Contoh Soal Seloka Lengkap: Pahami Puisi Nasihat Klasik Indonesia!

Posted on

Contoh Soal Seloka Lengkap: Pahami Puisi Nasihat Klasik Indonesia!

Seloka merupakan salah satu bentuk puisi Melayu klasik yang kaya akan makna dan nilai-nilai luhur. Seringkali disebut sebagai gurindam bersajak, seloka memiliki ciri khas berupa baris-baris yang saling berkaitan dan mengandung nasihat, sindiran, atau ajaran moral. Mempelajari seloka tidak hanya memperkaya pengetahuan kita tentang sastra lama, tetapi juga membantu kita memahami kearifan lokal yang terkandung di dalamnya. Artikel ‘Contoh Soal Seloka Lengkap’ ini dirancang khusus untuk membantu Anda menguji pemahaman tentang definisi, ciri-ciri, fungsi, dan perbedaan seloka dengan bentuk puisi klasik lainnya. Dengan 20 soal pilihan ganda, 5 soal isian singkat, 5 soal esai, dan 2 soal menjodohkan, Anda akan mendapatkan gambaran komprehensif tentang materi seloka. Mari asah kemampuan Anda dan kuasai seloka dengan baik!


1. Apa definisi paling tepat untuk seloka?

  • a. Puisi empat baris bersajak a-b-a-b yang berisi nasihat.
  • b. Puisi Melayu klasik yang merupakan gurindam bersajak, sering kali berisikan sindiran atau ejekan.
  • c. Bentuk puisi lama yang setiap baitnya terdiri dari dua baris dengan rima a-a.
  • d. Karangan terikat yang tidak mementingkan isi melainkan bentuknya.
  • e. Sajak bebas yang tidak terikat oleh rima dan jumlah baris.
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

2. Salah satu ciri khas seloka adalah…

  • a. Setiap bait terdiri dari empat baris.
  • b. Bersajak a-a-a-a.
  • c. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran.
  • d. Baris-barisnya saling berkaitan dan merupakan suatu kesatuan ide.
  • e. Isinya selalu tentang percintaan.
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

3. Fungsi utama seloka dalam sastra Melayu klasik adalah untuk…

  • a. Menceritakan kisah kepahlawanan.
  • b. Menyampaikan hiburan semata.
  • c. Memberikan nasihat, sindiran, atau ajaran moral.
  • d. Mengungkapkan perasaan cinta.
  • e. Menggambarkan keindahan alam.
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

4. Berikut adalah contoh seloka. ‘Baik budi bahasa, Indah rupa paras; Miskin pun tiada mengapa, Asal jangan berhati keras.’ Ciri yang paling menonjol dari seloka ini adalah…

  • a. Memiliki sampiran dan isi.
  • b. Setiap baris memiliki jumlah suku kata yang sama.
  • c. Mengandung sindiran halus.
  • d. Baris-barisnya saling berkaitan membentuk satu gagasan utuh.
  • e. Bersajak a-b-a-b.
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

5. Seloka sering disebut juga dengan istilah…

  • a. Syair berkait.
  • b. Pantun berkait.
  • c. Gurindam bersajak.
  • d. Puisi bebas.
  • e. Mantra.
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

6. Perbedaan mendasar antara seloka dan pantun terletak pada…

  • a. Jumlah baris setiap bait.
  • b. Fungsi sampiran dan isi.
  • c. Rima akhir yang digunakan.
  • d. Keterkaitan baris-barisnya dalam membentuk satu kesatuan ide.
  • e. Asal-usulnya dari daerah yang berbeda.
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

7. Manakah pernyataan yang BENAR mengenai seloka?

  • a. Seloka selalu terdiri dari empat baris dalam satu bait.
  • b. Isi seloka seringkali berupa cerita rakyat.
  • c. Seloka dapat terdiri dari dua, empat, atau lebih baris dalam satu bait, dengan baris-baris yang saling berhubungan.
  • d. Rima seloka selalu a-b-a-b.
  • e. Seloka adalah bentuk puisi modern.
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

8. Jika sebuah seloka berisi kritik sosial yang disampaikan secara halus, maka fungsi seloka tersebut adalah…

  • a. Menghibur.
  • b. Menceritakan.
  • c. Menasihati.
  • d. Menyindir.
  • e. Memuji.
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

9. Berikut ini adalah ciri umum puisi Melayu klasik, kecuali…

  • a. Terikat oleh bentuk (jumlah baris, rima, suku kata).
  • b. Anonim (nama pengarang tidak diketahui).
  • c. Bersifat didaktis (mengandung ajaran).
  • d. Berkembang secara lisan.
  • e. Menggunakan bahasa sehari-hari yang modern.
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

10. Istilah ‘seloka’ berasal dari bahasa Sanskerta ‘sloka’ yang berarti…

  • a. Nyanyian.
  • b. Puisi.
  • c. Perumpamaan.
  • d. Sindiran.
  • e. Syair.
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

11. Bagaimana hubungan antara baris-baris dalam sebuah seloka?

  • a. Tidak memiliki hubungan sama sekali.
  • b. Baris pertama dan kedua adalah sampiran, baris ketiga dan keempat adalah isi.
  • c. Setiap baris berdiri sendiri sebagai sebuah gagasan.
  • d. Baris-barisnya saling berkaitan dan membentuk satu kesatuan cerita atau gagasan.
  • e. Hanya baris terakhir yang menentukan makna.
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

12. Seloka yang baik biasanya memiliki pesan yang…

  • a. Sulit dipahami.
  • b. Langsung dan blak-blakan.
  • c. Tersirat dan multi-interpretasi.
  • d. Tidak relevan dengan kehidupan sehari-hari.
  • e. Hanya berlaku untuk kalangan tertentu.
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

13. Jika seloka digunakan untuk memberikan petuah atau ajaran, maka seloka tersebut berfungsi sebagai…

  • a. Hiburan.
  • b. Pendidikan moral.
  • c. Berita.
  • d. Kisah sejarah.
  • e. Cerita fiksi.
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

14. Bentuk puisi Melayu klasik yang paling mirip dengan seloka dari segi isi yang mengandung nasihat adalah…

  • a. Pantun.
  • b. Syair.
  • c. Gurindam.
  • d. Karmina.
  • e. Talibun.
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

15. Rima akhir pada seloka cenderung…

  • a. Selalu a-b-a-b.
  • b. Selalu a-a-a-a.
  • c. Bebas, tidak terikat.
  • d. Bervariasi, bisa a-a, a-b, a-b-c, atau bahkan a-a-a-a, tergantung jenis selokanya.
  • e. Hanya pada dua baris terakhir.
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

16. Manakah di antara pernyataan berikut yang BUKAN ciri seloka?

  • a. Bersifat mengajar.
  • b. Seringkali anonim.
  • c. Bentuknya terikat.
  • d. Selalu memiliki sampiran.
  • e. Isinya bisa berupa sindiran.
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

17. Pesan yang disampaikan dalam seloka umumnya bersifat…

  • a. Fiktif dan imajinatif.
  • b. Nyata dan spesifik.
  • c. Universal dan abadi.
  • d. Temporer dan terbatas.
  • e. Politis dan provokatif.
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

18. Seloka seringkali digunakan dalam konteks…

  • a. Laporan ilmiah.
  • b. Pidato kenegaraan.
  • c. Sastra lisan dan tertulis tradisional.
  • d. Iklan komersial.
  • e. Berita aktual.
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

19. Salah satu keunikan seloka dibandingkan gurindam adalah…

  • a. Gurindam selalu lebih panjang dari seloka.
  • b. Seloka lebih banyak menggunakan personifikasi.
  • c. Seloka lebih fleksibel dalam jumlah baris dan rima, tetapi tetap mempertahankan keterkaitan makna antarbaris, sedangkan gurindam lebih ketat pada dua baris berima a-a.
  • d. Gurindam tidak pernah mengandung nasihat.
  • e. Seloka selalu memiliki pengarang yang jelas.
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

20. Jika sebuah seloka berbunyi: ‘Anak gajah anak badak, Keduanya sama besar; Kalau sudah berbuat hendak, Tidaklah pula menyesal.’, makna yang tersirat adalah…

  • a. Ukuran hewan yang besar.
  • b. Pentingnya perencanaan sebelum bertindak.
  • c. Penyesalan datang belakangan.
  • d. Tidak ada gunanya menyesali perbuatan.
  • e. Gajah dan badak adalah hewan yang kuat.
Kunci Jawaban:
Penjelasan: undefined

21. Sebutkan dua fungsi utama seloka dalam masyarakat Melayu klasik!

Kunci Jawaban: Dua fungsi utama seloka adalah sebagai media untuk menyampaikan nasihat atau ajaran moral, serta sebagai sarana untuk menyindir atau mengejek secara halus.

22. Apa perbedaan paling mencolok antara seloka dengan pantun?

Kunci Jawaban: Perbedaan paling mencolok adalah pada pantun, baris pertama dan kedua adalah sampiran yang tidak berkaitan langsung dengan isi (baris ketiga dan keempat), sedangkan pada seloka, semua baris saling berkaitan dan membentuk satu kesatuan ide atau gagasan.

23. Bagaimana rima akhir seloka umumnya diatur?

Kunci Jawaban: Rima akhir seloka bervariasi, bisa a-a, a-b, a-b-c, atau bahkan a-a-a-a, tergantung pada bentuk dan jenis selokanya. Tidak ada pola rima yang sangat kaku seperti pada pantun atau syair.

24. Mengapa seloka sering disebut sebagai ‘gurindam bersajak’?

Kunci Jawaban: Seloka disebut ‘gurindam bersajak’ karena seperti gurindam, isinya mengandung nasihat atau ajaran moral, tetapi penyampaiannya lebih fleksibel dalam bentuk baris dan rima seperti puisi bersajak lainnya.

25. Sebutkan satu contoh tema yang sering diangkat dalam seloka!

Kunci Jawaban: Tema yang sering diangkat dalam seloka adalah tentang budi pekerti, moral, etika, pentingnya pendidikan, atau sindiran terhadap perilaku buruk.

26. Jelaskan secara rinci ciri-ciri utama seloka dan bagaimana ciri-ciri tersebut membedakannya dari jenis puisi Melayu klasik lainnya seperti pantun atau syair!

Kunci Jawaban: Ciri-ciri utama seloka meliputi: 1) Baris-barisnya saling berkaitan dan membentuk satu kesatuan gagasan atau cerita, tidak ada pemisahan jelas antara sampiran dan isi. 2) Isinya seringkali berupa nasihat, ajaran, atau sindiran halus. 3) Jumlah baris dalam satu bait bisa bervariasi (dua, empat, atau lebih). 4) Rima akhir tidak sekaku pantun (a-b-a-b) atau syair (a-a-a-a), melainkan lebih fleksibel. Perbedaannya dengan pantun adalah pantun memiliki sampiran dan isi yang terpisah serta rima a-b-a-b yang kaku. Dengan syair, syair selalu berima a-a-a-a dan isinya berupa cerita panjang atau nasihat yang lebih lugas, sementara seloka lebih fokus pada keterkaitan baris dan sindiran halus.

27. Bagaimana peran seloka dalam menjaga dan menyebarkan nilai-nilai luhur di masyarakat Melayu tradisional?

Kunci Jawaban: Seloka berperan penting dalam menjaga dan menyebarkan nilai-nilai luhur karena ia berfungsi sebagai media komunikasi yang efektif untuk menyampaikan nasihat, ajaran moral, dan etika secara turun-temurun. Melalui bentuknya yang estetis dan bahasanya yang indah, seloka membuat pesan-pesan moral lebih mudah diingat dan diterima oleh masyarakat. Sindiran halus dalam seloka juga menjadi cara untuk mengkritik perilaku menyimpang tanpa menyinggung secara langsung, sehingga memelihara harmoni sosial sambil tetap mengajarkan kebaikan. Dengan demikian, seloka menjadi alat pendidikan informal yang kuat.

28. Analisis satu bait seloka pilihan Anda dan jelaskan makna serta pesan moral yang terkandung di dalamnya!

Kunci Jawaban: Contoh analisis: Seloka: ‘Baik budi bahasa, Indah rupa paras; Miskin pun tiada mengapa, Asal jangan berhati keras.’ Makna seloka ini adalah bahwa budi pekerti dan perilaku yang baik jauh lebih berharga daripada kekayaan materi atau bahkan penampilan fisik. Pesan moral yang terkandung adalah pentingnya memiliki hati yang lembut, penuh kasih sayang, dan tidak egois atau keras kepala. Seloka ini mengajarkan bahwa kekayaan sejati terletak pada kebaikan hati dan budi bahasa, bukan pada harta benda, dan bahwa kemiskinan materi bukanlah halangan untuk memiliki sifat-sifat mulia.

29. Apakah seloka masih relevan di era modern ini? Berikan argumen Anda!

Kunci Jawaban: Ya, seloka masih sangat relevan di era modern ini. Argumennya adalah nilai-nilai universal yang terkandung dalam seloka, seperti nasihat moral, etika, dan kritik sosial, tetap berlaku sepanjang masa. Meskipun bentuk penyampaiannya klasik, esensi pesannya tentang kebaikan, kejujuran, kebijaksanaan, dan integritas masih dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat saat ini. Seloka dapat menjadi inspirasi untuk menciptakan karya sastra modern yang tetap berpegang pada nilai-nilai luhur atau sebagai bahan refleksi untuk memahami akar budaya dan kearifan lokal.

30. Bandingkan seloka dengan gurindam. Sebutkan persamaan dan perbedaannya!

Kunci Jawaban: Persamaan seloka dan gurindam adalah keduanya merupakan jenis puisi Melayu klasik yang bersifat didaktis, yaitu mengandung nasihat, ajaran moral, atau sindiran. Keduanya juga cenderung singkat dan padat makna. Perbedaannya terletak pada bentuk dan struktur: Gurindam memiliki bentuk yang lebih kaku, biasanya terdiri dari dua baris dalam satu bait, berima a-a, dengan baris pertama sebagai syarat dan baris kedua sebagai jawabannya. Sedangkan seloka lebih fleksibel dalam jumlah baris (bisa dua, empat, atau lebih) dan pola rima yang bervariasi, serta baris-barisnya saling berkaitan secara tematik membentuk satu kesatuan ide, tidak harus berupa sebab-akibat seperti gurindam.

31. Jodohkan istilah-istilah berikut dengan definisi atau ciri yang tepat!

Cocokkan pernyataan berikut:

  • Seloka — (…)
  • Didaktis — (…)
  • Anonim — (…)
  • Gurindam Bersajak — (…)
  • Keterkaitan Baris — (…)
Kunci Jawaban:

  • Seloka = Puisi Melayu klasik yang baris-barisnya saling berkaitan dan berisikan nasihat atau sindiran.
  • Didaktis = Sifat karya sastra yang mengandung ajaran atau pendidikan moral.
  • Anonim = Karya sastra yang tidak diketahui nama pengarangnya.
  • Gurindam Bersajak = Julukan lain untuk seloka karena kemiripannya dengan gurindam dalam isi.
  • Keterkaitan Baris = Ciri khas seloka di mana setiap baris membangun satu kesatuan ide.

32. Jodohkan jenis puisi Melayu klasik berikut dengan ciri utamanya!

Cocokkan pernyataan berikut:

  • Pantun — (…)
  • Syair — (…)
  • Gurindam — (…)
  • Seloka — (…)
Kunci Jawaban:

  • Pantun = Terdiri dari sampiran dan isi, berima a-b-a-b.
  • Syair = Setiap bait terdiri dari empat baris, semua baris isi, berima a-a-a-a.
  • Gurindam = Terdiri dari dua baris, baris pertama syarat dan baris kedua akibat, berima a-a.
  • Seloka = Baris-baris saling berkaitan membentuk satu ide, rima bervariasi, berisi nasihat/sindiran.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *