32 Contoh Soal Kelarutan dan Ksp Kimia Kelas 11/12 Lengkap dengan Jawaban dan Penjelasan

Posted on

32 Contoh Soal Kelarutan dan Ksp Kimia Kelas 11/12 Lengkap dengan Jawaban dan Penjelasan

Memahami konsep kelarutan (solubility) dan konstanta hasil kali kelarutan (Ksp) adalah kunci untuk menguasai berbagai topik kimia, mulai dari reaksi pengendapan hingga aplikasi dalam industri dan kehidupan sehari-hari. Konsep ini sangat fundamental dalam kimia analitik, lingkungan, dan bahkan biologi, membantu kita memprediksi apakah suatu zat akan larut atau membentuk endapan, serta sejauh mana kelarutan suatu senyawa dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu. Artikel ini menyajikan 32 contoh soal pilihan ganda, isian singkat, uraian, dan menjodohkan tentang kelarutan dan Ksp yang dirancang untuk menguji pemahaman Anda secara komprehensif. Setiap soal dilengkapi dengan kunci jawaban dan pembahasan mendetail, khususnya untuk soal pilihan ganda, agar Anda dapat belajar mandiri dan meningkatkan kemampuan analisis Anda. Latihan soal ini akan sangat membantu siswa kelas 11 dan 12 dalam mempersiapkan diri menghadapi ulangan harian, ujian semester, hingga seleksi masuk perguruan tinggi.


Pilihan Ganda

  1. Kelarutan suatu zat adalah…
    • Jumlah zat terlarut dalam 100 gram pelarut.
    • Konsentrasi larutan jenuh.
    • Jumlah maksimum zat terlarut yang dapat larut dalam sejumlah pelarut tertentu pada suhu tertentu.
    • Massa zat terlarut dalam 1 liter larutan.
    Jawaban: C
    Pembahasan: Kelarutan adalah jumlah maksimum zat terlarut yang dapat larut dalam sejumlah tertentu pelarut pada suhu tertentu untuk membentuk larutan jenuh.
  2. Satuan kelarutan (s) yang paling umum digunakan dalam kimia adalah…
    • gram/L
    • mol/L
    • mg/mL
    • ppm
    Jawaban: B
    Pembahasan: Molaritas (mol/L) adalah satuan konsentrasi yang paling sering digunakan untuk menyatakan kelarutan dalam perhitungan Ksp.
  3. Jika Ksp AgCl adalah 1,0 × 10⁻¹⁰, maka kelarutan AgCl dalam air murni adalah…
    • 1,0 × 10⁻²⁰ mol/L
    • 1,0 × 10⁻⁵ mol/L
    • 1,0 × 10⁻¹⁰ mol/L
    • 2,0 × 10⁻⁵ mol/L
    Jawaban: B
    Pembahasan: Untuk AgCl (AB), Ksp = s². Jadi, s = √Ksp = √(1,0 × 10⁻¹⁰) = 1,0 × 10⁻⁵ mol/L.
  4. Rumus Ksp untuk senyawa CaF₂ adalah…
    • 4s³
    • 2s³
    Jawaban: C
    Pembahasan: CaF₂(s) ⇌ Ca²⁺(aq) + 2F⁻(aq). Jika kelarutan CaF₂ adalah s, maka [Ca²⁺] = s dan [F⁻] = 2s. Ksp = [Ca²⁺][F⁻]² = (s)(2s)² = 4s³.
  5. Jika kelarutan Mg(OH)₂ dalam air murni adalah s mol/L, maka Ksp Mg(OH)₂ adalah…
    • 2s³
    • 4s³
    Jawaban: D
    Pembahasan: Mg(OH)₂(s) ⇌ Mg²⁺(aq) + 2OH⁻(aq). Jika kelarutan Mg(OH)₂ adalah s, maka [Mg²⁺] = s dan [OH⁻] = 2s. Ksp = [Mg²⁺][OH⁻]² = (s)(2s)² = 4s³.
  6. Nilai Ksp PbI₂ adalah 8,0 × 10⁻⁹. Kelarutan PbI₂ dalam air murni adalah…
    • 2,0 × 10⁻³ mol/L
    • 4,0 × 10⁻³ mol/L
    • 1,26 × 10⁻³ mol/L
    • 8,0 × 10⁻³ mol/L
    Jawaban: C
    Pembahasan: PbI₂(s) ⇌ Pb²⁺(aq) + 2I⁻(aq). Ksp = [Pb²⁺][I⁻]² = (s)(2s)² = 4s³. Maka s = ³√(Ksp/4) = ³√(8,0 × 10⁻⁹ / 4) = ³√(2,0 × 10⁻⁹) = 1,26 × 10⁻³ mol/L.
  7. Jika Ksp Ag₂CrO₄ adalah 1,1 × 10⁻¹², maka kelarutan Ag₂CrO₄ dalam air murni adalah…
    • 6,5 × 10⁻⁵ mol/L
    • 1,1 × 10⁻⁴ mol/L
    • 2,2 × 10⁻⁴ mol/L
    • 4,4 × 10⁻⁴ mol/L
    Jawaban: A
    Pembahasan: Ag₂CrO₄(s) ⇌ 2Ag⁺(aq) + CrO₄²⁻(aq). Ksp = [Ag⁺]²[CrO₄²⁻] = (2s)²(s) = 4s³. Maka s = ³√(Ksp/4) = ³√(1,1 × 10⁻¹² / 4) = ³√(0,275 × 10⁻¹²) = 0,65 × 10⁻⁴ mol/L = 6,5 × 10⁻⁵ mol/L.
  8. Manakah pernyataan yang BENAR mengenai pengaruh ion senama terhadap kelarutan suatu garam?
    • Meningkatkan kelarutan garam.
    • Menurunkan kelarutan garam.
    • Tidak mempengaruhi kelarutan garam.
    • Hanya mempengaruhi kelarutan garam yang bersifat asam.
    Jawaban: B
    Pembahasan: Menurut prinsip Le Chatelier, penambahan ion senama akan menggeser kesetimbangan kelarutan ke kiri, mengurangi kelarutan garam tersebut.
  9. Larutan jenuh AgCl memiliki konsentrasi ion Ag⁺ sebesar 1,0 × 10⁻⁵ M. Jika ditambahkan larutan NaCl 0,1 M, kelarutan AgCl akan…
    • Menurun
    • Meningkat
    • Tetap
    • Tidak dapat ditentukan
    Jawaban: A
    Pembahasan: Penambahan NaCl akan meningkatkan konsentrasi ion Cl⁻ (ion senama). Hal ini akan menurunkan kelarutan AgCl karena kesetimbangan bergeser ke kiri (membentuk AgCl padat lebih banyak).
  10. Jika Qsp > Ksp, maka yang akan terjadi adalah…
    • Terbentuk endapan.
    • Larutan tidak jenuh.
    • Larutan tepat jenuh.
    • Kelarutan zat akan meningkat.
    Jawaban: A
    Pembahasan: Qsp (hasil kali ion) yang lebih besar dari Ksp (konstanta hasil kali kelarutan) menunjukkan bahwa larutan lewat jenuh, sehingga akan terjadi pengendapan.
  11. Jika Qsp < Ksp, maka yang akan terjadi adalah...
    • Terbentuk endapan.
    • Larutan tidak jenuh.
    • Larutan tepat jenuh.
    • Kelarutan zat akan menurun.
    Jawaban: B
    Pembahasan: Qsp yang lebih kecil dari Ksp menunjukkan bahwa larutan belum jenuh, sehingga tidak ada endapan yang terbentuk dan zat masih dapat larut.
  12. Kelarutan Mg(OH)₂ akan meningkat jika…
    • Ditambahkan larutan NaOH.
    • Ditambahkan larutan MgCl₂.
    • Suhu dinaikkan (jika ΔH > 0).
    • pH larutan diturunkan.
    Jawaban: D
    Pembahasan: Mg(OH)₂(s) ⇌ Mg²⁺(aq) + 2OH⁻(aq). Dengan menurunkan pH (menambahkan asam), konsentrasi OH⁻ akan berkurang karena bereaksi dengan H⁺. Ini akan menggeser kesetimbangan ke kanan, meningkatkan kelarutan Mg(OH)₂.
  13. Diketahui Ksp BaSO₄ = 1,1 × 10⁻¹⁰. Jika 100 mL larutan BaCl₂ 0,01 M dicampur dengan 100 mL larutan Na₂SO₄ 0,01 M, apakah akan terbentuk endapan?
    • Ya, terbentuk endapan.
    • Tidak, tidak terbentuk endapan.
    • Larutan tepat jenuh.
    • Tidak dapat ditentukan.
    Jawaban: A
    Pembahasan: Setelah pencampuran, volume total menjadi 200 mL. [Ba²⁺] = (0,01 × 100)/200 = 0,005 M. [SO₄²⁻] = (0,01 × 100)/200 = 0,005 M. Qsp = [Ba²⁺][SO₄²⁻] = (0,005)(0,005) = 2,5 × 10⁻⁵. Karena Qsp (2,5 × 10⁻⁵) > Ksp (1,1 × 10⁻¹⁰), maka akan terbentuk endapan.
  14. Urutan kelarutan garam AgX dari yang terkecil ke terbesar, jika diketahui Ksp AgCl = 1,0 × 10⁻¹⁰, Ksp AgBr = 5,0 × 10⁻¹³, Ksp AgI = 8,3 × 10⁻¹⁷ adalah…
    • AgCl < AgBr < AgI
    • AgBr < AgCl < AgI
    • AgCl < AgI < AgBr
    • AgI < AgBr < AgCl
    Jawaban: D
    Pembahasan: Untuk garam tipe AB, kelarutan (s) = √Ksp. Semakin kecil Ksp, semakin kecil kelarutannya. Jadi, AgI < AgBr < AgCl.
  15. Kelarutan AgCl dalam larutan NaCl 0,1 M adalah (Ksp AgCl = 1,0 × 10⁻¹⁰)…
    • 1,0 × 10⁻⁹ mol/L
    • 1,0 × 10⁻¹⁰ mol/L
    • 1,0 × 10⁻⁵ mol/L
    • 1,0 × 10⁻¹¹ mol/L
    Jawaban: A
    Pembahasan: Dalam NaCl 0,1 M, [Cl⁻] = 0,1 M. AgCl(s) ⇌ Ag⁺(aq) + Cl⁻(aq). Ksp = [Ag⁺][Cl⁻]. 1,0 × 10⁻¹⁰ = [Ag⁺](0,1). [Ag⁺] = 1,0 × 10⁻⁹ mol/L. Jadi kelarutan AgCl adalah 1,0 × 10⁻⁹ mol/L.
  16. Jika diketahui kelarutan BaSO₄ adalah 1,0 × 10⁻⁵ mol/L, maka nilai Ksp BaSO₄ adalah…
    • 1,0 × 10⁻²⁵
    • 1,0 × 10⁻¹⁰
    • 1,0 × 10⁻⁵
    • 2,0 × 10⁻⁵
    Jawaban: B
    Pembahasan: Untuk BaSO₄ (tipe AB), Ksp = s². Ksp = (1,0 × 10⁻⁵)² = 1,0 × 10⁻¹⁰.
  17. Kelarutan Pb(OH)₂ akan meningkat dengan penambahan…
    • NaOH
    • Pb(NO₃)₂
    • Air murni
    • HCl
    Jawaban: D
    Pembahasan: Pb(OH)₂(s) ⇌ Pb²⁺(aq) + 2OH⁻(aq). Penambahan asam (seperti HCl) akan bereaksi dengan OH⁻, mengurangi konsentrasi OH⁻ dan menggeser kesetimbangan ke kanan, sehingga kelarutan Pb(OH)₂ meningkat.
  18. Manakah di antara garam berikut yang memiliki kelarutan paling tinggi dalam air murni? (Angka adalah nilai Ksp)
    • CaSO₄ (Ksp = 2,5 × 10⁻⁵)
    • AgCl (Ksp = 1,0 × 10⁻¹⁰)
    • Mg(OH)₂ (Ksp = 1,8 × 10⁻¹¹)
    • Ag₂S (Ksp = 6,0 × 10⁻⁵⁰)
    Jawaban: A
    Pembahasan: Untuk membandingkan kelarutan, kita perlu menghitung s dari Ksp. Untuk AB, s = √Ksp; untuk AB₂, s = ³√(Ksp/4). A. AgCl (AB): s = √(10⁻¹⁰) = 10⁻⁵. B. CaSO₄ (AB): s = √(2,5 × 10⁻⁵) = 5 × 10⁻³. C. Mg(OH)₂ (AB₂): s = ³√(1,8 × 10⁻¹¹ / 4) = ³√(4,5 × 10⁻¹²) ≈ 1,65 × 10⁻⁴. D. Ag₂S (A₂B): s = ³√(6,0 × 10⁻⁵⁰ / 4) = ³√(1,5 × 10⁻⁵⁰) ≈ 5,3 × 10⁻¹⁸. CaSO₄ memiliki kelarutan tertinggi.
  19. Suatu larutan mengandung ion Cl⁻, Br⁻, dan I⁻ dengan konsentrasi masing-masing 0,01 M. Jika ke dalam larutan ditambahkan larutan AgNO₃ secara perlahan, endapan yang pertama kali terbentuk adalah… (Ksp AgCl = 1,0 × 10⁻¹⁰, Ksp AgBr = 5,0 × 10⁻¹³, Ksp AgI = 8,3 × 10⁻¹⁷)
    • AgCl
    • AgBr
    • Tidak ada endapan
    • AgI
    Jawaban: D
    Pembahasan: Endapan akan terbentuk ketika Qsp = Ksp. Untuk AgX, Qsp = [Ag⁺][X⁻]. Karena [X⁻] sama (0,01 M), endapan yang pertama kali terbentuk adalah yang memerlukan [Ag⁺] terkecil. [Ag⁺] = Ksp/[X⁻]. AgCl: [Ag⁺] = 1,0 × 10⁻¹⁰ / 0,01 = 1,0 × 10⁻⁸ M. AgBr: [Ag⁺] = 5,0 × 10⁻¹³ / 0,01 = 5,0 × 10⁻¹¹ M. AgI: [Ag⁺] = 8,3 × 10⁻¹⁷ / 0,01 = 8,3 × 10⁻¹⁵ M. AgI membutuhkan [Ag⁺] terkecil, sehingga akan mengendap pertama kali.
  20. Ksp Fe(OH)₃ adalah 2,8 × 10⁻³⁹. pH larutan jenuh Fe(OH)₃ adalah…
    • 3,52
    • 7,00
    • 4,48
    • 9,52
    Jawaban: C
    Pembahasan: Fe(OH)₃(s) ⇌ Fe³⁺(aq) + 3OH⁻(aq). Ksp = [Fe³⁺][OH⁻]³. Jika kelarutan = s, maka Ksp = (s)(3s)³ = 27s⁴. 2,8 × 10⁻³⁹ = 27s⁴. s⁴ = 2,8 × 10⁻³⁹ / 27 ≈ 1,04 × 10⁻⁴⁰. s = ⁴√(1,04 × 10⁻⁴⁰) ≈ 1,01 × 10⁻¹⁰ M. [OH⁻] = 3s = 3 × 1,01 × 10⁻¹⁰ = 3,03 × 10⁻¹⁰ M. pOH = -log[OH⁻] = -log(3,03 × 10⁻¹⁰) ≈ 9,52. pH = 14 – pOH = 14 – 9,52 = 4,48.
  21. Jika Ksp CaCO₃ = 4,8 × 10⁻⁹, kelarutan CaCO₃ dalam air murni adalah…
    • 6,93 × 10⁻⁵ mol/L
    • 4,8 × 10⁻⁵ mol/L
    • 2,4 × 10⁻⁵ mol/L
    • 9,6 × 10⁻⁵ mol/L
    Jawaban: A
    Pembahasan: Untuk CaCO₃ (tipe AB), Ksp = s². s = √Ksp = √(4,8 × 10⁻⁹) = √(48 × 10⁻¹⁰) ≈ 6,93 × 10⁻⁵ mol/L.
  22. Faktor utama yang mempengaruhi nilai Ksp suatu senyawa adalah…
    • Suhu
    • Konsentrasi ion
    • pH
    • Volume larutan
    Jawaban: A
    Pembahasan: Ksp adalah konstanta kesetimbangan, yang nilainya hanya bergantung pada suhu.
  23. Jika Ksp Ni(OH)₂ = 6,0 × 10⁻¹⁶, maka pH untuk mulai mengendapkan Ni(OH)₂ dari larutan Ni²⁺ 0,1 M adalah…
    • 5,89
    • 7,00
    • 8,11
    • 6,89
    Jawaban: D
    Pembahasan: Ni(OH)₂(s) ⇌ Ni²⁺(aq) + 2OH⁻(aq). Ksp = [Ni²⁺][OH⁻]². Untuk mulai mengendap, Qsp = Ksp. 6,0 × 10⁻¹⁶ = (0,1)[OH⁻]². [OH⁻]² = 6,0 × 10⁻¹⁶ / 0,1 = 6,0 × 10⁻¹⁵. [OH⁻] = √(6,0 × 10⁻¹⁵) = √(60 × 10⁻¹⁶) ≈ 7,75 × 10⁻⁸ M. pOH = -log(7,75 × 10⁻⁸) ≈ 7,11. pH = 14 – 7,11 = 6,89.
  24. Zat yang kelarutannya akan meningkat dengan penambahan ion SCN⁻ adalah…
    • PbSO₄
    • BaCO₃
    • CaF₂
    • AgSCN (melalui pembentukan kompleks)
    Jawaban: D
    Pembahasan: Penambahan ion SCN⁻ akan meningkatkan kelarutan AgSCN karena ion SCN⁻ adalah ion senama yang akan menggeser kesetimbangan AgSCN(s) ⇌ Ag⁺(aq) + SCN⁻(aq) ke kiri, tetapi jika ada reaksi kompleks seperti Ag⁺ + 2SCN⁻ ⇌ [Ag(SCN)₂]⁻, maka penambahan SCN⁻ akan membentuk kompleks dan menarik Ag⁺ dari kesetimbangan, sehingga meningkatkan kelarutan AgSCN. Dalam konteks soal ini, jika tidak ada reaksi kompleks, penambahan ion senama akan menurunkan kelarutan. Namun, jika ada pembentukan kompleks, kelarutan bisa meningkat. Asumsi umum adalah penambahan ion senama menurunkan kelarutan. Tapi jika pertanyaannya ‘meningkat’ dan ada pilihan kompleks, itu adalah jawabannya. Jika ini adalah soal dasar Ksp, maka harusnya menurunkan. Mari kita asumsikan ada pembentukan kompleks dengan SCN⁻ atau ada kesalahan dalam pilihan. Jika tidak ada konteks kompleks, maka tidak ada yang meningkat. Kita pilih opsi yang paling mungkin meningkat karena reaksi samping.
  25. Jika Ksp Ag₃PO₄ = 1,8 × 10⁻¹⁸, maka kelarutan Ag₃PO₄ dalam air murni adalah…
    • 1,0 × 10⁻⁵ mol/L
    • 2,86 × 10⁻⁵ mol/L
    • 1,8 × 10⁻⁵ mol/L
    • 5,4 × 10⁻⁵ mol/L
    Jawaban: B
    Pembahasan: Ag₃PO₄(s) ⇌ 3Ag⁺(aq) + PO₄³⁻(aq). Ksp = [Ag⁺]³[PO₄³⁻] = (3s)³(s) = 27s⁴. 1,8 × 10⁻¹⁸ = 27s⁴. s⁴ = 1,8 × 10⁻¹⁸ / 27 = 0,0667 × 10⁻¹⁸ = 6,67 × 10⁻²⁰. s = ⁴√(6,67 × 10⁻²⁰) ≈ 2,86 × 10⁻⁵ mol/L.
  26. Larutan jenuh X(OH)₂ memiliki pH = 9. Ksp X(OH)₂ adalah…
    • 1,0 × 10⁻¹⁵
    • 2,5 × 10⁻¹⁶
    • 5,0 × 10⁻¹⁶
    • 1,0 × 10⁻¹⁶
    Jawaban: C
    Pembahasan: pH = 9, maka pOH = 14 – 9 = 5. [OH⁻] = 10⁻⁵ M. X(OH)₂(s) ⇌ X²⁺(aq) + 2OH⁻(aq). Jika [OH⁻] = 10⁻⁵ M, maka [X²⁺] = 1/2 [OH⁻] = 1/2 × 10⁻⁵ M = 5 × 10⁻⁶ M. Ksp = [X²⁺][OH⁻]² = (5 × 10⁻⁶)(10⁻⁵)² = (5 × 10⁻⁶)(10⁻¹⁰) = 5 × 10⁻¹⁶.
  27. Kelarutan Ag₂S (Ksp = 6,0 × 10⁻⁵⁰) sangat rendah. Faktor utama penyebab kelarutan yang sangat rendah ini adalah…
    • Ukuran partikel Ag₂S yang besar.
    • Nilai Ksp Ag₂S yang sangat kecil.
    • Kelarutan Ag⁺ yang rendah.
    • Kelarutan S²⁻ yang rendah.
    Jawaban: B
    Pembahasan: Nilai Ksp yang sangat kecil secara langsung menunjukkan kelarutan yang sangat rendah. Semakin kecil Ksp, semakin sedikit zat yang dapat larut.
  28. Untuk endapan CaF₂ (Ksp = 3,9 × 10⁻¹¹), kelarutan akan meningkat jika…
    • Ditambahkan larutan NaF.
    • Ditambahkan larutan CaCl₂.
    • Suhu diturunkan.
    • pH larutan diturunkan.
    Jawaban: D
    Pembahasan: CaF₂(s) ⇌ Ca²⁺(aq) + 2F⁻(aq). Ion F⁻ adalah basa konjugasi dari asam lemah HF. Dengan menurunkan pH (menambahkan asam), ion F⁻ akan bereaksi dengan H⁺ membentuk HF, mengurangi konsentrasi F⁻ dan menggeser kesetimbangan ke kanan, meningkatkan kelarutan CaF₂.
  29. Jika 100 mL larutan CaCl₂ 0,001 M dicampur dengan 100 mL larutan Na₂SO₄ 0,001 M, apakah terbentuk endapan CaSO₄? (Ksp CaSO₄ = 2,5 × 10⁻⁵)
    • Ya, terbentuk endapan.
    • Tidak, tidak terbentuk endapan.
    • Larutan tepat jenuh.
    • Tidak dapat ditentukan.
    Jawaban: B
    Pembahasan: Setelah pencampuran, volume total 200 mL. [Ca²⁺] = (0,001 × 100)/200 = 0,0005 M = 5 × 10⁻⁴ M. [SO₄²⁻] = (0,001 × 100)/200 = 0,0005 M = 5 × 10⁻⁴ M. Qsp = [Ca²⁺][SO₄²⁻] = (5 × 10⁻⁴)(5 × 10⁻⁴) = 2,5 × 10⁻⁷. Karena Qsp (2,5 × 10⁻⁷) < Ksp (2,5 × 10⁻⁵), maka tidak terbentuk endapan.
  30. Ksp dari Fe(OH)₂ adalah 4,8 × 10⁻¹⁷. Kelarutan Fe(OH)₂ dalam larutan dengan pH = 12 adalah…
    • 4,8 × 10⁻¹³ mol/L
    • 4,8 × 10⁻¹⁷ mol/L
    • 2,4 × 10⁻¹³ mol/L
    • 1,2 × 10⁻¹² mol/L
    Jawaban: A
    Pembahasan: pH = 12, maka pOH = 2. [OH⁻] = 10⁻² M. Fe(OH)₂(s) ⇌ Fe²⁺(aq) + 2OH⁻(aq). Ksp = [Fe²⁺][OH⁻]². 4,8 × 10⁻¹⁷ = [Fe²⁺](10⁻²)². 4,8 × 10⁻¹⁷ = [Fe²⁺](10⁻⁴). [Fe²⁺] = 4,8 × 10⁻¹⁷ / 10⁻⁴ = 4,8 × 10⁻¹³ M. Kelarutan Fe(OH)₂ adalah konsentrasi Fe²⁺.

Isian Singkat

  1. Konstanta hasil kali kelarutan (Ksp) adalah hasil kali konsentrasi ion-ion dalam larutan jenuh dipangkatkan dengan ____________.
    Jawaban: koefisien stoikiometrinya
  2. Jika suatu larutan mengandung ion-ion dari garam yang sukar larut dan Qsp = Ksp, maka larutan tersebut berada dalam kondisi ____________.
    Jawaban: tepat jenuh
  3. Penambahan ion senama akan ____________ kelarutan suatu garam yang sukar larut.
    Jawaban: menurunkan
  4. Kelarutan Ag₂CrO₄ dalam air murni jika Ksp Ag₂CrO₄ = 1,1 × 10⁻¹² adalah ____________ mol/L.
    Jawaban: 6,5 × 10⁻⁵
  5. Garam hidroksida (seperti Mg(OH)₂) akan lebih larut dalam larutan yang bersifat ____________.
    Jawaban: asam

Uraian

  1. Jelaskan perbedaan antara kelarutan (s) dan konstanta hasil kali kelarutan (Ksp)! Bagaimana hubungan keduanya?
    Jawaban: Kelarutan (s) adalah jumlah maksimum zat terlarut yang dapat larut dalam sejumlah tertentu pelarut pada suhu tertentu, biasanya dinyatakan dalam mol/L (molaritas). Ksp adalah konstanta kesetimbangan untuk reaksi pelarutan garam yang sukar larut, yang menyatakan hasil kali konsentrasi ion-ion dalam larutan jenuh dipangkatkan dengan koefisien stoikiometrinya. Hubungan keduanya tergantung pada stoikiometri garam. Contoh: Untuk garam MX, Ksp = s²; untuk MX₂, Ksp = 4s³.
  2. Bagaimana pengaruh pH terhadap kelarutan senyawa Pb(OH)₂? Jelaskan dengan reaksi!
    Jawaban: Kelarutan Pb(OH)₂ akan meningkat jika pH larutan diturunkan (lingkungan asam). Reaksi kesetimbangan kelarutan adalah Pb(OH)₂(s) ⇌ Pb²⁺(aq) + 2OH⁻(aq). Jika pH diturunkan, konsentrasi H⁺ dalam larutan meningkat. Ion H⁺ akan bereaksi dengan ion OH⁻ membentuk air (H⁺ + OH⁻ → H₂O), sehingga konsentrasi OH⁻ dalam larutan berkurang. Menurut prinsip Le Chatelier, kesetimbangan akan bergeser ke kanan untuk menggantikan OH⁻ yang hilang, menyebabkan lebih banyak Pb(OH)₂ yang larut.
  3. Hitung kelarutan AgCl dalam larutan NaCl 0,05 M jika diketahui Ksp AgCl = 1,0 × 10⁻¹⁰!
    Jawaban: Reaksi kesetimbangan AgCl: AgCl(s) ⇌ Ag⁺(aq) + Cl⁻(aq). Dalam larutan NaCl 0,05 M, konsentrasi ion Cl⁻ adalah 0,05 M. Ksp = [Ag⁺][Cl⁻]. 1,0 × 10⁻¹⁰ = [Ag⁺](0,05). [Ag⁺] = 1,0 × 10⁻¹⁰ / 0,05 = 2,0 × 10⁻⁹ M. Jadi, kelarutan AgCl dalam NaCl 0,05 M adalah 2,0 × 10⁻⁹ mol/L.
  4. Apakah akan terbentuk endapan Mg(OH)₂ jika 50 mL larutan MgCl₂ 0,02 M dicampur dengan 50 mL larutan NaOH 0,01 M? (Ksp Mg(OH)₂ = 1,8 × 10⁻¹¹)
    Jawaban: Setelah pencampuran, volume total menjadi 100 mL. Konsentrasi Mg²⁺ setelah dicampur = (0,02 M × 50 mL) / 100 mL = 0,01 M. Konsentrasi OH⁻ setelah dicampur = (0,01 M × 50 mL) / 100 mL = 0,005 M. Hitung Qsp: Qsp = [Mg²⁺][OH⁻]² = (0,01)(0,005)² = (10⁻²)(2,5 × 10⁻⁵) = 2,5 × 10⁻⁷. Bandingkan Qsp dengan Ksp: Qsp (2,5 × 10⁻⁷) > Ksp (1,8 × 10⁻¹¹). Karena Qsp > Ksp, maka akan terbentuk endapan Mg(OH)₂.
  5. Jelaskan mengapa Ksp hanya dipengaruhi oleh suhu, sedangkan kelarutan dapat dipengaruhi oleh banyak faktor lain seperti pH dan penambahan ion senama!
    Jawaban: Ksp adalah konstanta kesetimbangan, yang definisinya hanya bergantung pada suhu. Perubahan suhu akan mengubah posisi kesetimbangan dan oleh karena itu mengubah nilai Ksp. Sementara itu, kelarutan (s) adalah ukuran kuantitatif dari berapa banyak zat yang larut. Kelarutan dipengaruhi oleh suhu (karena Ksp berubah), tetapi juga oleh konsentrasi ion lain dalam larutan (efek ion senama), pH (jika salah satu ion adalah asam/basa konjugasi), dan pembentukan kompleks. Faktor-faktor ini mengubah konsentrasi ion-ion dalam larutan dan menggeser kesetimbangan kelarutan sesuai prinsip Le Chatelier, tanpa mengubah nilai Ksp itu sendiri.

Menjodohkan

  1. Jodohkan konsep berikut dengan definisinya yang tepat!
    1. Kelarutan
    A. Keadaan di mana Qsp > Ksp
    2. Ksp
    B. Jumlah maksimum zat terlarut dalam sejumlah pelarut
    3. Pengendapan
    C. Konstanta kesetimbangan untuk garam sukar larut
    Kunci: 1=B, 2=C, 3=A
  2. Jodohkan garam-garam berikut dengan rumus Ksp yang sesuai untuk kelarutan (s)!
    1. AgCl
    A. Ksp = 4s³
    2. PbI₂
    B. Ksp = 27s⁴
    3. Ag₃PO₄
    C. Ksp = s²
    Kunci: 1=C, 2=A, 3=B

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *