Kuasai Tes Bahasa Indonesia PPPK: Contoh Soal dan Pembahasan Lengkap

Posted on

Persiapkan diri Anda menghadapi seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dengan materi Bahasa Indonesia yang komprehensif. Artikel ini menyajikan kumpulan contoh soal tes Bahasa Indonesia PPPK, dirancang khusus untuk menguji pemahaman Anda tentang kaidah kebahasaan, tata bahasa, ejaan, kosakata, hingga kemampuan penalaran dan pemahaman teks. Dengan beragam jenis soal seperti pilihan ganda, isian singkat, esai, dan menjodohkan, Anda akan mendapatkan gambaran jelas mengenai format dan tingkat kesulitan soal yang mungkin muncul. Setiap soal dilengkapi dengan kunci jawaban dan pembahasan detail, khususnya untuk pilihan ganda, agar Anda dapat memahami konsep di balik jawaban yang benar. Latihan ini adalah kunci untuk meningkatkan skor Anda dan meraih kelulusan dalam seleksi PPPK. Mari berlatih dan optimalkan persiapan Anda sekarang!

Kuasai Tes Bahasa Indonesia PPPK: Contoh Soal dan Pembahasan Lengkap

Contoh Soal Kuasai Tes Bahasa Indonesia PPPK: Contoh Soal dan Pembahasan Lengkap

A. Pilihan Ganda

  1. Soal: Penulisan kalimat yang sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) adalah…
    • A. Ibu membeli oleh-oleh dari pulau Bali.
    • B. Kakak membaca buku Sejarah Indonesia.
    • C. Kami tinggal di jalan Diponegoro nomor 10.
    • D. Adik bertanya, “Apakah kamu sudah belajar?”
    Jawaban: B. Kakak membaca buku Sejarah Indonesia.
    Penjelasan: Judul buku ditulis dengan huruf kapital pada setiap kata kecuali kata tugas (konjungsi, preposisi) yang tidak berada di awal. Pilihan B mengikuti kaidah ini. Pilihan A salah karena ‘pulau’ seharusnya tidak kapital. Pilihan C salah karena ‘Jalan’ seharusnya kapital. Pilihan D salah karena ‘belajar’ seharusnya tidak kapital setelah tanda koma.
  2. Soal: Kata serapan yang penulisannya benar adalah…
    • A. Standard
    • B. Atmosfir
    • C. Apotek
    • D. Kwitansi
    Jawaban: C. Apotek
    Penjelasan: Kata baku dari ‘apotik’ adalah ‘apotek’. Pilihan A (‘standard’) seharusnya ‘standar’. Pilihan B (‘atmosfir’) seharusnya ‘atmosfer’. Pilihan D (‘kwitansi’) seharusnya ‘kuitansi’.
  3. Soal: Penggunaan tanda koma (,) yang tepat terdapat dalam kalimat…
    • A. Dia senang membaca novel, dan menonton film.
    • B. Saya membeli buku, pulpen, dan pensil.
    • C. Meskipun lelah dia tetap bekerja.
    • D. Oleh karena itu, kita harus selalu waspada.
    Jawaban: D. Oleh karena itu, kita harus selalu waspada.
    Penjelasan: Tanda koma digunakan setelah kata penghubung antarkalimat seperti ‘oleh karena itu’, ‘jadi’, ‘dengan demikian’, dan sejenisnya, jika diikuti oleh induk kalimat.
  4. Soal: Kalimat berikut yang merupakan kalimat efektif adalah…
    • A. Para hadirin dimohon berdiri.
    • B. Kami bekerja demi untuk mencapai tujuan.
    • C. Mereka saling bermaaf-maafan.
    • D. Agar supaya berhasil, kita harus rajin belajar.
    Jawaban: A. Para hadirin dimohon berdiri.
    Penjelasan: Kalimat efektif harus singkat, jelas, dan tidak ambigu. Pilihan A adalah yang paling efektif. Pilihan B tidak efektif karena ‘demi untuk’ adalah pemborosan. Pilihan C tidak efektif karena ‘saling’ sudah menunjukkan makna ‘bermaaf-maafan’. Pilihan D tidak efektif karena ‘agar supaya’ adalah pemborosan.
  5. Soal: Gagasan utama paragraf: “Pendidikan karakter sangat penting bagi generasi muda. Melalui pendidikan karakter, siswa diajarkan nilai-nilai luhur seperti kejujuran, tanggung jawab, dan kepedulian. Hal ini bertujuan untuk membentuk pribadi yang berakhlak mulia dan memiliki integritas. Dengan demikian, mereka akan siap menghadapi tantangan masa depan dan menjadi warga negara yang baik.” Gagasan utama paragraf tersebut adalah…
    • A. Pentingnya pendidikan karakter bagi generasi muda.
    • B. Nilai-nilai luhur dalam pendidikan karakter.
    • C. Tujuan pendidikan karakter untuk masa depan.
    • D. Membentuk pribadi berakhlak mulia melalui pendidikan.
    Jawaban: A. Pentingnya pendidikan karakter bagi generasi muda.
    Penjelasan: Gagasan utama biasanya terletak di awal atau akhir paragraf. Kalimat pertama ‘Pendidikan karakter sangat penting bagi generasi muda’ secara jelas menyatakan inti dari paragraf tersebut.
  6. Soal: Sinonim dari kata ‘valid’ adalah…
    • A. Kuat
    • B. Sahih
    • C. Benar
    • D. Akurat
    Jawaban: B. Sahih
    Penjelasan: ‘Valid’ berarti sah atau benar menurut kaidah yang berlaku. ‘Sahih’ memiliki makna yang sama.
  7. Soal: Antonim dari kata ‘prolog’ adalah…
    • A. Pendahuluan
    • B. Introduksi
    • C. Pembukaan
    • D. Epilog
    Jawaban: D. Epilog
    Penjelasan: ‘Prolog’ adalah bagian pembuka suatu karya, sedangkan ‘epilog’ adalah bagian penutup.
  8. Soal: Penulisan gabungan kata yang benar adalah…
    • A. bertanggung jawab
    • B. antar negara
    • C. non blok
    • D. swa foto
    Jawaban: A. bertanggung jawab
    Penjelasan: Kata ‘bertanggung jawab’ adalah gabungan kata yang ditulis terpisah. Pilihan B (‘antarnegara’) digabung. Pilihan C (‘nonblok’) digabung. Pilihan D (‘swafoto’) digabung.
  9. Soal: Kalimat yang menggunakan kata depan dengan tepat adalah…
    • A. Pertemuan itu diadakan dari pukul 10.00.
    • B. Saya tinggal di Jakarta sejak tahun 2000.
    • C. Dia datang ke rumah temannya.
    • D. Buku itu ada pada saya.
    Jawaban: B. Saya tinggal di Jakarta sejak tahun 2000.
    Penjelasan: Kata depan ‘di’ digunakan untuk menunjukkan tempat. Pilihan A salah karena ‘dari’ tidak tepat untuk waktu. Pilihan C salah karena ‘ke’ tidak tepat untuk menunjukkan asal. Pilihan D salah karena ‘pada’ tidak tepat untuk menunjukkan kepemilikan buku.
  10. Soal: Berikut ini adalah contoh kata ulang dwipurwa…
    • A. Rumah-rumah
    • B. Sayur-mayur
    • C. Leluhur
    • D. Berjalan-jalan
    Jawaban: C. Leluhur
    Penjelasan: Kata ulang dwipurwa adalah pengulangan suku kata pertama dari kata dasar, contohnya ‘leluhur’ (dari ‘luhur’) atau ‘tetangga’ (dari ‘tangga’). Pilihan A adalah dwilingga. Pilihan B adalah dwilingga salin suara. Pilihan D adalah kata ulang berimbuhan.
  11. Soal: Kalimat pasif yang tepat adalah…
    • A. Buku itu dibaca oleh Rina.
    • B. Rina membaca buku itu.
    • C. Mereka sedang makan nasi goreng.
    • D. Ayah memperbaiki mobil di garasi.
    Jawaban: A. Buku itu dibaca oleh Rina.
    Penjelasan: Kalimat pasif memiliki subjek yang dikenai pekerjaan. Ciri-cirinya menggunakan imbuhan ‘di-‘ atau ‘ter-‘ pada predikat dan diikuti kata ‘oleh’. Pilihan A memenuhi kriteria ini. Pilihan B, C, D adalah kalimat aktif.
  12. Soal: Penulisan singkatan yang benar adalah…
    • A. PT
    • B. S.Pd.
    • C. KTP
    • D. S.H
    Jawaban: B. S.Pd.
    Penjelasan: Singkatan nama gelar diakhiri dengan tanda titik. Pilihan A salah karena tidak ada titik. Pilihan C salah karena tidak ada titik. Pilihan D salah karena tidak ada titik setelah ‘S.H’.
  13. Soal: Makna ungkapan ‘gulung tikar’ adalah…
    • A. Membersihkan lantai
    • B. Berkemas-kemas
    • C. Bangkrut
    • D. Menutup usaha sementara
    Jawaban: C. Bangkrut
    Penjelasan: Ungkapan ‘gulung tikar’ secara idiomatik berarti berhenti beroperasi karena kerugian atau kebangkrutan.
  14. Soal: Penggunaan huruf kapital yang benar terdapat pada kalimat…
    • A. Saya lahir di bulan Maret.
    • B. Dia pandai berbahasa Indonesia.
    • C. Kami pergi ke Gunung Bromo dan Danau Toba.
    • D. Angin bertiup dari arah utara.
    Jawaban: A. Saya lahir di bulan Maret.
    Penjelasan: Nama bulan, hari, dan tahun ditulis dengan huruf kapital. Pilihan B salah karena ‘bahasa’ seharusnya tidak kapital jika bukan nama bahasa tertentu. Pilihan C salah karena ‘dan’ adalah kata tugas. Pilihan D salah karena ‘utara’ adalah arah mata angin umum.
  15. Soal: Kalimat berikut yang merupakan kalimat majemuk bertingkat adalah…
    • A. Ayah membaca koran dan ibu memasak di dapur.
    • B. Dia tidak masuk sekolah karena sakit.
    • C. Mereka bekerja keras, tetapi hasilnya sedikit.
    • D. Adik bermain bola di lapangan.
    Jawaban: B. Dia tidak masuk sekolah karena sakit.
    Penjelasan: Kalimat majemuk bertingkat memiliki anak kalimat dan induk kalimat, dihubungkan oleh konjungsi subordinatif seperti ‘karena’, ‘ketika’, ‘jika’, ‘meskipun’, dll. Pilihan B memiliki anak kalimat ‘karena sakit’. Pilihan A dan C adalah kalimat majemuk setara. Pilihan D adalah kalimat tunggal.
  16. Soal: Kata ‘mengubah’ memiliki makna yang sama dengan…
    • A. Membuang
    • B. Mengganti
    • C. Menambah
    • D. Memperbaiki
    Jawaban: B. Mengganti
    Penjelasan: ‘Mengubah’ berarti menjadikan lain dari semula, yang memiliki makna serupa dengan ‘mengganti’ atau ‘memodifikasi’.
  17. Soal: Penulisan angka dan lambang bilangan yang tepat adalah…
    • A. Dia membeli 2 ekor ayam.
    • B. Ada 3 orang siswa yang tidak hadir.
    • C. Harga buku itu dua ratus lima puluh ribu rupiah.
    • D. Harga barang ini adalah Rp. 10.000,00.
    Jawaban: A. Dia membeli 2 ekor ayam.
    Penjelasan: Bilangan di bawah sepuluh sebaiknya ditulis dengan huruf jika tidak berfungsi sebagai bagian dari deretan. Pilihan A menuliskan angka untuk bilangan yang diikuti satuan. Pilihan B salah karena ‘tiga’ seharusnya ditulis dengan huruf. Pilihan C salah karena ‘250’ seharusnya ditulis dengan angka. Pilihan D salah karena ‘Rp10.000,00’ adalah penulisan yang benar.
  18. Soal: Peribahasa yang bermakna ‘melakukan perbuatan baik kepada orang yang tidak tahu berterima kasih’ adalah…
    • A. Ada udang di balik batu.
    • B. Bagai pinang dibelah dua.
    • C. Tong kosong nyaring bunyinya.
    • D. Air susu dibalas dengan air tuba.
    Jawaban: D. Air susu dibalas dengan air tuba.
    Penjelasan: Peribahasa ‘Air susu dibalas dengan air tuba’ menggambarkan situasi di mana kebaikan dibalas dengan kejahatan atau ketidakbaikan.
  19. Soal: Imbuhan yang tepat untuk mengisi rumpang pada kalimat: ‘Pemerintah akan ______ fasilitas umum di daerah terpencil.’ adalah…
    • A. peningkatkan
    • B. ditingkatkan
    • C. meningkatkan
    • D. peningkatan
    Jawaban: C. meningkatkan
    Penjelasan: Imbuhan ‘me-‘ + ‘tingkat’ + ‘-kan’ menjadi ‘meningkatkan’. Ini adalah bentuk yang benar untuk menyatakan aksi menaikkan atau menambah tingkat fasilitas.
  20. Soal: Kalimat yang menggunakan frasa adjektiva dengan tepat adalah…
    • A. Rumah itu sangat besar.
    • B. Dia sedang makan nasi.
    • C. Buku baru itu menarik.
    • D. Kami pergi ke pasar.
    Jawaban: A. Rumah itu sangat besar.
    Penjelasan: Frasa adjektiva adalah gabungan dua kata atau lebih yang berfungsi sebagai kata sifat. ‘Sangat besar’ adalah frasa adjektiva yang tepat karena ‘sangat’ adalah penegas sifat ‘besar’. Pilihan B adalah frasa verbal. Pilihan C adalah frasa nominal. Pilihan D adalah frasa preposisional.

B. Isian Singkat

  1. Soal: Apa yang dimaksud dengan kalimat efektif?
    Jawaban: Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan penutur atau penulis secara tepat sehingga dapat dipahami oleh pendengar atau pembaca secara tepat pula.
  2. Soal: Sebutkan tiga fungsi utama tanda koma (,).
    Jawaban: 1. Memisahkan unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. 2. Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat mendahului induk kalimat. 3. Memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
  3. Soal: Apa perbedaan antara kata baku dan tidak baku?
    Jawaban: Kata baku adalah kata yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah ditetapkan (misalnya dalam PUEBI dan KBBI), digunakan dalam situasi formal. Kata tidak baku adalah kata yang tidak sesuai dengan kaidah tersebut, sering digunakan dalam percakapan sehari-hari.
  4. Soal: Jelaskan apa yang dimaksud dengan homonim dan berikan satu contoh.
    Jawaban: Homonim adalah kata-kata yang memiliki bentuk dan lafal yang sama, tetapi maknanya berbeda. Contoh: ‘bisa’ (racun) dan ‘bisa’ (mampu).
  5. Soal: Apa gagasan utama dari paragraf yang baik?
    Jawaban: Gagasan utama adalah inti atau pokok pembahasan dari sebuah paragraf, yang menjadi dasar pengembangan kalimat-kalimat penjelas lainnya.

C. Menjodohkan

  1. Soal: Jodohkanlah unsur kalimat dengan definisinya yang tepat!
    Premis A Premis B
    Subjek ???
    Predikat ???
    Objek ???
    Keterangan ???
    Kunci Jawaban (Pasangan):

    • Subjek ↔ Pelaku/Pokok pembicaraan
    • Predikat ↔ Tindakan/Keterangan subjek
    • Objek ↔ Penderita/Yang dikenai tindakan
    • Keterangan ↔ Penjelas waktu/tempat/cara
  2. Soal: Jodohkanlah peribahasa berikut dengan maknanya yang sesuai!
    Premis A Premis B
    Air susu dibalas air tuba ???
    Ada udang di balik batu ???
    Bagai pinang dibelah dua ???
    Tong kosong nyaring bunyinya ???
    Kunci Jawaban (Pasangan):

    • Air susu dibalas air tuba ↔ Kebaikan dibalas kejahatan
    • Ada udang di balik batu ↔ Ada maksud tersembunyi
    • Bagai pinang dibelah dua ↔ Sangat mirip
    • Tong kosong nyaring bunyinya ↔ Orang bodoh banyak bicara

D. Uraian

  1. Soal: Jelaskan pentingnya penguasaan PUEBI dalam penulisan karya ilmiah dan berikan contoh tiga kesalahan umum beserta perbaikannya.
    Jawaban: Penguasaan PUEBI sangat penting dalam penulisan karya ilmiah karena PUEBI memastikan keseragaman, kejelasan, dan ketepatan bahasa. Hal ini krusial agar ide dan informasi dapat disampaikan secara akurat dan profesional, menghindari salah tafsir, serta menjaga kredibilitas penulis. Kesalahan PUEBI dapat mengurangi kualitas dan validitas karya ilmiah.

    Tiga kesalahan umum dan perbaikannya:
    1. **Kesalahan:** Penulisan kata depan ‘di’ dan ‘ke’ yang digabung dengan kata tempat (misal: ‘dirumah’, ‘kesekolah’).
    **Perbaikan:** Ditulis terpisah (misal: ‘di rumah’, ‘ke sekolah’).
    2. **Kesalahan:** Penggunaan huruf kapital yang tidak tepat pada nama jenis atau gelar yang tidak diikuti nama orang (misal: ‘Saya suka membaca Buku Sejarah’).
    **Perbaikan:** Ditulis dengan huruf kecil jika bukan nama diri atau awal kalimat (misal: ‘Saya suka membaca buku sejarah’).
    3. **Kesalahan:** Penulisan kata ulang yang tidak konsisten atau salah (misal: ‘berkali kali’, ‘sayur mayur’).
    **Perbaikan:** Ditulis dengan tanda hubung (misal: ‘berkali-kali’, ‘sayur-mayur’).

  2. Soal: Analisis sebuah paragraf yang tidak padu dan berikan saran perbaikan agar menjadi paragraf yang koheren dan kohesif.

    Paragraf tidak padu: ‘Pendidikan adalah pondasi kemajuan suatu bangsa. Banyak siswa merasa jenuh dengan metode belajar daring. Pemerintah telah meluncurkan berbagai program beasiswa. Kualitas guru juga perlu ditingkatkan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.’

    Jawaban: Paragraf tersebut tidak padu karena tidak memiliki satu gagasan utama yang jelas dan terfokus. Setiap kalimat membahas topik yang berbeda-beda, sehingga tidak ada hubungan logis atau koherensi antarkalimat.

    **Saran Perbaikan:**
    Untuk menjadikan paragraf ini koheren dan kohesif, kita perlu memilih satu gagasan utama dan mengembangkan kalimat-kalimat lain untuk mendukung gagasan tersebut.

    **Contoh Perbaikan (dengan fokus pada ‘Pendidikan adalah pondasi kemajuan’):**
    “Pendidikan adalah pondasi kemajuan suatu bangsa. Melalui pendidikan yang berkualitas, sumber daya manusia dapat berkembang optimal, menciptakan inovasi, dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, investasi dalam sektor pendidikan, mulai dari peningkatan kualitas guru hingga penyediaan fasilitas belajar yang memadai, menjadi krusial untuk mencapai tujuan pembangunan nasional. Dengan demikian, pendidikan yang kuat akan melahirkan generasi penerus yang kompeten dan berdaya saing tinggi.”

    Dalam perbaikan ini:
    * Gagasan utama: Pendidikan adalah pondasi kemajuan suatu bangsa.
    * Kalimat-kalimat penjelas mendukung gagasan tersebut (peran pendidikan dalam SDM, pentingnya investasi, hasil dari pendidikan yang kuat).
    * Digunakan konjungsi (Oleh karena itu, Dengan demikian) untuk menciptakan kohesi antarkalimat.

  3. Soal: Bagaimana cara menentukan gagasan utama dalam sebuah teks bacaan? Jelaskan langkah-langkahnya.
    Jawaban: Menentukan gagasan utama dalam sebuah teks bacaan adalah keterampilan penting untuk memahami inti dari tulisan tersebut. Berikut adalah langkah-langkahnya:

    1. **Baca Keseluruhan Teks dengan Cermat:** Bacalah teks dari awal sampai akhir untuk mendapatkan pemahaman umum tentang topik yang dibahas. Jangan terburu-buru dan pastikan Anda memahami konteksnya.
    2. **Identifikasi Kalimat Utama:** Gagasan utama sering kali dinyatakan dalam kalimat utama. Kalimat utama biasanya terletak di awal paragraf (deduktif), di akhir paragraf (induktif), atau bisa juga di awal dan di akhir (campuran).
    3. **Perhatikan Kata Kunci:** Cari kata-kata atau frasa yang sering diulang atau menjadi fokus pembahasan dalam teks. Kata kunci ini akan membantu Anda mengidentifikasi inti topik.
    4. **Abaikan Detail atau Contoh:** Kalimat penjelas, contoh, data, atau argumen pendukung adalah detail yang memperkuat gagasan utama, tetapi bukan gagasan utama itu sendiri. Fokuslah pada pernyataan umum yang dirangkum oleh detail-detail tersebut.
    5. **Buat Ringkasan Singkat:** Jika Anda kesulitan menemukan kalimat utama secara langsung, cobalah merangkum isi setiap paragraf atau keseluruhan teks dalam satu atau dua kalimat. Ringkasan ini sering kali akan mengarah pada gagasan utama.
    6. **Verifikasi:** Setelah Anda menemukan calon gagasan utama, ujilah dengan bertanya: ‘Apakah semua kalimat lain dalam teks mendukung atau menjelaskan gagasan ini?’ Jika ya, kemungkinan besar Anda telah menemukan gagasan utama yang benar.

  4. Soal: Diskusikan perbedaan antara sinonim, antonim, dan homonim beserta masing-masing dua contoh kata.
    Jawaban: Dalam ilmu bahasa, sinonim, antonim, dan homonim adalah konsep-konsep yang berkaitan dengan hubungan makna antar kata:

    1. **Sinonim:** Adalah kata-kata yang memiliki makna yang mirip atau sama. Meskipun maknanya mirip, seringkali ada nuansa perbedaan dalam penggunaan atau konteksnya.
    * **Contoh:**
    * ‘Cantik’ dan ‘Elok’
    * ‘Besar’ dan ‘Agung’

    2. **Antonim:** Adalah kata-kata yang memiliki makna yang berlawanan atau bertentangan. Antonim bisa berupa pasangan kata yang berlawanan secara mutlak, berlawanan secara relatif, atau berlawanan secara hierarkis.
    * **Contoh:**
    * ‘Panas’ dan ‘Dingin’
    * ‘Hidup’ dan ‘Mati’

    3. **Homonim:** Adalah kata-kata yang memiliki bentuk (penulisan) dan lafal (pengucapan) yang sama, tetapi memiliki makna yang berbeda. Makna ini biasanya dapat dipahami dari konteks kalimatnya.
    * **Contoh:**
    * ‘Bisa’ (racun) dan ‘Bisa’ (mampu)
    * ‘Buku’ (ruas) dan ‘Buku’ (kitab)

  5. Soal: Jelaskan konsep kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat, sertakan masing-masing satu contoh.
    Jawaban: Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri atas dua klausa atau lebih. Ada dua jenis utama:

    1. **Kalimat Majemuk Setara:** Adalah kalimat majemuk yang klausa-klausanya memiliki kedudukan yang setara atau sederajat. Artinya, setiap klausa dapat berdiri sendiri sebagai kalimat tunggal yang utuh. Klausa-klausa ini dihubungkan oleh konjungsi koordinatif (penghubung setara) seperti ‘dan’, ‘atau’, ‘tetapi’, ‘melainkan’, ‘serta’, ‘lalu’, ‘kemudian’, ‘padahal’, ‘sedangkan’.
    * **Contoh:** “Ayah membaca koran **dan** Ibu memasak di dapur.”
    * Klausa 1: Ayah membaca koran (bisa berdiri sendiri)
    * Klausa 2: Ibu memasak di dapur (bisa berdiri sendiri)

    2. **Kalimat Majemuk Bertingkat:** Adalah kalimat majemuk yang klausa-klausanya tidak memiliki kedudukan yang setara. Ada satu klausa utama (induk kalimat) yang dapat berdiri sendiri, dan satu atau lebih klausa bawahan (anak kalimat) yang tidak dapat berdiri sendiri karena fungsinya sebagai pelengkap induk kalimat. Klausa-klausa ini dihubungkan oleh konjungsi subordinatif (penghubung bertingkat) seperti ‘ketika’, ‘jika’, ‘karena’, ‘meskipun’, ‘agar’, ‘supaya’, ‘bahwa’, ‘sehingga’, ‘seandainya’, ‘apabila’, ‘walaupun’, ‘sejak’, ‘sebelum’, ‘sesudah’, dll.
    * **Contoh:** “Dia tidak masuk sekolah **karena** sakit.”
    * Induk Kalimat: Dia tidak masuk sekolah (bisa berdiri sendiri)
    * Anak Kalimat: karena sakit (tidak bisa berdiri sendiri, menjelaskan alasan induk kalimat)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *