32+ Contoh Soal Koloid Pilihan Ganda, Isian, Uraian, dan Mencocokkan Lengkap dengan Pembahasan

Posted on

soal koloid

Materi koloid merupakan salah satu bab penting dalam pelajaran Kimia yang seringkali menjadi tantangan bagi siswa. Untuk membantu Anda menguasai konsep ini secara menyeluruh, kami telah menyusun 32+ contoh soal koloid terlengkap yang mencakup berbagai tipe pertanyaan. Dalam artikel ini, Anda akan menemukan soal pilihan ganda untuk menguji pemahaman dasar, soal isian singkat untuk melatih daya ingat, soal uraian untuk mengasah kemampuan analisis, hingga soal mencocokkan untuk mengidentifikasi pasangan konsep yang tepat. Kumpulan soal koloid ini dirancang khusus untuk menguji pemahaman Anda tentang definisi, sifat-sifat unik koloid seperti Efek Tyndall, Gerak Brown, elektroforesis, adsorpsi, dan koagulasi, serta berbagai jenis koloid, cara pembuatan, pemurnian, hingga aplikasi koloid dalam kehidupan sehari-hari dan industri. Setiap soal koloid dilengkapi dengan kunci jawaban dan pembahasan yang detail dan mudah dipahami, sehingga Anda dapat memahami setiap konsep dengan lebih mendalam dan mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki. Persiapkan diri Anda menghadapi ulangan harian, ujian semester, atau bahkan Ujian Nasional dan SBMPTN dengan berlatih menggunakan kumpulan soal koloid ini dan tingkatkan nilai Kimia Anda secara signifikan!

A. Soal Pilihan Ganda (20 Soal)

  1. Berikut ini yang bukan merupakan ciri-ciri sistem koloid adalah…
    A. Terdiri dari dua fase
    B. Jernih dan homogen
    C. Stabil dan tidak memisah jika didiamkan
    D. Dapat disaring dengan kertas saring ultra
    E. Menghamburkan cahaya
  2. Contoh sistem koloid yang fase terdispersinya padat dan medium pendispersinya gas adalah…
    A. Asap
    B. Kabut
    C. Buih sabun
    D. Susu
    E. Agar-agar
  3. Peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel koloid dikenal dengan istilah…
    A. Gerak Brown
    B. Elektroforesis
    C. Efek Tyndall
    D. Koagulasi
    E. Adsorpsi
  4. Gerakan acak dan tidak beraturan dari partikel-partikel koloid disebut…
    A. Efek Tyndall
    B. Gerak Brown
    C. Elektroforesis
    D. Koagulasi
    E. Dialisis
  5. Pergerakan partikel koloid dalam medan listrik menuju elektroda yang berlawanan muatan disebut…
    A. Koagulasi
    B. Dialisis
    C. Elektroforesis
    D. Adsorpsi
    E. Peptisasi
  6. Sifat koloid yang dimanfaatkan dalam proses penjernihan air menggunakan tawas adalah…
    A. Efek Tyndall
    B. Gerak Brown
    C. Adsorpsi
    D. Koagulasi
    E. Dialisis
  7. Proses pemisahan partikel koloid dari ion-ion pengotornya menggunakan membran semipermeabel disebut…
    A. Koagulasi
    B. Elektroforesis
    C. Dialisis
    D. Peptisasi
    E. Kondensasi
  8. Koloid yang fase terdispersinya cair dan medium pendispersinya cair disebut…
    A. Sol
    B. Gel
    C. Emulsi
    D. Buih
    E. Aerosol
  9. Berikut ini yang merupakan contoh koloid liofil adalah…
    A. Sol belerang
    B. Sol Fe(OH)₃
    C. Agar-agar
    D. Sol emas
    E. Susu
  10. Mengapa koloid liofil lebih stabil dibandingkan koloid liofob?
    A. Partikel liofil bermuatan listrik
    B. Partikel liofil berukuran lebih kecil
    C. Partikel liofil dapat mengadsorpsi medium pendispersi
    D. Partikel liofil tidak bergerak secara acak
    E. Partikel liofil tidak menghamburkan cahaya
  11. Salah satu cara pembuatan koloid secara kondensasi adalah…
    A. Penggilingan
    B. Busur Bredig
    C. Peptisasi
    D. Reaksi redoks
    E. Homogenisasi
  12. Contoh pembuatan koloid secara dispersi adalah…
    A. Pembuatan sol emas dengan busur Bredig
    B. Pembuatan sol Fe(OH)₃ dari FeCl₃ dan air mendidih
    C. Pembuatan sol belerang dari H₂S dan SO₂
    D. Pembentukan kabut dari uap air
    E. Pembuatan sol As₂S₃ dari As₂O₃ dan H₂S
  13. Berikut ini yang bukan termasuk faktor penyebab koagulasi koloid adalah…
    A. Penambahan elektrolit
    B. Pemanasan
    C. Pendinginan
    D. Penambahan koloid pelindung
    E. Pencampuran dua koloid yang berlawanan muatan
  14. Penggunaan norit atau arang aktif untuk menghilangkan bau pada air merupakan aplikasi sifat koloid, yaitu…
    A. Efek Tyndall
    B. Gerak Brown
    C. Elektroforesis
    D. Adsorpsi
    E. Koagulasi
  15. Sistem koloid yang terbentuk dari fase terdispersi gas dalam medium pendispersi cair disebut…
    A. Buih
    B. Emulsi
    C. Sol
    D. Gel
    E. Aerosol cair
  16. Salah satu aplikasi sifat koloid dalam industri adalah…
    A. Pembuatan garam dapur
    B. Pengendapan debu pabrik dengan alat Cottrell
    C. Destilasi minyak bumi
    D. Pemurnian air dengan filtrasi biasa
    E. Pembuatan kristal gula
  17. Mengapa penambahan elektrolit dapat menyebabkan koagulasi koloid?
    A. Elektrolit meningkatkan muatan partikel koloid
    B. Elektrolit menetralkan muatan partikel koloid
    C. Elektrolit mempercepat gerak Brown
    D. Elektrolit mengubah ukuran partikel koloid
    E. Elektrolit meningkatkan viskositas medium pendispersi
  18. Krim kocok dan busa sabun adalah contoh dari jenis koloid…
    A. Emulsi
    B. Sol
    C. Gel
    D. Buih
    E. Aerosol
  19. Jika seberkas cahaya dilewatkan pada suatu zat, dan cahaya tersebut dihamburkan, maka kemungkinan zat tersebut adalah…
    A. Larutan sejati
    B. Koloid
    C. Suspensi
    D. Gas murni
    E. Padatan murni
  20. Di antara zat-zat berikut, yang paling stabil sebagai sistem dispersi adalah…
    A. Suspensi pasir dalam air
    B. Larutan gula dalam air
    C. Sol belerang
    D. Emulsi minyak dalam air
    E. Suspensi lumpur dalam air

B. Soal Isian Singkat (5 Soal)

  1. Sistem dispersi yang ukuran partikelnya antara 1 nm sampai 100 nm disebut ___________.
  2. Gerak Brown terjadi karena adanya tumbukan antara partikel koloid dengan ___________.
  3. Proses pembuatan koloid dari partikel besar menjadi partikel koloid disebut cara ___________.
  4. Koloid yang partikelnya tidak menarik medium pendispersinya disebut koloid ___________.
  5. Susu merupakan contoh koloid jenis ___________.

C. Soal Uraian (5 Soal)

  1. Jelaskan secara rinci proses dialisis dan elektroforesis dalam pemurnian dan identifikasi koloid!
  2. Bagaimana prinsip kerja penggunaan tawas dalam penjernihan air kotor? Kaitkan dengan sifat koloid!
  3. Diskusikan mengapa susu merupakan koloid, bukan larutan sejati atau suspensi! Jelaskan sifat-sifat koloid yang ditunjukkan oleh susu.
  4. Jelaskan perbedaan antara emulsi dan buih, serta berikan masing-masing dua contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari!
  5. Mengapa partikel koloid tidak mengendap meskipun ukurannya lebih besar dari partikel larutan sejati? Jelaskan dengan mengacu pada sifat-sifat koloid!

D. Soal Mencocokkan (2 Soal)

Soal 1: Cocokkan istilah di bawah ini dengan definisi yang tepat!

  • 1. Gerak Brown
  • 2. Efek Tyndall
  • 3. Elektroforesis
  • 4. Koagulasi
  • 5. Dialisis

Pilihan Jawaban:

  • A. Gerakan partikel koloid secara acak dan tidak beraturan.
  • B. Penghamburan cahaya oleh partikel koloid.
  • C. Penggumpalan partikel koloid.
  • D. Pergerakan partikel koloid dalam medan listrik.
  • E. Pemisahan koloid dari ion-ion pengotornya.

Soal 2: Cocokkan jenis koloid dengan contoh yang sesuai!

  • 1. Sol Padat
  • 2. Emulsi
  • 3. Buih
  • 4. Aerosol Padat
  • 5. Gel

Pilihan Jawaban:

  • A. Susu, mayones
  • B. Batu apung, styrofoam
  • C. Asap, debu di udara
  • D. Agar-agar, jeli
  • E. Busa sabun, krim kocok

Kunci Jawaban

A. Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda

  1. Jawaban: B
    Pembahasan: Koloid bersifat heterogen meskipun tampak homogen, tidak jernih, dan dapat menghamburkan cahaya (Efek Tyndall). Larutan sejati yang jernih dan homogen.
  2. Jawaban: A
    Pembahasan: Asap merupakan koloid jenis aerosol padat, di mana fase terdispersinya adalah padat (partikel karbon/debu) dan medium pendispersinya adalah gas (udara).
  3. Jawaban: C
    Pembahasan: Efek Tyndall adalah gejala penghamburan cahaya oleh partikel koloid, sehingga jalur berkas cahaya terlihat jelas.
  4. Jawaban: B
    Pembahasan: Gerak Brown adalah gerakan acak, zig-zag, dan tidak beraturan dari partikel koloid akibat tumbukan tak seimbang dengan molekul medium pendispersi.
  5. Jawaban: C
    Pembahasan: Elektroforesis adalah pergerakan partikel koloid yang bermuatan dalam medan listrik menuju elektroda yang muatannya berlawanan.
  6. Jawaban: D
    Pembahasan: Tawas (Al₂(SO₄)₃) mengandung ion Al³⁺ yang dapat menetralkan muatan partikel koloid lumpur, sehingga terjadi koagulasi (penggumpalan) dan lumpur mengendap.
  7. Jawaban: C
    Pembahasan: Dialisis adalah proses pemurnian koloid dari ion-ion pengotornya dengan menggunakan membran semipermeabel yang hanya dapat dilewati oleh ion-ion kecil.
  8. Jawaban: C
    Pembahasan: Emulsi adalah sistem koloid dengan fase terdispersi cair dan medium pendispersi cair, contohnya susu dan mayones.
  9. Jawaban: C
    Pembahasan: Agar-agar adalah koloid liofil (suka cairan) karena partikelnya mengadsorpsi medium pendispersi, membentuk selubung pelindung yang membuatnya stabil. Sol belerang, sol Fe(OH)₃, dan sol emas adalah koloid liofob.
  10. Jawaban: C
    Pembahasan: Koloid liofil lebih stabil karena partikel-partikelnya dapat mengadsorpsi (menarik dan mengikat) molekul medium pendispersi, membentuk selubung yang melindungi partikel dari koagulasi.
  11. Jawaban: D
    Pembahasan: Reaksi redoks (misalnya pembuatan sol emas dari HAuCl₄ dengan pereduksi) adalah salah satu cara kondensasi, yaitu pembentukan partikel koloid dari partikel yang lebih kecil (ion/molekul).
  12. Jawaban: A
    Pembahasan: Busur Bredig adalah metode dispersi untuk membuat sol logam mulia, di mana logam diuapkan oleh loncatan listrik dan kemudian mengembun menjadi partikel koloid.
  13. Jawaban: D
    Pembahasan: Koloid pelindung justru berfungsi mencegah koagulasi koloid lain, bukan menyebabkannya. Penambahan elektrolit, pemanasan, pendinginan, dan pencampuran koloid berlawanan muatan dapat menyebabkan koagulasi.
  14. Jawaban: D
    Pembahasan: Norit atau arang aktif memiliki permukaan yang luas dan dapat menyerap (adsorpsi) zat-zat penyebab bau atau warna dari air.
  15. Jawaban: A
    Pembahasan: Buih adalah sistem koloid dengan fase terdispersi gas dan medium pendispersi cair, contohnya busa sabun.
  16. Jawaban: B
    Pembahasan: Alat Cottrell memanfaatkan sifat elektroforesis koloid (partikel debu bermuatan) untuk mengendapkan debu pabrik sehingga mengurangi polusi udara.
  17. Jawaban: B
    Pembahasan: Elektrolit mengandung ion-ion yang dapat menetralkan muatan listrik pada permukaan partikel koloid. Hilangnya muatan ini menyebabkan partikel koloid tidak lagi saling tolak menolak, sehingga dapat bertumbukan dan menggumpal (koagulasi).
  18. Jawaban: D
    Pembahasan: Krim kocok dan busa sabun adalah contoh buih, yaitu dispersi gas dalam cairan.
  19. Jawaban: B
    Pembahasan: Jika cahaya dihamburkan (Efek Tyndall), maka zat tersebut adalah koloid. Larutan sejati meneruskan cahaya, sedangkan suspensi akan terlihat keruh dan mengendap.
  20. Jawaban: B
    Pembahasan: Larutan gula dalam air adalah larutan sejati yang paling stabil karena partikel-partikelnya berukuran sangat kecil (kurang dari 1 nm) dan terlarut sempurna, tidak akan memisah atau mengendap. Koloid lebih stabil daripada suspensi, tetapi kurang stabil dari larutan sejati.

B. Kunci Jawaban Soal Isian Singkat

  1. Koloid
  2. Molekul medium pendispersi
  3. Dispersi
  4. Liofob
  5. Emulsi

C. Kunci Jawaban Soal Uraian

  1. Dialisis: Proses pemurnian koloid dari ion-ion pengotornya dengan menggunakan membran semipermeabel. Membran ini memiliki pori-pori yang cukup besar untuk dilewati molekul air dan ion-ion kecil, tetapi terlalu kecil untuk dilewati partikel koloid. Dengan demikian, ion-ion pengotor dapat keluar dari sistem koloid, sedangkan partikel koloid tetap tertahan di dalam.

    Elektroforesis: Pergerakan partikel koloid yang bermuatan listrik dalam medan listrik. Jika koloid dialiri arus listrik, partikel koloid akan bergerak menuju elektroda yang berlawanan muatan. Sifat ini digunakan untuk menentukan jenis muatan partikel koloid dan juga dapat dimanfaatkan untuk memisahkan koloid atau mengendapkan partikel koloid (misalnya pada alat Cottrell).

  2. Tawas (aluminium sulfat, Al₂(SO₄)₃) digunakan dalam penjernihan air kotor karena kemampuannya menyebabkan koagulasi. Air kotor mengandung partikel-partikel lumpur dan kotoran lain yang umumnya berupa koloid bermuatan negatif. Ketika tawas ditambahkan, ia akan terionisasi menghasilkan ion aluminium (Al³⁺) yang bermuatan positif. Ion Al³⁺ ini akan menetralkan muatan negatif pada partikel koloid lumpur. Setelah muatannya netral, gaya tolak-menolak antarpartikel koloid berkurang, sehingga partikel-partikel tersebut dapat saling bertumbukan, bergabung, dan membentuk gumpalan yang lebih besar (flok). Gumpalan ini kemudian akan mengendap karena massanya yang lebih berat, sehingga air menjadi jernih.

  3. Susu adalah sistem koloid jenis emulsi. Berikut alasannya:

    • Bukan Larutan Sejati: Jika cahaya dilewatkan melalui susu, jalur cahaya akan terlihat jelas (Efek Tyndall), menunjukkan bahwa susu mengandung partikel yang cukup besar untuk menghamburkan cahaya, tidak seperti larutan sejati yang jernih.
    • Bukan Suspensi: Susu tidak akan memisah menjadi dua lapisan atau mengendap jika didiamkan dalam waktu lama, menunjukkan bahwa partikel-partikelnya cukup stabil terdispersi, berbeda dengan suspensi yang akan mengendap.
    • Sifat Koloid yang Ditunjukkan Susu:
      a. Efek Tyndall: Susu keruh dan menghamburkan cahaya.
      b. Gerak Brown: Partikel-partikel lemak dan protein dalam susu bergerak secara acak.
      c. Emulsi: Susu merupakan emulsi minyak dalam air (fase terdispersi lemak cair, medium pendispersi air).
      d. Koloid Liofil: Protein dalam susu bersifat liofil, membantu menstabilkan emulsi lemak.
  4. Emulsi: Sistem koloid yang fase terdispersinya cair dan medium pendispersinya juga cair. Partikel-partikel cairan tersebar merata dalam cairan lain yang tidak saling melarutkan, seringkali memerlukan emulgator untuk menstabilkannya.

    • Contoh Penerapan:
      1. Susu: Emulsi lemak dalam air.
      2. Mayones: Emulsi minyak dalam air, distabilkan oleh kuning telur sebagai emulgator.

    Buih: Sistem koloid yang fase terdispersinya gas dan medium pendispersinya cair. Gelembung-gelembung gas tersebar dalam cairan.

    • Contoh Penerapan:
      1. Busa Sabun: Gelembung udara dalam larutan sabun.
      2. Krim Kocok: Udara yang terperangkap dalam krim cair.
  5. Partikel koloid tidak mengendap meskipun ukurannya lebih besar dari partikel larutan sejati karena beberapa faktor, terutama:

    • Gerak Brown: Partikel koloid terus-menerus bertumbukan secara acak dengan molekul medium pendispersi. Tumbukan ini memberikan energi kinetik yang cukup untuk menjaga partikel koloid tetap terdispersi dan mencegahnya mengendap akibat gravitasi.
    • Muatan Listrik Partikel Koloid: Sebagian besar partikel koloid memiliki muatan listrik yang sama (positif atau negatif) pada permukaannya. Muatan sejenis ini menyebabkan partikel-partikel koloid saling tolak menolak. Gaya tolak-menolak ini mencegah partikel koloid untuk saling mendekat, menggumpal, dan akhirnya mengendap.
    • Adsorpsi (untuk koloid liofil): Pada koloid liofil, partikel koloid mengadsorpsi molekul medium pendispersi di permukaannya, membentuk selubung pelindung. Selubung ini mencegah partikel koloid saling berinteraksi dan menggumpal, sehingga menjaga stabilitasnya.

D. Kunci Jawaban Soal Mencocokkan

Soal 1:

  • 1. Gerak Brown : A
  • 2. Efek Tyndall : B
  • 3. Elektroforesis : D
  • 4. Koagulasi : C
  • 5. Dialisis : E

Soal 2:

  • 1. Sol Padat : B (Batu apung, styrofoam – gas terdispersi dalam padat)
  • 2. Emulsi : A (Susu, mayones – cair terdispersi dalam cair)
  • 3. Buih : E (Busa sabun, krim kocok – gas terdispersi dalam cair)
  • 4. Aerosol Padat : C (Asap, debu di udara – padat terdispersi dalam gas)
  • 5. Gel : D (Agar-agar, jeli – cair terdispersi dalam padat)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *