Uji Kemahiran Tanda Baca Bahasa Indonesia: Benar atau Salah?

Posted on

Uji Kemahiran Tanda Baca Bahasa Indonesia: Benar atau Salah?

Asah kemampuan berbahasa Indonesia Anda dengan artikel ujian komprehensif ini yang berfokus pada penggunaan tanda baca yang benar. Pelajari aturan tanda koma, titik, titik dua, tanda tanya, tanda seru, dan tanda petik sesuai PUEBI. Artikel ini menyajikan berbagai soal pilihan ganda, isian singkat, esai, dan menjodohkan untuk membantu Anda mengidentifikasi kesalahan umum dan memahami kaidah penulisan yang tepat. Tingkatkan akurasi tulisan Anda, persiapkan diri untuk ujian, dan kuasai ejaan bahasa Indonesia yang baku. Dengan latihan intensif ini, Anda akan mampu membedakan penggunaan tanda baca yang benar dan salah, menjadi penulis yang lebih presisi dan efektif.


Contoh Soal dan Pembahasan

1. Manakah kalimat berikut yang menggunakan tanda koma (,) dengan benar?

  • A. A. Saya suka apel, jeruk, dan pisang.
  • B. B. Dia rajin belajar, namun nilainya tidak memuaskan.
  • C. C. Kakak ingin membeli buku, tetapi uangnya tidak cukup.
  • D. D. Oleh karena itu, dia tidak datang.

Jawaban: C

Pembahasan: Tanda koma digunakan sebelum kata penghubung seperti ‘tetapi’, ‘melainkan’, dan ‘sedangkan’ dalam kalimat majemuk setara.

2. Pilihlah kalimat dengan penggunaan tanda titik (.) yang tepat.

  • A. A. Apa yang sedang kamu lakukan?.
  • B. B. Buku itu berjudul ‘Penggunaan Tanda Baca’.
  • C. C. Beliau lahir pada tahun 1945.
  • D. D. Yth. Bapak Direktur.

Jawaban: B

Pembahasan: Tanda titik tidak digunakan pada akhir judul, kepala karangan, atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya.

3. Kalimat mana yang memakai tanda titik dua (:) dengan tepat?

  • A. A. Kita memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.
  • B. B. Ketua: Bapak Ahmad.
  • C. C. Waktu: Pukul 08.00 pagi.
  • D. D. Pertandingan itu berakhir dengan skor 2:1.

Jawaban: A

Pembahasan: Tanda titik dua digunakan sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian, atau pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rincian.

4. Identifikasi kalimat yang menggunakan tanda tanya (?) secara benar.

  • A. A. Dia bertanya apakah saya sudah makan?.
  • B. B. Tolong beritahu saya kapan kamu datang?.
  • C. C. Kapan kamu akan pergi.
  • D. D. Mengapa kamu tidak datang kemarin?

Jawaban: D

Pembahasan: Tanda tanya digunakan pada akhir kalimat tanya. Untuk pertanyaan tidak langsung, tanda tanya tidak digunakan di akhir kalimat.

5. Manakah penggunaan tanda seru (!) yang benar?

  • A. A. Alangkah indahnya pemandangan itu!.
  • B. B. Dia bertanya, ‘Mengapa kamu terlambat!’
  • C. C. Bersihkan meja itu sekarang juga!
  • D. D. Wah, kamu hebat sekali!.

Jawaban: C

Pembahasan: Tanda seru digunakan untuk menyatakan perintah, seruan, atau ungkapan emosi yang kuat.

6. Pilihlah kalimat yang menggunakan tanda petik (“) dengan benar.

  • A. A. Dia membaca buku “Laskar Pelangi”.
  • B. B. Ibu berkata, “Jangan lupa belajar ya!”
  • C. C. Judul makalahnya adalah “Dampak Globalisasi”.
  • D. D. Kata ‘rumah’ adalah nomina.

Jawaban: B

Pembahasan: Tanda petik digunakan untuk mengapit petikan langsung dari pembicaraan atau naskah lain, bukan untuk judul buku yang disebutkan dalam teks.

7. Penggunaan tanda hubung (-) yang tepat terdapat pada kalimat…

  • A. A. Aplikasi itu sering di-backup.
  • B. B. Anak-anak sedang bermain.
  • C. C. Dia lahir pada tahun 1990-an.
  • D. D. Ayah-ibu pergi ke pasar.

Jawaban: A

Pembahasan: Tanda hubung digunakan untuk merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing, seperti ‘di-backup’.

8. Manakah kalimat yang menggunakan tanda pisah (—) dengan benar?

  • A. A. Kemerdekaan bangsa itu—saya yakin—akan tercapai.
  • B. B. Rangkaian penemuan ini—evolusi, teori relativitas, dan mekanika kuantum—telah mengubah wajah dunia.
  • C. C. Jakarta—Bandung hanya membutuhkan waktu 3 jam.
  • D. D. Tahun 2020—2024 adalah periode yang sibuk.

Jawaban: B

Pembahasan: Tanda pisah digunakan untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat, atau untuk menegaskan adanya aposisi.

9. Kalimat berikut yang menggunakan tanda kurung (…) dengan benar adalah…

  • A. A. Dia pergi ke pasar (membeli sayuran).
  • B. B. Paman saya (seorang dokter) sangat ramah.
  • C. C. Faktor produksi terdiri atas (1) tanah, (2) tenaga kerja, dan (3) modal.
  • D. D. Presiden Soekarno (1901-1970) adalah proklamator Indonesia.

Jawaban: C

Pembahasan: Tanda kurung digunakan untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral dari pokok pembicaraan, atau untuk mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan.

10. Pilihlah kalimat dengan penggunaan tanda elipsis (…) yang tepat.

  • A. A. ‘Sebab-sebab kemerosotan … akan diteliti lebih lanjut.’
  • B. B. Dia membaca buku, koran, majalah, dan lain-lain…
  • C. C. Saya tidak tahu… apakah dia akan datang.
  • D. D. ‘Sudahkah kamu makan?’ tanya ibu…

Jawaban: A

Pembahasan: Tanda elipsis digunakan untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan.

11. Penggunaan tanda koma setelah anak kalimat yang mendahului induk kalimat adalah…

  • A. A. Karena sakit, dia tidak masuk sekolah.
  • B. B. Dia tidak masuk sekolah karena sakit.
  • C. C. Meskipun hujan, kami tetap berangkat.
  • D. D. Kami tetap berangkat, meskipun hujan.

Jawaban: A

Pembahasan: Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat itu mendahului induk kalimat. Jika induk kalimat mendahului anak kalimat, koma tidak dipakai.

12. Manakah penulisan sapaan yang menggunakan tanda baca dengan benar?

  • A. A. Yth. Bapak, Direktur PT Maju Jaya.
  • B. B. Dengan hormat,
  • C. C. Saudara. Andi, silakan maju.
  • D. D. Yth. Bapak Direktur,

Jawaban: D

Pembahasan: Sapaan seperti ‘Saudara’, ‘Bapak’, ‘Ibu’ diikuti tanda koma jika di awal surat atau kalimat sapaan, tetapi tidak diikuti tanda titik jika bukan singkatan.

13. Penggunaan tanda petik tunggal (‘…’) yang benar terdapat pada kalimat…

  • A. A. “Coba dengarkan bunyi ‘kring-kring’ itu!” kata ibu.
  • B. B. Dia berkata, ‘Saya akan datang’.
  • C. C. Kata ‘cinta’ memiliki banyak makna.
  • D. D. ‘Apa kabar?’ tanyanya.

Jawaban: A

Pembahasan: Tanda petik tunggal digunakan untuk mengapit petikan yang terdapat di dalam petikan lain.

14. Kalimat yang menggunakan tanda garis miring (/) dengan benar adalah…

  • A. A. Dia adalah mahasiswa S1/S2.
  • B. B. Tahun ajaran 2023/2024 akan segera dimulai.
  • C. C. Harga barang itu Rp10.000/buah.
  • D. D. Pria/wanita diharapkan hadir.

Jawaban: B

Pembahasan: Tanda garis miring digunakan dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan penanda masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.

15. Manakah penggunaan tanda koma yang salah?

  • A. A. Saya membeli buku, pensil, dan penghapus.
  • B. B. Ayah saya, seorang guru, sangat bijaksana.
  • C. C. Jadi, kita harus bekerja keras.
  • D. D. Dia sangat kaya, tetapi pelit.

Jawaban: B

Pembahasan: Tanda koma tidak digunakan untuk memisahkan subjek dan predikat dalam kalimat.

16. Pilihlah kalimat yang menggunakan tanda titik koma (;) dengan benar.

  • A. A. Ibu memasak; ayah membaca koran.
  • B. B. Saya suka membaca buku; dia suka menonton film.
  • C. C. Adik menangis; karena jatuh.
  • D. D. Pekerjaan itu sangat sulit; namun harus diselesaikan.

Jawaban: A

Pembahasan: Tanda titik koma dapat digunakan sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang lain di dalam kalimat majemuk.

17. Penggunaan tanda hubung (-) yang salah terdapat pada kalimat…

  • A. A. Se-Indonesia.
  • B. B. Anak-anak.
  • C. C. Era 90-an.
  • D. D. KTP-nya.

Jawaban: C

Pembahasan: Tanda hubung tidak digunakan untuk memisahkan angka dan huruf yang menunjukkan tahun dan dekade.

18. Kalimat mana yang menunjukkan penggunaan tanda seru yang tidak tepat?

  • A. A. Dia bertanya, ‘Apakah kamu sudah siap!’
  • B. B. Aduh, sakit sekali!
  • C. C. Cepat kemari!
  • D. D. Hore, kita menang!

Jawaban: A

Pembahasan: Tanda seru tidak digunakan untuk mengakhiri kalimat pertanyaan tidak langsung.

19. Penggunaan tanda baca yang benar untuk penulisan bilangan dalam teks adalah…

  • A. A. Harga barang itu Rp. 10.000,00.
  • B. B. Penduduk kota itu berjumlah 1.500.000 jiwa.
  • C. C. Saya membeli 2,5 kg gula.
  • D. D. Nomor telepon saya 0812.3456.7890.

Jawaban: B

Pembahasan: Tanda titik digunakan untuk memisahkan ribuan, jutaan, dan seterusnya pada bilangan yang menunjukkan jumlah, kecuali jika bilangan tersebut tidak menunjukkan jumlah (seperti pada nomor telepon atau nomor rekening).

20. Manakah kalimat yang menggunakan tanda kurung siku […] dengan benar?

  • A. A. “Pernyataan itu [tidak] benar,” katanya.
  • B. B. Dia berkata, “Saya akan datang [nanti].”
  • C. C. Saya membaca buku (novel) ‘Perburuan’ [Pramoedya Ananta Toer].
  • D. D. Penjelasan lebih lanjut ada di halaman 20 [lihat gambar 3].

Jawaban: A

Pembahasan: Tanda kurung siku digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada naskah orang lain yang ditulis oleh penyunting.

21. Jelaskan kapan tanda koma tidak boleh digunakan dalam kalimat majemuk setara.

Jawaban: Tanda koma tidak boleh digunakan untuk memisahkan induk kalimat dan anak kalimat jika induk kalimat mendahului anak kalimat, atau untuk memisahkan subjek dan predikat.

Pembahasan: Menurut PUEBI, tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila induk kalimat mendahului anak kalimat. Contoh: ‘Dia tidak masuk sekolah karena sakit.’ (bukan ‘Dia tidak masuk sekolah, karena sakit.’). Selain itu, tanda koma juga tidak boleh memisahkan subjek dan predikat.

22. Berikan satu contoh penggunaan tanda titik dua (:) yang salah dan jelaskan mengapa salah.

Jawaban: Contoh salah: ‘Kebutuhan kita: sandang, pangan, dan papan.’ Ini salah karena sebelum rincian yang merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan, tanda titik dua tidak dipakai. Jika rincian tersebut tidak mengakhiri pernyataan, maka titik dua boleh dipakai.

Pembahasan: Tanda titik dua tidak digunakan jika rincian atau pemerian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan. Pernyataan yang benar adalah ‘Kebutuhan kita meliputi sandang, pangan, dan papan.’ tanpa tanda titik dua.

23. Apa perbedaan fungsi antara tanda hubung (-) dan tanda pisah (—)?

Jawaban: Tanda hubung (-) digunakan untuk menyambung suku kata, merangkai kata, atau memisahkan tanggal. Tanda pisah (—) digunakan untuk membatasi penyisipan kata/kalimat, menegaskan aposisi, atau di antara dua bilangan/tanggal yang berarti ‘sampai dengan’.

Pembahasan: Tanda hubung lebih pendek dan digunakan untuk hal-hal yang lebih ‘dekat’ atau detail (misalnya, mengulang kata, merangkai imbuhan dengan kata asing). Tanda pisah lebih panjang dan digunakan untuk memisahkan bagian kalimat yang lebih besar atau menunjukkan rentang.

24. Kapan tanda titik tidak digunakan pada akhir kalimat?

Jawaban: Tanda titik tidak digunakan pada akhir judul, kepala karangan, kepala ilustrasi atau tabel, serta pada akhir kalimat yang berupa pertanyaan atau seruan.

Pembahasan: Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan, kepala ilustrasi, atau tabel. Selain itu, kalimat yang diakhiri dengan tanda tanya atau tanda seru juga tidak memerlukan tanda titik.

25. Berikan satu contoh penggunaan tanda petik ganda (“) yang tepat untuk mengapit istilah asing atau ilmiah yang kurang dikenal.

Jawaban: Contoh: Kata “telepon genggam” mulai populer di era 90-an.

Pembahasan: Tanda petik ganda dapat digunakan untuk mengapit istilah ilmiah atau kata yang mempunyai arti khusus atau kurang dikenal, terutama jika istilah tersebut bukan merupakan bagian dari petikan langsung.

26. Jelaskan secara rinci empat fungsi utama tanda koma (,) sesuai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) dan berikan satu contoh untuk setiap fungsi.

Jawaban: Empat fungsi utama tanda koma (,) sesuai PUEBI adalah sebagai berikut:
1. **Untuk memisahkan unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.**
* Contoh: Saya membeli buku, pensil, dan penghapus.
2. **Untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat itu mendahului induk kalimat.**
* Contoh: Karena sakit, dia tidak masuk sekolah.
3. **Untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti ‘tetapi’, ‘melainkan’, atau ‘sedangkan’.**
* Contoh: Dia rajin belajar, tetapi nilainya kurang memuaskan.
4. **Untuk memisahkan partikel, kata seru, atau ungkapan penghubung antarkalimat dari kalimat lain yang mengikutinya.**
* Contoh: Wah, indah sekali pemandangan itu! (atau) Jadi, kita harus bekerja keras.

Pembahasan: Tanda koma memiliki berbagai fungsi penting dalam penulisan bahasa Indonesia untuk memastikan kejelasan dan keterbacaan kalimat. Memahami fungsi-fungsi ini sangat krusial untuk penulisan yang baku dan efektif.

27. Diskusikan perbedaan penggunaan tanda titik dua (:) dan tanda titik koma (;) dalam konteks kalimat majemuk. Berikan contoh untuk masing-masing.

Jawaban: Perbedaan penggunaan tanda titik dua (:) dan tanda titik koma (;) dalam konteks kalimat majemuk terletak pada jenis hubungan antar bagian kalimat:

**Tanda Titik Dua (:):**
Tanda titik dua digunakan pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti perincian atau pemerian. Dalam kalimat majemuk, ini seringkali berarti bahwa bagian setelah titik dua berfungsi sebagai penjelasan atau rincian dari bagian sebelumnya.
* Contoh: Kita memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari. (Bagian setelah titik dua adalah rincian dari ‘perabot rumah tangga’).

**Tanda Titik Koma (;):**
Tanda titik koma digunakan sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang lain di dalam kalimat majemuk. Ini menunjukkan hubungan yang lebih setara dan saling terkait antara klausa-klausa yang bisa berdiri sendiri sebagai kalimat.
* Contoh: Ibu memasak; ayah membaca koran; adik bermain. (Ketiga klausa ini adalah kalimat setara yang dipisahkan tanpa kata penghubung).

Pembahasan: Tanda titik dua mengindikasikan adanya penjelasan atau rincian setelahnya, sementara tanda titik koma menunjukkan pemisahan antar klausa setara yang masih memiliki hubungan makna tanpa memerlukan kata penghubung eksplisit.

28. Jelaskan aturan penggunaan tanda petik ganda (“) dan tanda petik tunggal (‘) dalam bahasa Indonesia. Berikan masing-masing dua contoh.

Jawaban: **Tanda Petik Ganda (“)**
Digunakan untuk:
1. Mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain.
* Contoh: Ibu berkata, “Jangan lupa makan siang ya!”
2. Mengapit judul sajak, lagu, film, sinetron, artikel, naskah, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
* Contoh: Film “Laskar Pelangi” sangat inspiratif.
3. Mengapit istilah yang mempunyai arti khusus atau kurang dikenal.
* Contoh: Dia dijuluki “si Kancil” karena kecerdikannya.

**Tanda Petik Tunggal (‘)**
Digunakan untuk:
1. Mengapit petikan yang terdapat di dalam petikan lain.
* Contoh: “Coba dengarkan bunyi ‘kring-kring’ itu!” kata ibu.
2. Mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan.
* Contoh: Kata ‘rumah’ berarti ‘bangunan tempat tinggal’.

Pembahasan: Perbedaan utama terletak pada konteks penggunaannya: petik ganda untuk petikan utama atau judul, sedangkan petik tunggal untuk petikan dalam petikan atau makna kata.

29. Identifikasi dan koreksi kesalahan tanda baca pada paragraf berikut: ‘Budi pergi ke pasar membeli buah sayur dan ikan. Dia sangat senang karena bisa membantu ibunya. Sesampainya di rumah ibunya bertanya “Apa yang kamu bawa nak” Budi menjawab “Saya membawa semua pesanan ibu.”‘

Jawaban: Koreksi paragraf:
“Budi pergi ke pasar membeli buah, sayur, dan ikan. Dia sangat senang karena bisa membantu ibunya. Sesampainya di rumah, ibunya bertanya, “Apa yang kamu bawa, Nak?” Budi menjawab, “Saya membawa semua pesanan Ibu.”

**Penjelasan Kesalahan:**
1. **’buah sayur dan ikan’**: Seharusnya ‘buah, sayur, dan ikan’ karena merupakan perincian yang dipisahkan dengan tanda koma.
2. **’Sesampainya di rumah ibunya bertanya’**: Seharusnya ‘Sesampainya di rumah, ibunya bertanya’ karena ‘Sesampainya di rumah’ adalah anak kalimat yang mendahului induk kalimat, sehingga dipisahkan dengan koma.
3. **’bertanya “Apa yang kamu bawa nak”‘**: Seharusnya ‘bertanya, “Apa yang kamu bawa, Nak?”‘ karena:
* Sebelum petikan langsung, ada tanda koma.
* Kata sapaan ‘Nak’ harus diawali koma.
* Kalimat tanya diakhiri dengan tanda tanya di dalam tanda petik.
4. **’Budi menjawab “Saya membawa semua pesanan ibu.”‘:** Seharusnya ‘Budi menjawab, “Saya membawa semua pesanan Ibu.”‘ karena:
* Sebelum petikan langsung, ada tanda koma.
* Kata sapaan ‘Ibu’ di sini berfungsi sebagai panggilan kehormatan atau kekerabatan, sehingga huruf awalnya kapital.

Pembahasan: Paragraf asli memiliki beberapa kesalahan umum dalam penggunaan tanda koma untuk perincian dan anak kalimat, serta kesalahan dalam penulisan petikan langsung dan kapitalisasi sapaan.

30. Jelaskan bagaimana penggunaan tanda baca yang benar dapat memengaruhi kejelasan dan interpretasi sebuah teks. Berikan contoh kalimat yang maknanya berubah karena perbedaan tanda baca.

Jawaban: Penggunaan tanda baca yang benar sangat krusial dalam memengaruhi kejelasan dan interpretasi sebuah teks karena tanda baca berfungsi sebagai isyarat visual yang menggantikan intonasi dan jeda dalam bahasa lisan. Tanpa tanda baca yang tepat, kalimat bisa menjadi ambigu, sulit dipahami, bahkan salah diinterpretasikan. Tanda baca membantu memisahkan gagasan, menunjukkan hubungan antarbagian kalimat, dan menandai jenis kalimat (pernyataan, pertanyaan, seruan).

**Contoh Kalimat yang Maknanya Berubah:**
1. **Tanpa koma:** “Makan teman tidak makan.” (Makna: Ajak teman makan, atau teman tidak makan.)
2. **Dengan koma:** “Makan, teman, tidak makan.” (Makna: Ajakan untuk makan, dan menekankan bahwa teman itu sedang tidak makan/tidak diajak makan.)

Contoh lain:
1. **Tanpa koma:** “Ayah ibu saya pergi ke pasar.” (Makna: Ayah dari ibu saya pergi ke pasar, atau ayah dan ibu saya pergi ke pasar.)
2. **Dengan koma:** “Ayah, ibu saya pergi ke pasar.” (Makna: Memanggil ayah, memberitahu bahwa ibu saya pergi ke pasar.)
3. **Dengan koma:** “Ayah saya, ibu saya pergi ke pasar.” (Makna: Ayah saya dan ibu saya pergi ke pasar. Komanya bisa dihilangkan jika tidak ada aposisi.)

Dalam contoh pertama, tanda koma setelah ‘Makan’ dan ‘teman’ mengubah kalimat dari potensi ambigu menjadi sebuah ajakan dengan keterangan. Dalam contoh kedua, penempatan koma mengubah subjek kalimat secara drastis, dari ‘ayah ibu saya’ menjadi sapaan ‘Ayah’ kepada orang lain.

Pembahasan: Tanda baca adalah elemen penting yang membentuk struktur dan makna kalimat. Kesalahan kecil dalam penempatan tanda baca dapat menyebabkan miskomunikasi dan mengubah maksud penulis secara signifikan, sehingga sangat penting untuk menguasai penggunaannya.

31. Jodohkan tanda baca dengan fungsi yang tepat.

Kolom A
Kolom B
Tanda Koma (,)
Memisahkan unsur-unsur dalam perincian.
Tanda Titik (.)
Mengakhiri kalimat pernyataan.
Tanda Titik Dua (:)
Menyatakan perincian atau pemerian.
Tanda Tanya (?)
Mengakhiri kalimat tanya.
Tanda Seru (!)
Menyatakan perintah atau seruan.

Jawaban: Pencocokan antara tanda baca dan fungsinya.

Pembahasan: Setiap tanda baca memiliki fungsi spesifik dalam tata bahasa Indonesia untuk memastikan kejelasan dan keterbacaan kalimat.

32. Jodohkan jenis tanda baca dengan contoh penggunaannya yang benar.

Kolom A
Kolom B
Tanda Petik Ganda (“)
Ibu berkata, “Pulanglah sekarang!”
Tanda Petik Tunggal (‘)
Kata ‘merdeka’ berarti ‘bebas’.
Tanda Hubung (-)
Anak-anak sedang bermain.
Tanda Pisah (—)
Penelitian ini—seperti yang saya duga—memakan waktu lama.
Tanda Kurung (…)
Dia lahir di Surabaya (Jawa Timur).

Jawaban: Pencocokan antara jenis tanda baca dan contoh kalimat yang tepat.

Pembahasan: Memahami contoh penggunaan yang benar membantu menginternalisasi aturan tanda baca yang berlaku.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *