panduan membuat soal hots yang efektif

Posted on

Soal Higher Order Thinking Skills (HOTS) merupakan instrumen evaluasi yang dirancang untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik, melampaui sekadar mengingat atau memahami. Dalam Kurikulum Merdeka, pengembangan soal HOTS menjadi krusial untuk mendorong peserta didik menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan solusi terhadap masalah nyata. Panduan ini akan membahas karakteristik soal HOTS, langkah-langkah penyusunannya yang efektif, serta tips untuk memastikan soal tersebut valid dan relevan, guna mempersiapkan guru dalam menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna dan menantang. Materi ini ditujukan untuk Guru/Calon Guru (Pendidikan Profesi Guru/LPTK) agar mampu menerapkan prinsip HOTS dalam desain asesmen mereka.


A. Pilihan Ganda

1. Bu Ani, seorang guru biologi, ingin mengukur kemampuan analisis peserta didiknya tentang dampak pencemaran lingkungan. Ia memiliki data hasil penelitian tentang kadar polutan di sungai X selama 5 tahun terakhir dan dampaknya terhadap keanekaragaman hayati. Jika Bu Ani ingin menyusun soal pilihan ganda HOTS, stimulus seperti apakah yang paling efektif untuk mencapai tujuan tersebut?

  • A. Daftar nama-nama polutan dan pengertiannya.
  • B. Gambar sungai X yang tercemar dengan keterangan singkat.
  • C. Grafik perubahan kadar polutan dan tabel data keanekaragaman hayati di sungai X selama 5 tahun.
  • D. Artikel berita tentang pencemaran sungai X tanpa data kuantitatif.
  • E. Definisi keanekaragaman hayati dan faktor-faktor yang memengaruhinya.
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: C. Grafik perubahan kadar polutan dan tabel data keanekaragaman hayati di sungai X selama 5 tahun.

Pembahasan: Stimulus berupa grafik dan tabel data kuantitatif memungkinkan peserta didik untuk menganalisis hubungan sebab-akibat antara kadar polutan dan keanekaragaman hayati, membandingkan data antar tahun, dan menarik kesimpulan yang kompleks, sesuai dengan level kognitif C4 (Menganalisis). Opsi lain cenderung mengarah pada C1 (mengingat) atau C2 (memahami) tanpa memerlukan analisis mendalam.

2. Pak Budi, seorang guru mata pelajaran Ekonomi, ingin menguji kemampuan evaluasi peserta didiknya terhadap kebijakan ekonomi pemerintah. Ia menyajikan dua skenario kebijakan yang berbeda (A dan B) untuk mengatasi inflasi, lengkap dengan data proyeksi dampak positif dan negatif dari masing-masing kebijakan. Pertanyaan HOTS yang paling tepat untuk mengukur kemampuan evaluasi adalah…

  • A. Sebutkan kelebihan dan kekurangan kebijakan A dan B!
  • B. Bandingkan dampak kebijakan A dan B terhadap stabilitas harga!
  • C. Mengapa pemerintah memilih kebijakan A daripada kebijakan B?
  • D. Berdasarkan data proyeksi, kebijakan manakah yang paling efektif untuk mengatasi inflasi di Indonesia dan berikan justifikasi Anda?
  • E. Jelaskan pengertian inflasi dan bagaimana kebijakan pemerintah dapat mengatasinya!
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: D. Berdasarkan data proyeksi, kebijakan manakah yang paling efektif untuk mengatasi inflasi di Indonesia dan berikan justifikasi Anda?

Pembahasan: Soal ini meminta peserta didik untuk membuat penilaian (mengevaluasi) berdasarkan kriteria efektivitas dan data yang disajikan, kemudian memberikan justifikasi. Ini sesuai dengan level C5 (Mengevaluasi) karena melibatkan pengambilan keputusan berbasis bukti dan argumentasi.

3. Seorang guru Bahasa Indonesia ingin mengembangkan soal HOTS untuk materi teks eksposisi. Ia memberikan stimulus berupa beberapa paragraf teks eksposisi yang mengandung argumen dan fakta. Untuk mengukur kemampuan mengkreasi (C6), pertanyaan yang paling sesuai adalah…

  • A. Identifikasi struktur teks eksposisi di atas!
  • B. Jelaskan isi pokok dari teks eksposisi tersebut!
  • C. Buatlah satu paragraf argumen tandingan yang mendukung atau menolak gagasan utama teks tersebut, dengan menyertakan data atau fakta pendukung yang relevan!
  • D. Temukan kalimat utama dari setiap paragraf!
  • E. Simpulkan pesan yang ingin disampaikan penulis melalui teks tersebut!
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: C. Buatlah satu paragraf argumen tandingan yang mendukung atau menolak gagasan utama teks tersebut, dengan menyertakan data atau fakta pendukung yang relevan!

Pembahasan: Meminta peserta didik untuk 'membuat' atau 'merancang' argumen tandingan dengan data pendukung adalah aktivitas mengkreasi (C6). Ini melibatkan sintesis informasi dan pembentukan ide baru berdasarkan pemahaman yang mendalam terhadap stimulus.

4. Dalam konteks Kurikulum Merdeka, Pak Doni ingin menyusun soal asesmen diagnostik yang mampu mengidentifikasi kesiapan belajar peserta didik dengan menggunakan pendekatan HOTS. Jika ia memberikan sebuah kasus nyata tentang fenomena sosial di lingkungan sekitar, pertanyaan yang paling tepat untuk mengukur kemampuan berpikir kritis peserta didik pada level C4 adalah…

  • A. Sebutkan tokoh-tokoh yang terlibat dalam kasus tersebut!
  • B. Jelaskan kronologi kejadian dalam kasus tersebut!
  • C. Identifikasi faktor-faktor penyebab utama dan dampak yang mungkin timbul dari kasus sosial tersebut!
  • D. Apa yang Anda rasakan setelah membaca kasus tersebut?
  • E. Berikan satu solusi sederhana untuk kasus tersebut!
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: C. Identifikasi faktor-faktor penyebab utama dan dampak yang mungkin timbul dari kasus sosial tersebut!

Pembahasan: Pertanyaan ini meminta peserta didik untuk memecah kasus menjadi bagian-bagian (penyebab, dampak) dan mengidentifikasi hubungan antar bagian tersebut, yang merupakan inti dari kemampuan menganalisis (C4). Opsi lain cenderung ke C1, C2, atau C3.

5. Sekelompok guru sedang berdiskusi tentang ciri-ciri soal HOTS. Salah satu guru mengklaim bahwa soal HOTS selalu berbentuk uraian panjang. Guru lain membantah dan menyatakan bahwa soal pilihan ganda pun bisa menjadi HOTS. Manakah pernyataan yang paling tepat untuk mendukung argumen guru kedua?

  • A. Soal pilihan ganda HOTS hanya menguji ingatan peserta didik.
  • B. Soal pilihan ganda HOTS bisa dirancang dengan stimulus kompleks dan opsi jawaban yang mengecoh jika tidak berpikir kritis.
  • C. Soal pilihan ganda secara inheren lebih mudah dibuat daripada soal uraian.
  • D. Soal pilihan ganda tidak memerlukan penalaran tingkat tinggi.
  • E. Soal pilihan ganda hanya mengukur kemampuan C1 dan C2.
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: B. Soal pilihan ganda HOTS bisa dirancang dengan stimulus kompleks dan opsi jawaban yang mengecoh jika tidak berpikir kritis.

Pembahasan: Soal pilihan ganda dapat menjadi HOTS jika stimulusnya kompleks, membutuhkan analisis mendalam, dan opsi jawabannya dirancang agar memerlukan penalaran, evaluasi, atau sintesis, bukan sekadar mengingat. Pengecoh (distractor) yang efektif dalam soal HOTS pilihan ganda dirancang untuk menarik peserta didik yang hanya berpikir di level rendah.

6. Seorang guru Fisika ingin menguji kemampuan peserta didik dalam mengevaluasi solusi permasalahan energi. Ia menyajikan data perbandingan efisiensi, biaya, dan dampak lingkungan dari tiga jenis pembangkit listrik (tenaga surya, batubara, dan nuklir). Pertanyaan yang paling efektif untuk mengukur kemampuan C5 (Mengevaluasi) adalah…

  • A. Sebutkan kelebihan dan kekurangan masing-masing pembangkit listrik!
  • B. Hitung efisiensi rata-rata pembangkit listrik tenaga surya!
  • C. Pembangkit listrik manakah yang paling ramah lingkungan berdasarkan data di atas?
  • D. Jika Anda adalah pengambil kebijakan, pembangkit listrik manakah yang akan Anda prioritaskan untuk pembangunan di Indonesia, dengan mempertimbangkan keberlanjutan dan kebutuhan energi nasional? Justifikasikan pilihan Anda!
  • E. Jelaskan prinsip kerja pembangkit listrik tenaga nuklir!
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: D. Jika Anda adalah pengambil kebijakan, pembangkit listrik manakah yang akan Anda prioritaskan untuk pembangunan di Indonesia, dengan mempertimbangkan keberlanjutan dan kebutuhan energi nasional? Justifikasikan pilihan Anda!

Pembahasan: Pertanyaan ini menempatkan peserta didik dalam peran pengambil keputusan, mengharuskan mereka untuk mengevaluasi berbagai kriteria (efisiensi, biaya, dampak, keberlanjutan) dan membuat pilihan yang dijustifikasi. Ini adalah esensi dari level kognitif Mengevaluasi (C5).

7. Pak Rio, seorang guru PKn, memberikan stimulus berupa sebuah kasus pelanggaran HAM di tingkat lokal. Ia ingin peserta didik mampu mengidentifikasi akar masalah dan mengusulkan solusi yang komprehensif. Untuk mengukur kemampuan C4 (Menganalisis), pertanyaan yang paling tepat adalah…

  • A. Siapa saja pihak yang terlibat dalam kasus tersebut?
  • B. Kapan dan di mana kasus pelanggaran HAM itu terjadi?
  • C. Uraikan dampak sosial dan hukum dari kasus pelanggaran HAM tersebut terhadap masyarakat sekitar!
  • D. Apa definisi pelanggaran HAM?
  • E. Bagaimana cara melaporkan kasus pelanggaran HAM?
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: C. Uraikan dampak sosial dan hukum dari kasus pelanggaran HAM tersebut terhadap masyarakat sekitar!

Pembahasan: Menguraikan dampak sosial dan hukum memerlukan pemecahan masalah (kasus) menjadi komponen-komponennya (dampak sosial, dampak hukum) dan menjelaskan bagaimana masing-masing komponen itu saling berhubungan, yang merupakan ciri khas Menganalisis (C4).

8. Sebuah soal HOTS yang efektif harus memiliki stimulus yang relevan dan kontekstual. Mengapa stimulus yang tidak relevan atau terlalu sederhana dapat mengurangi kualitas soal HOTS?

  • A. Membuat soal lebih mudah dijawab oleh peserta didik.
  • B. Mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk membaca soal.
  • C. Gagal memicu penalaran tingkat tinggi karena tidak ada data atau informasi yang perlu dianalisis atau dievaluasi.
  • D. Hanya menguji kemampuan mengingat fakta.
  • E. Menyebabkan peserta didik merasa bosan dengan soal yang panjang.
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: C. Gagal memicu penalaran tingkat tinggi karena tidak ada data atau informasi yang perlu dianalisis atau dievaluasi.

Pembahasan: Stimulus yang tidak relevan atau terlalu sederhana tidak akan menyediakan 'bahan bakar' yang cukup bagi peserta didik untuk melakukan proses berpikir tingkat tinggi seperti analisis, evaluasi, atau kreasi. Soal HOTS membutuhkan stimulus yang kaya informasi untuk diolah.

9. Ketika menyusun soal pilihan ganda HOTS, salah satu tantangan adalah membuat opsi pengecoh (distractor) yang efektif. Pengecoh yang efektif adalah…

  • A. Pilihan yang sangat jelas salah dan mudah dikenali.
  • B. Pilihan yang tidak ada hubungannya dengan materi.
  • C. Pilihan yang masuk akal dan relevan, tetapi tidak sepenuhnya benar atau kurang tepat dibandingkan jawaban kunci, sehingga membutuhkan penalaran mendalam untuk membedakannya.
  • D. Pilihan yang diambil langsung dari buku teks tanpa modifikasi.
  • E. Pilihan yang panjang dan rumit agar terlihat ilmiah.
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: C. Pilihan yang masuk akal dan relevan, tetapi tidak sepenuhnya benar atau kurang tepat dibandingkan jawaban kunci, sehingga membutuhkan penalaran mendalam untuk membedakannya.

Pembahasan: Pengecoh yang efektif dirancang untuk mengukur pemahaman nuansa dan kemampuan berpikir kritis. Pilihan ini harus menarik bagi peserta didik yang memiliki pemahaman parsial atau salah konsep, memaksa mereka untuk menganalisis setiap opsi secara cermat.

10. Bu Siti, guru Matematika, memberikan data tabel tentang pertumbuhan penduduk di lima kota selama sepuluh tahun terakhir. Ia meminta peserta didik untuk memprediksi tren pertumbuhan penduduk di salah satu kota tersebut dalam lima tahun ke depan dan menjelaskan faktor-faktor yang mungkin memengaruhi prediksi mereka. Level kognitif soal ini adalah…

  • A. Mengingat (C1)
  • B. Memahami (C2)
  • C. Menerapkan (C3)
  • D. Menganalisis (C4)
  • E. Mengkreasi (C6)
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: E. Mengkreasi (C6)

Pembahasan: Memprediksi tren berdasarkan data yang ada dan menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi prediksi tersebut melibatkan sintesis informasi, pembentukan hipotesis, dan konstruksi ide baru, yang merupakan karakteristik dari level Mengkreasi (C6).

11. Salah satu prinsip penting dalam membuat soal HOTS adalah menggunakan kata kerja operasional (KKO) yang tepat. Jika seorang guru ingin membuat soal dengan level C5 (Mengevaluasi), KKO yang paling sesuai untuk digunakan adalah…

  • A. Menyebutkan, Mengidentifikasi
  • B. Menjelaskan, Menguraikan
  • C. Menerapkan, Menghitung
  • D. Membandingkan, Mengkategorikan
  • E. Menilai, Mempertimbangkan, Memutuskan
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: E. Menilai, Mempertimbangkan, Memutuskan

Pembahasan: Kata kerja operasional seperti 'menilai', 'mempertimbangkan', dan 'memutuskan' secara langsung mengindikasikan aktivitas mental yang melibatkan pembuatan penilaian atau keputusan berdasarkan kriteria tertentu, yang merupakan inti dari level Mengevaluasi (C5).

12. Ketika merancang soal HOTS, guru disarankan untuk menggunakan konteks permasalahan dunia nyata (kontekstual). Manfaat utama dari pendekatan ini adalah…

  • A. Membuat soal lebih mudah dan cepat dijawab.
  • B. Meningkatkan daya ingat peserta didik terhadap materi pelajaran.
  • C. Menghubungkan konsep pelajaran dengan pengalaman peserta didik, sehingga relevansi dan makna belajar meningkat, serta memicu pemikiran kritis untuk mencari solusi nyata.
  • D. Mengurangi beban guru dalam menyusun soal.
  • E. Memastikan semua peserta didik mendapatkan nilai yang tinggi.
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: C. Menghubungkan konsep pelajaran dengan pengalaman peserta didik, sehingga relevansi dan makna belajar meningkat, serta memicu pemikiran kritis untuk mencari solusi nyata.

Pembahasan: Konteks dunia nyata membuat pembelajaran lebih bermakna dan memotivasi peserta didik untuk menggunakan keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam memecahkan masalah yang relevan dengan kehidupan mereka, bukan sekadar teori.

13. Seorang guru IPS memberikan stimulus berupa infografis tentang distribusi pendapatan di suatu negara dan data tingkat kemiskinan selama lima tahun terakhir. Pertanyaan yang mengarahkan peserta didik untuk melakukan analisis kritis (C4) terhadap masalah tersebut adalah…

  • A. Berapa rata-rata tingkat kemiskinan dalam lima tahun terakhir?
  • B. Sebutkan lima provinsi dengan distribusi pendapatan paling timpang!
  • C. Analisislah hubungan antara distribusi pendapatan dan tingkat kemiskinan di negara tersebut, serta identifikasi faktor-faktor yang paling dominan memengaruhi ketimpangan ekonomi!
  • D. Jelaskan definisi ketimpangan pendapatan!
  • E. Gambarlah ulang infografis tersebut dengan data yang berbeda!
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: C. Analisislah hubungan antara distribusi pendapatan dan tingkat kemiskinan di negara tersebut, serta identifikasi faktor-faktor yang paling dominan memengaruhi ketimpangan ekonomi!

Pembahasan: Pertanyaan ini meminta peserta didik untuk tidak hanya membaca data, tetapi juga mencari pola, hubungan sebab-akibat, dan mengidentifikasi faktor-faktor kunci, yang merupakan ciri khas kemampuan menganalisis (C4).

14. Dalam sebuah lokakarya, Pak Hadi, seorang instruktur, menyajikan sebuah soal yang diklaim sebagai HOTS: 'Sebutkan tiga jenis ekosistem dan berikan contoh masing-masing!'. Peserta lokakarya diminta untuk mengevaluasi apakah soal tersebut benar-benar HOTS atau tidak. Kesimpulan evaluasi yang paling tepat adalah…

  • A. Soal tersebut adalah HOTS karena meminta peserta didik menyebutkan dan memberi contoh.
  • B. Soal tersebut bukan HOTS karena hanya menguji kemampuan mengingat dan memahami (C1-C2).
  • C. Soal tersebut adalah HOTS karena membutuhkan pemahaman tentang ekosistem.
  • D. Soal tersebut bisa menjadi HOTS jika ditambahkan pilihan ganda.
  • E. Soal tersebut adalah HOTS karena relevan dengan materi biologi.
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: B. Soal tersebut bukan HOTS karena hanya menguji kemampuan mengingat dan memahami (C1-C2).

Pembahasan: Kata kerja 'Sebutkan' dan 'berikan contoh' adalah indikator kemampuan kognitif tingkat rendah (mengingat dan memahami). Soal HOTS harus melibatkan analisis, evaluasi, atau kreasi, bukan sekadar reproduksi informasi.

15. Ketika menyusun soal HOTS, guru seringkali kesulitan dalam menentukan level kognitif yang tepat. Apa perbedaan mendasar antara soal C3 (Menerapkan) dan C4 (Menganalisis) dalam konteks soal HOTS?

  • A. C3 berfokus pada ingatan, sementara C4 pada pemahaman.
  • B. C3 berfokus pada penggunaan prosedur standar, sementara C4 melibatkan pemecahan materi menjadi bagian-bagian untuk memahami strukturnya atau hubungan antar bagian.
  • C. C3 hanya untuk Matematika, C4 untuk semua mata pelajaran.
  • D. C3 lebih sulit daripada C4.
  • E. C3 tidak memerlukan stimulus, C4 memerlukan stimulus.
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: B. C3 berfokus pada penggunaan prosedur standar, sementara C4 melibatkan pemecahan materi menjadi bagian-bagian untuk memahami strukturnya atau hubungan antar bagian.

Pembahasan: C3 (Menerapkan) adalah menggunakan pengetahuan atau prosedur dalam situasi baru. C4 (Menganalisis) melangkah lebih jauh dengan memecah informasi menjadi bagian-bagian, mengidentifikasi motif, sebab-akibat, atau hubungan antar bagian untuk memahami struktur keseluruhan.

16. Seorang guru Seni Budaya ingin mengukur kemampuan peserta didik dalam mengkreasi (C6) sebuah karya seni. Ia memberikan stimulus berupa beberapa elemen dasar seni (garis, bentuk, warna) dan tema tertentu. Pertanyaan yang paling tepat adalah…

  • A. Sebutkan jenis-jenis garis yang bisa digunakan dalam seni!
  • B. Jelaskan makna warna merah dalam seni!
  • C. Buatlah sebuah sketsa karya seni yang menggabungkan minimal tiga elemen dasar seni dengan interpretasi pribadi Anda terhadap tema yang diberikan!
  • D. Identifikasi seniman terkenal yang menggunakan elemen garis secara dominan!
  • E. Bandingkan dua karya seni yang menggunakan elemen warna berbeda!
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: C. Buatlah sebuah sketsa karya seni yang menggabungkan minimal tiga elemen dasar seni dengan interpretasi pribadi Anda terhadap tema yang diberikan!

Pembahasan: Meminta peserta didik untuk 'membuat' atau 'merancang' sebuah karya seni berdasarkan elemen-elemen yang ada dan interpretasi pribadi adalah aktivitas mengkreasi (C6). Ini melibatkan sintesis ide dan pembentukan produk baru.

17. Apa peran utama stimulus dalam soal HOTS yang efektif?

  • A. Untuk membuat soal terlihat lebih menarik.
  • B. Untuk menyediakan semua informasi yang dibutuhkan agar peserta didik bisa langsung menemukan jawaban tanpa berpikir.
  • C. Untuk membatasi konteks soal agar tidak terlalu luas.
  • D. Untuk menyajikan informasi, data, atau kasus yang kompleks dan membutuhkan analisis, interpretasi, atau evaluasi sebelum menjawab pertanyaan.
  • E. Untuk memastikan soal memiliki jawaban tunggal yang pasti.
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: D. Untuk menyajikan informasi, data, atau kasus yang kompleks dan membutuhkan analisis, interpretasi, atau evaluasi sebelum menjawab pertanyaan.

Pembahasan: Stimulus dalam soal HOTS berfungsi sebagai 'pintu gerbang' menuju proses berpikir tingkat tinggi. Tanpa stimulus yang memadai dan menantang, soal akan sulit mencapai level HOTS.

18. Dalam asesmen Kurikulum Merdeka, soal HOTS diharapkan dapat mendorong 'transfer pengetahuan'. Apa yang dimaksud dengan 'transfer pengetahuan' dalam konteks soal HOTS?

  • A. Kemampuan peserta didik untuk menghafal fakta dan definisi.
  • B. Kemampuan peserta didik untuk mengaplikasikan konsep yang dipelajari di satu konteks ke konteks lain yang berbeda atau situasi baru.
  • C. Kemampuan peserta didik untuk menyalin jawaban dari teman.
  • D. Kemampuan peserta didik untuk memahami instruksi soal dengan baik.
  • E. Kemampuan peserta didik untuk mengingat kembali informasi yang telah diajarkan.
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: B. Kemampuan peserta didik untuk mengaplikasikan konsep yang dipelajari di satu konteks ke konteks lain yang berbeda atau situasi baru.

Pembahasan: Transfer pengetahuan adalah ciri khas pembelajaran bermakna dan HOTS. Ini menunjukkan bahwa peserta didik tidak hanya memahami konsep secara pasif, tetapi juga mampu menggunakannya secara aktif untuk memecahkan masalah di situasi yang belum pernah ditemui sebelumnya.

19. Seorang guru ingin menyusun soal pilihan ganda HOTS yang mengukur kemampuan peserta didik dalam menganalisis argumen. Ia memberikan sebuah kutipan editorial dari surat kabar yang berisi argumen tentang isu lingkungan. Opsi jawaban yang paling efektif untuk soal ini harus…

  • A. Berisi fakta-fakta yang disebutkan dalam editorial.
  • B. Menyebutkan nama penulis editorial.
  • C. Meminta peserta didik mengidentifikasi asumsi tersembunyi, bias, atau kekuatan/kelemahan argumen dalam editorial tersebut.
  • D. Menanyakan apakah peserta didik setuju atau tidak setuju dengan editorial.
  • E. Merangkum isi editorial secara singkat.
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: C. Meminta peserta didik mengidentifikasi asumsi tersembunyi, bias, atau kekuatan/kelemahan argumen dalam editorial tersebut.

Pembahasan: Menganalisis argumen (C4) melibatkan kemampuan untuk membedah struktur argumen, mencari asumsi, mengidentifikasi bias, dan mengevaluasi validitasnya. Opsi ini secara langsung mengukur kemampuan tersebut.

20. Mengapa penting bagi guru untuk secara rutin merefleksikan dan merevisi soal HOTS yang telah dibuat?

  • A. Agar soal terlihat baru setiap tahun ajaran.
  • B. Untuk memastikan soal tetap relevan dengan perkembangan kurikulum, konteks peserta didik, dan umpan balik dari hasil asesmen sebelumnya, sehingga kualitas dan efektivitas soal terus meningkat.
  • C. Agar tidak dituduh menggunakan soal yang sama berulang kali.
  • D. Karena soal HOTS selalu membutuhkan perbaikan yang signifikan.
  • E. Untuk mengurangi jumlah soal yang harus dibuat di masa mendatang.
Lihat Kunci Jawaban

Jawaban: B. Untuk memastikan soal tetap relevan dengan perkembangan kurikulum, konteks peserta didik, dan umpan balik dari hasil asesmen sebelumnya, sehingga kualitas dan efektivitas soal terus meningkat.

Pembahasan: Refleksi dan revisi adalah bagian integral dari siklus pengembangan asesmen yang berkualitas. Ini memastikan bahwa soal tidak hanya menguji keterampilan berpikir tingkat tinggi, tetapi juga sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan peserta didik serta tujuan pembelajaran.

B. Isian Singkat

1. Seorang guru mata pelajaran Sejarah merancang soal: 'Jelaskan faktor-faktor penyebab terjadinya Perang Dunia II!'. Evaluasilah tingkat kognitif soal tersebut dan berikan saran perbaikan agar menjadi soal HOTS dengan level C5 (Mengevaluasi).

Jawaban: Soal tersebut berada pada level C2 (Memahami) karena hanya meminta penjelasan faktual. Untuk menjadikannya HOTS C5, soal dapat diperbaiki menjadi: 'Berdasarkan analisis berbagai sumber sejarah yang berbeda (misalnya, pandangan sejarawan A dan B), manakah faktor penyebab Perang Dunia II yang paling dominan dalam memicu konflik global dan mengapa? Sertakan argumen yang kuat untuk mendukung pilihan Anda.'

2. Jelaskan mengapa stimulus yang kaya informasi dan multi-dimensi sangat krusial dalam menyusun soal HOTS, terutama untuk level C4 (Menganalisis)?

Jawaban: Stimulus yang kaya informasi dan multi-dimensi krusial karena ia menyediakan 'bahan mentah' yang cukup bagi peserta didik untuk dipecah, diidentifikasi polanya, dicari hubungan sebab-akibatnya, dan diinterpretasikan dari berbagai sudut pandang. Tanpa stimulus yang memadai, peserta didik tidak memiliki cukup data atau konteks untuk melakukan proses analisis mendalam, sehingga soal hanya akan menguji kemampuan mengingat atau memahami yang dangkal.

3. Dalam konteks Kurikulum Merdeka, guru diharapkan tidak hanya mengukur 'apa yang diketahui' peserta didik, tetapi juga 'apa yang bisa dilakukan' peserta didik. Bagaimana soal HOTS membantu mencapai tujuan 'apa yang bisa dilakukan' ini?

Jawaban: Soal HOTS membantu mencapai tujuan 'apa yang bisa dilakukan' karena ia dirancang untuk mengukur aplikasi pengetahuan, penalaran, pemecahan masalah, dan kemampuan berpikir kritis-kreatif. Ini berarti peserta didik harus menggunakan pengetahuannya dalam situasi baru, menganalisis informasi, mengevaluasi opsi, atau bahkan menciptakan solusi. Hal ini berbeda dengan soal C1-C2 yang hanya mengukur reproduksi pengetahuan ('apa yang diketahui').

4. Berikan satu contoh soal yang awalnya C2 (Memahami) dan kemudian dimodifikasi menjadi C6 (Mengkreasi) untuk mata pelajaran Bahasa Inggris dengan topik 'Descriptive Text'.

Jawaban: Soal C2: 'Jelaskan ciri-ciri descriptive text!' (Memahami). Soal C6 (Modifikasi): 'Bayangkan Anda adalah seorang agen perjalanan yang ingin mempromosikan destinasi wisata baru yang belum banyak diketahui. Buatlah sebuah descriptive text yang persuasif dan detail tentang destinasi tersebut, dengan fokus pada pengalaman sensorik yang unik, agar menarik minat wisatawan potensial.'

5. Salah satu kesalahan umum dalam membuat soal HOTS adalah 'jebakan soal sulit yang bukan HOTS'. Jelaskan apa yang dimaksud dengan 'jebakan' ini dan bagaimana guru dapat menghindarinya.

Jawaban: Jebakan 'soal sulit yang bukan HOTS' adalah soal yang sulit dijawab bukan karena memerlukan penalaran tingkat tinggi, melainkan karena ambigu, informasinya tidak lengkap, atau topiknya terlalu spesifik/tidak umum sehingga hanya menguji ingatan yang sangat detail. Guru dapat menghindarinya dengan: 1) Memastikan stimulus jelas, lengkap, dan relevan. 2) Menggunakan KKO yang sesuai dengan level HOTS (C4-C6). 3) Melakukan uji coba soal untuk mengidentifikasi ambiguitas atau kesulitan yang tidak relevan. 4) Fokus pada proses berpikir, bukan hanya pada jawaban benar-salah yang spesifik.

C. Uraian

1. Anda adalah seorang pengembang kurikulum di sebuah sekolah. Buatlah rancangan sebuah proyek pembelajaran berbasis masalah (PBL) untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII dengan topik 'Dampak Hoaks di Era Digital'. Dalam rancangan Anda, pastikan untuk mengintegrasikan minimal tiga jenis soal HOTS (C4, C5, C6) yang relevan untuk mengukur pemahaman dan keterampilan peserta didik terkait topik tersebut. Jelaskan pula bagaimana setiap soal HOTS yang Anda buat berkontribusi pada pencapaian tujuan pembelajaran PBL.

Contoh Jawaban: Model jawaban harus mencakup:1. Judul Proyek dan Tujuan Pembelajaran (PBL) yang jelas.2. Deskripsi singkat proyek (masalah yang akan dipecahkan, luaran produk, misalnya kampanye anti-hoaks, infografis, atau video pendek).3. Minimal tiga contoh soal HOTS yang terintegrasi, dengan penjelasan level kognitifnya:- Soal C4 (Menganalisis): Misalnya, 'Analisis pola penyebaran hoaks di platform media sosial X dan identifikasi faktor-faktor psikologis yang membuat seseorang rentan mempercayainya berdasarkan data kasus yang disajikan.'- Soal C5 (Mengevaluasi): Misalnya, 'Evaluasi efektivitas berbagai strategi pemerintah dan masyarakat dalam memerangi penyebaran hoaks (misalnya, literasi digital, regulasi, klarifikasi fakta). Manakah strategi yang paling menjanjikan untuk diterapkan di komunitas sekolah Anda dan mengapa?'- Soal C6 (Mengkreasi): Misalnya, 'Rancang sebuah kampanye digital anti-hoaks yang inovatif dan persuasif untuk target audiens remaja di sekolah Anda, dengan mempertimbangkan karakteristik media sosial dan psikologi target. Sertakan storyboard atau draf konten utama.'4. Penjelasan kontribusi setiap soal HOTS terhadap tujuan pembelajaran PBL: misalnya, bagaimana soal C4 membantu peserta didik memahami akar masalah hoaks, C5 mendorong penilaian solusi yang ada, dan C6 melatih peserta didik menciptakan solusi nyata dan relevan untuk mengatasi masalah tersebut.

2. Sebagai seorang guru, Anda dihadapkan pada situasi di mana peserta didik cenderung pasif dan kurang termotivasi dalam diskusi kelas. Anda menduga ini karena soal-soal yang diberikan selama ini kurang menstimulasi pemikiran kritis. Rancanglah sebuah strategi asesmen formatif yang mengintegrasikan soal-soal HOTS (minimal satu contoh soal C4 dan satu C5) untuk meningkatkan partisipasi dan pemikiran kritis peserta didik dalam diskusi mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) topik 'Perubahan Iklim'. Jelaskan langkah-langkah implementasi strategi Anda.

Contoh Jawaban: Model jawaban harus mencakup:1. **Strategi Asesmen Formatif**: Misalnya, 'Diskusi Panel Berbasis Data' atau 'Debat Ilmiah Kasus'.2. **Langkah-langkah Implementasi**:a. **Persiapan**: Pembagian kelompok, penyediaan stimulus (artikel ilmiah, grafik data perubahan iklim global/lokal), pembagian peran (moderator, penyaji, penanya).b. **Pelaksanaan**: Diskusi kelompok, presentasi temuan, sesi tanya jawab/debat.c. **Asesmen**: Observasi partisipasi, rubrik penilaian argumen, refleksi diri peserta didik.3. **Contoh Soal HOTS yang Terintegrasi**:- **C4 (Menganalisis)**: 'Berdasarkan data grafik kenaikan suhu global dan intensitas badai tropis dalam 50 tahun terakhir, analisislah hubungan kausalitas antara keduanya dan identifikasi wilayah geografis yang paling rentan terhadap dampak ini. Jelaskan mekanisme fisik yang mendasarinya.'- **C5 (Mengevaluasi)**: 'Pemerintah X mengusulkan kebijakan 'Pajak Karbon' untuk mengurangi emisi, sementara kelompok aktivis lingkungan mengusulkan 'Larangan Penggunaan Plastik Sekali Pakai' secara total. Evaluasilah efektivitas dan dampak potensial (ekonomi, sosial, lingkungan) dari kedua kebijakan tersebut dalam konteks negara berkembang. Manakah yang menurut kelompok Anda lebih prioritas untuk diterapkan dan mengapa?'4. **Penjelasan Kontribusi**: Bagaimana soal-soal ini mendorong analisis data, evaluasi kebijakan, dan argumentasi, sehingga meningkatkan partisipasi dan pemikiran kritis dalam diskusi.

3. Kurikulum Merdeka menekankan pentingnya pembelajaran berdiferensiasi dan asesmen yang relevan. Bagaimana Anda akan merancang satu set soal HOTS (minimal satu C4, satu C5, satu C6) untuk mata pelajaran Matematika kelas X pada topik 'Fungsi Kuadrat', agar dapat mengakomodasi peserta didik dengan tingkat pemahaman yang beragam, sekaligus tetap menantang semua peserta didik untuk berpikir tingkat tinggi? Berikan contoh soal dan jelaskan strategi diferensiasinya.

Contoh Jawaban: Model jawaban harus mencakup:1. **Tujuan Asesmen**: Mengukur pemahaman mendalam dan aplikasi fungsi kuadrat dalam konteks nyata.2. **Strategi Diferensiasi**: Misalnya, memberikan pilihan konteks masalah, menyediakan scaffolding (bantuan bertahap) untuk C6, atau memberikan stimulus dengan tingkat kompleksitas data yang berbeda.3. **Contoh Soal HOTS dan Diferensiasi**:- **C4 (Menganalisis)**: 'Sebuah roket diluncurkan vertikal ke atas. Ketinggian roket (h) dalam meter setelah t detik diberikan oleh fungsi h(t) = -5t^2 + 100t. Analisislah kapan roket mencapai ketinggian maksimum dan berapa ketinggian maksimumnya. Jelaskan pula interval waktu ketika roket berada di atas ketinggian 300 meter.' (Diferensiasi: Bagi yang kesulitan, bisa diberikan petunjuk awal mencari titik puncak parabola).- **C5 (Mengevaluasi)**: 'Seorang petani ingin membuat kandang ayam berbentuk persegi panjang di samping tembok rumahnya. Ia memiliki kawat sepanjang 60 meter. Jika satu sisi kandang menempel pada tembok, evaluasilah desain kandang yang akan memberikan luas maksimal. Apakah ada desain lain yang juga efektif namun dengan pertimbangan biaya kawat yang berbeda? Justifikasikan pilihan Anda.' (Diferensiasi: Bisa diberikan rumus luas persegi panjang sebagai scaffolding).- **C6 (Mengkreasi)**: 'Rancanglah sebuah simulasi sederhana menggunakan fungsi kuadrat untuk memodelkan lintasan bola yang ditendang dari permukaan tanah hingga mendarat kembali. Tentukan variabel-variabel yang relevan (kecepatan awal, sudut elevasi, gravitasi) dan buatlah fungsi kuadratnya. Kemudian, prediksikan bagaimana perubahan salah satu variabel (misalnya kecepatan awal) akan memengaruhi jarak tempuh dan tinggi maksimum bola.' (Diferensiasi: Menyediakan template tabel untuk data simulasi awal).4. **Penjelasan Mekanisme Diferensiasi**: Bagaimana setiap soal tetap menantang namun bisa diakses oleh berbagai level peserta didik melalui penyesuaian stimulus, dukungan, atau pilihan.

4. Sebagai seorang guru, bagaimana Anda akan mengatasi tantangan umum seperti 'peserta didik tidak terbiasa dengan soal HOTS' atau 'membutuhkan waktu pengerjaan yang lebih lama' saat mengimplementasikan asesmen HOTS di kelas Anda? Jelaskan strategi pedagogis dan manajerial yang akan Anda terapkan.

Contoh Jawaban: Model jawaban harus mencakup:1. **Strategi Pedagogis**:a. **Pembiasaan Bertahap**: Perkenalkan soal HOTS secara bertahap, dimulai dari C4, dengan contoh dan bimbingan.b. **Scaffolding**: Berikan dukungan bertahap (misalnya, peta konsep, pertanyaan pemicu, panduan berpikir) yang perlahan dikurangi.c. **Pembelajaran Berbasis Masalah/Proyek**: Integrasikan HOTS dalam aktivitas pembelajaran, bukan hanya asesmen.d. **Feedback Konstruktif**: Berikan umpan balik yang berfokus pada proses berpikir, bukan hanya benar/salah jawaban.e. **Modelkan Pemikiran Kritis**: Guru mendemonstrasikan cara berpikir kritis saat memecahkan masalah.2. **Strategi Manajerial**:a. **Manajemen Waktu**: Alokasikan waktu pengerjaan yang cukup, atau pecah soal HOTS menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.b. **Fleksibilitas Format Asesmen**: Gunakan berbagai format (diskusi, presentasi, proyek) selain hanya tertulis.c. **Kolaborasi**: Dorong kerja kelompok untuk memecahkan masalah HOTS, sehingga peserta didik belajar dari satu sama lain.d. **Sosialisasi**: Jelaskan tujuan dan manfaat soal HOTS kepada peserta didik agar mereka termotivasi.e. **Penyesuaian Kurikulum**: Integrasikan pengembangan keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam seluruh proses pembelajaran, bukan hanya di akhir unit.

5. Dalam konteks pengembangan kurikulum, evaluasi terhadap kualitas soal HOTS tidak hanya berfokus pada validitas dan reliabilitas, tetapi juga pada aspek 'kebermaknaan' dan 'daya pemicu penalaran'. Jelaskan mengapa kedua aspek ini penting dan bagaimana cara mengevaluasinya saat menguji coba soal HOTS.

Contoh Jawaban: Model jawaban harus mencakup:1. **Pentingnya Kebermaknaan**: Soal HOTS harus relevan dengan kehidupan nyata peserta didik atau memiliki nilai praktis, sehingga memotivasi mereka untuk berpikir. Soal yang bermakna akan mendorong 'transfer pengetahuan' dan membuat pembelajaran lebih relevan.2. **Pentingnya Daya Pemicu Penalaran**: Soal HOTS harus mampu memicu proses berpikir tingkat tinggi (analisis, evaluasi, kreasi) dan bukan hanya ingatan. Soal yang baik akan membuat peserta didik 'berpikir keras' dan menggunakan berbagai strategi kognitif.3. **Cara Mengevaluasi Kebermaknaan**:a. **Observasi**: Amati reaksi peserta didik saat mengerjakan soal (minat, keterlibatan).b. **Wawancara/Fokus Grup Diskusi**: Tanyakan kepada peserta didik apakah mereka merasa soal relevan dengan kehidupan mereka atau mengapa mereka merasa soal tersebut penting.c. **Analisis Jawaban**: Apakah jawaban menunjukkan pemahaman mendalam tentang konteks masalah?4. **Cara Mengevaluasi Daya Pemicu Penalaran**:a. **Analisis Jawaban**: Periksa apakah jawaban menunjukkan proses analisis, sintesis, evaluasi, atau kreasi, bukan hanya reproduksi fakta.b. **Think-Aloud Protocols**: Minta beberapa peserta didik untuk 'berpikir keras' saat mengerjakan soal dan rekam proses berpikir mereka.c. **Analisis Kualitas Pengecoh (untuk PG)**: Apakah pengecoh yang dirancang mampu menarik peserta didik yang tidak berpikir kritis?d. **Umpan Balik Guru Lain**: Minta rekan sejawat untuk menilai apakah soal tersebut benar-benar memicu penalaran tingkat tinggi.

D. Mencocokkan

Set 1. Pasangkanlah level kognitif Taksonomi Bloom Revisi (Kolom Kiri) dengan deskripsi kemampuan berpikir yang paling sesuai (Kolom Kanan).

Menganalisis (C4)=>Memecah materi menjadi bagian-bagian penyusun dan menentukan bagaimana bagian-bagian itu saling berhubungan.
Mengevaluasi (C5)=>Membuat penilaian berdasarkan kriteria dan standar yang diberikan.
Mengkreasi (C6)=>Menyatukan elemen-elemen untuk membentuk keseluruhan yang koheren atau fungsional; menyusun kembali elemen-elemen ke dalam pola atau struktur baru.
Memahami (C2)=>Mengkonstruksi makna dari bahan instruksional, termasuk komunikasi lisan, tertulis, dan grafis.
Menerapkan (C3)=>Menggunakan prosedur untuk melaksanakan atau menggunakan di situasi yang diberikan.

Set 2. Pasangkanlah karakteristik utama soal HOTS (Kolom Kiri) dengan penjelasan atau contoh yang paling relevan (Kolom Kanan).

Stimulus Kontekstual=>Menggunakan kasus nyata, data, atau fenomena yang relevan dengan kehidupan sehari-hari peserta didik.
Tidak Rutin/Terprediksi=>Menuntut peserta didik untuk berpikir di luar kebiasaan, bukan hanya mengulang prosedur yang telah diajarkan.
Mengukur Keterampilan Berpikir Kritis=>Mendorong peserta didik untuk menganalisis informasi, mengevaluasi argumen, dan membuat keputusan yang beralasan.
Menggunakan KKO Tingkat Tinggi=>Kata kerja seperti 'analisislah', 'evaluasilah', 'rancanglah', atau 'bandingkan'.
Solusi Beragam (untuk soal uraian)=>Memungkinkan adanya beberapa jawaban benar atau pendekatan solusi yang berbeda, selama didukung argumentasi yang kuat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *