.
  3. Aturan penamaan asam oksi (oxoacid):
    Asam oksi adalah asam yang mengandung hidrogen, oksigen, dan satu unsur nonlogam lainnya. Penamaannya bergantung pada nama anion poliatomik yang membentuknya. Jika anion berakhiran ‘-at’ (misalnya sulfat, nitrat), maka asamnya berakhiran ‘-at’ (Asam sulfat, Asam nitrat). Jika anion berakhiran ‘-it’ (misalnya sulfit, nitrit), maka asamnya berakhiran ‘-it’ (Asam sulfit, Asam nitrit). Awalan ‘per-‘ atau ‘hipo-‘ pada anion juga dipertahankan.
    Contoh:
    – Asam sulfat: berasal dari ion sulfat (SO₄²⁻), rumus H₂SO₄.
    – Asam sulfit: berasal dari ion sulfit (SO₃²⁻), rumus H₂SO₃.
  4. Mengapa beberapa senyawa memiliki nama trivial (umum) selain nama IUPAC-nya?
    Nama trivial atau nama umum seringkali sudah dikenal dan digunakan secara luas sebelum sistem penamaan IUPAC distandarisasi. Nama-nama ini biasanya lebih pendek, mudah diingat, dan sudah mendarah daging dalam penggunaan sehari-hari atau industri. Mengubah semua nama trivial yang sudah mapan akan menyebabkan kebingungan dan kesulitan komunikasi. Oleh karena itu, IUPAC seringkali menerima nama trivial yang sangat umum sebagai alternatif atau bahkan nama yang direkomendasikan.
    Contoh:
    – Air (H₂O), nama IUPAC: Dihidrogen monoksida.
    – Amonia (NH₃), nama IUPAC: Nitrogen trihidrida.
  5. Rumus kimia dan nama dari dua senyawa yang mengandung ion poliatomik:
    1. Senyawa: CaCO₃
    Nama: Kalsium karbonat
    Langkah penamaan: Kalsium (Ca) adalah logam golongan IIA yang hanya memiliki bilangan oksidasi +2. Karbonat adalah ion poliatomik CO₃²⁻. Karena Ca memiliki biloks +2 dan CO₃ memiliki muatan -2, satu ion Ca²⁺ berikatan dengan satu ion CO₃²⁻ membentuk senyawa netral. Nama kation diikuti nama anion.
    2. Senyawa: (NH₄)₂SO₄
    Nama: Amonium sulfat
    Langkah penamaan: Amonium (NH₄⁺) adalah kation poliatomik. Sulfat (SO₄²⁻) adalah anion poliatomik. Untuk menetralkan muatan, dibutuhkan dua ion amonium (+1 × 2 = +2) untuk berikatan dengan satu ion sulfat (-2). Nama kation diikuti nama anion.

D. Mencocokkan

  1. 1. c (AgNO₃ – Perak nitrat)
  2. 2. a (Ba(OH)₂ – Barium hidroksida)
  3. 3. d (SO₃ – Belerang trioksida)
  4. 4. e (P₂O₅ – Difosfor pentoksida)
  5. 5. b (MnCl₂ – Mangan (II) klorida)
  6. 1. b (KCl – Senyawa ionik)
  7. 2. a (H₂CO₃ – Asam)
  8. 3. e (NH₄Cl – Senyawa ionik (mengandung ion poliatomik))
  9. 4. d (CH₄ – Senyawa kovalen)
  10. 5. c (NaOH – Basa)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *