Artikel ini dirancang khusus untuk membantu Anda menguasai deret Lyman melalui serangkaian soal latihan komprehensif. Kami telah menyiapkan 32 soal yang bervariasi, mulai dari pilihan ganda untuk menguji pemahaman konsep dasar, isian singkat untuk melatih daya ingat, uraian untuk mengasah kemampuan analitis dan penjelasan, hingga soal mencocokkan yang menantang. Setiap soal dilengkapi dengan kunci jawaban dan penjelasan (untuk pilihan ganda) agar Anda bisa belajar secara mandiri. Siapkan diri Anda, mari kita taklukkan deret Lyman bersama!
Kumpulan Contoh Soal Bongkar Rahasia Deret Lyman! Kumpulan Soal Fisika Lengkap + Kunci Jawaban
Pilihan Ganda
1. 1. Transisi elektron yang menghasilkan deret Lyman terjadi ketika elektron berpindah dari tingkat energi yang lebih tinggi ke tingkat energi…
A. n=1
B. n=2
C. n=3
D. n=4
2. 2. Di daerah spektrum elektromagnetik manakah radiasi yang dipancarkan oleh deret Lyman terletak?
A. Inframerah
B. Cahaya Tampak
C. Ultraviolet
D. Sinar-X
3. 3. Pernyataan yang benar mengenai deret Lyman adalah…
A. Panjang gelombang terpanjangnya terjadi pada transisi dari n=∞ ke n=1.
B. Panjang gelombang terpendeknya terjadi pada transisi dari n=2 ke n=1.
C. Semua panjang gelombang deret Lyman berada di daerah inframerah.
D. Garis pertama (panjang gelombang terpanjang) terjadi pada transisi dari n=2 ke n=1.
4. 4. Konstanta Rydberg (R) memiliki nilai sekitar…
A. 1,097 × 10⁻⁷ m⁻¹
B. 1,097 × 10⁷ m⁻¹
C. 6,626 × 10⁻³⁴ J.s
D. 3,00 × 10⁸ m/s
5. 5. Energi foton yang dipancarkan saat elektron bertransisi dari n₂ ke n₁ dapat dihitung menggunakan rumus…
A. E = hc/λ
B. E = hλ/c
C. E = h/λ
D. E = c/λ
6. 6. Jika elektron bertransisi dari n=3 ke n=1, garis spektrum yang terbentuk termasuk dalam deret…
A. Balmer
B. Paschen
C. Lyman
D. Brackett
7. 7. Panjang gelombang terpendek dalam deret Lyman (batas deret) terjadi ketika elektron bertransisi dari…
A. n=2 ke n=1
B. n=3 ke n=1
C. n=4 ke n=1
D. n=∞ ke n=1
8. 8. Manakah dari deret berikut yang menghasilkan radiasi dengan energi foton terbesar?
A. Deret Paschen
B. Deret Balmer
C. Deret Lyman
D. Deret Brackett
9. 9. Rumus Rydberg untuk deret Lyman adalah…
A. 1/λ = R (1/1² – 1/n₂²), dengan n₂ = 2, 3, 4, …
B. 1/λ = R (1/2² – 1/n₂²), dengan n₂ = 3, 4, 5, …
C. 1/λ = R (1/n₁² – 1/n₂²), dengan n₁ = 2, n₂ = 3, 4, 5, …
D. 1/λ = R (1/1² – 1/n₁²), dengan n₁ = 2, 3, 4, …
10. 10. Jika R = 1,097 × 10⁷ m⁻¹, panjang gelombang (λ) garis pertama deret Lyman (transisi n=2 ke n=1) adalah sekitar…
A. 121,5 nm
B. 91,2 nm
C. 656,3 nm
D. 486,1 nm
11. 11. Foton yang dipancarkan dalam deret Lyman memiliki energi dalam rentang…
A. Beberapa eV
B. Beberapa puluh eV
C. Beberapa ratus eV
D. Beberapa ribu eV
12. 12. Deret spektrum atom hidrogen lainnya yang berada di daerah cahaya tampak adalah…
A. Deret Paschen
B. Deret Balmer
C. Deret Brackett
D. Deret Pfund
13. 13. Garis spektrum yang paling pendek panjang gelombangnya dalam deret Lyman disebut juga sebagai…
A. Garis alfa Lyman
B. Garis beta Lyman
C. Batas deret Lyman
D. Garis seri Lyman
14. 14. Jika energi tingkat dasar atom hidrogen adalah E₁ = -13,6 eV, maka energi foton untuk transisi dari n=2 ke n=1 adalah…
A. 3,4 eV
B. 10,2 eV
C. 13,6 eV
D. 1,51 eV
15. 15. Deret Lyman hanya dapat diamati pada atom hidrogen. Pernyataan ini…
A. Benar, karena hidrogen adalah atom paling sederhana.
B. Salah, deret spektrum serupa juga dapat diamati pada ion seperti He⁺.
C. Benar, karena konstanta Rydberg hanya berlaku untuk hidrogen.
D. Salah, deret Lyman adalah fenomena universal untuk semua atom.
16. 16. Untuk deret Lyman, nilai n₁ dalam rumus Rydberg adalah…
A. 0
B. 1
C. 2
D. Tak terhingga
17. 17. Semakin besar nilai n₂ (tingkat energi awal) untuk deret Lyman, maka…
A. Panjang gelombang foton yang dipancarkan semakin panjang.
B. Energi foton yang dipancarkan semakin kecil.
C. Panjang gelombang foton yang dipancarkan semakin pendek.
D. Energi foton yang dipancarkan tidak berubah.
18. 18. Transisi dari n=∞ ke n=1 pada deret Lyman akan menghasilkan panjang gelombang sebesar…
A. R
B. 1/R
C. R²
D. 1/R²
19. 19. Apakah deret Lyman dapat diamati dengan mata telanjang?
A. Ya, karena berada di daerah cahaya tampak.
B. Tidak, karena berada di daerah ultraviolet.
C. Ya, jika intensitas cahayanya sangat kuat.
D. Tidak, karena panjang gelombangnya terlalu besar.
20. 20. Urutan deret spektrum atom hidrogen dari panjang gelombang terpendek ke terpanjang adalah…
A. Lyman, Balmer, Paschen, Brackett, Pfund
B. Balmer, Lyman, Paschen, Brackett, Pfund
C. Pfund, Brackett, Paschen, Balmer, Lyman
D. Lyman, Paschen, Balmer, Brackett, Pfund
Isian Singkat
1. 1. Deret Lyman terbentuk ketika elektron berpindah ke tingkat energi dengan bilangan kuantum utama n = ____.
2. 2. Radiasi yang dipancarkan oleh deret Lyman terletak pada daerah ____ spektrum elektromagnetik.
3. 3. Garis spektrum dengan panjang gelombang terpanjang dalam deret Lyman dihasilkan dari transisi elektron dari n = ____ ke n = 1.
4. 4. Nilai konstanta Rydberg (R) yang digunakan dalam perhitungan deret Lyman adalah sekitar ____ m⁻¹.
5. 5. Batas deret Lyman terjadi ketika elektron bertransisi dari tingkat energi ____ ke n = 1.
Uraian
1. 1. Jelaskan secara detail bagaimana deret Lyman terbentuk dalam spektrum atom hidrogen dan mengapa ia selalu berada di daerah ultraviolet.
2. 2. Tuliskan rumus Rydberg untuk deret Lyman dan jelaskan setiap variabelnya. Hitung panjang gelombang (dalam nm) garis spektrum kedua deret Lyman (transisi n=3 ke n=1). (Diketahui R = 1,097 × 10⁷ m⁻¹)
3. 3. Bandingkan deret Lyman dengan deret Balmer dalam hal tingkat energi akhir transisi dan daerah spektrum elektromagnetik. Mengapa ada perbedaan ini?
4. 4. Jelaskan konsep batas deret (series limit) untuk deret Lyman. Bagaimana kita dapat menghitung panjang gelombang batas deret tersebut?
5. 5. Mengapa deret Lyman penting dalam studi astrofisika dan bagaimana ia membantu ilmuwan memahami komposisi bintang dan galaksi?
Mencocokkan
1. Pasangkan deret spektrum atom hidrogen berikut dengan tingkat energi akhir transisinya:
1. Deret Lyman
2. Deret Balmer
A. n=2
B. n=1
2. Pasangkan fenomena fisika berikut dengan deskripsi yang tepat:
1. Panjang gelombang terpendek deret Lyman
2. Panjang gelombang terpanjang deret Lyman
A. Transisi elektron dari n=2 ke n=1
B. Transisi elektron dari n=∞ ke n=1
Kunci Jawaban dan Pembahasan
Pilihan Ganda
1. A
Pembahasan: Deret Lyman terbentuk ketika elektron berpindah dari tingkat energi yang lebih tinggi (n=2, 3, 4, …) menuju tingkat energi dasar, yaitu n=1.
2. C
Pembahasan: Karena transisi elektron ke tingkat energi dasar (n=1) melibatkan energi yang relatif besar, radiasi yang dipancarkan berada pada daerah ultraviolet (UV).
3. D
Pembahasan: Panjang gelombang terpanjang (garis pertama) dalam deret Lyman terjadi pada transisi dengan energi paling kecil, yaitu dari n=2 ke n=1. Panjang gelombang terpendek (batas deret) terjadi pada transisi dari n=∞ ke n=1.
4. B
Pembahasan: Konstanta Rydberg (R) adalah konstanta fisika yang digunakan dalam rumus Rydberg untuk menghitung panjang gelombang spektrum hidrogen, dengan nilai sekitar 1,097 × 10⁷ m⁻¹.
5. A
Pembahasan: Energi foton (E) berbanding lurus dengan frekuensi (f) dan berbanding terbalik dengan panjang gelombang (λ). Rumusnya adalah E = hf atau E = hc/λ, di mana h adalah konstanta Planck dan c adalah kecepatan cahaya.
6. C
Pembahasan: Setiap transisi yang berakhir di tingkat energi n=1 akan menghasilkan garis spektrum dalam deret Lyman.
7. D
Pembahasan: Panjang gelombang terpendek (energi terbesar) terjadi saat transisi dari tingkat energi tak terhingga (n=∞) ke tingkat energi dasar (n=1).
8. C
Pembahasan: Deret Lyman melibatkan transisi ke tingkat energi n=1, yang merupakan tingkat energi terendah. Perbedaan energi antara tingkat-tingkat ini dengan n=1 adalah yang terbesar, sehingga menghasilkan foton dengan energi terbesar (dan panjang gelombang terpendek).
9. A
Pembahasan: Untuk deret Lyman, elektron bertransisi ke tingkat energi n₁=1. Jadi, rumusnya adalah 1/λ = R (1/1² – 1/n₂²), di mana n₂ adalah tingkat energi awal yang lebih tinggi (n₂ > n₁).
10. A
Pembahasan: Untuk n₁=1 dan n₂=2: 1/λ = R (1/1² – 1/2²) = R (1 – 1/4) = R (3/4). λ = 4 / (3R) = 4 / (3 × 1,097 × 10⁷ m⁻¹) ≈ 1,215 × 10⁻⁷ m = 121,5 nm.
11. B
Pembahasan: Energi foton deret Lyman berkisar antara 10,2 eV (n=2 ke n=1) hingga 13,6 eV (n=∞ ke n=1). Ini berada dalam rentang ‘beberapa puluh eV’.
12. B
Pembahasan: Deret Balmer adalah deret spektrum atom hidrogen yang transisinya berakhir di n=2, menghasilkan radiasi di daerah cahaya tampak.
13. C
Pembahasan: Panjang gelombang terpendek dalam deret disebut ‘batas deret’, yang terjadi ketika elektron bertransisi dari tingkat energi tak terhingga (n=∞).
14. B
Pembahasan: Energi tingkat n adalah E_n = E₁/n². Jadi, E₂ = -13,6/2² = -3,4 eV. Energi foton ΔE = E₂ – E₁ = -3,4 eV – (-13,6 eV) = 10,2 eV.
15. B
Pembahasan: Deret spektrum serupa (yang transisinya berakhir di n=1) dapat diamati pada ion hidrogenik (atom yang hanya memiliki satu elektron) seperti He⁺ atau Li²⁺, meskipun panjang gelombangnya akan berbeda karena muatan inti yang berbeda.
16. B
Pembahasan: Dalam rumus Rydberg 1/λ = R (1/n₁² – 1/n₂²), n₁ adalah tingkat energi akhir. Untuk deret Lyman, tingkat energi akhirnya adalah n=1.
17. C
Pembahasan: Semakin besar n₂, perbedaan energi antara n₂ dan n=1 semakin besar, tetapi perbedaannya semakin kecil seiring n₂ yang mendekati tak terhingga. Namun, secara umum, transisi dari n₂ yang lebih tinggi ke n=1 akan memiliki energi yang lebih besar dan panjang gelombang yang lebih pendek, mendekati batas deret.
18. B
Pembahasan: Untuk n₁=1 dan n₂=∞: 1/λ = R (1/1² – 1/∞²) = R (1 – 0) = R. Jadi, λ = 1/R.
19. B
Pembahasan: Deret Lyman berada di daerah ultraviolet (UV), yang tidak dapat dideteksi oleh mata telanjang manusia.
20. A
Pembahasan: Semakin kecil nilai n₁ (tingkat energi akhir), semakin besar energi foton yang dipancarkan dan semakin pendek panjang gelombangnya. Urutannya berdasarkan n₁ adalah Lyman (n₁=1), Balmer (n₁=2), Paschen (n₁=3), Brackett (n₁=4), Pfund (n₁=5).
Isian Singkat
1. 1
2. ultraviolet (UV)
3. 2
4. 1,097 × 10⁷
5. tak terhingga (∞)
Uraian
1. Deret Lyman terbentuk ketika elektron dalam atom hidrogen bertransisi dari tingkat energi yang lebih tinggi (n=2, 3, 4, …) menuju tingkat energi dasar, yaitu n=1. Setiap transisi ini melepaskan energi dalam bentuk foton. Karena transisi ke tingkat energi dasar (n=1) melibatkan perbedaan energi yang paling besar dibandingkan transisi ke tingkat energi lain (seperti n=2 untuk Balmer atau n=3 untuk Paschen), foton yang dipancarkan memiliki energi yang relatif tinggi. Energi yang tinggi ini berkorespondensi dengan panjang gelombang yang pendek, sehingga radiasi deret Lyman selalu berada di daerah ultraviolet (UV) dari spektrum elektromagnetik.
2. Rumus Rydberg untuk deret Lyman adalah 1/λ = R (1/1² – 1/n₂²), di mana:
– λ adalah panjang gelombang foton yang dipancarkan.
– R adalah konstanta Rydberg (sekitar 1,097 × 10⁷ m⁻¹).
– n₂ adalah bilangan kuantum utama tingkat energi awal (n₂ = 2, 3, 4, …).
Untuk garis spektrum kedua deret Lyman, transisi terjadi dari n₂=3 ke n₁=1.
1/λ = R (1/1² – 1/3²) = R (1 – 1/9) = R (8/9).
λ = 9 / (8R) = 9 / (8 × 1,097 × 10⁷ m⁻¹) = 9 / (8,776 × 10⁷ m⁻¹) ≈ 1,0255 × 10⁻⁷ m = 102,55 nm.
3. Deret Lyman adalah deret spektrum atom hidrogen di mana elektron bertransisi ke tingkat energi akhir n=1, sedangkan deret Balmer adalah deret di mana elektron bertransisi ke tingkat energi akhir n=2.
Perbedaan tingkat energi akhir ini menyebabkan perbedaan daerah spektrum: Deret Lyman berada di daerah ultraviolet (UV) karena transisi ke n=1 melibatkan perbedaan energi yang lebih besar, menghasilkan foton berenergi tinggi dan panjang gelombang pendek. Sementara itu, deret Balmer berada di daerah cahaya tampak karena transisi ke n=2 melibatkan perbedaan energi yang lebih kecil dibandingkan Lyman, menghasilkan foton dengan energi menengah dan panjang gelombang dalam rentang cahaya tampak.
4. Batas deret (series limit) untuk deret Lyman adalah panjang gelombang terpendek yang dapat dipancarkan dalam deret tersebut. Ini terjadi ketika elektron bertransisi dari tingkat energi tak terhingga (n₂ = ∞) menuju tingkat energi dasar (n₁ = 1). Pada titik ini, energi yang dipancarkan adalah yang maksimum, sehingga panjang gelombang yang dihasilkan adalah yang minimum.
Untuk menghitung panjang gelombang batas deret Lyman, kita gunakan rumus Rydberg dengan n₁=1 dan n₂=∞:
1/λ_limit = R (1/1² – 1/∞²) = R (1 – 0) = R.
Maka, λ_limit = 1/R.
5. Deret Lyman sangat penting dalam astrofisika karena radiasinya, terutama garis Lyman-alpha (transisi n=2 ke n=1), merupakan garis emisi dan absorpsi yang sangat kuat dari atom hidrogen. Hidrogen adalah unsur paling melimpah di alam semesta. Dengan mengamati garis-garis Lyman dari cahaya yang datang dari bintang atau galaksi jauh, astrofisikawan dapat:
1. Menentukan keberadaan dan kelimpahan hidrogen.
2. Mengukur pergeseran merah (redshift) dari galaksi, yang mengindikasikan seberapa cepat galaksi menjauh dari kita, sehingga membantu memahami ekspansi alam semesta dan jarak galaksi.
3. Mempelajari kondisi fisik (suhu, kepadatan) gas hidrogen di lingkungan antarbintang dan antargalaksi.
4. Mengidentifikasi objek-objek awal di alam semesta (seperti galaksi ‘Lyman-alpha emitters’) yang didominasi oleh emisi hidrogen.
Mencocokkan
1. 1-B, 2-A
2. 1-B, 2-A
