Contoh Soal Kimia Ester Pilihan Ganda, Isian, Uraian, dan Mencocokkan Lengkap dengan Kunci Jawaban

Posted on

soal kimia ester

Selamat datang di kumpulan soal kimia ester terlengkap yang dirancang khusus untuk mengasah pemahaman Anda tentang senyawa organik penting ini! Ester adalah golongan senyawa yang banyak ditemukan di alam, bertanggung jawab atas aroma khas buah-buahan dan bunga, serta berperan vital dalam industri makanan, parfum, dan farmasi. Mempelajari ester melibatkan pemahaman tentang struktur, tata nama, sifat fisik dan kimia, serta reaksi-reaksi penting seperti esterifikasi dan hidrolisis. Kumpulan soal ini mencakup berbagai format, mulai dari pilihan ganda yang menguji konsep dasar hingga soal uraian yang menuntut analisis mendalam, serta isian singkat dan mencocokkan untuk menguji ingatan dan pemahaman koneksi antar konsep. Dengan total 32 soal yang bervariasi, artikel ini akan menjadi panduan ideal bagi siswa SMA/SMK, mahasiswa, atau siapa pun yang ingin memperdalam materi ester. Setiap soal dilengkapi dengan kunci jawaban dan pembahasan rinci, memastikan Anda tidak hanya mengetahui jawaban yang benar tetapi juga memahami alasan di baliknya. Mari kita mulai latih kemampuan Anda dalam kimia ester!

A. Soal Pilihan Ganda

  1. Gugus fungsi yang dimiliki oleh senyawa ester adalah…
    • A. -OH
    • B. -COOH
    • C. -CHO
    • D. -COO-
    • E. -CO-
  2. Nama IUPAC dari senyawa CH₃CH₂COOCH₃ adalah…
    • A. Metil etanoat
    • B. Metil propanoat
    • C. Etil metanoat
    • D. Propil metanoat
    • E. Etil propanoat
  3. Reaksi pembentukan ester dari asam karboksilat dan alkohol disebut…
    • A. Hidrolisis
    • B. Oksidasi
    • C. Reduksi
    • D. Esterifikasi
    • E. Polimerisasi
  4. Produk utama dari reaksi antara asam asetat (CH₃COOH) dan etanol (CH₃CH₂OH) adalah…
    • A. Metil asetat
    • B. Etil asetat
    • C. Propil asetat
    • D. Asam propanoat
    • E. Etil metanoat
  5. Ester umumnya dikenal memiliki sifat…
    • A. Berbau tajam dan tidak enak
    • B. Tidak berbau
    • C. Berbau harum seperti buah-buahan
    • D. Hanya berbau saat dipanaskan
    • E. Berbau amis
  6. Manakah di antara senyawa berikut yang merupakan isomer fungsi dari asam propanoat?
    • A. Propanal
    • B. Propanon
    • C. Metil asetat
    • D. Propanol
    • E. Dietil eter
  7. Reaksi penguraian ester oleh air dalam suasana basa disebut…
    • A. Esterifikasi
    • B. Hidrogenasi
    • C. Saponifikasi
    • D. Kondensasi
    • E. Dehidrasi
  8. Senyawa ester yang memberikan aroma nanas adalah…
    • A. Metil butanoat
    • B. Etil asetat
    • C. Amil asetat
    • D. Oktil asetat
    • E. Etil butanoat
  9. Katalis yang umumnya digunakan dalam reaksi esterifikasi adalah…
    • A. Basa kuat (misalnya NaOH)
    • B. Logam transisi (misalnya Pt)
    • C. Asam kuat (misalnya H₂SO₄ pekat)
    • D. Pelarut organik (misalnya eter)
    • E. Air
  10. Jika metil propanoat dihidrolisis dalam suasana asam, produk yang dihasilkan adalah…
    • A. Metanol dan asam propanoat
    • B. Etanol dan asam asetat
    • C. Propanol dan asam metanoat
    • D. Metanol dan propanal
    • E. Etanol dan propanon
  11. Pernyataan yang benar mengenai titik didih ester dibandingkan dengan asam karboksilat dengan massa molekul relatif yang sebanding adalah…
    • A. Titik didih ester lebih tinggi karena ikatan hidrogen.
    • B. Titik didih ester lebih rendah karena tidak memiliki ikatan hidrogen antar molekulnya.
    • C. Titik didih ester sama karena memiliki gugus karbonil.
    • D. Titik didih ester lebih tinggi karena lebih polar.
    • E. Titik didih ester tidak dapat dibandingkan.
  12. Nama trivial dari etil etanoat adalah…
    • A. Etil format
    • B. Etil propionat
    • C. Etil asetat
    • D. Metil asetat
    • E. Propil asetat
  13. Senyawa yang terbentuk dari reaksi metanol dan asam format adalah…
    • A. Metil asetat
    • B. Etil format
    • C. Metil format
    • D. Etil metanoat
    • E. Asam metanoat
  14. Rumus molekul dari etil asetat adalah…
    • A. C₃H₆O₂
    • B. C₄H₈O₂
    • C. C₅H₁₀O₂
    • D. C₂H₄O₂
    • E. C₆H₁₂O₂
  15. Ester berikut yang memiliki aroma pisang adalah…
    • A. Metil butanoat
    • B. Etil asetat
    • C. Isopentil asetat
    • D. Butil asetat
    • E. Propil asetat
  16. Dalam reaksi saponifikasi, ester bereaksi dengan…
    • A. Asam kuat
    • B. Air
    • C. Alkohol
    • D. Basa kuat
    • E. Aldehida
  17. Sebuah ester memiliki rumus molekul C₄H₈O₂. Jika ester tersebut adalah metil propanoat, maka alkohol pembentuknya adalah…
    • A. Etanol
    • B. Metanol
    • C. Propanol
    • D. Butanol
    • E. Pentanol
  18. Manakah di antara berikut yang bukan merupakan kegunaan ester?
    • A. Bahan baku sabun
    • B. Pemberi aroma makanan
    • C. Pelarut organik
    • D. Bahan bakar kendaraan
    • E. Bahan dasar pembuatan poliester
  19. Struktur berikut yang merupakan ester adalah…
    • A. CH₃-O-CH₃
    • B. CH₃-CO-CH₃
    • C. CH₃-COOH
    • D. CH₃-CH₂-OH
    • E. CH₃-COO-CH₃
  20. Reaksi esterifikasi bersifat reversibel, artinya…
    • A. Hanya dapat berlangsung satu arah.
    • B. Produk dapat kembali menjadi reaktan.
    • C. Tidak memerlukan katalis.
    • D. Hanya menghasilkan ester.
    • E. Tidak dipengaruhi oleh suhu.

B. Soal Isian Singkat

  1. Gugus fungsi ester adalah _______________.
  2. Ester terbentuk dari reaksi antara asam karboksilat dan alkohol, yang disebut reaksi _______________.
  3. Reaksi hidrolisis ester dalam suasana basa menghasilkan garam karboksilat dan _______________.
  4. Ester yang memberikan aroma apel adalah _______________.
  5. Selain sebagai pemberi aroma, ester juga banyak digunakan sebagai _______________ dalam industri.

C. Soal Uraian

  1. Jelaskan secara singkat proses pembentukan ester melalui reaksi esterifikasi Fischer, termasuk reaktan, produk, dan kondisi reaksi.
  2. Bandingkan sifat fisik (titik didih dan kelarutan dalam air) antara etil asetat, asam butanoat, dan 1-butanol. Jelaskan alasannya.
  3. Bagaimana cara mengidentifikasi keberadaan gugus fungsi ester dalam suatu senyawa organik? Sebutkan setidaknya dua metode.
  4. Jelaskan mengapa hidrolisis ester dapat terjadi dalam suasana asam maupun basa. Tuliskan contoh reaksi hidrolisis metil asetat dalam suasana basa.
  5. Berikan contoh dua ester yang berbeda dan jelaskan kegunaannya masing-masing dalam industri makanan atau parfum.

D. Soal Mencocokkan

Cocokkan pernyataan di kolom kiri dengan istilah yang tepat di kolom kanan.

  1. Kolom Kiri:

    • a. Reaksi ester dengan basa kuat
    • b. Esterifikasi

    Kolom Kanan:

    • 1. Saponifikasi
    • 2. Pembentukan ester dan air
  2. Kolom Kiri:

    • a. Ester dengan aroma pisang
    • b. Ester dengan aroma melati

    Kolom Kanan:

    • 1. Benzil asetat
    • 2. Isopentil asetat

Kunci Jawaban

A. Pilihan Ganda

  1. D. -COO-. Pembahasan: Gugus fungsi ester adalah karboksilat yang terikat pada dua gugus alkil, dilambangkan dengan -COO-.
  2. B. Metil propanoat. Pembahasan: CH₃CH₂COO- adalah gugus propanoat, dan -CH₃ adalah gugus metil. Jadi, namanya metil propanoat.
  3. D. Esterifikasi. Pembahasan: Reaksi pembentukan ester dari asam karboksilat dan alkohol disebut esterifikasi.
  4. B. Etil asetat. Pembahasan: Asam asetat (CH₃COOH) dan etanol (CH₃CH₂OH) akan membentuk etil asetat (CH₃COOCH₂CH₃) dan air.
  5. C. Berbau harum seperti buah-buahan. Pembahasan: Ester dikenal luas karena baunya yang harum dan khas, seringkali menyerupai aroma buah-buahan atau bunga.
  6. C. Metil asetat. Pembahasan: Asam propanoat (C₃H₆O₂) memiliki rumus molekul yang sama dengan metil asetat (CH₃COOCH₃), keduanya C₃H₆O₂.
  7. C. Saponifikasi. Pembahasan: Hidrolisis ester dalam suasana basa, yang menghasilkan garam karboksilat dan alkohol, dikenal sebagai saponifikasi.
  8. A. Metil butanoat. Pembahasan: Metil butanoat dikenal memberikan aroma nanas.
  9. C. Asam kuat (misalnya H₂SO₄ pekat). Pembahasan: Asam sulfat pekat sering digunakan sebagai katalis dan agen pendehidrasi dalam esterifikasi Fischer.
  10. A. Metanol dan asam propanoat. Pembahasan: Hidrolisis metil propanoat akan mengembalikan reaktan pembentuknya, yaitu metanol (dari gugus metil) dan asam propanoat (dari gugus propanoat).
  11. B. Titik didih ester lebih rendah karena tidak memiliki ikatan hidrogen antar molekulnya. Pembahasan: Ester tidak memiliki atom hidrogen yang terikat langsung pada oksigen, sehingga tidak dapat membentuk ikatan hidrogen antar molekulnya sendiri, berbeda dengan asam karboksilat atau alkohol.
  12. C. Etil asetat. Pembahasan: Nama IUPAC etil etanoat memiliki nama trivial etil asetat.
  13. C. Metil format. Pembahasan: Metanol (CH₃OH) dan asam format (HCOOH) akan membentuk metil format (HCOOCH₃).
  14. B. C₄H₈O₂. Pembahasan: Etil asetat adalah CH₃COOCH₂CH₃. Jumlah C=4, H=8, O=2.
  15. C. Isopentil asetat. Pembahasan: Isopentil asetat adalah ester yang paling sering dikaitkan dengan aroma pisang.
  16. D. Basa kuat. Pembahasan: Saponifikasi adalah hidrolisis ester oleh basa kuat, seperti NaOH atau KOH.
  17. B. Metanol. Pembahasan: Metil propanoat berarti gugus metil (-CH₃) berasal dari metanol, dan gugus propanoat (CH₃CH₂COO-) berasal dari asam propanoat.
  18. D. Bahan bakar kendaraan. Pembahasan: Meskipun beberapa ester dapat digunakan sebagai biodiesel, secara umum ester bukan merupakan bahan bakar kendaraan utama. Kegunaan lainnya adalah umum.
  19. E. CH₃-COO-CH₃. Pembahasan: Gugus -COO- adalah ciri khas ester. Pilihan A adalah eter, B adalah keton, C adalah asam karboksilat, D adalah alkohol.
  20. B. Produk dapat kembali menjadi reaktan. Pembahasan: Reaksi reversibel berarti reaksi dapat berlangsung dua arah, yaitu pembentukan produk dan penguraian kembali produk menjadi reaktan.

B. Isian Singkat

  1. -COO-
  2. Esterifikasi
  3. Alkohol
  4. Etil asetat
  5. Pelarut

C. Uraian

  1. Reaksi esterifikasi Fischer adalah proses pembentukan ester dari reaksi antara asam karboksilat dan alkohol, biasanya dengan bantuan katalis asam kuat (misalnya H₂SO₄ pekat) dan pemanasan. Reaksi ini bersifat reversibel dan menghasilkan ester serta air. Contoh: RCOOH + R’OH ⇌ RCOOR’ + H₂O. Katalis asam berfungsi untuk mempercepat reaksi dan agen pendehidrasi (seperti H₂SO₄ pekat) membantu menggeser kesetimbangan ke arah produk dengan menghilangkan air yang terbentuk.
  2. Bandingkan etil asetat (ester), asam butanoat (asam karboksilat), dan 1-butanol (alkohol) yang semuanya memiliki 4 atom karbon.

    • Titik Didih: Asam butanoat > 1-butanol > Etil asetat.
    • Kelabilan dalam Air: Asam butanoat > 1-butanol > Etil asetat (meskipun ketiganya relatif larut dalam air jika rantai karbon pendek).

    Alasan: Asam butanoat memiliki gugus -COOH yang dapat membentuk ikatan hidrogen antarmolekul yang sangat kuat (ikatan hidrogen dimer), sehingga memiliki titik didih tertinggi. 1-butanol memiliki gugus -OH yang juga dapat membentuk ikatan hidrogen antarmolekul, tetapi tidak sekuat asam karboksilat, sehingga titik didihnya lebih rendah dari asam butanoat. Etil asetat (CH₃COOCH₂CH₃) tidak memiliki atom hidrogen yang terikat langsung pada oksigen, sehingga tidak dapat membentuk ikatan hidrogen antarmolekulnya sendiri. Akibatnya, interaksi antarmolekulnya hanya berupa gaya dipol-dipol dan gaya dispersi London, yang jauh lebih lemah dibandingkan ikatan hidrogen, sehingga titik didihnya paling rendah.

  3. Dua metode untuk mengidentifikasi keberadaan gugus fungsi ester:

    • Spektroskopi Inframerah (IR): Ester akan menunjukkan puncak serapan C=O (karbonil) yang kuat pada daerah 1735-1750 cm⁻¹ dan serapan C-O pada daerah 1000-1300 cm⁻¹.
    • Uji Hidrolisis/Saponifikasi: Ester dapat dihidrolisis dalam suasana asam atau basa. Jika dihidrolisis dalam basa (saponifikasi) dengan NaOH, akan terbentuk garam karboksilat dan alkohol. Garam karboksilat dapat diidentifikasi (misalnya dengan penambahan asam kuat akan menghasilkan asam karboksilat yang mungkin berbau khas atau mengendap), dan alkohol juga dapat diidentifikasi.
    • Uji Bau: Meskipun bukan metode kimiawi yang ketat, keberadaan bau harum seperti buah-buahan atau bunga seringkali mengindikasikan keberadaan ester, terutama untuk senyawa ester dengan massa molekul rendah.
  4. Hidrolisis ester dapat terjadi dalam suasana asam maupun basa karena keduanya menyediakan kondisi yang tepat untuk pemutusan ikatan ester.
    • Hidrolisis Asam: Reaksi esterifikasi bersifat reversibel, sehingga hidrolisis asam adalah kebalikan dari esterifikasi. Ion H⁺ (dari asam) bertindak sebagai katalis untuk memprotonasi oksigen karbonil, membuat karbon karbonil lebih elektrofilik dan rentan terhadap serangan nukleofilik dari molekul air.
    • Hidrolisis Basa (Saponifikasi): Dalam suasana basa, ion hidroksida (OH⁻) bertindak sebagai nukleofil kuat yang menyerang karbon karbonil ester. Reaksi ini irreversibel karena asam karboksilat yang terbentuk akan langsung dinetralkan oleh basa menjadi garam karboksilat, menggeser kesetimbangan ke arah produk.

    Contoh reaksi hidrolisis metil asetat (CH₃COOCH₃) dalam suasana basa:
    CH₃COOCH₃ (aq) + NaOH (aq) → CH₃COONa (aq) + CH₃OH (aq)
    (Metil asetat + Natrium hidroksida → Natrium asetat + Metanol)

  5. Dua contoh ester dan kegunaannya:

    • Etil asetat (CH₃COOCH₂CH₃):
      Kegunaan: Dalam industri makanan, etil asetat digunakan sebagai penambah aroma pada permen dan minuman, memberikan aroma seperti apel atau pir. Dalam industri parfum, ia digunakan sebagai pelarut untuk parfum dan kosmetik karena kemampuannya melarutkan berbagai senyawa organik dan volatilitasnya yang moderat.
    • Metil butanoat (CH₃CH₂CH₂COOCH₃):
      Kegunaan: Metil butanoat dikenal luas sebagai ester yang memberikan aroma nanas yang kuat. Oleh karena itu, ia banyak digunakan sebagai bahan perisa (flavoring agent) dalam produk makanan dan minuman, seperti permen, minuman ringan, dan produk olahan buah untuk memberikan sensasi rasa nanas.

D. Mencocokkan

  1. a-1, b-2
  2. a-2, b-1

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *