
Selami seluk-beluk penulisan karya ilmiah sederhana dalam Bahasa Indonesia dengan artikel ujian komprehensif ini. Materi ini dirancang untuk menguji pemahaman Anda tentang struktur esensial, kaidah kebahasaan, etika penulisan, dan teknik sitasi yang benar. Dari merumuskan masalah hingga menyusun daftar pustaka, setiap aspek penting dibahas secara mendalam melalui berbagai jenis soal, termasuk pilihan ganda, isian singkat, esai, dan menjodohkan. Tingkatkan kemampuan Anda dalam menyajikan ide secara logis, objektif, dan sistematis sesuai standar akademik. Artikel ini adalah sumber daya ideal bagi mahasiswa dan siapa saja yang ingin mengasah keterampilan menulis ilmiah dan menghasilkan karya yang berkualitas.
Contoh Soal dan Pembahasan
1. Bagian awal dalam struktur karya ilmiah yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, dan manfaat penelitian adalah…
- A. Abstrak
- B. Pendahuluan
- C. Metodologi Penelitian
- D. Pembahasan
Jawaban: Pendahuluan
Pembahasan: Pendahuluan adalah bagian awal yang memperkenalkan konteks penelitian, merumuskan masalah yang akan dipecahkan, serta menyatakan tujuan dan manfaat dari penelitian tersebut.
2. Salah satu ciri bahasa ilmiah adalah objektivitas. Pernyataan berikut yang paling mencerminkan objektivitas adalah…
- A. Menurut saya, penelitian ini sangat menarik karena…
- B. Saya merasa bahwa hasil penelitian ini kurang meyakinkan.
- C. Berdasarkan data yang terkumpul, mayoritas responden menyatakan bahwa…
- D. Kita semua tahu bahwa masalah ini sangat penting untuk dibahas.
Jawaban: Berdasarkan data yang terkumpul, mayoritas responden menyatakan bahwa…
Pembahasan: Objektivitas berarti penyajian fakta dan data tanpa melibatkan perasaan atau pandangan pribadi penulis. Pilihan ini secara eksplisit merujuk pada ‘data yang terkumpul’ dan ‘mayoritas responden’, menunjukkan pendekatan berbasis bukti.
3. Ketika mengutip langsung dari sumber yang panjangnya lebih dari empat baris, penulisan kutipan yang benar adalah…
- A. Diapit tanda kutip ganda dan menyatu dengan teks utama.
- B. Dipisah dari teks utama, menjorok ke dalam, dan tidak diberi tanda kutip.
- C. Ditempatkan di catatan kaki atau catatan akhir.
- D. Ditulis dengan huruf miring dan menyatu dengan teks utama.
Jawaban: Dipisah dari teks utama, menjorok ke dalam, dan tidak diberi tanda kutip.
Pembahasan: Kutipan langsung panjang (lebih dari empat baris) ditulis terpisah dari teks, menjorok ke dalam (indentasi), dan tidak diapit tanda kutip. Ukuran huruf biasanya lebih kecil dari teks utama.
4. Bagian karya ilmiah yang berisi ringkasan singkat mengenai tujuan, metode, hasil, dan kesimpulan penelitian disebut…
- A. Pendahuluan
- B. Abstrak
- C. Ringkasan Eksekutif
- D. Kata Pengantar
Jawaban: Abstrak
Pembahasan: Abstrak berfungsi sebagai ringkasan padat yang memberikan gambaran umum tentang keseluruhan isi karya ilmiah, memungkinkan pembaca untuk memahami esensi penelitian tanpa harus membaca seluruhnya.
5. Pernyataan berikut yang BUKAN merupakan fungsi dari daftar pustaka adalah…
- A. Menunjukkan sumber rujukan yang digunakan.
- B. Menghindari plagiarisme.
- C. Memberikan penghargaan kepada penulis asli.
- D. Menunjukkan tingkat kesulitan penelitian yang dilakukan.
Jawaban: Menunjukkan tingkat kesulitan penelitian yang dilakukan.
Pembahasan: Daftar pustaka berfungsi untuk menunjukkan sumber rujukan, menghindari plagiarisme, memberikan penghargaan kepada penulis asli, dan memungkinkan pembaca melacak sumber. Menunjukkan tingkat kesulitan penelitian bukanlah fungsi utamanya.
6. Dalam penulisan judul karya ilmiah, kaidah yang paling tepat adalah…
- A. Panjang dan sangat deskriptif untuk menarik perhatian.
- B. Menggunakan singkatan dan akronim untuk efisiensi.
- C. Singkat, jelas, dan menggambarkan isi penelitian.
- D. Berbentuk pertanyaan untuk memancing rasa ingin tahu.
Jawaban: Singkat, jelas, dan menggambarkan isi penelitian.
Pembahasan: Judul karya ilmiah harus singkat, jelas, dan informatif sehingga pembaca dapat langsung memahami topik dan fokus penelitian tanpa ambiguitas.
7. Plagiarisme adalah tindakan yang sangat dilarang dalam penulisan karya ilmiah. Yang dimaksud dengan plagiarisme adalah…
- A. Mengutip pendapat ahli dengan mencantumkan nama penulis dan tahun.
- B. Mengambil atau menggunakan ide, tulisan, atau karya orang lain tanpa menyebutkan sumbernya.
- C. Menyusun ulang kalimat dari sumber asli dengan gaya bahasa sendiri.
- D. Melakukan penelitian dengan mengacu pada hasil penelitian sebelumnya.
Jawaban: Mengambil atau menggunakan ide, tulisan, atau karya orang lain tanpa menyebutkan sumbernya.
Pembahasan: Plagiarisme adalah tindakan mencuri ide, kata-kata, atau karya orang lain dan menyajikannya sebagai milik sendiri tanpa atribusi yang benar kepada sumber aslinya.
8. Bagian metodologi penelitian dalam karya ilmiah sederhana biasanya berisi tentang…
- A. Latar belakang masalah dan rumusan masalah.
- B. Hasil temuan dan interpretasi data.
- C. Jenis penelitian, subjek/objek, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
- D. Kesimpulan dan saran dari penelitian.
Jawaban: Jenis penelitian, subjek/objek, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
Pembahasan: Metodologi penelitian menjelaskan bagaimana penelitian dilakukan, termasuk jenis penelitian, siapa/apa yang diteliti, cara data dikumpulkan, dan bagaimana data tersebut akan dianalisis.
9. Pernyataan yang benar mengenai penulisan nama penulis dalam daftar pustaka dengan format APA adalah…
- A. Nama depan diikuti nama belakang. (Contoh: John A. Smith)
- B. Nama belakang diikuti koma, inisial nama depan. (Contoh: Smith, J.A.)
- C. Inisial nama depan diikuti nama belakang. (Contoh: J.A. Smith)
- D. Nama lengkap tanpa singkatan. (Contoh: John Andrew Smith)
Jawaban: Nama belakang diikuti koma, inisial nama depan. (Contoh: Smith, J.A.)
Pembahasan: Dalam gaya APA, nama penulis ditulis dengan nama belakang di depan, diikuti koma, lalu inisial nama depan.
10. Penggunaan kata ‘daripada’ yang benar dalam konteks kalimat ilmiah adalah…
- A. Sebagai pengganti kata ‘oleh’, misalnya: ‘Penelitian ini dilakukan daripada tim ahli.’
- B. Sebagai pengganti kata ‘tentang’, misalnya: ‘Membahas daripada masalah lingkungan.’
- C. Perbandingan antara dua hal, misalnya: ‘Hasil A lebih baik daripada Hasil B.’
- D. Menyatakan asal, misalnya: ‘Berasal daripada daerah pegunungan.’
Jawaban: Perbandingan antara dua hal, misalnya: ‘Hasil A lebih baik daripada Hasil B.’
Pembahasan: Kata ‘daripada’ digunakan untuk menyatakan perbandingan antara dua nomina atau frasa nominal. Penggunaan ‘daripada’ sebagai pengganti ‘oleh’ atau ‘tentang’ adalah tidak tepat dalam ragam ilmiah.
11. Bagian ‘Pembahasan’ dalam karya ilmiah berfungsi untuk…
- A. Menyajikan data mentah hasil pengumpulan data.
- B. Merangkum seluruh isi penelitian secara singkat.
- C. Menginterpretasi hasil penelitian, menghubungkannya dengan teori relevan, dan membandingkannya dengan penelitian sebelumnya.
- D. Menyatakan kesimpulan akhir dan saran untuk penelitian selanjutnya.
Jawaban: Menginterpretasi hasil penelitian, menghubungkannya dengan teori relevan, dan membandingkannya dengan penelitian sebelumnya.
Pembahasan: Pembahasan adalah tempat penulis menganalisis dan menginterpretasi temuan, menjelaskan signifikansinya, mengaitkannya dengan kerangka teori, dan mendiskusikan implikasinya.
12. Kesimpulan dalam karya ilmiah harus…
- A. Mengulang semua hasil penelitian secara detail.
- B. Menyajikan data baru yang belum dibahas sebelumnya.
- C. Menjawab rumusan masalah atau tujuan penelitian.
- D. Memberikan opini pribadi penulis tanpa dukungan data.
Jawaban: Menjawab rumusan masalah atau tujuan penelitian.
Pembahasan: Kesimpulan harus secara langsung menjawab pertanyaan penelitian atau tujuan yang telah ditetapkan di awal, tanpa menambahkan informasi baru.
13. Penulisan daftar pustaka untuk artikel jurnal yang benar (format umum) adalah…
- A. Judul Artikel. Nama Penulis. Nama Jurnal. (Tahun). Halaman.
- B. Nama Jurnal. Judul Artikel. (Tahun). Nama Penulis. Halaman.
- C. Nama Penulis. (Tahun). Judul Artikel. Nama Jurnal, Volume(Nomor), halaman.
- D. Tahun. Nama Penulis. Judul Artikel. Nama Jurnal. Halaman.
Jawaban: Nama Penulis. (Tahun). Judul Artikel. Nama Jurnal, Volume(Nomor), halaman.
Pembahasan: Ini adalah format umum dan paling sering digunakan untuk artikel jurnal, mencakup semua elemen penting untuk identifikasi sumber.
14. Salah satu etika penting dalam penulisan karya ilmiah adalah ‘validitas’. Apa yang dimaksud dengan validitas dalam konteks ini?
- A. Keterbacaan dan keindahan tata letak.
- B. Kesesuaian dengan gaya penulisan yang populer.
- C. Kebenaran dan akurasi data serta metode yang digunakan.
- D. Kecepatan dalam menyelesaikan penelitian.
Jawaban: Kebenaran dan akurasi data serta metode yang digunakan.
Pembahasan: Validitas merujuk pada sejauh mana suatu penelitian atau instrumen mengukur apa yang seharusnya diukur, memastikan kebenaran dan akurasi data serta metode yang digunakan.
15. Kata serapan dari bahasa asing yang sudah disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia harus ditulis…
- A. Selalu dicetak miring.
- B. Selalu diberi tanda kutip.
- C. Tanpa cetak miring jika sudah baku dan masuk KBBI.
- D. Dengan huruf kapital di setiap awal kata.
Jawaban: Tanpa cetak miring jika sudah baku dan masuk KBBI.
Pembahasan: Jika kata serapan sudah baku dan tercatat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), penulisannya tidak perlu dicetak miring. Cetak miring digunakan untuk kata asing yang belum diserap sempurna.
16. Fungsi utama dari ‘kerangka teori’ atau ‘kajian pustaka’ dalam karya ilmiah adalah…
- A. Menyajikan hasil penelitian penulis secara langsung.
- B. Membangun landasan teoritis dan menempatkan penelitian dalam konteks ilmiah yang lebih luas.
- C. Menyimpulkan seluruh hasil dan pembahasan penelitian.
- D. Menjelaskan metode pengumpulan data secara rinci.
Jawaban: Membangun landasan teoritis dan menempatkan penelitian dalam konteks ilmiah yang lebih luas.
Pembahasan: Kerangka teori/kajian pustaka memberikan dasar teoritis bagi penelitian, menunjukkan relevansi penelitian dengan pengetahuan yang sudah ada, dan mengidentifikasi celah penelitian.
17. Jika sebuah karya ilmiah ditulis oleh dua atau tiga penulis, penulisan nama penulis dalam teks (kutipan tidak langsung) yang benar adalah…
- A. (Nama Belakang Penulis 1 dkk., Tahun)
- B. (Nama Belakang Penulis 1, Nama Belakang Penulis 2, dan Nama Belakang Penulis 3, Tahun)
- C. (Nama Belakang Penulis 1 dan Nama Belakang Penulis 2, Tahun)
- D. (Nama Belakang Penulis 1, Tahun)
Jawaban: (Nama Belakang Penulis 1 dan Nama Belakang Penulis 2, Tahun)
Pembahasan: Untuk dua penulis, kedua nama belakang disebutkan. Untuk tiga sampai lima penulis, semua nama disebutkan pada kutipan pertama, lalu nama penulis pertama diikuti ‘dkk.’ (atau et al.) pada kutipan berikutnya.
18. Pernyataan rumusan masalah yang paling tepat untuk sebuah karya ilmiah sederhana adalah…
- A. Media sosial sangat berpengaruh pada siswa.
- B. Apakah media sosial itu baik atau buruk?
- C. Bagaimana pengaruh penggunaan media sosial terhadap prestasi belajar siswa SMA X?
- D. Pentingnya media sosial di era digital.
Jawaban: Bagaimana pengaruh penggunaan media sosial terhadap prestasi belajar siswa SMA X?
Pembahasan: Rumusan masalah yang baik biasanya berbentuk pertanyaan, spesifik, dan dapat diukur atau dijawab melalui penelitian. Pilihan ini jelas, fokus, dan mengarah pada investigasi.
19. Dalam penulisan angka, pernyataan yang benar sesuai kaidah penulisan karya ilmiah adalah…
- A. Semua angka harus ditulis dengan huruf.
- B. Semua angka harus ditulis dengan simbol (misal: 1, 2, 3).
- C. Angka di bawah sepuluh ditulis dengan huruf, kecuali jika merupakan bagian dari deretan angka.
- D. Angka selalu ditulis dengan huruf kapital.
Jawaban: Angka di bawah sepuluh ditulis dengan huruf, kecuali jika merupakan bagian dari deretan angka.
Pembahasan: Secara umum, angka satu sampai sembilan ditulis dengan huruf (satu, dua, tiga, dst.), sedangkan angka 10 ke atas ditulis dengan angka. Namun, ada pengecualian jika angka tersebut bagian dari deretan angka atau satuan ukuran.
20. Manakah pernyataan yang paling tepat menggambarkan ‘konsistensi’ dalam penulisan karya ilmiah?
- A. Jumlah halaman yang sama di setiap bab.
- B. Penggunaan format, istilah, dan gaya penulisan yang seragam dari awal hingga akhir.
- C. Selalu menggunakan satu jenis sumber rujukan saja.
- D. Menulis semua kalimat dengan panjang yang sama.
Jawaban: Penggunaan format, istilah, dan gaya penulisan yang seragam dari awal hingga akhir.
Pembahasan: Konsistensi merujuk pada keseragaman dalam penggunaan format, istilah, singkatan, gaya penulisan, dan ejaan di seluruh dokumen untuk menjaga keterbacaan dan profesionalisme.
21. Sebutkan tiga (3) ciri utama bahasa ilmiah.
Jawaban: Objektif, lugas, baku, tepat, jelas, koheren, kohesif, efektif (pilih 3 dari ini atau sejenisnya).
Pembahasan: Ciri bahasa ilmiah meliputi objektivitas (berdasarkan fakta), kelugasan (tidak bertele-tele), kebaktian (mengikuti kaidah EYD/PUEBI), ketepatan (penggunaan istilah yang benar), kejelasan (mudah dipahami), koherensi, kohesi, dan keefektifan.
22. Jelaskan perbedaan mendasar antara ‘hasil penelitian’ dan ‘pembahasan’ dalam struktur karya ilmiah.
Jawaban: Hasil penelitian menyajikan data atau temuan secara deskriptif tanpa interpretasi, sedangkan pembahasan menginterpretasi data, menghubungkannya dengan teori, dan membandingkannya dengan penelitian lain.
Pembahasan: Hasil penelitian fokus pada presentasi data atau temuan (misalnya dalam bentuk tabel, grafik, atau deskripsi naratif) tanpa analisis mendalam. Pembahasan adalah bagian di mana penulis menganalisis, menginterpretasi, dan menjelaskan makna dari hasil tersebut, serta mengaitkannya dengan literatur yang ada.
23. Apa fungsi utama dari ‘rumusan masalah’ dalam sebuah karya ilmiah?
Jawaban: Rumusan masalah berfungsi untuk membatasi ruang lingkup penelitian dan menjadi pedoman dalam menentukan tujuan serta metode penelitian.
Pembahasan: Rumusan masalah adalah pertanyaan-pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian. Ini membantu memfokuskan studi, menentukan apa yang perlu diteliti, dan memandu seluruh proses penelitian, dari pengumpulan hingga analisis data.
24. Mengapa penting untuk mencantumkan sumber rujukan (kutipan dan daftar pustaka) dalam penulisan karya ilmiah?
Jawaban: Penting untuk menghindari plagiarisme, memberikan penghargaan kepada penulis asli, menunjukkan objektivitas, dan memungkinkan pembaca melacak sumber informasi.
Pembahasan: Pencantuman sumber rujukan adalah etika dasar dalam penulisan ilmiah. Ini menunjukkan bahwa penulis telah melakukan tinjauan pustaka yang memadai, mengakui kontribusi orang lain, dan memberikan kredibilitas pada argumen atau temuan yang disajikan.
25. Sebutkan dua (2) hal yang TIDAK boleh dimuat dalam bagian ‘kesimpulan’ karya ilmiah.
Jawaban: Informasi baru yang belum dibahas di bab sebelumnya dan opini pribadi tanpa dasar ilmiah.
Pembahasan: Kesimpulan harus merangkum atau menjawab rumusan masalah berdasarkan data yang telah dibahas. Penambahan informasi baru atau opini subjektif yang tidak didukung oleh data penelitian akan mengurangi validitas dan objektivitas kesimpulan.
26. Jelaskan secara rinci tahapan-tahapan penulisan karya ilmiah sederhana, mulai dari pemilihan topik hingga penyusunan daftar pustaka. Sertakan poin-poin penting yang harus diperhatikan di setiap tahap.
Jawaban: Tahapan penulisan karya ilmiah sederhana meliputi: 1. Pemilihan Topik: Menentukan area minat, relevan, dan memiliki sumber. 2. Perumusan Masalah: Mengidentifikasi masalah yang spesifik, jelas, dan dapat diteliti. 3. Penyusunan Kerangka/Outline: Membuat struktur logis dari bab dan sub-bab. 4. Pengumpulan Data/Informasi: Melakukan studi pustaka, observasi, atau wawancara. 5. Penulisan Draf: Menulis pendahuluan, kajian pustaka, metodologi, hasil, pembahasan, dan kesimpulan. 6. Revisi dan Editing: Memeriksa isi, struktur, bahasa, ejaan, tanda baca, dan konsistensi. 7. Penyusunan Daftar Pustaka: Mengatur semua sumber yang dikutip sesuai gaya penulisan yang ditentukan.
Pembahasan: Jawaban ini mencakup semua tahapan penting dalam proses penulisan karya ilmiah, dari perencanaan hingga finalisasi, dengan penekanan pada aspek-aspek kunci di setiap langkah. Ini menunjukkan pemahaman komprehensif tentang proses penulisan ilmiah.
27. Diskusikan pentingnya objektivitas dan etika dalam penulisan karya ilmiah. Berikan contoh pelanggaran etika yang sering terjadi dan dampaknya terhadap kredibilitas penelitian.
Jawaban: Objektivitas dan etika adalah pilar penting dalam penulisan ilmiah. Objektivitas berarti menyajikan fakta dan data apa adanya, tanpa bias atau opini pribadi, untuk menjaga integritas ilmiah. Etika mencakup prinsip kejujuran, integritas, dan penghargaan terhadap karya orang lain. Pelanggaran etika yang sering terjadi meliputi plagiarisme (mengambil karya orang lain tanpa atribusi), fabrikasi data (membuat data palsu), falsifikasi data (memanipulasi data agar sesuai hipotesis), dan konflik kepentingan yang tidak diungkapkan. Dampak pelanggaran ini sangat merugikan: merusak kredibilitas peneliti dan institusi, menyesatkan pembaca, menghambat kemajuan ilmu pengetahuan, dan dapat berujung pada sanksi akademik atau hukum.
Pembahasan: Jawaban ini menjelaskan konsep objektivitas dan etika, memberikan contoh spesifik pelanggaran etika yang relevan dalam konteks ilmiah, dan menguraikan konsekuensi serius dari pelanggaran tersebut terhadap integritas dan kepercayaan dalam komunitas ilmiah.
28. Bagaimana cara menulis pendahuluan yang efektif untuk karya ilmiah sederhana? Sebutkan unsur-unsur yang harus ada di dalamnya dan jelaskan fungsi masing-masing.
Jawaban: Pendahuluan yang efektif harus mampu menarik perhatian pembaca dan memberikan gambaran menyeluruh tentang penelitian. Unsur-unsur yang harus ada: 1. Latar Belakang Masalah: Menguraikan konteks penelitian, mengapa topik ini penting, dan masalah apa yang mendasarinya. 2. Identifikasi Masalah: Menyebutkan secara jelas masalah-masalah yang ada tetapi belum atau perlu diteliti lebih lanjut. 3. Batasan Masalah: Menentukan ruang lingkup penelitian agar tidak terlalu luas. 4. Rumusan Masalah: Merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan spesifik yang akan dijawab oleh penelitian. 5. Tujuan Penelitian: Menyatakan apa yang ingin dicapai melalui penelitian. 6. Manfaat Penelitian: Menjelaskan kontribusi penelitian bagi ilmu pengetahuan atau masyarakat. Fungsi dari unsur-unsur ini adalah untuk memberikan arah yang jelas bagi penelitian dan membantu pembaca memahami relevansi serta fokus studi.
Pembahasan: Jawaban ini merinci komponen-komponen kunci dari pendahuluan yang efektif, menjelaskan peran masing-masing bagian dalam membangun argumen penelitian, dan menunjukkan bagaimana setiap elemen berkontribusi pada kejelasan dan relevansi karya ilmiah.
29. Uraikan mengapa penggunaan bahasa Indonesia yang baku dan efektif sangat krusial dalam penulisan karya ilmiah. Berikan contoh penggunaan kata yang tidak baku dan perbaikannya dalam konteks ilmiah.
Jawaban: Penggunaan bahasa Indonesia yang baku dan efektif sangat krusial dalam karya ilmiah karena: 1. Menjaga Kredibilitas: Bahasa baku mencerminkan profesionalisme dan keseriusan penulis. 2. Kejelasan Komunikasi: Bahasa efektif memastikan pesan ilmiah tersampaikan dengan tepat, lugas, dan tidak ambigu. 3. Universalitas: Bahasa baku memungkinkan karya ilmiah dipahami oleh audiens akademik yang lebih luas. 4. Konsistensi: Mengikuti kaidah PUEBI/EYD menciptakan standar yang seragam. Contoh kata tidak baku dan perbaikannya: ‘bikin’ menjadi ‘membuat’, ‘nggak’ menjadi ‘tidak’, ‘punya’ (dalam konteks kepemilikan ide) menjadi ‘memiliki’, ‘merubah’ menjadi ‘mengubah’, ‘diantara’ menjadi ‘di antara’.
Pembahasan: Jawaban ini menjelaskan pentingnya penggunaan bahasa baku dan efektif dalam menjaga kualitas, kredibilitas, dan kejelasan komunikasi ilmiah. Selain itu, pemberian contoh konkret perbaikan kata tidak baku menunjukkan pemahaman praktis terhadap kaidah bahasa ilmiah.
30. Analisis perbedaan antara hasil penelitian dan pembahasan dalam struktur karya ilmiah. Mengapa kedua bagian ini harus dipisahkan dan apa konsekuensinya jika digabungkan?
Jawaban: Hasil penelitian fokus pada presentasi data dan temuan secara deskriptif, seringkali dalam bentuk tabel, grafik, atau narasi tanpa interpretasi mendalam. Sementara itu, pembahasan adalah bagian di mana penulis menganalisis, menginterpretasi, dan menjelaskan makna dari hasil tersebut, mengaitkannya dengan kerangka teori, dan membandingkannya dengan penelitian sebelumnya. Kedua bagian ini harus dipisahkan untuk menjaga objektivitas dan kejelasan. Pemisahan memungkinkan pembaca untuk melihat data mentah terlebih dahulu sebelum membaca interpretasi penulis, sehingga pembaca dapat membentuk penilaian sendiri. Konsekuensinya jika digabungkan adalah potensi bias, kurangnya objektivitas, kesulitan bagi pembaca untuk membedakan antara fakta (hasil) dan interpretasi (pembahasan), serta struktur yang kurang sistematis dan sulit diikuti.
Pembahasan: Jawaban ini secara jelas membedakan fungsi ‘hasil penelitian’ dan ‘pembahasan’, menjelaskan alasan di balik pemisahan kedua bagian tersebut dalam struktur karya ilmiah, dan menguraikan dampak negatif yang mungkin timbul jika kedua bagian tersebut digabungkan.
31. Jodohkan bagian karya ilmiah dengan fungsi utamanya.
Jawaban: Abstrak: Ringkasan seluruh isi penelitian; Pendahuluan: Latar belakang dan rumusan masalah; Metodologi: Cara penelitian dilakukan; Kesimpulan: Jawaban atas rumusan masalah; Daftar Pustaka: Sumber rujukan penelitian.
Pembahasan: Setiap bagian dalam karya ilmiah memiliki fungsi spesifik yang berkontribusi pada keseluruhan struktur dan penyampaian informasi. Pencocokan ini menguji pemahaman dasar tentang peran setiap komponen.
32. Jodohkan istilah ilmiah dengan definisi atau penjelasannya.
Jawaban: Plagiarisme: Pengambilan ide/karya orang lain tanpa atribusi; Hipotesis: Dugaan sementara yang perlu diuji; Variabel: Faktor yang diamati atau diukur; Objektivitas: Penyajian data tanpa bias pribadi; Koherensi: Keterkaitan logis antaride dalam teks.
Pembahasan: Pemahaman istilah-istilah kunci dalam penulisan ilmiah sangat penting untuk menyusun karya yang akurat dan berintegritas. Pencocokan ini menguji pemahaman terminologi dasar.