Uji Kompetensi HOTS Bahasa Indonesia: Mengasah Penalaran dan Analisis

Posted on

Uji Kompetensi HOTS Bahasa Indonesia: Mengasah Penalaran dan Analisis

Tingkatkan kemampuan berpikir kritis Anda dengan bank soal Bahasa Indonesia HOTS (Higher Order Thinking Skills) terlengkap ini. Artikel ini menyajikan berbagai jenis pertanyaan, mulai dari pilihan ganda, uraian singkat, esai, hingga menjodohkan, yang dirancang untuk menguji analisis, evaluasi, dan sintesis informasi. Pelajari cara mengidentifikasi makna tersirat, menganalisis argumen, mengevaluasi validitas pernyataan, dan menyusun gagasan secara logis. Cocok untuk siswa, guru, dan siapa pun yang ingin menguasai literasi Bahasa Indonesia di tingkat yang lebih tinggi. Dapatkan pemahaman mendalam tentang materi Bahasa Indonesia melalui soal-soal yang menantang dan relevan dengan kurikulum.


Contoh Soal dan Pembahasan

1. Bacalah kutipan teks berikut:
‘Perubahan iklim global telah menyebabkan anomali cuaca ekstrem di berbagai belahan dunia. Curah hujan yang tidak menentu, gelombang panas berkepanjangan, hingga badai tropis dengan intensitas tinggi menjadi pemandangan lumrah. Dampak paling terasa adalah pada sektor pertanian, di mana gagal panen akibat kekeringan atau banjir telah mengancam ketahanan pangan. Ironisnya, sebagian besar penyebab perubahan iklim ini berasal dari aktivitas manusia yang kurang bertanggung jawab.’

Pernyataan yang paling tepat menggambarkan implikasi tersirat dari teks di atas adalah…

  • A. Sektor pertanian adalah satu-satunya sektor yang terkena dampak perubahan iklim.
  • B. Anomali cuaca ekstrem adalah fenomena alamiah yang tidak dapat dihindari.
  • C. Aktivitas manusia tidak memiliki kontribusi signifikan terhadap perubahan iklim.
  • D. Pemerintah dan masyarakat perlu segera mengambil tindakan mitigasi dan adaptasi yang serius untuk mengatasi dampak perubahan iklim.
  • E. Hanya negara-negara maju yang bertanggung jawab atas perubahan iklim.

Jawaban: Pemerintah dan masyarakat perlu segera mengambil tindakan mitigasi dan adaptasi yang serius untuk mengatasi dampak perubahan iklim.

Pembahasan: Teks secara implisit menunjukkan bahwa dampak perubahan iklim sangat serius dan sebagian besar disebabkan oleh manusia, sehingga tindakan serius dari pemerintah dan masyarakat adalah implikasi logis yang harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut.

2. Perhatikan paragraf berikut:
‘Di tengah gempuran informasi digital, minat baca masyarakat Indonesia tampak seperti lilin di tengah badai. Angka statistik menunjukkan bahwa rata-rata orang Indonesia hanya membaca buku kurang dari satu jam per hari. Padahal, membaca adalah jendela dunia, gerbang menuju pengetahuan, dan fondasi peradaban. Tanpa budaya literasi yang kuat, sebuah bangsa akan kesulitan menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks.’

Majas yang paling dominan digunakan dalam paragraf di atas untuk menggambarkan kondisi minat baca adalah…

  • A. Personifikasi
  • B. Hiperbola
  • C. Metafora
  • D. Litotes
  • E. Ironi

Jawaban: Metafora

Pembahasan: Frasa ‘lilin di tengah badai’ dan ‘jendela dunia’, ‘gerbang menuju pengetahuan’, ‘fondasi peradaban’ adalah contoh metafora yang membandingkan dua hal berbeda secara langsung tanpa kata penghubung untuk memberikan efek kiasan.

3. Bacalah dua pernyataan berikut:
(1) Pendidikan karakter harus menjadi prioritas utama dalam kurikulum sekolah untuk membentuk generasi muda yang berintegritas.
(2) Tanpa pendidikan karakter yang kuat, kecerdasan intelektual saja tidak cukup untuk menciptakan pemimpin yang bertanggung jawab.

Hubungan logis antara pernyataan (1) dan (2) adalah…

  • A. Pernyataan (1) adalah akibat dari pernyataan (2).
  • B. Pernyataan (2) adalah contoh dari pernyataan (1).
  • C. Pernyataan (1) dan (2) saling bertentangan.
  • D. Pernyataan (2) merupakan alasan atau justifikasi mengapa pernyataan (1) penting.
  • E. Pernyataan (1) dan (2) adalah dua gagasan yang tidak saling terkait.

Jawaban: Pernyataan (2) merupakan alasan atau justifikasi mengapa pernyataan (1) penting.

Pembahasan: Pernyataan (2) menjelaskan mengapa pendidikan karakter (dari pernyataan 1) itu penting, yaitu karena kecerdasan intelektual saja tidak cukup tanpa karakter, sehingga (2) menjadi justifikasi untuk (1).

4. Perhatikan kutipan novel berikut:
‘Matahari telah condong ke barat, memulas langit dengan warna jingga keemasan. Sebuah perahu nelayan kecil melaju perlahan, membelah riak air yang tenang, seolah enggan mengganggu ketenangan sore itu. Di kejauhan, siluet gunung tampak samar, diselimuti kabut tipis. Semuanya terasa damai, namun di hati Bima, badai tak kunjung reda.’

Suasana hati Bima yang digambarkan dalam kutipan tersebut adalah…

  • A. Sejalan dengan ketenangan sore hari.
  • B. Penuh kegembiraan dan harapan.
  • C. Tidak terpengaruh oleh kondisi alam sekitarnya.
  • D. Kontras dengan pemandangan alam yang damai.
  • E. Merasa bosan dengan rutinitas nelayan.

Jawaban: Kontras dengan pemandangan alam yang damai.

Pembahasan: Kutipan tersebut menggambarkan pemandangan alam yang sangat damai (‘langit jingga keemasan’, ‘riak air tenang’, ‘semuanya terasa damai’), namun ditutup dengan ‘di hati Bima, badai tak kunjung reda’, yang menunjukkan kontras dengan suasana alam.

5. Teks opini:
‘Media sosial seringkali dituding sebagai biang keladi penurunan interaksi sosial tatap muka. Namun, kita tidak bisa mengabaikan fakta bahwa media sosial juga berperan sebagai platform penting untuk menyuarakan aspirasi, menggalang solidaritas, dan bahkan memantik gerakan sosial yang positif. Kuncinya adalah bagaimana kita bijak menggunakannya.’

Manakah pernyataan berikut yang paling akurat mencerminkan pandangan penulis tentang media sosial?

  • A. Media sosial sepenuhnya merusak interaksi sosial.
  • B. Media sosial adalah alat yang selalu membawa dampak positif.
  • C. Penulis sepenuhnya menolak penggunaan media sosial.
  • D. Media sosial hanya efektif untuk menggalang gerakan sosial.
  • E. Media sosial memiliki sisi positif dan negatif, tergantung pada cara penggunaannya.

Jawaban: Media sosial memiliki sisi positif dan negatif, tergantung pada cara penggunaannya.

Pembahasan: Penulis mengakui tudingan negatif terhadap media sosial (‘dituding sebagai biang keladi’) tetapi juga menyoroti peran positifnya (‘platform penting untuk menyuarakan aspirasi’), dan menyimpulkan dengan ‘Kuncinya adalah bagaimana kita bijak menggunakannya’, yang menunjukkan pandangan seimbang.

6. Bacalah penggalan puisi berikut:
‘Di sela-sela gedung pencakar langit
Senja merayap perlahan, menelan cahaya
Jiwa-jiwa urban berpacu tanpa henti
Mengejar ilusi kebahagiaan yang fana’

Interpretasi paling tepat mengenai ‘ilusi kebahagiaan yang fana’ dalam konteks puisi tersebut adalah…

  • A. Kebahagiaan yang hanya ada dalam mimpi.
  • B. Kebahagiaan yang bisa didapatkan dengan mudah di kota.
  • C. Kebahagiaan yang dikejar oleh masyarakat perkotaan seringkali bersifat sementara dan tidak substansial.
  • D. Kebahagiaan yang hanya dapat diraih oleh orang-orang kaya.
  • E. Kebahagiaan yang tidak mungkin tercapai di perkotaan.

Jawaban: Kebahagiaan yang dikejar oleh masyarakat perkotaan seringkali bersifat sementara dan tidak substansial.

Pembahasan: Puisi menggambarkan kehidupan ‘jiwa-jiwa urban’ yang ‘berpacu tanpa henti’ mengejar ‘ilusi kebahagiaan yang fana’. Ini menyiratkan bahwa kebahagiaan yang mereka kejar di tengah kesibukan kota seringkali tidak nyata, sementara, atau tidak memberikan kepuasan sejati.

7. Teks berita:
‘Pemerintah berencana menaikkan tarif dasar listrik (TDL) untuk sektor industri. Kebijakan ini menuai pro dan kontra. Pihak pemerintah beralasan kenaikan TDL diperlukan untuk menekan subsidi energi dan mendorong efisiensi. Namun, pengusaha khawatir kenaikan ini akan membebani biaya produksi dan berdampak pada daya saing produk dalam negeri.’

Asumsi dasar yang mendasari kekhawatiran pengusaha adalah…

  • A. Pemerintah tidak peduli dengan kesejahteraan rakyat.
  • B. Subsidi energi harus tetap dipertahankan tanpa batas.
  • C. Biaya produksi yang lebih tinggi akan mengurangi keuntungan atau membuat harga produk menjadi kurang kompetitif.
  • D. Efisiensi energi tidak relevan bagi sektor industri.
  • E. Kenaikan TDL tidak akan berpengaruh pada harga jual produk.

Jawaban: Biaya produksi yang lebih tinggi akan mengurangi keuntungan atau membuat harga produk menjadi kurang kompetitif.

Pembahasan: Kekhawatiran pengusaha bahwa kenaikan TDL akan membebani biaya produksi dan berdampak pada daya saing produk dalam negeri secara logis mengasumsikan bahwa kenaikan biaya produksi akan mengurangi keuntungan atau membuat produk mereka lebih mahal dan kurang kompetitif di pasar.

8. Bacalah kutipan esai berikut:
‘Sejarah seringkali ditulis oleh para pemenang. Narasi yang kita baca dalam buku teks adalah versi yang telah difilter, disusun sedemikian rupa untuk mengagungkan pihak tertentu dan menjustifikasi tindakan mereka. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu bersikap kritis, membandingkan berbagai sumber, dan mencari kebenaran di balik setiap klaim historis.’

Saran utama yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca adalah…

  • A. Percaya sepenuhnya pada apa yang tertulis dalam buku sejarah.
  • B. Menulis ulang sejarah dari sudut pandang yang berbeda.
  • C. Mengabaikan semua narasi sejarah yang ada.
  • D. Menganalisis sejarah dari berbagai perspektif dan tidak menerima begitu saja narasi tunggal.
  • E. Hanya mempelajari sejarah dari sumber-sumber resmi pemerintah.

Jawaban: Menganalisis sejarah dari berbagai perspektif dan tidak menerima begitu saja narasi tunggal.

Pembahasan: Penulis secara eksplisit menyatakan ‘penting bagi kita untuk selalu bersikap kritis, membandingkan berbagai sumber, dan mencari kebenaran di balik setiap klaim historis’, yang berarti pembaca harus menganalisis sejarah dari berbagai perspektif.

9. Perhatikan slogan iklan berikut:
‘Rasakan sensasi segar alami dari pegunungan, kini dalam setiap tegukmu!’

Pesan tersirat yang ingin disampaikan iklan tersebut adalah…

  • A. Produk tersebut diproduksi di pegunungan.
  • B. Produk tersebut hanya boleh dikonsumsi di pegunungan.
  • C. Produk tersebut memberikan kesegaran yang murni dan berasal dari alam.
  • D. Produk tersebut merupakan satu-satunya produk yang berasal dari alam.
  • E. Produk tersebut mengandung bahan-bahan kimia yang aman.

Jawaban: Produk tersebut memberikan kesegaran yang murni dan berasal dari alam.

Pembahasan: Slogan ini menggunakan kata ‘segar alami dari pegunungan’ untuk menciptakan asosiasi bahwa produk tersebut murni, bersih, dan menyegarkan seperti air dari pegunungan, meskipun tidak secara langsung menyatakan bahwa produk itu adalah air pegunungan.

10. Teks eksposisi:
‘Globalisasi telah membuka pintu bagi pertukaran budaya yang masif. Namun, di balik kemudahan akses informasi dan interaksi lintas negara, terdapat ancaman terhadap identitas budaya lokal. Generasi muda, khususnya, rentan terhadap homogenisasi budaya yang dibawa oleh tren global, sehingga perlu ada upaya serius untuk melestarikan dan memperkenalkan kembali nilai-nilai kearifan lokal.’

Penulis menekankan pentingnya upaya pelestarian budaya lokal karena…

  • A. Globalisasi sepenuhnya berdampak negatif terhadap budaya.
  • B. Generasi muda tidak tertarik pada budaya asing.
  • C. Budaya lokal lebih unggul dari budaya global.
  • D. Adanya risiko homogenisasi budaya yang dapat mengikis identitas lokal.
  • E. Pertukaran budaya hanya boleh terjadi satu arah.

Jawaban: Adanya risiko homogenisasi budaya yang dapat mengikis identitas lokal.

Pembahasan: Penulis secara langsung menyatakan bahwa ‘terdapat ancaman terhadap identitas budaya lokal’ dan ‘Generasi muda… rentan terhadap homogenisasi budaya yang dibawa oleh tren global’, sehingga upaya pelestarian diperlukan untuk mengatasi risiko ini.

11. Bacalah kutipan cerita pendek:
‘Senja itu, di beranda rumah tua yang reyot, Nenek Siti duduk termenung. Matanya menerawang jauh, menembus kabut waktu, seolah mencari bayangan masa lalu yang tak pernah kembali. Di tangannya, sehelai foto usang tergenggam erat, potret seorang pemuda gagah berseragam militer. Sebuah desah napas berat keluar dari bibirnya, membawa serta segenap rindu yang tak terucap.’

Konflik batin yang dialami Nenek Siti adalah…

  • A. Kekhawatiran akan masa depan yang tidak pasti.
  • B. Penyesalan atas keputusan yang pernah diambil.
  • C. Kemarahan terhadap situasi yang tidak adil.
  • D. Kerinduan mendalam terhadap masa lalu atau seseorang yang telah tiada.
  • E. Kebingungan menghadapi perubahan zaman.

Jawaban: Kerinduan mendalam terhadap masa lalu atau seseorang yang telah tiada.

Pembahasan: Kata kunci seperti ‘termenung’, ‘menerawang jauh, menembus kabut waktu’, ‘mencari bayangan masa lalu’, ‘foto usang tergenggam erat’, dan ‘desah napas berat… membawa serta segenap rindu’ secara jelas menunjukkan konflik batin berupa kerinduan mendalam terhadap masa lalu atau seseorang yang telah tiada.

12. Perhatikan argumentasi berikut:
‘Penerapan sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) bertujuan untuk pemerataan kualitas pendidikan. Namun, dalam praktiknya, sistem ini justru menciptakan ketidakadilan, karena siswa berprestasi dari keluarga kurang mampu di daerah pinggiran sulit bersaing dengan siswa lain yang secara geografis lebih dekat ke sekolah favorit, meskipun nilai mereka lebih rendah.’

Kelemahan utama dari argumentasi yang menentang sistem zonasi di atas adalah…

  • A. Tidak menyertakan data statistik yang valid.
  • B. Hanya berfokus pada pengalaman siswa berprestasi.
  • C. Tidak secara langsung membantah tujuan pemerataan kualitas, melainkan menyoroti dampak samping yang tidak diinginkan.
  • D. Menggunakan bahasa yang terlalu emosional.
  • E. Tidak menawarkan solusi alternatif yang konkret.

Jawaban: Tidak secara langsung membantah tujuan pemerataan kualitas, melainkan menyoroti dampak samping yang tidak diinginkan.

Pembahasan: Argumentasi tersebut mengakui tujuan sistem zonasi (‘pemerataan kualitas pendidikan’) tetapi kemudian fokus pada ‘ketidakadilan’ dalam praktik. Ini menunjukkan bahwa argumentasi tersebut tidak sepenuhnya membantah tujuan awal, melainkan menyoroti efek negatif yang muncul dalam implementasinya, yang bisa jadi merupakan dampak samping, bukan kegagalan tujuan utama.

13. Teks persuasif:
‘Mari kita bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan. Bukan hanya untuk kita, tetapi juga untuk generasi mendatang. Bayangkan, anak cucu kita akan hidup di tengah tumpukan sampah jika kita abai sekarang. Lingkungan bersih adalah cerminan bangsa yang beradab dan bertanggung jawab.’

Teknik persuasif yang paling menonjol digunakan dalam teks tersebut adalah…

  • A. Menyajikan data dan fakta yang kredibel (logos).
  • B. Membangun kredibilitas penulis sebagai ahli (ethos).
  • C. Menggunakan daya tarik emosional (pathos) dengan membangkitkan rasa tanggung jawab dan kekhawatiran masa depan.
  • D. Menawarkan hadiah atau insentif.
  • E. Menggunakan ancaman atau intimidasi.

Jawaban: Menggunakan daya tarik emosional (pathos) dengan membangkitkan rasa tanggung jawab dan kekhawatiran masa depan.

Pembahasan: Teks ini menggunakan frasa ‘bukan hanya untuk kita, tetapi juga untuk generasi mendatang’ dan ‘Bayangkan, anak cucu kita akan hidup di tengah tumpukan sampah jika kita abai sekarang’ untuk membangkitkan rasa tanggung jawab dan kekhawatiran tentang masa depan, yang merupakan daya tarik emosional atau pathos.

14. Bacalah kutipan cerpen berikut:
‘Wajah Pak Lurah tampak kusut. Keputusan rapat semalam, yang disepakati oleh sebagian besar warga, terasa pahit di lidahnya. Bukan karena ia tak setuju, melainkan karena ia tahu, keputusan itu akan melukai hati beberapa keluarga yang telah lama mengabdi pada desa. Dilema itu menggerogoti pikirannya, antara menjalankan amanah mayoritas atau melindungi minoritas yang rentan.’

Kata ‘kusut’ dalam konteks kutipan tersebut menggambarkan perasaan Pak Lurah yang…

  • A. Marah dan kecewa.
  • B. Lelah dan mengantuk.
  • C. Gembira dan puas.
  • D. Bingung dan tertekan.
  • E. Acuh tak acuh.

Jawaban: Bingung dan tertekan.

Pembahasan: ‘Wajah Pak Lurah tampak kusut’ diikuti dengan penjelasan tentang ‘keputusan… terasa pahit’, ‘dilema itu menggerogoti pikirannya’ menunjukkan bahwa Pak Lurah sedang mengalami kebingungan dan tekanan batin akibat dilema yang dihadapinya.

15. Perhatikan kalimat-kalimat berikut:
(1) Tingkat literasi digital masyarakat Indonesia masih perlu ditingkatkan.
(2) Banyaknya hoaks dan informasi palsu beredar di media sosial merupakan salah satu indikatornya.
(3) Kemampuan membedakan informasi yang valid dari yang tidak valid menjadi krusial.
(4) Oleh karena itu, edukasi tentang literasi digital harus digencarkan sejak dini.

Hubungan antarkalimat yang paling tepat dalam paragraf tersebut adalah…

  • A. Kalimat (1) adalah penyebab, kalimat (2) adalah akibat.
  • B. Kalimat (2) adalah kontradiksi dari kalimat (1).
  • C. Kalimat (3) adalah pengulangan dari kalimat (2).
  • D. Kalimat (2) merupakan bukti atau penjelasan dari kalimat (1), kalimat (3) menjelaskan pentingnya solusi, dan kalimat (4) adalah simpulan/solusi.
  • E. Semua kalimat merupakan gagasan yang berdiri sendiri.

Jawaban: Kalimat (2) merupakan bukti atau penjelasan dari kalimat (1), kalimat (3) menjelaskan pentingnya solusi, dan kalimat (4) adalah simpulan/solusi.

Pembahasan: Kalimat (1) menyatakan masalah, (2) memberikan bukti/indikator masalah, (3) menjelaskan mengapa kemampuan tertentu penting dalam konteks masalah tersebut, dan (4) menawarkan solusi atau rekomendasi berdasarkan semua yang telah disebutkan.

16. Bacalah teks berikut:
‘Fenomena urbanisasi yang masif seringkali menimbulkan berbagai persoalan di kota besar, mulai dari kepadatan penduduk, kemacetan, hingga masalah sosial. Namun, di sisi lain, urbanisasi juga menjadi motor penggerak ekonomi, menyediakan tenaga kerja, dan memicu inovasi. Oleh karena itu, pengelolaan urbanisasi yang cerdas dan berkelanjutan adalah kunci untuk memaksimalkan manfaatnya dan meminimalkan dampak negatifnya.’

Ide pokok yang paling tepat untuk teks di atas adalah…

  • A. Urbanisasi selalu membawa dampak negatif bagi kota besar.
  • B. Urbanisasi hanya menguntungkan sektor ekonomi.
  • C. Kepadatan penduduk adalah masalah utama urbanisasi.
  • D. Pengelolaan urbanisasi yang cerdas akan menghilangkan semua masalah.
  • E. Urbanisasi memiliki dampak positif dan negatif yang kompleks, sehingga memerlukan pengelolaan yang cerdas.

Jawaban: Urbanisasi memiliki dampak positif dan negatif yang kompleks, sehingga memerlukan pengelolaan yang cerdas.

Pembahasan: Teks secara eksplisit membahas ‘berbagai persoalan’ (negatif) dan ‘motor penggerak ekonomi’ (positif) dari urbanisasi, dan menyimpulkan bahwa ‘pengelolaan urbanisasi yang cerdas dan berkelanjutan adalah kunci’, yang secara keseluruhan mencerminkan ide bahwa urbanisasi memiliki dampak kompleks yang memerlukan pengelolaan.

17. Perhatikan pernyataan:
‘Meskipun telah disubsidi pemerintah, harga bahan bakar minyak (BBM) masih dirasa memberatkan masyarakat.’

Kesimpulan yang dapat ditarik secara logis dari pernyataan di atas adalah…

  • A. Pemerintah tidak memberikan subsidi sama sekali untuk BBM.
  • B. Harga BBM akan terus naik tanpa henti.
  • C. Subsidi yang diberikan pemerintah belum sepenuhnya efektif dalam meringankan beban masyarakat terkait harga BBM.
  • D. Masyarakat tidak menghargai upaya pemerintah.
  • E. Harga BBM seharusnya lebih murah dari yang ada saat ini.

Jawaban: Subsidi yang diberikan pemerintah belum sepenuhnya efektif dalam meringankan beban masyarakat terkait harga BBM.

Pembahasan: Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa meskipun ada subsidi (‘Meskipun telah disubsidi pemerintah’), harga BBM ‘masih dirasa memberatkan’, yang secara logis menyimpulkan bahwa subsidi tersebut belum efektif atau tidak cukup untuk meringankan beban masyarakat.

18. Bacalah kutipan pidato berikut:
‘Saudara-saudari sebangsa dan setanah air, mari kita renungkan sejenak. Apakah kita sudah benar-benar merdeka jika masih banyak saudara kita yang hidup dalam kemiskinan? Apakah kita sudah benar-benar berdaulat jika kekayaan alam kita masih dikuasai pihak asing? Kemerdekaan sejati adalah ketika keadilan sosial terwujud bagi seluruh rakyat Indonesia!’

Nada atau intonasi yang paling dominan dalam pidato tersebut adalah…

  • A. Optimistis dan penuh harapan.
  • B. Netral dan informatif.
  • C. Kritis dan menggugah kesadaran.
  • D. Pesimistis dan putus asa.
  • E. Provokatif dan memecah belah.

Jawaban: Kritis dan menggugah kesadaran.

Pembahasan: Pidato ini menggunakan pertanyaan retoris (‘Apakah kita sudah benar-benar merdeka…’) dan pernyataan yang menyoroti masalah (‘masih banyak saudara kita yang hidup dalam kemiskinan’, ‘kekayaan alam kita masih dikuasai pihak asing’) untuk mengkritisi kondisi yang ada dan menggugah pendengar agar merenungkan dan bertindak.

19. Teks deskripsi:
‘Di sudut kota yang ramai, berdiri sebuah kafe kecil berarsitektur kolonial. Dindingnya yang usang dicat ulang dengan warna pastel, memancarkan pesona nostalgia. Di dalamnya, aroma kopi robusta berpadu dengan wangi buku-buku lama, menciptakan suasana hangat yang mengundang. Rak-rak kayu penuh dengan koleksi novel klasik dan puisi, siap menemani pengunjung yang ingin melarikan diri sejenak dari hiruk pikuk kota.’

Pernyataan yang paling tepat menggambarkan kesan umum yang ingin disampaikan penulis tentang kafe tersebut adalah…

  • A. Kafe yang modern dan ramai dengan banyak pengunjung.
  • B. Tempat yang cocok untuk pertemuan bisnis formal.
  • C. Sebuah tempat yang nyaman dan tenang dengan sentuhan nostalgia, cocok untuk mencari ketenangan.
  • D. Kafe yang sempit dan kurang terawat.
  • E. Tempat yang hanya menjual kopi robusta.

Jawaban: Sebuah tempat yang nyaman dan tenang dengan sentuhan nostalgia, cocok untuk mencari ketenangan.

Pembahasan: Penulis menggambarkan kafe dengan detail yang menciptakan kesan ‘pesona nostalgia’, ‘suasana hangat yang mengundang’, dan tempat ‘melarikan diri sejenak dari hiruk pikuk kota’. Ini semua mengarah pada kesan nyaman, tenang, dan bernostalgia.

20. Perhatikan ilustrasi berikut:
Seorang siswa A mendapatkan nilai tinggi dalam ujian, tetapi ia menyontek. Siswa B mendapatkan nilai rata-rata, tetapi ia belajar dengan jujur dan sungguh-sungguh.

Jika ditinjau dari perspektif etika dan integritas, siapa yang lebih pantas diapresiasi dan mengapa?

  • A. Siswa A, karena ia berhasil mendapatkan nilai yang lebih tinggi.
  • B. Siswa B, karena ia belajar dengan tekun dan jujur.
  • C. Keduanya tidak pantas diapresiasi karena tidak ada yang sempurna.
  • D. Tidak ada yang pantas diapresiasi karena hasil akhir adalah yang terpenting.
  • E. Siswa B, karena kejujuran dan usaha kerasnya lebih berharga daripada hasil yang dicapai dengan cara tidak jujur.

Jawaban: Siswa B, karena kejujuran dan usaha kerasnya lebih berharga daripada hasil yang dicapai dengan cara tidak jujur.

Pembahasan: Pertanyaan ini menguji kemampuan evaluasi etis. Meskipun siswa A mendapat nilai lebih tinggi, caranya tidak jujur. Siswa B, meskipun nilainya rata-rata, menunjukkan integritas dan usaha yang jujur. Dalam konteks etika dan integritas, nilai-nilai tersebut lebih pantas diapresiasi.

21. Jelaskan mengapa kemampuan literasi digital sangat krusial di era informasi saat ini, berdasarkan pemahaman Anda tentang tantangan penyebaran hoaks dan informasi palsu!

Jawaban: Literasi digital sangat krusial di era informasi karena memungkinkan individu untuk menyaring, mengevaluasi, dan memahami informasi yang beredar di internet. Tanpa literasi digital, seseorang rentan terhadap penyebaran hoaks dan informasi palsu yang dapat memicu disinformasi, memecah belah masyarakat, atau bahkan mempengaruhi pengambilan keputusan penting. Kemampuan ini membantu individu menjadi konsumen informasi yang cerdas dan bertanggung jawab.

Pembahasan: Jawaban harus menjelaskan hubungan antara literasi digital dan tantangan hoaks, serta mengapa literasi digital penting untuk mengatasi tantangan tersebut.

22. Dalam konteks sastra, bagaimana sebuah alur cerita yang tidak linear (maju-mundur) dapat memengaruhi pengalaman pembaca dan pemahaman mereka terhadap karakter?

Jawaban: Alur cerita yang tidak linear dapat memengaruhi pengalaman pembaca dengan menciptakan rasa penasaran, kejutan, atau bahkan kebingungan awal yang kemudian terurai. Ini memaksa pembaca untuk lebih aktif dalam menyusun kronologi peristiwa. Terhadap pemahaman karakter, alur non-linear memungkinkan penulis untuk mengungkapkan latar belakang karakter secara bertahap, seringkali melalui kilas balik (flashback) atau kilas maju (flashforward), sehingga pembaca dapat melihat evolusi atau motivasi karakter dari berbagai sudut waktu, memperkaya dimensi psikologis karakter.

Pembahasan: Jawaban harus menjelaskan dampak alur non-linear pada pembaca (rasa penasaran, aktif menyusun) dan pada pemahaman karakter (evolusi, motivasi dari berbagai sudut waktu).

23. Identifikasi dua pesan implisit yang bisa diambil dari peribahasa ‘Air tenang menghanyutkan’ dan jelaskan relevansinya dalam kehidupan sehari-hari!

Jawaban: Dua pesan implisit dari peribahasa ‘Air tenang menghanyutkan’ adalah:
1. **Orang yang pendiam atau terlihat tenang seringkali memiliki kekuatan, potensi, atau kemampuan tersembunyi yang besar.** Mereka mungkin tidak banyak bicara atau menonjol, tetapi mampu melakukan hal-hal besar atau memiliki pengaruh yang signifikan.
2. **Sesuatu yang terlihat tidak berbahaya atau sepele bisa jadi menyimpan bahaya atau dampak yang besar.** Ini mengajarkan untuk tidak meremehkan hal-hal yang tampak biasa saja dan selalu waspada.

Relevansinya dalam kehidupan sehari-hari adalah kita tidak boleh menilai seseorang atau suatu situasi hanya dari penampilan luarnya. Orang yang tenang bisa jadi sangat cerdas atau licik, dan masalah kecil yang diabaikan bisa berkembang menjadi besar.

Pembahasan: Jawaban harus mengidentifikasi dua makna implisit dan menjelaskan relevansinya dengan kehidupan nyata, menekankan pada tidak menilai dari penampilan luar.

24. Bagaimana penggunaan bahasa figuratif (majas) dalam sebuah teks argumentasi dapat memperkuat atau justru melemahkan pesan yang ingin disampaikan penulis?

Jawaban: Penggunaan bahasa figuratif dalam teks argumentasi dapat **memperkuat** pesan jika digunakan secara tepat untuk:
1. **Meningkatkan daya persuasif:** Majas dapat membuat argumen lebih menarik, mudah diingat, dan menyentuh emosi pembaca (misalnya metafora, analogi).
2. **Menjelaskan konsep kompleks:** Majas dapat menyederhanakan ide-ide abstrak menjadi gambaran yang lebih konkret dan mudah dipahami.

Namun, bahasa figuratif juga dapat **melemahkan** pesan jika:
1. **Berlebihan atau tidak relevan:** Penggunaan majas yang terlalu banyak atau tidak sesuai konteks dapat membuat argumen menjadi tidak jelas, membingungkan, atau terkesan mengada-ada.
2. **Mengaburkan fakta:** Jika majas digunakan untuk mengganti atau menyembunyikan fakta, ini dapat mengurangi kredibilitas argumen dan membuatnya tampak tidak logis.

Pembahasan: Jawaban harus menjelaskan dua sisi dampak majas (memperkuat dan melemahkan) dalam teks argumentasi, beserta alasannya.

25. Jika Anda diminta untuk membuat poster kampanye tentang pentingnya menjaga keanekaragaman hayati, sebutkan tiga elemen visual dan tiga elemen tekstual yang akan Anda gunakan agar pesan kampanye tersebut efektif dan persuasif!

Jawaban: Tiga elemen visual yang efektif:
1. **Gambar atau ilustrasi hewan dan tumbuhan endemik yang menarik:** Untuk menarik perhatian dan menunjukkan keindahan keanekaragaman hayati.
2. **Infografis sederhana tentang dampak kehilangan keanekaragaman hayati:** Untuk menyajikan data secara visual dan mudah dipahami.
3. **Warna-warna cerah dan alami:** Untuk menciptakan kesan positif dan menenangkan, serta terkait dengan alam.

Tiga elemen tekstual yang efektif:
1. **Slogan yang ringkas dan kuat (misalnya, ‘Lestarikan Alam, Selamatkan Masa Depan’):** Mudah diingat dan mengandung pesan inti.
2. **Pertanyaan retoris yang menggugah (misalnya, ‘Apa yang tersisa untuk generasi nanti?’):** Untuk memancing pemikiran dan rasa tanggung jawab.
3. **Ajakan bertindak yang jelas (misalnya, ‘Mulai dari Diri, Sekarang Juga!’):** Memberikan instruksi konkret kepada audiens.

Pembahasan: Jawaban harus mencantumkan tiga elemen visual dan tiga elemen tekstual yang relevan dan menjelaskan mengapa masing-masing efektif untuk kampanye tersebut.

26. Analisis bagaimana penggunaan sudut pandang orang pertama (‘aku’ atau ‘saya’) dalam sebuah karya fiksi dapat membatasi atau memperkaya pemahaman pembaca terhadap cerita dan karakter lain. Berikan contoh ilustratif untuk mendukung argumen Anda.

Jawaban: Penggunaan sudut pandang orang pertama dalam fiksi memiliki efek ganda terhadap pemahaman pembaca.

**Keterbatasan:** Sudut pandang orang pertama membatasi pembaca pada apa yang diketahui, dilihat, dan dirasakan oleh narator saja. Pembaca tidak dapat mengetahui pikiran atau motivasi karakter lain secara langsung, kecuali melalui interpretasi narator. Hal ini bisa menciptakan bias, di mana cerita dan karakter lain disaring melalui lensa subjektif narator, sehingga informasi mungkin tidak lengkap atau terdistorsi. Misalnya, jika narator adalah karakter yang tidak dapat diandalkan (unreliable narrator), pembaca mungkin salah memahami peristiwa atau karakter lain karena perspektif narator yang keliru atau disengaja. Contoh: Dalam ‘The Catcher in the Rye’ oleh J.D. Salinger, pembaca hanya melihat dunia melalui mata Holden Caulfield yang sinis dan depresi, sehingga pemahaman kita tentang karakter lain seperti Stradlater atau Jane Gallagher sangat dipengaruhi oleh persepsi Holden.

**Pengayaan:** Meskipun terbatas, sudut pandang orang pertama sangat memperkaya pengalaman pembaca dalam hal intimasi dan kedalaman emosional. Pembaca dapat merasakan langsung pikiran, perasaan, dan konflik batin narator, menciptakan ikatan emosional yang kuat. Hal ini memungkinkan eksplorasi psikologis karakter utama secara mendalam dan personal. Selain itu, gaya bahasa dan ‘suara’ narator menjadi sangat khas, memberikan warna unik pada cerita. Contoh: Dalam ‘Laskar Pelangi’ oleh Andrea Hirata, sudut pandang Ikal membuat pembaca merasakan langsung perjuangan, harapan, dan persahabatan anak-anak Belitong dengan segala kepolosan dan semangatnya. Kedekatan ini memungkinkan pembaca untuk lebih berempati dan memahami motivasi Ikal serta teman-temannya secara lebih personal.

Pembahasan: Jawaban harus menganalisis kedua aspek (keterbatasan dan pengayaan) dari sudut pandang orang pertama, memberikan penjelasan yang jelas untuk masing-masing, dan menyertakan contoh karya fiksi yang relevan.

27. Evaluasi dampak perkembangan teknologi informasi terhadap pola komunikasi dan interaksi sosial masyarakat modern. Apakah teknologi lebih banyak membawa manfaat atau kerugian dalam konteks ini? Berikan argumen yang komprehensif dengan menyertakan contoh konkret.

Jawaban: Perkembangan teknologi informasi telah merevolusi pola komunikasi dan interaksi sosial masyarakat modern, membawa manfaat sekaligus kerugian yang kompleks.

**Manfaat:**
1. **Kemudahan Konektivitas:** Teknologi memungkinkan komunikasi instan dan lintas batas, menghubungkan individu yang terpisah jarak geografis. Contoh: Keluarga yang terpisah benua dapat tetap terhubung melalui video call atau media sosial, memperkuat ikatan.
2. **Akses Informasi dan Pengetahuan:** Platform digital memfasilitasi pertukaran informasi dan ide, mendorong diskusi, dan memantik gerakan sosial. Contoh: Kampanye sosial atau penggalangan dana untuk isu kemanusiaan seringkali dimulai dan menyebar cepat melalui media sosial.
3. **Pembentukan Komunitas Baru:** Individu dengan minat khusus dapat menemukan komunitas daring yang relevan, menciptakan rasa memiliki dan dukungan. Contoh: Forum online atau grup media sosial untuk hobi tertentu (seperti fotografi atau memasak) memungkinkan interaksi yang kaya.

**Kerugian:**
1. **Penurunan Interaksi Tatap Muka:** Ketergantungan pada komunikasi digital seringkali mengurangi frekuensi dan kualitas interaksi langsung, yang esensial untuk membangun kedalaman hubungan. Contoh: Sering terlihat orang-orang berkumpul namun sibuk dengan gawai masing-masing.
2. **Fenomena Filter Bubble dan Echo Chamber:** Algoritma teknologi cenderung menyajikan informasi yang sesuai dengan preferensi pengguna, menciptakan ‘gelembung’ informasi yang membatasi paparan terhadap pandangan berbeda, berpotensi memperkuat polarisasi sosial. Contoh: Pengguna media sosial hanya terpapar berita atau opini yang sejalan dengan pandangan politik mereka.
3. **Kecanduan dan Masalah Kesehatan Mental:** Penggunaan berlebihan dapat menyebabkan kecanduan, memicu kecemasan, depresi, dan perasaan kesepian karena perbandingan sosial yang konstan. Contoh: Peningkatan kasus ‘fear of missing out’ (FOMO) di kalangan remaja.

**Kesimpulan:** Meskipun teknologi menawarkan kemudahan dan efisiensi komunikasi yang luar biasa, kerugian yang ditimbulkan, terutama terkait kualitas interaksi sosial dan kesehatan mental, tidak bisa diabaikan. Teknologi itu sendiri netral; dampak positif atau negatif sangat bergantung pada cara individu dan masyarakat menggunakannya. Keseimbangan antara dunia digital dan interaksi nyata adalah kunci untuk memaksimalkan manfaat dan meminimalkan kerugiannya.

Pembahasan: Jawaban harus mengevaluasi kedua sisi (manfaat dan kerugian) secara seimbang, memberikan argumen yang jelas, dan menyertakan contoh konkret untuk mendukung setiap poin.

28. Bandingkan dan kontraskan dua jenis teks nonfiksi (misalnya, berita investigasi dan esai pribadi) dalam hal tujuan penulisan, gaya bahasa, dan dampaknya terhadap pembaca. Jelaskan bagaimana perbedaan ini memengaruhi cara pembaca memahami informasi yang disajikan.

Jawaban: Mari kita bandingkan dan kontraskan berita investigasi dan esai pribadi.

**1. Berita Investigasi:**
* **Tujuan Penulisan:** Mengungkap kebenaran tersembunyi, membongkar skandal, atau menganalisis isu kompleks secara mendalam dengan fakta dan bukti. Tujuannya adalah informatif, edukatif, dan seringkali bersifat advokasi untuk perubahan sosial.
* **Gaya Bahasa:** Objektif, lugas, faktual, dan formal. Menggunakan data, kutipan dari narasumber, dan bukti-bukti pendukung. Penulis berusaha menjaga jarak dan menghindari opini pribadi.
* **Dampak pada Pembaca:** Memberikan pemahaman yang mendalam dan kredibel tentang suatu isu, mendorong pembaca untuk bersikap kritis terhadap informasi resmi, dan bisa memicu kesadaran atau tindakan. Pembaca cenderung memercayai informasi karena didukung bukti kuat.

**2. Esai Pribadi:**
* **Tujuan Penulisan:** Mengekspresikan pemikiran, perasaan, pengalaman, atau refleksi pribadi penulis tentang suatu topik. Tujuannya adalah berbagi perspektif unik, menginspirasi, atau memprovokasi pemikiran.
* **Gaya Bahasa:** Subjektif, reflektif, seringkali informal dan personal. Menggunakan bahasa yang lebih puitis atau deskriptif, metafora, dan anekdot pribadi. Penulis secara eksplisit menyertakan opini dan emosi.
* **Dampak pada Pembaca:** Menawarkan koneksi emosional dengan penulis, mendorong introspeksi, dan membuka wawasan tentang pengalaman atau pandangan hidup orang lain. Pembaca mungkin tidak selalu setuju dengan opini penulis, tetapi dapat menghargai kejujuran dan kedalaman refleksi.

**Bagaimana Perbedaan Memengaruhi Pemahaman Pembaca:**
Perbedaan-perbedaan ini secara fundamental memengaruhi cara pembaca memahami informasi. Dalam berita investigasi, pembaca mencari kebenaran yang dapat diverifikasi dan analisis yang logis. Mereka akan cenderung skeptis terhadap klaim tanpa bukti. Oleh karena itu, pembaca akan fokus pada validitas sumber, konsistensi data, dan objektivitas penyajian.

Sebaliknya, dalam esai pribadi, pembaca mencari pemahaman emosional, perspektif baru, atau identifikasi dengan pengalaman penulis. Mereka lebih terbuka terhadap interpretasi dan opini subjektif, dan tidak terlalu menuntut ‘kebenaran’ universal. Pembaca akan fokus pada resonansi emosional, keindahan bahasa, dan kedalaman pemikiran yang ditawarkan. Kedua jenis teks ini, meskipun berbeda, sama-sama berharga dalam memperkaya literasi dan wawasan pembaca, tetapi menuntut pendekatan pembacaan yang berbeda.

Pembahasan: Jawaban harus membandingkan dan mengkontraskan dua jenis teks nonfiksi (berita investigasi dan esai pribadi) berdasarkan tujuan, gaya bahasa, dan dampak, kemudian menjelaskan bagaimana perbedaan ini memengaruhi pemahaman pembaca. Contoh-contoh harus terintegrasi dalam penjelasan.

29. Sebagai seorang jurnalis, Anda diminta untuk menulis artikel opini tentang ‘Pentingnya Pendidikan Lingkungan sejak Dini’. Susunlah kerangka argumen utama Anda, termasuk tesis, setidaknya tiga poin pendukung, dan kesimpulan yang persuasif.

Jawaban: Berikut adalah kerangka argumen untuk artikel opini tentang ‘Pentingnya Pendidikan Lingkungan sejak Dini’:

**Tesis (Pernyataan Utama):** Pendidikan lingkungan yang terintegrasi sejak usia dini sangat krusial untuk menanamkan kesadaran, membentuk perilaku bertanggung jawab, dan mempersiapkan generasi masa depan yang peduli terhadap keberlanjutan bumi.

**Poin Pendukung 1: Pembentukan Karakter dan Kebiasaan Positif Sejak Usia Dini.**
* **Argumen:** Anak-anak di usia dini memiliki kemampuan menyerap informasi dan membentuk kebiasaan yang kuat. Memperkenalkan konsep seperti memilah sampah, menghemat energi, atau menanam pohon sejak kecil akan menginternalisasi nilai-nilai tersebut sebagai bagian dari identitas mereka.
* **Contoh:** Anak yang terbiasa mematikan lampu saat keluar ruangan atau tidak membuang sampah sembarangan di rumah akan cenderung mempertahankan kebiasaan tersebut hingga dewasa.

**Poin Pendukung 2: Meningkatkan Pemahaman tentang Keterkaitan Alam dan Kehidupan Manusia.**
* **Argumen:** Pendidikan lingkungan membantu anak memahami bahwa manusia adalah bagian tak terpisahkan dari ekosistem. Mereka akan belajar tentang dampak tindakan manusia terhadap alam dan sebaliknya, menumbuhkan empati terhadap lingkungan.
* **Contoh:** Kegiatan menanam bibit di sekolah atau kunjungan ke kebun raya dapat menunjukkan secara langsung bagaimana tumbuhan dan hewan saling bergantung dan bagaimana manusia memengaruhi mereka.

**Poin Pendukung 3: Mendorong Solusi Inovatif untuk Tantangan Lingkungan Masa Depan.**
* **Argumen:** Dengan pemahaman yang kuat sejak dini, generasi mendatang akan lebih termotivasi dan kreatif dalam mencari solusi untuk masalah lingkungan yang semakin kompleks. Mereka akan tumbuh menjadi individu yang tidak hanya sadar masalah, tetapi juga proaktif dalam mencari jalan keluar.
* **Contoh:** Anak-anak yang diajarkan tentang daur ulang sejak kecil mungkin akan berinovasi menciptakan produk baru dari bahan daur ulang saat dewasa, atau mengembangkan teknologi ramah lingkungan.

**Kesimpulan yang Persuasif:**
Pendidikan lingkungan sejak dini bukan sekadar mata pelajaran tambahan, melainkan investasi jangka panjang bagi masa depan peradaban dan kelestarian planet kita. Dengan menanamkan benih kesadaran dan tanggung jawab di hati anak-anak, kita menciptakan fondasi bagi generasi yang bukan hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga bijaksana dalam berinteraksi dengan alam. Mari kita pastikan setiap anak mendapatkan hak untuk memahami dan mencintai bumi, demi masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Pembahasan: Jawaban harus menyusun kerangka argumen yang logis dan persuasif, mencakup tesis yang jelas, setidaknya tiga poin pendukung dengan penjelasan dan contoh, serta kesimpulan yang kuat.

30. Analisis peran kritik sastra dalam perkembangan literasi dan apresiasi masyarakat terhadap karya sastra. Apakah kritik sastra selalu berdampak positif? Jelaskan dengan argumen yang kuat.

Jawaban: Kritik sastra memegang peran krusial dalam perkembangan literasi dan apresiasi masyarakat terhadap karya sastra. Kritik sastra berfungsi sebagai jembatan antara teks dan pembaca, membantu menerangi makna, struktur, dan konteks sebuah karya yang mungkin tidak langsung terlihat oleh pembaca awam.

**Peran Positif Kritik Sastra:**
1. **Meningkatkan Pemahaman dan Apresiasi:** Kritik sastra membimbing pembaca untuk melihat lebih dalam dari sekadar permukaan cerita. Ia menganalisis tema, gaya bahasa, karakterisasi, dan relevansi sosial-budaya karya, sehingga memperkaya pemahaman pembaca dan meningkatkan apresiasi terhadap kompleksitas dan keindahan sastra. Misalnya, kritik dapat menjelaskan bagaimana metafora dalam puisi tertentu merefleksikan kondisi sosial pada masanya.
2. **Mendorong Diskusi dan Refleksi:** Kritik sastra memicu dialog dan perdebatan tentang makna dan nilai sebuah karya. Hal ini mendorong pembaca untuk berpikir kritis, membentuk opini sendiri, dan terlibat secara intelektual dengan teks, yang merupakan inti dari literasi mendalam.
3. **Panduan bagi Penulis:** Bagi penulis, kritik sastra (terutama yang konstruktif) dapat menjadi masukan berharga untuk mengembangkan gaya, teknik, dan kedalaman karya mereka di masa depan.
4. **Membentuk Kanon Sastra:** Kritik sastra seringkali berperan dalam mengidentifikasi dan mempromosikan karya-karya yang dianggap signifikan, sehingga membantu membentuk ‘kanon’ sastra yang kemudian dipelajari dan diwariskan.

**Dampak Negatif Potensial Kritik Sastra:**
Namun, kritik sastra tidak selalu berdampak positif:
1. **Subjektivitas Berlebihan:** Kritik yang terlalu subjektif atau didasarkan pada bias pribadi kritikus dapat menyesatkan pembaca dan mengaburkan esensi karya. Jika kritikus memaksakan interpretasinya tanpa dasar yang kuat, ini bisa menghambat pembaca untuk mengembangkan pemahaman independen.
2. **Menakut-nakuti Pembaca Awam:** Bahasa kritik yang terlalu akademis, jargonistik, atau elitistis dapat membuat sastra terasa eksklusif dan menakutkan bagi pembaca awam, justru menjauhkan mereka dari apresiasi sastra.
3. **Fokus pada Kekurangan:** Kritik yang hanya berfokus pada kekurangan tanpa mengakui kekuatan karya dapat merusak reputasi penulis dan membuat pembaca enggan membaca karya tersebut, meskipun karya itu memiliki nilai lain.
4. **Interpretasi yang Terlalu Dominan:** Terkadang, interpretasi kritikus bisa menjadi begitu dominan sehingga membayangi atau bahkan menggantikan pengalaman personal pembaca terhadap teks, sehingga mengurangi kebebasan pembaca untuk menafsirkan sendiri.

**Kesimpulan:** Kritik sastra esensial untuk memperdalam literasi dan apresiasi, tetapi efektivitasnya sangat bergantung pada kualitas, objektivitas, dan tujuan kritikus. Kritik yang konstruktif dan mudah diakses akan menjadi aset, sementara kritik yang bias atau terlalu eksklusif dapat menjadi penghalang.

Pembahasan: Jawaban harus menganalisis peran positif kritik sastra (dengan setidaknya tiga poin dan contoh) dan kemudian membahas potensi dampak negatifnya (dengan setidaknya tiga poin). Argumen harus kuat dan berimbang, diakhiri dengan kesimpulan yang menyatukan kedua sisi.

31. Jodohkan istilah-istilah di bawah ini dengan definisi atau karakteristik yang paling tepat!

Kolom A
Kolom B
Metafora
Perbandingan langsung tanpa kata ‘seperti’ atau ‘bagai’.
Personifikasi
Memberikan sifat manusia pada benda mati atau abstrak.
Hiperbola
Ungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan.
Litotes
Ungkapan yang merendahkan diri atau mengecilkan kenyataan.
Ironi
Sindiran halus yang menyatakan kebalikan dari maksud sebenarnya.

Jawaban: A. Metafora – Perbandingan langsung tanpa kata ‘seperti’ atau ‘bagai’. B. Personifikasi – Memberikan sifat manusia pada benda mati atau abstrak. C. Hiperbola – Ungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan. D. Litotes – Ungkapan yang merendahkan diri atau mengecilkan kenyataan. E. Ironi – Sindiran halus yang menyatakan kebalikan dari maksud sebenarnya.

Pembahasan: Setiap istilah majas harus dijodohkan dengan definisi yang sesuai.

32. Jodohkan jenis-jenis teks nonfiksi berikut dengan karakteristik utamanya!

Kolom A
Kolom B
Teks Eksposisi
Bertujuan menjelaskan atau memaparkan informasi secara objektif.
Teks Argumentasi
Bertujuan meyakinkan pembaca dengan bukti dan alasan.
Teks Deskripsi
Bertujuan menggambarkan objek, tempat, atau peristiwa secara rinci.
Teks Persuasi
Bertujuan memengaruhi pembaca untuk melakukan sesuatu.
Teks Narasi
Bertujuan menceritakan urutan peristiwa atau pengalaman.

Jawaban: A. Teks Eksposisi – Bertujuan menjelaskan atau memaparkan informasi secara objektif. B. Teks Argumentasi – Bertujuan meyakinkan pembaca dengan bukti dan alasan. C. Teks Deskripsi – Bertujuan menggambarkan objek, tempat, atau peristiwa secara rinci. D. Teks Persuasi – Bertujuan memengaruhi pembaca untuk melakukan sesuatu. E. Teks Narasi – Bertujuan menceritakan urutan peristiwa atau pengalaman.

Pembahasan: Setiap jenis teks nonfiksi harus dijodohkan dengan karakteristik yang paling sesuai.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *